Oleh Kelompok 01
A 10 C :
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Manajemen Keperawatan Struktur Organisasi, Tugas Pokok,
Fungsi, Dan Uraian Tugas Di Rumah Sakit Tipe A”
Akhir kata kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini dan beberapa pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Om Santih, Santih, Santih Om
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Era reformasi yang sedang kita jalani, telah membawa perubahan yang
mendasar dalam berbagai bidang kehidupan termasuk masalah pelayanan
kesehatan. Salah satu perubahan mendasar yang sedang digulirkan saat ini
adalah manajemen negara yaitu dari manajemen berbasis pusat menjadi
manajemen berbasis daerah secara resmi perubahan manajemen ini
diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang
pemerintah daerah yang kemudian diikuti pedoman pelaksanaannya berupa
Peraturan Pemeritah RI Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi
sebagai daerah otonomi konsekuensi logis dari undang-undang dan peraturan
pemerintah tersebut adalah bahwa efektivitas pelayanan kesehatan harus
disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi sesuai dengan peraturan
tersebut maka disusunlah tugas pokok dan fungsinya yakni; (1)
menyelenggarakan, melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi promotif,
pemulihan rehabilitasi. (2) penyelenggaraan pelayanan medik,
penyelenggaraan sistem rujukan, penyelenggaraan pelayanan penunjang dan
non medik, penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal
yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai
peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang
Pelayanan Kesehatan. Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi berbagai
syarat diantaranya; tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar,
mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu (Azwar, 1996).
Saat ini, rumah sakit berada dalam iklim persaingan yang sangat
ketat.Masyarakat sebagai pelanggan berada dalam posisi yang lebih kuat
karena semakin banyak pilihan rumah sakit yang dapat melayaninya.Pada saat
yang bersamaan, masyarakat juga semakin kritis terhadap pelayanan
kesehatan.Dalam kondisi seperti ini, agar tetap dapat eksis melayani
pelanggannya, rumah sakit harus memiliki sumberdaya manusia yang
berkualitas.Salah satu aspeknya adalah kemauan dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan yang prima.Oleh karena itu diperlukan paradigma dan
sikap mental yang berorientasi melayani, serta pengetahuan dan keterampilan
yang memadai dalam melaksanakan pelayanan yang prima.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Staf Medis
Staf medis terdiri dari semua dokter yang telah memiliki lisensi untuk
merawat pasien di rumah sakit. Staf medis memiliki sebuah
oraganisasi yang disebut Komite Medik. Komite Medik mbertanggun
jawab langsung kepada pemilik rumah sakit
b. Administrator atau CEO
Administrator atau CEO memiliki peranan dan tanggung jawab
terhadap segala manajemen di semua bagian rumah sakit.
Administrator dapat membuat kebijakan, tidak tergabung dalam
Komite Medik. Administrator mendapatkan mandat dari governing
body untuk menjalankan manajemen di rumah sakit sesuai dengan
visi dan misi rumah sakit tersebut.CEO juga memiliki wewenang
terhadap pegawai atau karyawan yang dipekerjakan di institusi
tersebut, tetapi tidak memiliki wewenang yang besar kepada staf
medis, seperti pemberhentian.
c. Pekerja
Pekerja (employee) dalam UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2000 adalah
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Namun dalam rumah sakit, pekerja adalah orang yang
bekerja di rumah sakit namun bukan merupakan staff medis.
d. Governing Body
Governing Body rumah sakit pada intinya adalah badan yang menjadi
penghubung formal antara sistem di dalam rumah sakit dengan
masayarakat.Governing Body Rumah Sakit adalah unit terorganisasi
yang bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan objektif
rumah sakit, menjaga penyelenggaraan asuhan pasien yang bermutu,
dengan menyediakan perencanaan serta manajemen institusi.
(Jacobalis dalam Tinarbuka , 2011)
DIREKTUR UTAMA
1. Direktur
Direktur Mempunyai tugas pokok untuk membantu dalam pengelolaan
rumah sakit dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Direktu rumah sakit harus melaksanakan upaya kesehatan berdaya
dengan mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan
preventif. Penyelenggaraan tersebut di atas harus dilakukan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit. Selain itu Direktur harus dapat
menentukan peraturan-peraturan rumah sakit dan perencanan
pelaksanaan rumah sakit, memberikan tugas yang sesuai dengan
bawahan, melakukan monitoring terhadap bawahannya dan
mengevaluasinya.
Direktur memiliki fungsi sebagai berkut :
a. Menyiapkan kebijakan penyelenggaraan pelaksanaan
operasional Rumah Sakit.
b. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan dan pelayanan medis Rumah Sakit.
c. Mengadakan hubungan koordinasi dengan instansi atau
lembaga lain untuk peningkatan dan pengembangan Rumah
Sakit.
d. Memimpin pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan
anggaran belanja.
e. Memimpin pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit .
f. Memimpin penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan
pengadilan.
g. Mengupayakan peningkatan dan pengembangan Rumah
Sakit.
h. Penanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan oprasional
rumah sakit.
