Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENGANTAR EKONOMI

MAKRO
TEORI KONJUNGTUR
(SIKLUS EKONOMI)

Nama Dosen :

I Komang Gede,SE.,MM
NAMA KELOMPOK 11

1. I WAYAN YADI LINGGIA SWANDIKA (1802021974 / 25)


2. NI KOMANG NOVITA SARI (1802021984 / 30)
3. NI KOMANG AYU PRIANTINI (1802021986 / 31)
4. NI PUTU SETIA ASIH (1802021990 / 37)

II A AKUNTANSI SORE
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Teori Konjungtur (Siklus
Ekonomi) ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak I Komang Gede,SE.,MM selaku Dosen mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap maalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
dalam materi Teori Konjungtur (Siklus Ekonomi). Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Denpasar, 24 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

Rumusan Masalah .................................................................................................................. 2

Tujuan..................................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

Pengertian Konjungtur ........................................................................................................... 3

Tahap – Tahap Konjungtur .................................................................................................... 4

Konjungtur ............................................................................................................................. 6

Teori Terjadinya Konjungtur ................................................................................................. 7

Pengelolaan Konjungtur ......................................................................................................... 8

Latihan soal (Kasus) ............................................................................................................... 8

BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP................................................................................................................................ 11

Kesimpulan........................................................................................................................... 11

Saran ..................................................................................................................................... 11

DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perekonomian suatu negara khususnya indonesia sangat
diharapkan adanya keseimbangan perkonomian oleh pemerintah agar
didalam pelaksanaan kegiatan ekonomi dapat mensejahterakan rakyatnya
baik dari kalangan atas sampai kalangan bawah. Tetapi tidak bisa
dipungkiri bahwa dari waktu ke waktu kegiatan perekonomian tidak bisa
bekembang secara teratur, kegiatan ekonomi bisa dapat mengalami
kenaikan maupun penurunan dalam perkembangannya. Kenyataan seperti
itu disebut dengan konjungtur, konjungtur bisa terjadi pada setiap negara
khusunya negara berkembang seperti Indonesia.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi


kegiatan ekonomi atau konjungtur, salah satunya adalah faktor psikologis
dari para pelaku ekonomi khususnya para pelaku bisnis, pengaruh dengan
adanya konjungtur terhadap perekonomian Indonesia sanagat terasa pada
neraca perdaganagan Indonesia, karena indonesia merupakan salah satu
negara eksportir terbesar. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap
aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, tingkat investasi, maupun
tingkat harga di dalam negeri

Dalam makalah ini akan di jelaskan lebih rinci tentang apa itu
konjungtur, tahapan dalam konjungtur, sampai dengan siklus terjadinya
konjungtur. Latar belakang utama dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai tugas dari mata kuliah ekonomi makro.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan pengertian konjungtur ?
b. Apa saja tahapan-tahapan dalam konjungtur ?
c. Apa yang dimaksud dengan konjungtur dan bagian bagian didalam
konjungtur ?
d. Bagaimana siklus terjadinya konjungtur ?
e. Bagaimana cara pengelolaan konjungtur ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian konjungtur
b. Untuk mengetahui tahapan tahapan yang ada di dalam konjungtur
c. Untuk mengetahui tentang konjungtur dan bagian-bagian didalamnya
d. Untuk mengetahui tentang teori terjadinya konjungtur
e. Untuk mengetahui cara pengelolaan konjungutur

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konjungtur
Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam
perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak
berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang
selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Ekonomi tidak bisa tumbuh terus tanpa batas. Kehidupannya selalu
ditandai oleh fluktuasi dengan periode meningkatnya kegiatan ekonomi,
disusul dengan titik puncak yang sekaligus merupakan titik balik (the upper
turning point). Terjadi krisis, yang disusul dengan periode menurunnya
kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat pertumbuhan dan besaran-
besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling rendah. Terjadilah titik
balik terendah (the lower turning point), disusul dengan periode kenaikan
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic boom, atau
hausselagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara periodik di
dalam teori ekonomi disebut business cycle atau konjungtur.
Yang menjadi pokok permasalahan timbulnya konjungtur menurut teori
moneter adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila masyarakat
banyak memegang uang, maka akan timbul kecenderungan mempergunakan
uangnya untuk keperluan konsumsi dan investasi, sedangkan sebaliknya,
apabila uang sulit diperoleh, maka pengeluaran dunia bisnis dan masyarakat
juga akan berkurang. Pengurangan jumlah uang sampai pada tingkat
minimum ini akan menghalangi upaya dari perusahaan untuk melakukan
ekspansi.
Kecenderungan masyarakat untuk mengurangi tingkat konsumsinya dan
lebih banyak melakukan kegiatan menabung akan menyebabkan pengeluaran
total tidak akan mencukupi untuk mempekerjakan semua angkatan kerja.
Besarnya tingkat tabungan masyarakat ini, walaupun bisa dijadikan sebagai
sumber investasi tapi kurang menguntungkan karena adanya tabungan

