Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Koperasi sebagai lembaga dimana orang – orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai – nilai dan prinsip – prinsip yang mencirikanya
sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai – nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri, percaya pada diri sendiri dan kebersamaan
akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi
koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainya.

Konsepsi demikian mendudukan kopersai sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapai tujuan – tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada
masyarakat secara luas. Disinilah koperasi harus tetap mempertahankan hidupnya agar dapat
bersaing di dalam pasar.

Banyak koperasi di pasar – pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar – pasar
yang lebih besar dimana perusahaan - perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas.
Hal ini menunjukan berada ditruktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar yang hanya terdapat
beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting
bagi penjual yang lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari pasar oligopoli ?
2. Apakah ada strategi dalam pasar oligopoli ?
3. Apakah ada penurunan harga yang bersifat predator (mematikan) ?
4. Apakah ada price leadership (kepemimpinan harga) ?
5. Bagaimana rintangan – rintangan memasuki pasar ?
6. Apakah ada penghalang – penghalang masuk dan integrasi vertikal koperasi ?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan diatas maka dari tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui :

1
1. pengertian dari pasar oligopoli.
2. strategi koperasi dalam pasar oligopoli.
3. penurunan harga yang bersifat predator (mematikan).
4. price leadership (kepemimpinan harga).
5. rintangan – rintangan memasuki pasar.
6. penghalang – penghalang masuk dan integrasi vertikal koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

PENGERTIAN PASAR

Pengertian pasar juga dapat dilihat dari sudut pandang subjek yang berhubungan dengan
pasar. Bagi seorang konsumen, pasar merupakan tempat untuk memperoleh barang dan jasa
yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap konsumen yang datang ke pasar
memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhannya setelah melakukan proses tawar menawar
harga sampai pada akhirnya konsumen menyetujui harga dan jumlah barang yang dapat
diperolehnya melalui proses interaksi tersebut.
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan
menjadi Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami bagaimana
hubungan kedua sisi ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai perusahaan yang melakukan
transaksi bisnis dengan pasar, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen
bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.

a. Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi

Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke pasar
(Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak
saling mengetahui dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis
untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.

b. Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan Pasar

Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai
konsumen yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan
koperasi. Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara
anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi. Sebenarnya
produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar untuk menjual
produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau adanya keuntungan ekonomis dan
nonekonomis yabg lebih besar, mereka menyerahkan pemasarannya kepada koperasi.

3
Dengan demikian, koperasi mengambil alih fungsi pemasaran atau penjualan yang
semula dilakukan secara sendiri oleh produsen tersebut. Selanjutnya koperasinya yang
berinteraksi atau melakukan lobi bisnis dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan
produksi anggotanya. Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan
anggotanya telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan perserikatan
yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan yang
demokratis.

PENGERTIAN OLIGOPOLI

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaaan (penjual) yang
menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja
sama. Oleh karena perusahaan dalam pasar hanya sedikit maka akan selalu ada rintangan
untuk memasuki pasar.

Persaingan diantara beberapa penjual (oligopoli) akan berbeda dengan persiangan


diantara banyak penjual (persaingan sempurena dan persaingan monopolistik), sebab
keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan kesalingtergantungan antar penjual satu
dengan lainnya, sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan sangat
tergantung dari keputusan-keputusan penjual lainnya.

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

1.Terdapat beberapa penjual/produksen yang menguasai pasar

2.Barang yang diperdagangkan homogeny

3.Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk dalam pasar

4.Satu diantara para oligopolies merupakan price leader

5.Barang- barang dihasilkan Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar
oligopoli antara lain :

a. Barang standar, banyak dijumpai pada industri oligopoli yang menghasilkan bahan
mentah (misal aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan bangunan)

4
b. Barang berbeda corak (differentiated product), pada umumnya dijumpai pada
industri yang menghasilkan barang akhir (rokok, shampo)

Kelebihan Pasar Oligopoli

1. Terdapat sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar

2. Penjual sedikit sehingga dapat mengendalikan harga

3. Bila terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan

Kelemahan Pasar Oligopoli

1. Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kepasar oligopoli kerena investasi tinggi

2. Akan terjadi perang harga

3. Produsen bisa kerjasama ( Kartel )

Kartel adalah suatu perjanjian resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli.
Perjanjian tersebut menetapkan harga yang akan dibebankan seluruh perusahaan dan sering
menetapkan kuota atau pangsa pasar dari berbagai perusahaan. Kartel adalah ilegal di
sebagian besar negara-negara dunia. OPEC adalah contoh utama dari kartel. Dia timbul
karena dia berada diluar pengendalian suatu negara individual

