Anda di halaman 1dari 22

10.

1 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UNTUK ORGANISASI NIRLABA

Organisasi nirlaba menggunakan basis akuntansi akrual untuk mengakui pendapatan


dan bebanya.
Klasifikasi Aktiva Bersih
Aktiva bersih dikelompokan dalam 3 (tiga) kategori yang masing masing tergantung
pada ada tidaknya pembatasan.
a. Aktiva bersih terikat permanen adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaanya
dibatasi oleh Donatur (donor-imposed stipulation) yang tidak memiliki pembatasan
waktu dan tidak dapat dipindahkan oleh organisasi.
b. Aktiva bersih terikat temporer adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaanya
dibatasi oleh donatur (donor-imposed stipulation) yang memiliki pembatasan waktu
atau dapat dipindahkan oleh organisasi dengan melakukan stipulation (pembatasan
penggunaan).
c. Aktiva bersih tidak terikat adalah bagian dari aktiva bersih yang tidak dibatasi
penggunaanya oleh donatur (donor-imposed stipulation).
Aktiva bersih organisasi, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian
dikelompokkan menurut ketiga jenis aktiva bersih. Pembagian aktiva bersih dalam tiga
kategori tersebut merupakan bentuk penyajian paling utama untuk organisasi nirlaba.
Kontribusi
Bagi sebagian besar organisasi nirlaba, kontribusi/sumbangan merupakan sumber
utama pendapatan. Kontribusi adalah “transfer kas atau aktiva lain tanpa syarat kepada
organisasi atau suatu penyelsaian atau suatu pembatalan hutang-hutangnya tidak secara
timbal balik oleh organisasi lain yang tidak bertindak sebagai pemilik.” Perhatikan
karakteristik dari transfer dalam pengertian tersebut adalah : (1) bahwa transfer dilakukan
tanpa syarat, (2) bahwa transfer adalah ke atau dari suatu entitas yang bertindak bukan
sebagai pemilik, (3) bahwa transfer dilakukan sukarela, dan (4) transfer tidak timbal balik
(dengan kata lain, aktiva diterima dan kewajiban dibatalkan tanpa ada pertukaran nilai).
Catat pula bahwa transfer meliputi kas atau aktiva lain seperti bangunan, surat-surat
berharga, penggunaan fasilitas, jasa, dan pemberian suatu janji tanpa syarat (unconditional
promises). Suatu janji adalah kesepakatan lisan atau tertulis untuk menyumbangkan kas atau
aktiva lain kepada entitas lain. Suatu janji harus dapat diverifikasi dengan bukti seperti kartu
jaminan atau pita rekaman janji lisan. Suatu janji dapat dengan syarat atau tanpa syarat.