3
masyarakat tersebut diikuti dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat.
Investasi sebagai kekuatan pendorong yang menentukan konjungtur akan
berpengaruh terhadap gerakan konjungtur

2.2 Tahap – Tahap Konjungtur


Tahap – tahap konjungtur dibagi menjadi empat tahap yaitu :
1. Tahap Depresi atau Kemerosotan
Kegiatan ekonomi semakin merosot yang terjadi karena banyak
produksi berkurang, banyak perusahaan tutup karena rugi, banyak terjadi
pengangguran. Karena pendapatan masyarakat berkurang, permintaan
masyarakat sedikit, sehingga penjualan hanya sedikit. Harga barang
merosot dan dalam hal ini pandangan para pengusaha menjadi sangat
pesimis. Kegiatan ini juga disebut sebagai “konjungtur rendah”. Adapun
ciri – ciri perekonomian pada kondisi depresi :
a. Tingginya pengangguran
b. Kapasitas produksi yang menganggur cenderung tidak beroperasi
dari pada mengalami kerugian besar
c. Rasa pesimis yang mendalam dikalangan para pengusaha
2. Tahap Ekspansi (Prosperity)
Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau
pertumbuhan yang cepat sampai tercapai puncak kegiatan (sering juga
disebut“boom” atau”hausse”). Tetapi setelah beberapa waktu mulai
timbul kemacetan – kemacetan dan hambatan – hambatan yang akhirnya
menyebabkan situasi berubah atau berbalik menjadi kemunduran.
Adapun ciri – ciri perekonomian pada kondisi ekspansi :
a. Tingkat permintaan agregat kuat dan naik
b. Peningkatan permintaan untuk barang-barang impor dan jasa
c. Meningkatnya investasi dan keuntungan perusahaan
d. Meningkatnya produtivitas

4
3. Tahap Resesi atau Kelesuan
Semula kemacetan – kemacetan yang timbul menyebabkan laju
pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan / atau mundur sedikit.
Kalau kelesuan itu berlangsung lama, dimana semua sektor ekonomi ikut
terkena dampak, maka kelesuan tersebut dapat menjadi kemerosotan.
Adapun ciri – ciri perekonomian pada kondisi resesi :
a. Turunnya daya beli akibat inflasi yang tinggi, harga naik, daya
beli turun, masyarakat mengurangi belanja, dan memilih untuk
lebih banyak menabung.
b. Turunnya investasi akibat turunnya konsumsi, produksi
berlebihan, investasi tidak diperlukan.
c. Turunnya kesempatan kerja akibat investasi turun, lowongan
kesempatan kerja tidak ada ,pengangguran menjadi meningkat.
4. Tahap Recovery atau Pemulihan
Kegiatan ekonomi mulai normal kembali sehingga ada dorongan
untuk menghidupkan kembali kegiatan produksi. Dengan demikian
pengangguran berkurang jumlahnya. Penjualan mulai bertambah dan
harga – harga dapat naik sedikit. Pandangan dunia bisnis menjadi lebih
optimis lagi, dan mulai ada lagi pengusaha yang mulai dengan usaha-
usaha baru. Kehidupan ekonomi mulai normal kembali. Adapun ciri-ciri
perekonomian pada kondisi recovery :
a. Membaiknya indikator ekonomi
b. Suku bunga turun, inflasi berhasil dikendalikan, gejolak buruh
turun, nilai mata uang mulai stabil
c. Meningkatnya investasi
d. Adanya stimulus rangsangan ekonomi (melalui pengeluaran
pemerintah), bagusnya indikator makro, pelaku usaha mulai
optimis akan hari kedepannya dan perusahaan mulai mengkaji
investasi baru.