2.2 STRATEGI DALAM PASAR OLIGOPOLI

Untuk menghindari perang harga, masing-masing perusahaan dapat mengadakan product


differentiation (pembedaan produk). Kemudian untuk memperluas pasar masing-masing
perusahaan dapat melakukan 2 bentuk kegiatan:

a. Advertensi

Tujuannya adalah memindahkan kurva permintaan ke kanan dan membuatnya kurang


elastis. Hal ini memungkinkan perusahaan menjual jumlah yang lebih besar dengan
harga yang sama atau sedikit lebih tinggi tanpa bahaya timbulnya perang harga.

b. Membedakan Mutu dan Bentuk Produk

5
Tujuannya agar konsumen lebih suka pada produk yang dijual perusahaan tersebut
daripada produk perusahaan lain, sehingga kurva permintaan akan berputar ke kanan dan
membuat kurva permintaannya kurang elastis.

Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar oligopoli ( harga
lebih rendah daripada harga persaingan. Karena adanya saling ketergantungan yang tinggi
antar perusahaan (penjual), koperasi dapat menghancurkan para pesaingnya dan
mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan mereka. Jika terjadi perang harga akan
terjadi persaingan saling menghancurkan dengan penetapan harga yang merugikan (
predatornya pricing).

Dengan kebijakan harga yang lebih aktif, koperasi menciptakan rangsangan-rangsangan


yang lebih kuat bagi para pesaingnya dalam mengurangi kesempatan masuknya koperasi
baru. Jika koperasi berproduksi dengan kemampuan yang lebih rendah (koperasi dengan
biaya yang lebih tinggi daripada pesaingnya), para pesaing dapat dengan mudah
menyingkirkan koperasi keluar pasar dan menjadikan koperasi tergantung pada bantuan luar (
misalnya bantuan pemerintah) untuk tetap hidup (survive).

strategi koperasi dalam


pasar oligopoli

Kebijakan harga Kebijakan non harga

Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan


sama lebih rendah sama lebih rendah

Kebijakan harga Kebijakan harga Harga sama Kebijakan harga


Kebijakan harga aktif
pasif (mengikuti penjarah aktif
pemimpin harga
atau price leader)

6
Gambar 9 – 1
Strategi harga dan non harga di pasar oligopoli

Apakah para pesaing oligopolistik akan memulai perang harga untuk menyingkirkan
koperasi .hal ini akan sangat tergantung pada faktor - faktor berikut :

A. Perbedaan keunggulan biaya (cost advantages ) dari koperasi. Koperasi yang


mempunyai biaya rata-rata lebih rendah dari pada para pesaingnya akan susah untuk di
singkirkan dari persaingan dengan kebijakan harga yang lebih efektif . Sebaliknya
koperasi yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar dari pada para persaingan akan
mudah disingkirkan dengan kebijakan harga aktif.

B. Posisi likuiditas dari para pelaku kegiatan ekonomi untuk menyingkirkan koperasi
diperlukan dana cair yang cukup besar guna membiayai kemungkinan kerugian yang
diderita Akibat penetapan harga yang lebih ekstrim (harga predator) . Bila Dana tersebut
tidak mencukupi , para pelaku ekonomi tidak akan mudah menyingkirkan koperasi.

C. Keinginan para anggota untuk membiayai kerugian yang mungkin timbul (tingkat
loyalitas anggota) sebagai dampak dari kebijakan harga aktif pesaing koperasi adalah
kerugian yang akan di derita koperasi. Bila anggota mampu membiayai berbagai
kerugian yang ditimbulkan akan sulit bagi pesaing untuk menyingkirkan koperasi.

Tetapi yang paling penting dari ketiga hal tersebut adalah keunggulan atau kelemahan
dalam hal biaya.

Keadaan ini diilustrasikan oleh gambar 9.2 pada gambar 9.2, perusahaan A memiliki
biaya yang lebih rendah daripada perusahaan B ( angggap saja koperasi ). Sebelum koperasi
masuk, harga yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan adalah P1. Jika koperasi
masuk pasar dan menurunkan harga ke P2 maka perusahaan A akan mengahadapi penurunan
keuntungan. Jika perusahaan dengan biaya produksi relatif lebih rendah, perusahaan A akan
menurunkan harganya sampai dengan koperasi akan berproduksi dengan rugi dan tidak dapat
bertahan ( misalnya harga dibawah P2). Sebagai produsen yang mempunyai biaya lebih
tinggi adalah lebih bijaksana bagi koperasi untuk tidak memancing tindakan penurunan harga
bagi pesaing-pesaing pesaingnya. Akan lebih baik koperasi menetapkan harga yang sama
dengan harga pesaing dengan menganggap pesaing sebagai price leader.