1
a. Suatu janji dengan syarat untuk memberi (conditional promises) tergantung pada
terjadinya peristiwa masa depan dan peristiwa tertentu yang tidak pasti untuk mengikat
si pemberi janji. Janji dengan syarat untuk memberikan harus diakui sebagai
pendapatan dan piutang sumbangan jika syarat-syaratnya secara substansial terpenuhi
(dengan kata lain, ketika janji dengan syarat untuk memberi berubah menjadi tanpa
syarat).
b. Suatu janji tanpa syarat untuk memberi (unconditional promises) tergantung hanya
pada saat berlalunya waktu atau pada permintaan si penerima janji atas kinerja yang
dijanjikan. Janji untuk memberi dipertimbangkan sebagai tanpa syarat jika
kemungkinan bahwa suatu syarat akan tidak terpenuhi telah diketahui. Janji tanpa
syarat untuk memberi diakui sebagai pendapatan dan piutang pada saat janji diterima.
Suatu hibah atau wakaf (gifts) kas atau aktiva lain dengan syarat yang dikembalikan
kepada donatur jika syarat tidak terpenuhi harus diperlakukan sebagai uang muka yang dapat
dikembalikan (kewajiban).
Sumbangan yang Terikat dan yang Tidak Terikat
Pembatasan oleh donatur menentukan lebih sfesifik penggunaan aktiva yang
disumbangkan, dibanding dengan suatu pembatasan pada penggunaan aktiva untuk tujuan
umum organisasi. Pembatasan mungkin dinyatakan secara eksplisit atau implisit. Pembatasan
dapat bersifat permanen atau temporer. Pembatasan permanen menyatakan bahwa
sumberdaya yang disumbangkan harus dipertahankan secara permanen tetapi organisasi
diijinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan/ manfaat ekonominya.
Pembatasan temporer membatasi organisasi untuk menggunakan sumberdaya sampai dengan
periode tertentu (pembatasan waktu), atau untuk penggunaan tertentu (pembatasan
penggunaan), atau keduanya. Lembaga pemerintah tidak memiliki kendali diskresioner atas
penggunaan aktiva dengan pembatasan oleh donatur. Informasi mengenai pembatasan oleh
donatur atas sumberdaya adalah relevan bagi pemakai laporan keuangan karena suatu
pembatasan membatasi jasa yang dapat diberikan jasa oleh organisasi nirlaba.
Pada umumnya, sumbangan yang terikat dengan yang tidak terikat dihitung pada nilai
wajarnya dan diakui sebagai pendapatan atau keuntungan pada priode diterimanya, atau
beban, dan aktiva, dalam 3 (tiga) kelompok aktiva bersih : (1) ialah yang meningkatkan
aktiva bersih tidak terikat, (2) ialah yang meningkatkan aktiva bersih terikat temporer, dan (3)
ialah yang meningkatkan aktiva bersih terikat permanen.
a. Sumbangan yang tidak terikat penggunaanya dilaporkan sebagai sumbangan yang tidak
terikat yang meningkatkan aktiva bersih tidak terikat.

2
b. Sumbangan yang terikat penggunaanya dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat
yang meningkatkan baik aktiva bersih terikat permanen maupun aktiva bersih terikat
temporer.
Janji tanpa syarat untuk memberi dengan bayaran yang jatuh tempo dalam periode
yang akan datang dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat penggunaanya (dengan kata
lain, sebagai pendapatan sumbangan dalam aktiva bersih yang terikat temporer, dengan dasar
pembatasan waktu) dalam periode janji tersebut diterima, meskipun jika sumberdayanya
tidak terikat untuk penggunaan tertentu.
Sumbangan yang diberikan diakui sebagai beban dalam periode dibuat, dan diukur
pada nilai wajarnya.
Pembatasan yang Ditetapkan oleh Donatur Dibedakan dengan Syarat yang Ditetapkan
oleh Donatur
Suatu syarat yang ditetapkan oleh donatur (donor-imposed condition) menyebabkan si
donatur memproleh kembali uangnya atau membebaskanya dari janji untuk memberi jika
syarat tidak terpenuhi. Pembatasan oleh donatur secara sederhana membatasi penggunaan
aktiva yang disumbangkan. Jika tidak ada kejelasan apakah donatur menyebutkan syarat atau
pembatasan, janji suatu janji diasumsikan sebagai dengan syarat.
Hibah berupa Aktiva yang Memiliki Masa Manfaat Jangka Panjang
Suatu aktiva hibah mungkin terikat atau tidak terikat, tergantung pada kebijakan
akuntansi organisasi atau pembatasan yang ditetapkan oleh donaturnya. Jika aktiva yang
disumbangkan memiliki masa manfaat jangka panjang dibatasi oleh donaturnya untuk
digunakan dalam periode tertentu, aktiva tersebut dilaporkan sebagai sumbangan yang
dibatasi penggunaanya (restricted support) dalam aktiva bersih terikat permanen. penyusutan
dicatat sebagai beban dalam aktiva bersih tidak terikat, dan terdapat reklasifikasi untuk
jumlah penyusutan dari terikat temporer menjadi aktiva bersih tidak terikat.
Jika donatur menyumbangkan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang
tanpa pembatasan atau jika aktiva dibeli dengan sumbangan yang dibatasi penggunaanya
untuk perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang, organisasi boleh
memilih baik kedua metode akuntansi yang harus diterapkan secara konsisten dan
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Metodenya adalah sebagai berikut :
1. Organisasi boleh menetapkan kebijakan akuntansi yang mencerminkan pembatasan
waktu yang jatuh tempo selama masa manfaat aktiva sumbangan. Dalam kasus aktiva
sumbangan yang memiliki masa manfaat jangka panjang dengan suatu pembatasan

