Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat-
Nya, makalah Pengantar Ekonomi Mikro – Pasar Oligopoli ini terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar
Pengantar Ekonomi Mikro yang telah mengajari kami.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Dosen Pengajar Mata Kuliah
Mikro Ekonomi dan untuk memenuhi kebutuhan penyusun sebagai mahasiswa serta
sebagai bahan diskusi. Selain itu, makalah ini ditunjukkan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa/i Fakultas Ekonomi, khususnya mahasiwa/i jurusan
Manajemen, terhadap pasar ologopoli.

Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat kepada


pembaca, khususnya mahasiswa/i Manajemen.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah
SWT. selalu melimpahkan ridho, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Palembang, 19 Oktober 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 2

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………. 3

B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 3

C. Tujuan…………………………………………………………… 3

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Oligopoli……………………………………………… 4

B. Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli………….. 4

C. Ciri-ciri Pasar Oligopoli…………………………………………. 5

D. Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Kesepakatan……………… 7

E. Macam-macam Pasar Oligopoli……………………………………. 12

F. Sifat-sifat Pasar Oligopoli…………………………………………. 13

G. Bentuk-bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli………………… 14

H. Kebaikan Pasar Oligopoli…………………………………………. 16

I. Keburukan Pasar Oligopoli………………………………………… 18

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………20

B. Saran………………………………………………………………. 20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 21

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar merupakan tempat terjadinya proses jual beli, baik secara langsung
maupun tidak langsung, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pasar
merupakan tulang punggung pperekonomisn masyarakat, baik masyarakat kelas atas
maupun masyarakat kelas bawah. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal balik
antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah barang atau
jasa yang diperjualbelikan. Pasar semakin berkembang seiring jalannya waktu. Dulu
kita mengenal pasar tradisional, dimana transaksinya menggunakan sistem barter yang
rumit. Saat ini, berbagai jenis pasar bermunculan, mulai dari pasar persaingan
sempurna, monopoli, monopolistis, dan oligopoli.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a) Apa pengertian pasar oligopoli?
b) Apa saja faktor-faktor penyebab pasar oligopoli?
c) Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoli?
d) Bagaimana penentuan harga dan produksi tanpa kesepakatan?
e) Apa saja pasar oligopoli?
f) Bagaimana sifat pasar oligopoli?
g) Apa saja hambatan-hambatan perusahaan baru masuk ke dalam pasar
oligopoli?
h) Apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar oligopoli?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini antara lain adalah:
a) Agar mahasiswa/i Manajemen mengetahui dan memahami tentang pasar
oligopoli
b) Agar menambah pengetahuan penulis serta pembaca mengenai pasar oligopoli
c) Untuk memenuhi tugas yang di berikan dalam mata kuliah Ekonomi Mikro

3
BAB II

PEMBAHASAN

OLIGOPOLI

A. Pengertian Oligopoli

Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini
maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan.
Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya
terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut dengan duopoli.

Dalam oligopoli, stiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai


bagain yang terikat dalam permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka
dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dapat
dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar.

Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk


menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas sehinggga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

B. Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli

Faktor-faktor terbentuknya pasar oligopoli antara lain:

a. Efisiensi Skala Besar

Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi


ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu

4
mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi
dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya
secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana
mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan
merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.

Selain itu, tingat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu


perusahaan juga merupakan faktor terbentuknya pasar oligopoli. Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-
rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan
diatas merupakan hambatan untuk masung (barriers to entry) bagi perusahaan
pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit
produsen.

b. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,


dan monopolistic), ssturktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan perusahaan pesaing. Karena dalam industri
oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk
bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen
yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya
lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut,
sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

C. Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri, antara lain:

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.


Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopli menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri dalam pasar oligopoli yang demikian sifatnya

5
banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah, seperti
produsen bensin, industri baja dan aluminium, dan industri bahan baku seperti
industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu, banyak pula pasar
oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang
berbeda corak (differentiated product). Barang seperti ini pada umumnya
adalah barang akhir. Contohny adalah industri mobil dan truk, industri rokok,
dan industri sabun cuci.
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh. Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung
kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar
oligopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih
terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang
singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli
akan melakukan tidakan balasan dengann mengurangi harga yang lebih besar
lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga
kehilangan langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli
bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga akan distabilkan pada
tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini, kekuasaan mereka untuk
menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara
iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli
yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Penngeluaran untuk iklan
biasanya besar sekali untuk perusahaan-perusahaan seperti itu. Kegiatan
promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan
yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik
dengan masyarakat.
4. Terdapat banyak pembeli. Seperti pasa persaingan sempurna, jumlah
pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
5. Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan

6
tersebut untuk saling menunjang. Contoh: Bakrie Group memiliki perusahaan
bidang pertambangan, properti, dan perusahaan telepon seluler (Esia).
6. Adanya hambatan bagi pesaing baru. Perusahaan yang telah lama dan
memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoli.
7. Harga Jual tidak mudah berubah. Dalam pasar oligopoli harga yang keluar
tidak cepat naik turun. Dapat dikatakan bahwa harga di pasar oligopoli selalu
stabil dan tidak mudah berubah. Diakibatkan oleh penjualan yang stabil
terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup
menghasilkan keuntungan. Namun apabila harga tiba-tiba naik, otomatis
pembbeli akan berpikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi
pembeli beralih pada produk dari perusahaan lain yang menjual varian dan
kualitas yang sama namun harga lebih murah.

D. Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Kesepakatan


Di dalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan
oligopoli, akan diperlihatkan bagaiman tujuan itu akan tercapai apabila perusahaan-
perusahaan tidak membuat kesepakatan. Di dalam membuat analisis itu perlu disadari
bahwa walau tidak terdapat kesepakatan, setiap perusahaan dalam pasar, sebagai
akibat dari jumlahnya yang sangat sedikit, sangat erat kaitannya dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan suatu
perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan
lainnya. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lainnya, maka
mereka akan melakukan tidakan balasan.

1. Ciri Perkaitan di Antara Perusahaan-Perusahaan


Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang sangat
erat, perusahaan oligopoli membuat perhitungan yang cermat mengenai reaksi dari
perusahaan lain apabila ia menurunkan atau menaikkan harga barangnya. Setiap
perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualanannya,
langkah ini akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain.
Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan-perusahaan lain akan
kehilangan langganan karena sebagian dari langganan mereka akan membeli barang
yang harganya lebih rendah. Keadaan ini akan mendorong perusahaan lain

7
menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka tidak pindah membeli
barang dari perusahaan yang melakukan penurunan harga. Dengan demikian, di
dalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan
berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan
melakukan penurunan harga agar mereka tidak kehilangan pelanggan. Sebagai
akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan langganan,
sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga bertambah banyak
langganannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan lain
tersebut mengubah tingkat harganya. Mereka akan memperoleh keuntungan yang
lebih banyak apabila berbuat demikian (tidak mengubah harga).

2. Kurva Permintaan Terpatah (Kinked Demand Curve)

Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan


bahwa kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga
maka ia akan kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia
menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat
memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan
harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar
oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing
akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah
perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling
mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan).
Keseimbangan Asal
Dalam gambar 1.1 kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi
suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak
melakukan perubahan harga, walaupun perusahaan yang pertama melakukan hal itu
(mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu
perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang dilakukan akan diikuti
oleh langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada
permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah
seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.

8
Gambar 1.1
Kurva Permintaan dalam Oligopoli

Efek Penurunan Harga


Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga
penjualan ke P1, maka permintaan ke atas produksinya akan bertambah. Kalau
perusahaan lain tidak turut menurunkan harga, maka permintaan akan bertambah
ketingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini
disebabkan oleh dua faktor:
i. Langganan perusahaan lain menghasilkan barang sejenis membeli barang yang
harganya telah menurun
ii. Segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti
dan menambah konsumsi ke atas barang yang mengalami penurunan harga
tersebut.
Akan tetapi sekiranya perusahaann lain dalam pasar oligopoli tersebut mengikuti
jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya
bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertambahan
permintaan yang relatif sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di
atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh keadaan yang
dinyatakan dalam (ii). Hal yang sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih
lanjut menjadi P2. Tanpa adanya reaksi dari perusahaan-perusahaan lain, permintaan
akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik B1. Sedangkan kalau
perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambahan permintaan
hanya mencapai tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik B.

9
Efek Peningkatan Harga
Perhatikan pula sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli
tersebut menaikkan harga ke P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak
mengubah harga, dan tetap menjual pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga
akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya
adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-
perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai menaikkan
harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya
sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik A.

Kurva Permintaan Terpatah


Apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi
perusahaan-perusahaan lain adalah sebagai berikut :
1. Mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan
harga supaya tidak kehilangan langganan dan,
2. Mereka tidak akan turut menaikan harga apabila perusahaan lain menaikan
harga, karena apabila tidak berubah mereka akan mendapat tambahan
langganan.
Oleh karena reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya, maka permintaan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah seperti
yang ditunjukkan oleh kurva D1ED2 dalam gambar 1.2 dan 1.3.
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi
oleh suatu perusahaan dalam pasar oligopoli, kurva hasil penjualan manjinal
ditunjukkan dalam gambar 1.2. Kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan marjinal
apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah kurva hasil penjualan
majinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D1ED2, maka kurva hasil
penjualan majinal adalah kurva MR1 yang berwarna merah (Dari atas hingga ke titik
A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).