7
(Rp) MC
AC

P1 P1
P2 P2

MR D = AR

0
q1 P1q

Koperasi Dengan Biaya Tinggi Dalam Suatu Pasar Oligopoli

Bandingkan situasi tersebut ( koperasi dengan kemampuan rendah ) dengan kasus


dimana koperasi dan perusahaan pesaing oligopolistik yang menghasilkan produk homogen,
tetapi mempunyai kemampuan yang sama ( biaya produksi sama ). Untuk memudahkan
analisis dianggap bahwa :

a. Hanya ada dua perusahaan dalam industri yang menghasilkan produk homogen
diantaranya koperasi,

b. Masing-masing perusahaan setuju tentang pembagian pasar dengan masing-masing


memperoleh setengahnya, dan

c. Dua perusahaan tersebut mempunyai biaya yang sama.

Koperasi Dengan Kemampuan Sama di Pasar Oligopoli

Karena ongkos masing-masing perusahaan sama, maka baik AC maupun MC bagi


masing-masing perusahaan ( koperasi dan pesaingnya ) juga akan sama, sehingga masing-
masing dapat memaksimumkan laba pada saat MR=MC. Laba maksimum akan dicapai pada
saat masing-masing perusahaan menghasilkan output sebanyak X0 pada harga P1 yaitu
sebesar CP1 × X0. Sedangkan output yang dihasilkan oleh industri sebanyak Qx output
sebesar itu sekaligus merupakan output yang memaksimumkan laba kartel ( laba yang
diperoleh bila koperasi dan perusahaan B bergabung ), karena elastisitas masing-masing
perusahaan adalah sama dan masing-masing perusahaan mempunyai ongkos yang sama.

8
Jika satu diantara perusahaan tersebut ( misalkan koperasi ) mulai melakukan kebijakan
harga aktif dan menurunkan harga sampai P2 dan meninggalkan outputnya sampai pada
biaya rata-rata minimum, maka perusahaan lain akan kehilangan pangsa pasar (Mark ET
share). Jika perusahaan tersebut tidak menurunkan harganya sampai tingkat yang sama
dengan P2. Maka ia akan kehilangan pelanggannya dan tingkat penjualannya menurun.
Kemudian untuk menarik kembali langganan yang hilang, perusahaan lain akan bereaksi
dengan cara menurunkan harga sampai dibawah P2, misalnya P3 sehingga koperasi
kehilangan langganannya. Proses penurunan harga yang saling timbal balik ini akan terus
berlangsung hingga harga turun menjadi P4. Dimana harga ini sama dengan biaya rata-rata
perusahaan, atau dimana AC=AR ( aturan penentuan harga koperasi). Akibatnya seluruh
keuntungan perusahaan berkurang, penjualan output mencapai maksimum, para anggota
koperasi dan pelanggan dari perusahaan non koperasi memperoleh kemungkinan keuntungan
tertinggi karena perusahaan dan koperasi menjual dengan tingkat harga yang lebih rendah
daripada harga optimal ( harga pada saat MR=MC ).

2.3 PENURUNAN HARGA YANG BERSIFAT PREDATOR (MEMATIKAN)

untuk memupuk keuntungan dan likuiditasnya mereka mungkin dapat mencoba untk
menyingkirkan koperasi, sebab sekali mereka dapat menyingkirkan koperasi akan dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Yang dapat di lakukan oleh pesaing koperasi adalah menjawab kebijakan harga dengan
penurunan harga yang bersifat "pedatory" yaitu penjual produk pada suatu harga di bawah
biyaya eata " kendatipun mengalami kerugian. Kerugian akan ditutup oleh keuntungan
sebagai monopoli yang di tumpuk selama masa tinggi sebelum masa perkoperasian.

2.4 PRICE LEADERSHIP (HARGA KEPEMIMPINAN)


Kesimpulan yang di peroleh saat ini adalah meskipun koperasi mempunyai kemampuan
tinggi untuk dapat bersaing dan bertahan, Akan bijaksana bilang menggunakan senjata harga
secara hati " dalam bersaing, sebab dalam Kondisi tertentu (dalam oligopolistic) penurunan
harga dapat dikalahkan dengan mudah.