3
waktu oleh donatur secara eksplisit, hibah dilaporkan sebagai sumbangan yang dibatasi
penggunaanya dalam aktiva bersih terikat temporer. Penyusutan dicatat sebagai beban
dalam aktiva bersih tidak terikat, yang menghasilkan suatu reklasifikasi untuk jumlah
penyusutan dari terikat temporer berubah menjadi aktiva bersih tidak terikat. (Ini
berlaku pula untuk aktiva yang dibeli dengan kas yang dibatasi penggunaanya untuk
membeli aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang).
2. Jika tidak ada kebijakan yang menyatakan ada pembatasan waktu dan tidak ada
pembatasan oleh donatur, hibah merupakan sumbangan yang tidak dibatasi
penggunaanya. Kebijakan akuntansi harus diungkapkan.
Berakhirnya Pembatasan yang Ditetapkan oleh Donatur
Berakhirnya suatu pembatasan yang ditetapkan oleh donatur diakui dalam periode
dimana pembatasan berakhir. Jika hibah yang disumbangkan tergantung pada lebih dari satu
pembatasan, maka efek lebih berakhirnya pembatasan diakui dalam periode dimana
pembatasan yang terakhir berakhir. Jika pembatasan temporer terpenuhi (baik dengan
berjalanya waktu atau dengan adanya beban untuk penggunaan yang dibatasi), sumber daya
dalam aktiva bersih dengan pembatasan temporer dikelompokkan kembali sebagai aktiva
bersih tidak terikat dan dilaporkan sebagai aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan
dalam laporan aktivitas. Beban dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai penurunan dari
aktiva bersih yang tidak terikat. “Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan” dilaporkan
dalam laporan aktivitas.
Jika suatu beban timbul baik untuk aktiva bersih terikat temporer meupun aktiva
bersih tidak terikat, maka pembatasan oleh donatur dilakukan untuk beban-beban tersebut.
Jika pembatasan oleh donatur terpenuhi dalam periode yang sama dengan saat
diterimanya kontribusi, maka kontribusi dilaporkan sebagai tidak terikat apabila beberapa
kondisi berikut terpenuhi. Pertama, kebijakan harus diungkapkan dalam catatan dan
diterapkan secara konsisten, dan kedua, organisasi harus memiliki kebijakan yang sama untuk
pendapatan investasi terikat temporer dimana pembatasan terpenuhi dalam periode diakuinya
pendapatan.
Investasi dan Pendapatan Investasi
Investasi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba mula-mula dicatat pada biaya
perolehanya dan investasi yang diterima sebagai sumbangan/kontribusi dicatat pada nilai
wajarnya dalam kelompok aktiva bersih yang sesuai. Pendapatan investasi harus diakui
sebagai yang masih harus diterima (earned) dan dilaporkan sebagai peningkatan dalam aktiva
bersih tidak terikat, terikat temporer, atau terikat permanen tergantung pada pembatasan oleh