Direktur memiliki uraian tugas sebagai berkut :
4. Bidang Penunjang
Bidang penunjang memiliki tugas pokok sebagai perencanaan
operasional, penugasan, mengevaluasi dan melaporkan
penyelenggaraan yang berkaitan dengan bidang penunjang rumah
sakit.
Kepala Bidang Penunjang memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan
Prasarana
c. Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi
Bidang penunjang memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan seksi pengembangan fasilitas
medik sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
d. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar.
e. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah
dan belum dilaksanakan.
f. Menyusun standar prosedur operasional pada instalasi
Laboratorium, Radiologi, Gizi, Dan Farmasi Prasarana Rumah
Sakit Umum Daerah.
g. Melakukan layanan administrasi yang berkaitan dengan
pelayanan penunjang medik.
h. Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk sinkronisasi
kegiatan pelaksanaan program perencanaan dan pengembangan
penunjang medik.
i. Melakukan evaluasi pelaksanaan program dengan unit terkait
melalui rapat, kunjungan atau pertemuan untuk mengetahui
masalah, hambatan dan upaya tindak lanjut.
Bidang penunjang terdiri dari tiga seksi atau bagian, yaitu seksi
Logistik dan Diagnostik, Pelayanan Sarana dan Prasarana, dan
Pengendalian Instalasi.
a. Seksi Logistik dan Diagnostik
Memiliki tugas pokok sebagai penyusun atau perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan yang
berkaitan dengan logistik dan diagnostik rumah sakit.Hal yang
dimaksud dengan logistic adalah hal-hal yang berkaitan dengan
perbekalan farmasi, linen dan Gizi.Sedangkan yang dimakud
dengan diagnostic adalah hal yang berkaitan dengan radiologis
dan laboratorium di rumah sakit.Kepala seksi Logistik dan
Diagnostik harus bisa mengatur bawahannya untuk selalu
merencanakan sampai melaporkan penggunaan atau
penyelenggaraan hal yang berkaitan dengan logistik dan
diagnostik sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
b. Seksi sarana dan Prasarana
Memiliki tugas pokok sebagai penyusun atau perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan yang
berkaitan dengan berbagai sarana dan prasarana rumah
sakit.Tugas seksi ini adalah menyusun dan merencanakan
sampai ke tingkat pengawasan terhadap sarana rumah sakit
misalnya ruang rawat inap, rawat jalan, laboratorium, gawat
darurat dan lain sebagainya.Serta dalam hal prasarana rumah
sakit misalnya instalasi air, instalasi listrik dan lain sebagainya.
c. Seksi Pengendalian Instalasi
Memiliki tugas pokok untuk memempersiapkan, memperbaiki
dan memelihara sarana dan prasarana instalasi rumah sakit.
Bertugas untuk mengawasi kelayakan dari sarana dan prasarana
Rumah Sakit tipe B, dan apabila menemukan adanya
ketidaklayakan maka seksi ini akan melaporkan dan
menindaklanjuti sesuai perintah dari kepala bidang penunjang.
5. Komite Medis
Merupakan satuan organisasi non struktural yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit yang bukan
merupakan wadah perwakilan staf medik.Sekurang-kurangnya ada
ketua, sekretaris, dan subkomite.
Komite medis berfungsi sebagai penasihat atau bagian yang
memberikan saran kepada direktur rumah sakit dan/atau kepala bidang
pelayanan medik. Selain itu juga berfungsi untuk menyusun kebijakan,
mengkoordinasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan medik di rumah
sakit. Komite medik juga menangani hal yang berhubungan dengan
etik kedokteran.
Komite medis memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Memelihara kompetensi dan etika para staf medis dan mengambil
tindakan disiplin bagi staf medis
b. Pengendalian infeksi nosokimial, rekam medis dan sebagainya
c. Memberikan rekomendasi izin untuk melakukan pelayanan medis
yang dilakukan oleh sub komite kredensial
d. Memlihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah
memperoleh izin, dilakukan oleh subkomite mutu profesi melalui
audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan
e. Memberikan rekomendasi penangguhan kewenngan klinis tertentu
hingga pencabutan izin melakukan pelayanan medis, dilakukan
oleh subkomite etia dan disiplin profesi.
3.1 Kesimpulan
Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut hospital. Kata
hospital berasal dari kata bahasa latinhospital yang berarti tamu.
Secara lebih luas kata itu bermakna menjamu para tamu.Memang
menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah suatu
lembaga yang bersifat kedermawanan (charitable), untuk merawat
pengungsi atau memberikan pendidikan bagi orang-orang yang
kurang mampu atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau para pemuda
(Kemenkes RI. 2012).
Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis
dasar yaitu: pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah,
obstetri dan ginekologi, 4 (empat) spesialis penunjang medik yaitu
pelayanan anestesiologi, radiologi, rehabilitasi medik dan patologi
klinik. Sekurang-kurangnya 8 (delapan) dari 13 (tiga belas)
pelayanan spesialis lain yaitu : mata, telinga hidung tenggorokan,
syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran
jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik dan
kedokteran forensik: mata, syaraf, jantung dan pembuluh darah,
kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, urologi dan kedokteran
forensik. Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dari 4 (empat)
subspesialis dasar yang meliputi :Bedah, Penyakit Dalam,
Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi.
DAFTAR PUSTAKA