Salsatu cara untuk mencegah agar harga tidak merusak koperasi adalah dengan jalan
"mengikuti pimpinan" dalam melakukan penjualan (price leadership). Price leadership adalah
salasatu bentuk persengkokolan (collucion) Yang tidak resmi.

Price leadership dapat di bagi menjadi 2:

9
a. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biyaya rendah

b. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan besar (dominan)

A. Price leadership oleh perusahaan dengan biyaya terendah

Kass ini perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga pasar
yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya, perusahaan tersebut dapat bertindak sebagai
Price leader. Untuk mempermudah analisis perlu ditetapkan asumsi sebagai berikut:

1) hanya ada dua buah perusahaan dalam industry, satu diantaranya koperasi

2) adanya pembagian pasar secara diam " dengan masing" memperoleh setengah dari
harga pasar yang ada

3) produk yang dihasilkan homogen

4) salasatu perusahaan mempunyai ongkos lebih rendah dari pada yang lainya

Jika kuva Permintaan pasar adalah D Dan dari masing-masing perusahaan bersedia
membagi pasar menjadi dua bagian dengan sama besar, maka kurva masing-masing
digambatkan setengah dari dari kurva Permintaan yaitu D jadinkurva Permintaan suatu
perusahaan satu dengan yang lainya bersimpit pada kurva d. Perusahaan satu dengan kurva
ongkos AC1 dan MC1 mempunyai biyaya yang lebih rendah dari pada perusahaan
pesaingnya.oleh karena itu perusahaan nonkoperasi menetapkan harga yang lebih rendah
dibanding dengan perushaan lainya.

B. Price leadership oleh perusahaan yang dominan

Untuk menghindari dari penurunan harga, maka diadakan perjanjian secara diam diam
dalam bentuk perjanjian Price leadership oleh satu atau lebih perusahaan- perusahaan yang
besar. Perusahaan kecil akan bertindak seolah-olah sebagai pesaingnya sempurna dan
mengahdapi kurva Permintaan yang elastis pada tingkat harga yang ditetapakan. Sedangkan
perusahaan dominant akan bertindak sebagai perusahaan yang bergerak di pasar monopoli.

Kurva Permintaan perusahaan besar dibuat dengan jalan mengurangkan secara horizontal
kurva D dengan kurva MCs. Pada Titik C, MCs = D sehingga ini merupakan Titik awal dari
terbentuknya kurva Permintaan perusahaan besar.

10
Hal ini akan merupakan suatu strategi rasional bagi koperasi untuk mengikutinya, jika
koperasi masuk pasar dengan initial cost yang lebih tinggi atau karena skala koperasi itu kecil
sehingga secara de facto wajib mengikuti perusahaan pemimpin yang telah mapan.

Dalam hal ini anggota koperasi akan merasa dirugikan karena dua alasan:

1) anggota koperasi perlu membayar sumbangan kapital atau biyaya biyaya koperasi
untuk mempertahankan situasi ini sedangkan non anggota tidak perlu membayarnya.
Dalam hal ini akan lebih baik untuk tidak menjadi anggota koperasi dari padaenjadi
anggota

2) anggota koperasi harus tunduk pada kuota produksi Yang dikenakan koperasi,
sedangkan penjualan lain tidak perlu tunduk pada kuota tersebut sehingga Ia dapat
menjual sebanyak yang ia kehendaki

Jelas sangat dalam Kasus ini kelangsungan hidup koperasi sulit untuk dipertahankan,
Kecuali apabila Pemerintahan bersedia untuk memberikan fasilitas " khusus atau
mengenakan peratura" khusus untuk melindungi keberadaan koperasi secara terus-menerus.
Oleh karena itu Menurut Boediono (1986), satu-satunya jalan agar koperasi tetap hidup dan
tumbuh dalam lingkungan pasar seperti ini adalah dengan mengembanhkan manfaat
economies of scale, external economic dan pendidikan yang potensial yang bisa diperoleh
dari usaha koperasi.

2.5 RINTANGAN – RINTANGAN MEMASUKI PASAR

Perusahaan baru yang akan masuk ke dalam industri harus dirintangi karena ia akan
merusak penggabungan ollopoh. Rintangan – rintangan itu dapat berupa rintangan yang
“natural” (alamiah) seperti skala ekonomis, diferensiasi produk, dan lain lain dan yang
“artificial” (buatan) seperti hak paten, hak monopoli, dan lain lain.