4
donatur dalam penggunaan dari pendapatan investasi. Keuntungan dan kerugian yang
direalisai (realized) diakui pada saat investasi dijual dan dilaporkan sebagai perubahan dalam
aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer, atau terikat permanen.
Transfer Yang Bukan Merupakan Kontribusi
Kontribusi tidak mencakup transfer biasanya mencakup transfer yang berupa transaksi
pertukaran; transfer dimana entitas nirlaba bertindak sebagai agen, trustee, perantara
sumbangan;atau pengecualian pajak,insentif pajak dan pengampunan pajak
Transaksi Pertukaran
Transaksi pertukaran merupakan transfer secara timbal balik dimana kedua belah
pihak memberi dan menerima jumlah yang sama. Misalnya jika donatur menerima hibah yang bernilai
sama dengan sumbangan. Sumber daya yang diterima dalam transaksi pertukaran merupakan
pendapatan dan aktiva bersih tidak terikat, meskipun jika penyedia sumber daya membatasi
penggunaan sumber daya tersebut.
Transaksi Keagenan
Transaksi keagenan adalah sesuatu aktiva yang ditransfer kepada organisasi nirlaba
namun organisasi tersebut hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali keleluasaan
untuk menggunakan aktiva tersebut, dan aktiva diteruskan kembali pada pihak ketiga. Penyedia sumber daya
menggunakan entitas nirlaba sebagai agen atau perantara untuk mentransfer aktiva
kepadapihak ketiga yang menerima. Penerimaan aktiva dalam transaksi keagenan
meningkatkan aktivadan kewajiban entitas nirlaba, dan pengeluaran aktiva akan menurunkan aktiva dan
kewajiban. Kas yang diterima dan dibayarkan dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan
arus kas.
Hibah Berupa Kebendaan
Hibah berupa kebendaan atau barang merupakan kontribusi jika entitas nirlaba memiliki keleluasaan
dalam pemakaian sumber daya. Jika keleluasaan memakai yang dimiliki hanya sedikit atau tidak ada
sama sekali, maka hibah dipertanggungjawabkan sebagai transaksi keagenan.
Jasa Yang Disumbangkan
Jasa yang disumbangkan diakui hanya jika jasa yang diterima: 1. menciptakan atau
meningkatkan aktiva non keuangan dari organisasi, atau2. memerlukan ketrampilan khusus, yang
disediakan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan tersebut, umumnya jasa ini harus dibeli jika
tidak tersedia melalui sumbangan
Prinsip – Prinsip Pengukuran
Dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 116 dikatakan bahwa hargapasar
merupakan taksiran paling baik atas nilai wajar suatu aktiva moneter dan non moneter.

5
Metode penilaian lain yang mungkin digunakan adalah harga pasar dari aktiva atau penilaian
independen yang sejenis.
Janji memberi tanpa syarat (unconditional promises to give).
Pendapatan kontribusi dan piutang terkait diukur pada nilai wajar dari aktiva yang diterima
ataukewajiban yang dinikmati. Perubahan pada nilai wajar aktiva yang disumbangkan dalam
periode antara tanggal dicatat sebagai pendapatan, dengan tanggal diterimanya, di pertanggungjawabkan
sebagai:
a. tidak ada tambahan pendapatan yang diakui, jika nilai wajar meningkat
b. jika nilai wajar turun, perbedaannya diakui dalam periode
terjadinya penurunan, dan dilaporkansebagai perubahan dalam kelompok aktiva bersih,
dimana pendapatan mula-mula dilaporkan ataudalam kelompok dimana aktiva bersih
disajikanJanji memberi tanpa syarat yang diharapkanditerima dalam satu tahun dari tanggal
laporan keuangan dapat diukur pada nilai yang dapat direalisasi. Sedangkan janji memberi tanpa
syarat yang tidak diharapkan diterima dalam satutahun diukur pada nilai sekarang (present value)
dari jumlah yang diharapkan akan diterima(taksiran arus kas masa depan).
Janji memberi dengan syarat.
Janji memberi dengan syarat diukur pada nilai wajar pada saat diterima. Janji memberi
dengan syarat tidak dicatat sebagai pendapatan kontribusi sampai janjitersebut diterima, atau menjadi
tanpa syarat.
Kolekte
SFAS No. 116 menganjurkan dilakukannya kapitalisasi kolekte karya seni, harta
karun sejarah,dan pos-pos lain secara retroaktif. Kolekte dapat dikapitalisasi secara retroaktif
menggunakanbiaya perolehan atau nilai wajar, biaya sekarang, atau nilai pasar sekarang.Pos-
pos kolekte yang disumbangkan harus diakui sebagai pendapatan atau keuntungan, jika
kolektenya dikapitalisasi. Dan tidak boleh diakui, jika kolekte tidak dikapitalisasi. Untuk pos-
poskolekte yang diakui, maka biaya pos-pos kolekte dan hasil penerimaan dari penjualan
serta hasilpenerimaan dari pengembalian asuransi, disajikan sebagai kenaikan atau penurunan
darikelompok aktiva yang sesuai dalam laporan aktivitas, terpisah dari pendapatan, beban,keuntungan dan
kerugian.
Laporan Keuangan
Keuangan PSAK No. 45 mensyaratkan bagi organisasi nirlaba untuk
menyediakanseperangkat laporan keuangan lengkap yang meliputi, laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas,laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

