Anda di halaman 1dari 7

SURPLUS EKONOMI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 Departemen Pendidikan Nasional Penerbit
Balai Pustaka : Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya; berlebihan ; sisa. Surplus ekonomi
adalah keadaan dimana aset keuangan dari suatu entitas, seperti, pasar bisnis, pemerintah individual,
atau, melebihi kewajiban keuangannya.

Surplus ekonomi terdiri dari :

Surplus Produsen

Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah
harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau
keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari
harga minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva penawaran. Surplus
produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya
produksi barang tersebut. Berbeda dengan seorang pembeli yang selalu ingin menerima barang
dengan harga yang lebih rendah, seorang penjual selalu ingin menerima harga yang lebih tinggi untuk
setiap barang yang dijual
. Semakin tinggi harga yang diperoleh maka semakin tinggi pula surplus produsen yang dimiliki oleh
penjual.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 1.

Gambar diatas menunjukan kurva penawaran. Surplus produsen berada diatas kurva penawaran, dari
gambar diatas yang terdapat pada luas wilayah A adalah besarnya surplus produsen yaitu :

nilai yang diterima penjual – biaya penjual

= 30.000 – 20.000

= 10.000.

Referensi : N.Gregory Mankiw, 2014, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
Surplus konsumen

Beberapa tokoh menggunakan bahasa yang berbeda dalam mendefinisilkan pengertian dari surplus
konsumen seperti Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau
total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah
barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau
mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999). Atau pengertian yang lebih
sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan
jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory Mankiw, 2014).

Umumnya Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia untuk
membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika konsumen akan bersedia membayar
lebih dari harga yang diminta saat ini, maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk
yang dibeli dari mereka untuk membelinya. Surplus konsumen ditambah surplus produsen sama
dengan jumlah surplus ekonomi di pasar.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 1

Gambar 1 diatas menunjukan kurva permintaan. Surplus konsumen berada dibawah kurva
permintaan, dari gambar diatas yaitu terdapat pada luas wilayah ABC. Surplus konsumen menunjukan
keuntungan yang diperoleh konsumen karena mendapatkan harga yang lebih rendah dari pada nilai
barang tersebut untuknya.

Misalnya : Anda adalah seorang konsumen yang ingin membeli sebuah PC baru. Harga PC yang anda
inginkan pada umumya dijual seharga Rp. 4.500.000. Uang yang anda miliki untuk membeli laptop
sama dengan harga tersebut yaitu Rp. 4.500.000. Setelah mencari info, anda mengetahui bahwa
teman masa kecil anda menjual PC seperti yang anda inginkan, kemudian anda memutuskan untuk
membeli PC kepada teman masa kecil anda tersebut. Ketika anda datang ketempat teman anda,
teman anda bersedia menjual lebih murah kepada anda yaitu seharga Rp. 4.000.000,- . Maka dalam
kasus ini surplus konsumennya adalah = Rp. 4.500.000,- - Rp. 4.000.000,- = Rp. 500.000,- . Seperti yang
ditunjukan gambar 2 berikut :

Gambar 2

Gambar 2 diatas telah menjukan bagaimana surplus konsumen dari pembelian PC harga Rp. 4.500.000
menunjukan harga yang rela dibayarkan oleh konsumen, sedangkan harga Rp. 4.000.000,-
menunjukan biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh konsumen, sehingga surplusnya ialah luas
wilayah yang diberi warna merah yaitu Rp. 500.000,- .

Kemudian perhatikan gambar berikut :

Gambar 3

Gambar 3 diatas menunjukan penurunan harga dari P1 ke P2 yang mengakibatkan


terjadinya kenaikan permintaan dari Q1 menjadi Q2, dan surplus konsumen meningkat yang
ditunjukan pada luas wilayah ADF. Kenaikan surplus terjadi karena konsumen awal yang sekarang
membayar lebih murah yaitu ditunjukan wilayah BCDE (berwarna hijau muda) serta ditambah karena
adanya konsumen baru yang membeli dengan harga murah yang ditunjukan pada luas wilayah CEF.

Referensi :

Dr.Boediono, 1999, Seri Sinopsis Pengantar ilmu Ekonomi : Ekonomi Mikro, Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta

N.Gregory Mankiw, 2014, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmatnya , sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Pengantar Mikro menegenai Harga Kesetimbangan Pasar tepat
waktu . Makalah ini berisikan tentang konsep keseimbangan pasar , cara menentukan
keseimbangan pasar , dan surplus ekonomi . Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna , itu semua karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu , kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
kritikan dan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Denpasar , 3 Oktober 2016

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan. Artinya,
permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga membentuk harga dan
kuantitas keseimbangan. Jadi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk di saat
permintaan dan penawaran menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di perpotongan
antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang disebut titik keseimbangan. Kuantitas
keseimbangan merupakan jumlah suatu barang atau jasa yang terbentuk saat terjadi harga
keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis dengan
jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva
permintaan dan penawaran berpotongan.
1.2. Alasan Pemilihan Judul
Alasan dari pengambilan judul ini adalah karena judul ini telang ditetapkan/diberikan oleh guru
pembibing.
1.3. Tujuan Pemilihan Judul
Adapun tujuannya sebagai berikut :
 Agar kita dapat mengetahui mengenai harga keseimbangan pasar .
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kepustakaan, yaitu dengan menggunakan
buku-buku referensi yang berkaitan dengan judul tersebut.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pasar dan macam-macam ?


2. Apa yang dimaksud dengan harga dan apa saja unsur pembentuknya?
3. Apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan?
4. Bagaimana proses terbentuknya keseimbangan pasar?

Tujuan

1. Agar dapat mengetahui tentang pasar dan macam-macam pasar


2. Agar kita dapat mengetahui tentang harga keseimbangan.
3. Agar dapat mengetahui tentang harga keseimbangan
4. Agar dapat mengetahui proses terbentuknya keseimbangan pasar
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti
uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam
pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan
perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada
persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.

Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk di saat permintaan dan penawaran
menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di perpotongan antara kurva permintaan dan
kurva penawaran.

 Pembeli dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Pembeli super marginal


2. Pembeli marginal
3. Pembeli sub marginal

 Penjual dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Penjual super marginal


2. Penjual marginal
3. Penjual sub marginal

 Sebab pergeseran titik kesimbangan ada 4, yaitu:

1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.


2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat
hususnya bagi kami penyusun umumnya bagi setiap yang membacanya Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah dan lupa.

Anda mungkin juga menyukai