Argumentasi utama mengenai adanya rintangan – rintangan untuk memasuki pasar itu
adalah sebagai berikut : peserta (entrant) oligopoli diasumsikan terbatas. Tanpa rintangan
untuk memasuki pasar, pesaing baru akan memasuki pasar, dan industri (pasar) akan
cendrung menuju persaingan sempurna (dengan produk yang homogen) atau persaingan
monopolistik (dengan produk yang heterogen). Rintangan yang dihadapi perusahaan baru
untuk memasuki struktur pasar oligopolistik atau monopolistik bisa bermacam – macam
bentuk, seperti :

11
a. Sanksi – sanksi hukum dari pemerintah seperti hak paten, hak monopoli, hak cipta,
dan lain lain.
b. Diferensiasi produk, artinya mencegah pesaing baru masuk dengan membeda –
bedakan produk dari kelompok produk yang sama berdasarkan jenis, merek,
kemasan, dan lain lain.
c. Keterbatasan modal atau pengetahuan dan teknologi. Perusahaan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi merupakan rintangan bagi perusahaan baru yang
mempunyai kemampuan lebih rendah untuk masuk pasar.
d. Ukuran permintaan pasar yang terbatas sehingga satu atau beberapa perusahaan telah
cukup untuk memenuhi permintaan pasar (masalah skala ekonomi).
e. Politik harga yang telah ditetapkan oleh masing – masing perusahaan dalam pasar,
misalnya dengan mengancam perusahaan baru (katakanlah koperasi) dengan jalan
akan menurunkan harga yang cukup untuk menghapus keuntungan (strategi harga
predator).

Untuk koperasi, tiga hal terakhir yang mungkin merupakan rintangan yang sangat serius
untuk dapat memasuki pasar oligopoli atau monopoli.

Pada umumnya koperasi adalah peserta baru dipasar dan menghadapi kendala
permodalan, teknologi, dan manajemen. Akibat keterbatasan modal dan atau rendahnya
teknologi dan kemampuan manajemen (keahlian, pengetahuan tekhnnis, kurangnya
pengalaman). Menyebabkan kurva biaya koperasi yang memasuki pasar akan terletak di atas
kurva biaya perusahaan yang telah mapan. Oleh karena itu, potensi untuk masuknya koperasi
dalam kondisi seperti itu tidak akan dianggap serius oleh perusahaan – perusahaan yang
mapan.

Kesulitan – kesulitan koperasi untuk merekrut personal menajer yang berpengalaman


selalu tampak pada setiap koperasi. Kapasitas kemampuan koperasi untuk membayar gaji
lebih tinggi agar dapat menarik manajer dari perusahaan – perusahaan lainya, Dalam banyak
keadaan tidak bisa dilakukan. Lemah sumber daya finansial dan kemungkinan karier yang
sangat tidak menarik yang dapat ditawarkan koperasi menyebabkan para manajer profesional
kurang berminat pada koperasi.

Pada umumnya perusahaan – perusahaan baru khususnya koperasi, harus membayar


bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk
mencapai kemapanan. Jika koperasi dibebani oleh kerugian – kerugian biaya absolut, maka

12
biaya rata – rata jangka panjang (long run average cost/ LRAC) akan lebih tinggi pada setiap
skala produksi dari pada perusahaan yang sudah mapan (Gambar 9.6).

Perusahaan – perusahaan yang telah mapan dapat mencegah masuknya produsen


(penjual) yang mempunyai biaya lebih tinggi tersebut, dengan jalan menetapkan biaya peserta
potensial yang akan masuk : (potential entrant). Dengan menetapkan harga pada p 1,
kemungkinan untuk masuk menjadi tidak mungkin, sebab koperasi tidak dapat mengatasi
biaya pada setiap tingkat output (P2 adalah harga kompetitif P2 = LRAC) skala ekonomi dapat
merupakan rintangan yang serius bagi koperasi untuk memasuki pasar.