6
Karakteristik laporan ini adalah:
a. menyajikan aktiva, kewajiban dan aktiva bersih
b. aktiva bersih dilaporkan secara total, dan dibagi menurut ketiga kelompok aktiva
bersih, yaitu tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen.
Aktiva dan kewajiban yang sejenis harusdisatukan dalam kelompok homogen. Aktiva dan
kewajiban disajikan sesuai tingkat likuiditasnya, dan dikelompokkan dalam lancar dan tidak lancar,
pengungkapan tentang likuiditas dan pembatasan bisa disediakan dalam catatan. Pembatasan
permanen dipisahkan menurut:
(1) Aktiva yang dikuasai atau holdings, yang digunakan untuk tujuan khusus, untuk
dirawat, atau tidak untuk dijual
(2) Dana endowment permanen, yang merupakan aktiva yang disumbangkan untuk
investasi, sehingga menjadi sumber pendapatan secara permanen
Pembatasan temporer dibedakan berdasarkan:
a. sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu (purpose restriction)
b. investasi untuk jangka waktu tertentu (time restriction)
c. digunakan untuk periode tertentu di masa datang
d. perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang

2. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyediakan informasi tentang perubahan jumlah dan sifat
aktiva bersih dancara bagaimana sumber daya digunakan untuk melaksanakan
berbagai program atau jasa.
Fokus dari laporan ini adalah menyajikan jumlah perubahan dalam aktiva bersih (atau
perubahan dalam ekuitas) untuk suatu periode. Pendapatan, beban, keuntungan dan
kerugian harus disajikan menurut kelompok aktiva bersih. Perubahan dalam aktiva
bersih terikat permanen, aktiva bersihterikat temporer dan aktiva bersih tidak terikat
harus disajikan dalam laporan ini. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
dalam laporan aktivitas bisa di dasarkan pada kegunaannya untuk operasi dan non operasi,
dan atas kejadiannya berulang (recurring) atautidak berulang (nonrecurring), tapi sifat
klasifikasi ini adalah opsional.
Kontribusi yang dibatasi oleh Donatur dilaporkan sebagai pendapatan atau
keuntungan terikat (sumbangan terikat) dan meningkatkan aktiva bersih terikat temporer atau
terikat permanen. Kontribusi dengan pembatasan oleh Donatur yang pembatasannya
terpenuhi dalam pride pelaporan yang sama dapat dilaporkan sebagai tidak terikat jika