Gambar 1.2
Kurva MR dalam Oligopoli

10
Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan
Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC0. Untuk memaksimumkan
keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaaan dalam gambar
1.3 keuntungan maksimum akan dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah
produksinya adalah Q0.
Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva
biaya marjinalnya menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC 2. Dari keadaan gambar
1.3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh
perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah barang yang diproduksi adalah
Q0. Hanya setelah kurva biaya marjinal berada di atas MC 2 keseimbangan untuk
memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan.
Dapat disimpulan bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan
kurva biaya marjinal berada di atas MC2 atau dibawah MC1, keseimbangan
pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan diatas tidak akan mengalami perubahan.
Dengan demikian, selama kurva biaya marjinal memotong MR di antara titik A 1 dan
A2, harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Dalam pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan
kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar

11
mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah
ditetapkan pada permulaannya.
Gambar 1.3
Keseimbangan Perusahaan dalam Oligopoli

E. Macam – Macam Pasar Oligopoli


Pasar Oligopoli di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Oligopoli murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak
dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan
praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang
bersifat identik
b. Oligopoli Diferensial adalah menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

F. Sifat-sifat Pasar Oligopoli

Sifat-sifat pasar oligopoli antara lain:

a. Harga produk yang dijual relatif sama

b. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses

c. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar

12
d. Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya


struktur dari industri dalam pasar oligopoli adalah:

Katakanlah 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan,


dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan
golongan yang pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu
sama lain karena keputusan dan tindakan dari salah satu daripadanya sangat
mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat ini menyebabkan setiap
perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam mengubah harga,
membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya.

Sifat saling mempengaruhi (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang


khusus dari perusahaan dalam pasar oligopoli yang tidak terdapat dalam bentuk pasar
lainnya.

Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat


karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang
optimum hanya terdapat apabila produksi mencapai tingkat yang sangat besar.
Keadaain ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan dalam
industri.

G. Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli


Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu
bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke
pasar oligopoli. Faktor-faktor ini adalah:
 Skala ekonomi
 Perbedaan biaya produksi
 Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh
perusahaan baru

a. Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikamti perusahaan dalam pasar oligopoli dapat
menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk ke
dalam industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala
ekonomi sampai ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak

13
produksinya semakin rendah biaya produksi per unit. Jika permintaan di pasar
bertambah, perusahaan yang sudah ada dalam industri akan mempunyai kesempatan
yang lebih baik untuk memenuhi permintaan tersebut karena mereka dapat
menambbah jumlah produksi dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi
per unit. Maka semakin besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien
kegiatan produksinya. Ini akan menyulitkan masuknya perusahaan baru, karena pada
mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang
telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada
dalam perusahaan yang sama.

b. Perbedaan Biaya Produksi


Terdapat banyak faktor yang menimbulkkan kecenderungan perbedaan biaya
produksi tersebut. Yang penting adalah:
 Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat
pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang
dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
 Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam meengerjakan pekerjaan
mereka, dan ini menaikkan produktivitas kerja, yang selanjutnya
memungkinkan penurunan biaya produksi.
 Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank dan para penyedia bahan
mentah. Oleh karena itu, dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga
bahan mentah yang lebih murah.

c. Keistimewaan Hasil Produksi


Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan
lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat datangnya perusahaan baru.
Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena
barang tersebut sudah sangat terkenal (product recognition), dan masyarakat sudah
menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke atas barang tersebut. Tanpa
dapat menawarkan barang lain yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal
masyarakat ini, perusahaan baru akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan
baik di pasaran.
Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit
(product complexity) yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banyak sekali
sehingga sulit membuat dan memperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah

14
mobil, televisi, peti es, dan sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut
menyebabkan tidak semua pengusaha yang mempunyai modal dapat masuk ke dalam
perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut harus juga mengetahui cara-caranya
membuat barang itu yang mutunya tidak kalah dengan barang-barang yang sudah ada
di pasar.
Selanjutnya keistimewaan lainy yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam
pasar oligopoli adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia
produsen rokok, maka rokok yang diproduksikannya terdiri dari berbagai bentuk lain
jenis sehingga dapat menyediakan berbagai produk seperti rokok berfilter dan cerutu
yang diinginkan masyarakat yang cita rasanya berbeda-beda. Perusahaan sabun
mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen mobil adalah beberapa
contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksi susuatu dalam
bentuk, sifat, dan bentuk yang berbeda-beda. Dengan cara ini pasarannya meliputi
golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya perusahaan baru sulit
untuk memasuki pasar oligopoli.