Argumen skala ekonomis pada dasarnya bukan merupakan argumen yang menunjukan
keunggulan kompratif koperasi atas perusahaan nonkoperasi. Untuk keperluan ini dibedakan
dua situasi, yaitu :

a. Skala ekonomis hanya bisa dilakukan oleh perusahaan – perusahaan yang telah
mapan dan tidak dapat oleh entertent baru. Pada situasi ini, koperasi secara efektif
ditakut – takuti untuk memasuki pasar oleh perusahaan – perusahaan yanng telah
ada.
b. Misalnya hanya koperasi yang mampu untuk melaksanakan skala ekonomis. Kurva
ATC dari koperasi dapat beralih ke arah bawah dan setiap output dapat diproduksi
pada biaya yang lebih rendah. Disini tentu saja koperasi dapat masuk dengan cukup
mudah bila penghalang – penghalang lain, seperti sanksi – sanksi hukum atau
undang – undang tidak ada. Tetapi keunggulan koperasi atas perusahaan lain yang
non koperasi dalam hal skala ekonomi seperti yang dijelaskan diatas adalah suatu
pernyataan yang perlu mendapat tanggapan.

2.6 PENGHALANG – PENGHALANG MASUK DAN INTEGRASI VERTIKAL


KOPERASI

Apakah koperasi yang menjadi entertant baru dalam pasar oligopoli mempunyai
kelebihan tertentu ? bila mengingat prinsip yang menyatakan anggota sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pelanggan maka bagi koperasi keunggulan itu bisa diperoleh melalui
integrasi vertikal. Dilihat dari perusahaan – perusahaan yang telah mapan, suatu koperasi
pembelian akan berintegrasi “mundur” ke arah operasi – operasi (kegiatan) diindustri hulu
dan koperasi marketing beroperasi maju menuju konsumen (hilir).

13
Masuknya koperasi dapat dikoordinir melalui kerja sama integrasi vertikal oleh
perusahaan – perusahaan anggota yang telah mapan. Keunggulan potensial yang duipunyai
oleh suatu koperasi baru harus diperbandingkan dengan perusahaan milik investor baru yang
beroperasi pada tingkat pasar yang sama (sebagai misal menjual input kepada para petani).
Sebuah koperasi yang menjual produknya kepada para anggotanya mempunyai suatu pasar
yang potensial. Apa yang dibeli oleh para anggota sebelumnya, sekarang disuplai sendiri.

Dibanding dengan suatu perusahaan yang dimiliki oleh suatu investor yang memasuki
pasar, masuknya koperasi yang mempunyai kemampuan sama pasti lebih mudah, karena :

a. Para pelanggan adalah lebih mungkin melakukan kontrak dengan perusahaan yang
dimiliki sendiri.
b. Para anggota akan lebih bersedia/terbuka memberikan informasi penting mengenai
kondisi pasar yang bermanfaat bagi manajemen dalam meningkatkan kualitas
produk, priklanan dan biaya operasi.
c. Hubungan yang lebih kuat, antar perusahaan anggota dan loyalitas antara anggota
dan manajemen, koperasi menunjukan reputasi baik yangt dikandung sejak “bayi”
yang merupakan keunggulan lain dibanding perusahaan lain.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Banyak koperasi di pasar – pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar – pasar
yang lebih besar dimana perusahaan - perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas.
Hal ini menunjukan berada distruktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar yang hanya
terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan
penting bagi penjual yang lain.

Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar oligopoli ( harga
lebih rendah daripada harga persaingan. Karena adanya saling ketergantungan yang tinggi
antar perusahaan (penjual), koperasi dapat menghancurkan para pesaingnya dan
mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan mereka. Jika terjadi perang harga akan
terjadi persaingan saling menghancurkan dengan penetapan harga yang merugikan (
predatornya pricing).

Masuknya koperasi dapat dikoordinir melalui kerja sama integrasi vertikal oleh
perusahaan – perusahaan anggota yang telah mapan. Keunggulan potensial yang duipunyai
oleh suatu koperasi baru harus diperbandingkan dengan perusahaan milik investor baru yang
beroperasi pada tingkat pasar yang sama (sebagai misal menjual input kepada para petani).
Sebuah koperasi yang menjual produknya kepada para anggotanya mempunyai suatu pasar
yang potensial

3.2 SARAN

Dalam pembuatan makalah ini penyusun mendapat gambaran bahwa koperasi dalam
pasar oligopoli, terdapat beberapa hambatan untuk masuk kedalam pasar oligopoli dimana
perusahaan – perusahaan yang telah mapan akan mempengaruhi beberapa kebijakan namun
ada beberapa upaya untuk masuk ke dalam pasar oligopoli dengan kekuatan yang dimiliki
oleh koperasi diharap para pembaca agar lebih memperdalam lagi materi tentang koperasi
dalam pasar oligopoli. Agar tidak terjadi ketidak cocokan dengan informasi yang dipaparkan.

15

Anda mungkin juga menyukai