7
organisasi menerapkan kebijakan secara konsisten dan kebijakan tersebut diungkapkan.
Reklasifikasi dilaporkan secara terpisah.
Keuntungan dan kerugian investasi merupakan penambah atau pengurang aktiva tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi dengan pernyataan secara ekplisit oleh Donatur
atau oleh peraturan/ hukum.
Klasifikasi lebih lanjut dari pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian, seperti operasi dan
non operasi, berulang (recurring), atau tidak berulang (nonrecurring), dan sebagainya adalah
bersifat opsional.
Pada umumnya, pendapatan kotor dan beban disajikan (misalnya, pendapatan
investasi dapat dilaporkan sebagai pendapatan bersih setelah dikurangi biaya penyimpanan
dan biaya penasihat investasi sepanjang bebannya diungkapkan dalam laporan atau dalam
catatan). Keuntungan dan kerugian dari transaksi insidentil dan tambahan atau kejadian yang
berada di bawah kendali organisasi dapat dilaporkan dalam jumlah bersih.
Beban harus dilaporkan menurut klasifikasi fungsional (misalnya, kelompok utama
program layanan dan aktivitas pendukung) dalam laporan atau dalam catatan. Program
layanan adalah aktivitas untuk menyediakan barang atau layanan kepada para penerima
manfaat (beneficiaries), pelanggan atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi
organisasi. Layanan pendukung adalah seluruh aktivitas selain program layanan. Layanan
pendukung meliputi:
 Manajemen atau umum—pengawasan, manajemen usaha, pencatatan umum,
penganggaran pendanaan, dan aktivitas administrasi terkait.
 Pencarian dana (fund-raising)—kampanye dan pelaksanan pencarian dana,
penyimpanan daftar alamat para Donatur, pelaksanaan acara khusus pencarian dana,
pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk dan bahan lainnya, dan aktivas lain
untuk mengurangi dana.
 Aktivitas pengembangan anggota—pencarian anggota baru, pengumpulan iuran
keanggotaan, hubungan keanggotaan, dan aktivitas sejenis.
Laporan Beban Secara Fungsional. Klasifikasi beban secara fungsional bermanfaat untuk
membantu para Donatur, kreditur, dan pihak lan menilai usaha layanan organisasi, termasuk
beban layanan dan cara organisasi menggunakan sumber dayanya. Organisasi nirlaba dapat
pula menyajikan informasi mengenai klasifikasi beban berdasarkan sifatnya (misalnya, gaji
dan sewa) dalam suatu format matrik sebagai laporan terpisah.

8
Laporan Arus Kas. Tujuau utama laporan arus kas suatu organisasi adalah menyediakan
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu organisasi dalam
suatu periode. Penyusunan laporan arus kas organisasi nirlaba adalah sama dengan entitas
bisnis lain yang mengacu pada standar yang berlaku (PSAK No. 2 mengenai laporan arus
kas) kecuali dengan tambahan pada hal-hal seperti penerimaan kas dari Donatur yang
penggunaannya dibatasi untuk investasi jangka panjang.
Organisasi nirlaba dianjurkan untuk menggunakan metode langsung (direct method) untuk
menyajikan arus kas, namun penggunaan metode tidak langsung (indirect method) juga tidak
dilarang. Suatu skedul harus disediakan untuk merekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih
dalam laporan aktivitas menjadi arus kas bersih dari aktivas operasi jika metode langsung
digunakan.
Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Kontribusi
Entitas nirlaba harus mengungkapkan janji member tanpa syarat sebagai (1) jumlah piutang
janji berjangka kurang dari satu tahun, dalam satu sampai lima tahun, dan lebih dari lima
tahun, dan (2) penyisihan untuk jumlah piutang janji tak tertagih.
Pengungkapan dalam catatan untuk janji untuk memberi dengan syarat mencakup jumlah
total janji dan suatu penjelasan dari jumlah masing masing kelompok janji yang memiliki
karakteristik yang sama.