H. Kebaikan Pasar Oligopoli


Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu:
 Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya.
 Kegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
 Tingkat keuntungan yang mereka peroleh.
 Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
 Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.

a. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber-Sumber Daya


Dari sudut skala ekonomi yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan
bahwa perusahaan dalam oligopoli akan memproduksikan barang dengan biaya yang
lebih rendah dari perusahaan persaingan sempurna. Di dalam industri dimana skala
ekonomi akan terus menerus dinikmati sehingga tingkat produksi sangat tinggi, akan
lebih efisien apabila industri itu terdiri dari beberapa perusahaan, daripada jika ia
terdiri dari banyak perusahaan seperti yang didapati dalam pasar persaingan
smepurna. Apabila industri terdiri dari banyak perusahaan, setiap perusahaan hanya
memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak dapat menikmati
skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian, biaya produksi per unit
adalah lebih tinggi apabila skala ekonomi tersebut dapat dinikmati.

15
b. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Terdapat dua alasan bahwa pasar oligopoli merupakan pasar struktur pasar
yang paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan
inovasi, yaitu:
i. Adanya untung yang lebih dari normal
ii. Menekankan pada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang
menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.
Seperti dalam pasar monopoli, di dalam pasar oligopoli perusahaan akan
mendapatkan untung lebih normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh karena
kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan lebih normal
dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan
demikian dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai
penyelidikan yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan
inovasi.
Di samping itu dorongan untuk mengembangkan teknologi dan terus menerus
membuat pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat menekankan
usaha menarik pelangggan secara persaingan harga, yaitu menarik langganan dengan
cara mengubah harga penjualan. Langkah ini akan menimbulkan “perang harga” yang
pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu usaha untuk
menarik lebih banyak pelanggan dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu
diantaranya adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang-barang yang
diproduksikannya supaya ia tetap mempunyai keistimewaan tertentu. Untuk mencapai
tujuan ini perusahaan harus terus berusaha mengembangkan teknologi kegiatannya
dan membuat inovasi yang diperlukan.

c. Keuntungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan
tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada
dalam industri tersebut. Dan dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan
masih dapat dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan
perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
Kepada paea konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan
memperoleh keuntungan yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang

16
menguntungkan. Yang pertama, harga barang menjadi lebih tinggi daripada apabila
persaingan lebih luas. Kedua, jumlah barang-barang yang dapat dinikmati masyarakat
adalah kurang daripada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.
Keburukan itu telah mendorong pemerintah melakukan pengawasan atas kegiatan
perusahaan dalam oligopoli. Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu
telah dibuat beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan melarang
penggabungan perusahaan untuk mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari
peraturan-peraturan itu adalah untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan
dalam pasar oligopoli terdapat lebih banyakk persaingan yang sehat.

d. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli


Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk,
secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana
yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli
tidak akan di tawarkan dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun
pembelilah yang menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.

e. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual


Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat
berpengaruh karena bisa saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat
membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan
yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya
pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan
dapat membeli produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.

I. Keburukan Pasar Oligopoli


Keburukan atau kelemahan dari pasar oligopoli antara lain:

a) Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan


Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi
pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali
peminatnya lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan
hasil pendapatan yang banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati

17
pembeli otomatis akan mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang
sedikit dan memperoleh pendapatan yang kecil.
b) Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang
mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya
oleh karena itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang
menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat
pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
c) Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar
oligopolis karena semangat bersaing kurang
Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang
besar namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang
peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat
untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena
biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan
sedikit penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan
penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
d) Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik
faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap
pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai
eksistensinya kurang minat dari pembeli.
e) Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam
usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat
sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari
pembeli.
f) Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoli
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah
tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli
perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum
perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli

18
karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli
produknya sama dengan produk lain yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi
dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama
lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki oleh perusahaan ini.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti:
yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini,
maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan,
beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan.
Dari berbagai pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pasar oligopoli itu
adalah suatu pasar dimana pasar akan dikuasai oleh beberapa perusahaaan saja.

B. SARAN
Kami sebagai pemakalah tak luput dari kesalahan, apabila ada kesalahan
mohon di maklumi dan dikoreksi. Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca
makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sukrino, Sadono. 2015. Mikro Ekonomi – Teori Pengantar. PT: RajaGrafindo Persada:
Jakarta.
https://www.academia.edu/9892512/MAKALAH_PASAR_OLIGOPOLI diakses pada
tanggal 18 Oktober 2015
https://prezi.com/m3mbrxkfnbtg/mikro-ekonomi/ diakses pada tanggal 18 Oktober
2015

20

Anda mungkin juga menyukai