5
Berdasarkan hal tersebut siklus eknomi dapat digambarkan sebagai
gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
a. Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan
perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini
disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama
minimal dua triwulan berturut-turut
b. Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan
menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau
kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan
mengalami penurunan kembali.
c. Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output
yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-
kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi
selama minimal dua triwulan berturut-turut.
d. Titik Terendah (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling
rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik terendah,
perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.

2.3 Konjungtur
Konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang
menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur
tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Gambaran atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu
grafik yang menunjukkan perubahan pendapatan nasional dan kegiatan
ekonomi dari satu wkatu ke waktu lain.

6
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu
periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun.
Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat
sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga. Pada periode lainnya
perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan
adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode
sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam
jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.

2.4 Teori Terjadinya Konjungtur


1. Jevons dan Moore (1923): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena
adanya perubahan alam
2. Pigou (1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor
psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis)
3. Mitchell (1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari
sistem ekonomi kapitalis-liberalis.
4. Malthus (1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya
kekurangan konsumsi (under consumption). Alasan: sektor industri
manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih banyak melakukan
kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
5. Hawtrey (1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomi disebabkan
oleh sistem moneter dan sistem kredit.
6. Shcumpeter (1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi
teknologi.
7. Lucas dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi
masyarakat yang rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi.
8. Keynes : Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan
akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi.
9. Siklus konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda:
a. Kondratif: setiap 50 tahun sekali
b. Juglar: 11 tahun sekali

7
c. Kitchin: 4 tahun sekali
d. Batra (1990): 60 tahun sekali
e. Mubyarto: 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia

2.5 Pengelolaan Konjungtur


Siklus ekonomi tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah
mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,
sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan
gerak naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara
kecenderungan output jangka panjang terus meningkat. Untuk menekan
dampak negatif dari siklus ekonomi maka diperlukan kebijakan jangka
pendek dan jangka panjang di bidang moneter dan fiskal.
a. Kebijakan Jangka Pendek
Target utama kebijakan jangka pendek adalah mengatasi
perbedaan output riil dengan output natural (output gap). Melalui
kebijakan fiskal dan moneter, yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran agregat jangka pendek.
b. Kebijakan Jangka Panjang
Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang, selain
memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga
pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Melalui kebijakan fiskal
dan moneter, yang menstimulasi penawaran (bantuan kredit,
peningkatan SDM dan kesehatan).

2.6 Latihan soal (Kasus)


Kebijakan Pemerintah terhadap kenaikan BBM
Di berbagai daerah di Indonesia saat ini, sudah mengalami
kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini dikarenakan kebijakan
pemerintah yang berencana akan menaikkan harga BBM dalam waktu yang
dekat. Pemerintah menghimbau para aparat keamanan untuk memperketat
pengawasan di setiap area SPBU agar tidak terjadinya kelangkaan BBM yang
akan merugikan rakyat. Sudah banyak kasus yang ditemukan di berbagai