10.2 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA


Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Banyak organisasi nirlaba menggunakan prinsip akuntansi dana, baik untuk tujuan
internal maupun informasi yang mereka sajikan dalam laporan keuangan. Di Amerika,
akuntansi dana tidak diwajibkan oleh FASB Statement No. 117 maupun interpretasinya dan
juga tidak diwajibkan oleh Audit of Non for-Profit Organization. Meskipun FASB tidak
mewajibkan pelaporan dengan akuntansi dana, namun juga tidak melarangnya sepanjang
informasi disajkan setelah saldo antar dana dieliminasi. Pegungkapan dana harus berfokus
pada organisasi secara keseluruhan bukan pada masing masing dana. Organisasi nirlaba
memperoleh sumber dayannya dari kontribusi, bantuan, dan sumber daya lain, dan
penggunaan sebagaian sumber daya ini dibatasi untuk kegiatan atau tujuan khusus. Prinsip
akuntansi dana menjadi metode yang cocok digunakan untuk memisahkan catatan akuntansi
sumber daya yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan khusus. Beberapa organisasi nirlaba
tetap menerapkan akuntansi dana untuk pelaporan internal, walaupun tidak diwajibkan oleh
GAAP.

9
Pendapatan dari Beban
Pendapatan dari beban dicatat pada saat diperoleh (earned) dan diakui secara accrual
basis. Kontribusi merupakan sumber utama sumbangan bagi organisasi kesehatan dan
kesejahteraan suka rela. Pendapatan dilaporkan dalam pengelompokkan dana yang
berhubungan. Pendapatan yang tidak dibatasi penggunaannya oleh Donatur meningkatkan
aktiva bersih tidak terikat temporer atau permanen. Beban menurunkan aktiva bersih tidak
terikatdan dilaporkan sebagai dana yang berhubungan. Beban diklasifikasikan sebagai
layanan program dan layanan pendukung dan dilaporkan secara fungsional sesuai dengan
klasifikasi ini. Layanan program berkaitan dengan beban yang terjadidalam penyediaan
aktivitas layanan sosial organiasi. Layanan pendukung meliputi beban administratif dan
beban pencarian dana. Dalam pelaporan beban dalam laporan aktivitas klasifikasi fungsional
dapat muncul sebagai berikut.
Beban
 Layanan Program
 Penelitian
 Pendidikan masyarakat
 Pendidikan professional
 Layanan lingkungan
 Layanan pasien
 Layanan pendukung
 Manajemen dan umum
 Pencarian dana
Basic fungsional pelaporan beban menghasilkan sesuatu bentuk penyajian laporan
yang informative namun sangat agregatif. Untuk mengatasi keterbatasan agregatif tersebut,
organisasi menyiapkan suatu laporan beban fungsional secara terpisah. Laporan ini
merekonsiliasi klasifikasi fungsional dengan basic klasifikasi pengeluaran menurut obyek
atau object of expenditure misalnya, biaya gaji, peralatan perangko, dan hadiah dan bantuan.
Laporan beban fungional merupakan suatu laporan yang diwajibkan untuk organisasi
semacam ini. FASB menganjurkan organisasi nirlaba lain untuk menyapkan laporan seperti
ini, namun bukan keharusan.
Pelaporan Laporan Keuangan
Laporan pokok keuangan organisasi kesehatan dan kesejahteraan suka rela mencakup
laporan yang sama seperti yang diharuskan bagi organisasi nirlaba lain (laporan posisi