8
daerah, bahwa BBM dijadikan objek untuk menguras keuntungan oleh
berbagai pihak yang “nakal”. Contohnya dari beberapa penjual BBM eceran
yang menjual dengan harga tinggi. Ini tentu saja sangat mencekik rakyat
kecil.
Menurut Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan, “Kenaikan BBM
harus dilakukan pemerintah dan tidak ada pilihan lain karena defisit akan
mengancam APBN kalau tidak dilakukan.” Gubernur menjelaskan, subsidi
BBM yang akan dilakukan pemerintah dengan prediksi Rp190 triliun,
ternyata mengalami kenaikan hingga Rp300 triliun. “Sehingga apabila
kenaikan BBM tidak dilakukan maka defisit akan melanda APBN kita,”
katanya.
Ia mengatakan masyarakat mesti memahami posisi pemerintah dalam
mengambil kebijakan menaikkan harga BBM. Bila harga BBM tidak
dinaikkan, negara dalam kondisi terancam akibat beban belanja APBN yang
berat. “Meski akan ada demo, itu akan dipahami, tetapi bagaimanapun
kenaikan BBM sudah melalui kajian sehingga harus dilaksanakan,” katanya.
Ia mengatakan kenaikan harga sembako dan tarif transportasi akan terjadi
terkait dengan rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah. “Namun, demi
penyelamatan bangsa, hal itu harus dilakukan,” katanya.
Para ekonom menyebut perubahan eksogen dalam kurva ini
guncangan (shock) terhadap perekonomian. Guncangan yang menggeser
kurva permintaan agregat disebut guncangan permintaan (demand shock),
dan guncangan yang menggeser kurva penawaran agregat disebut guncangan
penawaran (supply shock). Guncangan ini mengurangi kesejahteraan
ekonomi dengan mendorong output dan kesempatan kerja keluar dari tingkat
wajarnya. Satu tujuan dari model penawaran agregat dan permintaan agregat
adalah untuk menunjukkan bagaimana guncangan menyebabka fluktuasi
ekonomi.
1. Guncangan pada permintaan agregat
Penurunan dalam permintaan uang ini adalah ekuivalen terhadap
kenaikan dalam perputaran uang. Ketika setiap orang memegang lebih

9
sedikit uang, parameter uang ƙ turun. Artinya, setiap dolar beralih dari
tangan ke tangan dengan cepat, sehingga perputaran V (=1 / ƙ)
meningkat.
2. Guncangan pada penawaran agregat
Sebagaimana guncangan dalam permintaan agrergat bisa menyebakan
fluktuasi ekonomi. Guncangan penawaran agregat pada perekonomia
yang bisa mengubah produksi barang dan jasa akibatnya, harga yang
perusahaan bebankan. Karena memiliki dampak yang besar terhadap
tingkat harga, guncangan penawaran kadang-kadang disebut guncangan
harga. Beberapa contoh Guncangan pada penawaran agregat:
a. Hama yang menghancurkan pertanian. Penurunan dalam penawaran
makin mendorong harga naik.
b. Undang-undang perlindungan lingkungan baru yang menuntut
perusahaan mengurangi emisi polusinya. Perusahaan mengeluarkan
biaya tambahan pada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih
tinggi.
c. Kenaikan dalam agresivitas serikat pekerja. Ini mendorong kenaikan
upah dan harga barang-barang yang diproduksi oleh pekerja.
d. Organisai kartel minyak internasional. Dengan mencegah
persaingan, produsen minyak utama bisa meningkatkan harga
minyak dunia.

Seluruh peristiwa di atas adalah guncangan penawaran yang


memperburuk, yang berarti meningkatkan biaya dan harga. Guncangan
penawaran yang menguntungkan, seperti bubarnya kartel minyak
internasional, mengurangi biaya dan harga.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka
panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaaan (business
cycle). Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi menimbulkan
ketidakpastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap
perkembangan ekonomi. Untuk menghindari terwujudnya masalah-masalah
tersebut usaha-usaha perlulah dilakukan agar siklus kegiatan perusahaan
bergerak dengan lebih stabil. Tahapan-tahapan konjungtur terdiri dari tahap
depresi atau kemerosotan, tahap ekspasi atau prosperity, tahap resesi atau
kelesuan, dan recovery atau pemulihan. Dari tahapan tersebut akan menimbulkan
gelombang konjungtur atau siklus ekonomi yang terdiri dari beberapa elemen
yaitu gerakan menaik, titik puncak, gerakan menurun dan titik terendah.
Berdasarkan hal tersebut teori terjadinya konjungtur terdiri dari semua aspek baik
itu alam, sistem pemerintaahan, maupun waktu dan yang lainnya. Pengelolaan
konjungtur dapat melalui jangka pendek dan jangka panjang.
3.2 Saran
Makalah ini memang jauh dari sempurna dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan
kita bersama.

11
DAFTAR REFERENSI

https://www.academia.edu/38002452/ekonomi_makro-konjungtur?auto=download

http://kuliahitumudahtapisusah.blogspot.com/2014/08/konjungtur-ekonomi.html

https://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/05/19/siklus-ekonomi/

https://dasalukman21.blogspot.com/2017/01/contoh-makalah-teori-konjungtur.html

12

Anda mungkin juga menyukai