10
keuangan, suatu laporan aktivitas, dan laporan arus kas) ditambah satu laporan tambahan,
yakni laporan beban fungsional.
Suatu organisasi kesehatan dan kesejahteraan nasional dapat dapat memiliki
hubungan antar pihak pihak terafilikasi. Kecuali jika organisasi lokal tidak independen
terhadap organisasi nasional, dengan tujuan terpisah dan dewan pengatur, maka laporan
keuangan nasional dan lokal digabungkan untuk pelaporan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum.
Contoh Ayat Jurnal
Ayat jurnal yang saling tidak berhubungan satu sama lain berikut merupakan suatu
prosedur akuntansi untuk organisasi dengan layanan fiktif maupun organisasi kesehatan dan
kesejahteraan.
Kontribusi
Misalkan suatu kelompok masyarakat sukarelawan membentuk organisasi kesehatan
dan kesejahteraan yang diberi Dana Bantuan Sosial Warga (DBSW) pada tahun 1999. Dalam
pencarian dana, DBSW membagikan suatu kupon kepada penduduk setempat. Total biaya
kupon sebesar Rp14.5 juta. Dalam suatu acara amal, DBSW berhasil mengumpulkan
sejumlah sumbangan tidak terikat tunai sebesar Rp400 juta dan suatu janji untuk memberi
tanpa syarat sebesar Rp600 juta, diperkirakan Rp200 jutanya tidak akan tertagih sampai tahun
2000. Dengan demikian diasumsikan sebesar Rp200 juta merupakan dana yang dibatasi
penggunaannya untuk tahun 2000. DBSW memperkirakan 10% potongannya akan tidak
tertagih.
Ayat jurnal berikut dibuat pada dana tidak terikat lancer
Beban pencarian dana Rp14.000.000
Kas Rp14.000.000
Untuk mencatat pembayaran kupon yang digunakan saat pencarian dana
Kas Rp. 400.000.000
Sumbangan tidak terikat Rp. 400.000.000
(Untuk mencatat sumbangan kas yang diterima)

Piutang Sumbangan Rp. 600.000.000


Penyisihan piutang tak tertagih Rp. 60.000.000
Sumbangan tidak terikat 360.000.000
Sumbangan terikat 180.000.000

11
(Untuk mencatat janji memberi tidak terika, janji yang dibatasi penggunaannya dalam tahun
2000, dan taksiran piutang tak tertagih)

DBSW berhasil mengumpulkan Rp. 360 juta dari piutang sumbangan yang jatuh tempo
dalam tahun 1999 dan menghapuskan sisanya Rp. 40 juta.

Dana Tidak Terikat Lancar


Kas Rp. 360.000.000
Penyisihan piutang sumbangan tak tertagih 40.000.000
Piutang sumbangan Rp. 400.000.000
(Untuk mencatat penerimaan piutang sumbangan)

Jumlah Rp.200 juta yang jatuh tempo tahun 2000 berhasil dikumpulkan dalam tahun 2000.
Bilamana piutang dapat ditagih, selisih yang terjadi antara jumlah yang diperkirakan tidak
tertagih dengan jumlah actual yang diterima dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian
dalam kelompok aktiva bersih yang sesuai. Oleh karena batasan waktu terpenuhi, maka
aktiva bersih terikat Rp. 180 juta direklasifikasi sebagai aktiva bersih tidak terikat.

Dana Tidak Terikat Lancar


Kas Rp. 200.000.000
Penyisihian piutang sumbangan tak tertagih 20.000.000
Piutang sumbangan Rp. 200.000.000
Keuntungan- sumbangan tidak terikat 20.000.000
(Untuk mencatat penerimaan piutang dan mengakui keuntungan dari selisih antara jumlah
taksiran dan jumlah aktual yang tidak tertagih)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikai ke Rp. 180.000.000


Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari Rp. 180.000.000
(Untuk merekklasifikasi aktiva bersih dimana pembatasan terpenuhi)

Seorang donatur memberikan Rp. 100 juta yang diterapkan penggunaannya untuk
proyek taman bermain umum. DBSW membeli perlengkapan untuk proyek Rp,90 juta. Beban
dilaporkan sebagai perubahan dalam aktiva bersih tidak terikat. Diperlukan ayat jurnal untuk

12
mereklasifikasi aktiva bersih terikat temporer Rp. 90 juta. Reklasifikasi ini dimasukkan
meskipun sumber daya tidak terikat juga tersedia untuk membayar perlengkapan proyek.
Dana Terikat Lancar
Kas Rp. 100.000.000
Sumbangan terikat-kontribusi Rp. 100.000.000
(untuk mencatat hibah yang dibatasi penggunaannya untuk proyek khusus)

Beban-layanan umum Rp. 90.000.000


Kas Rp. 90.000.000
(untuk mencatat hibah yang dibatasi penggunaannya untuk proyek taman bermain)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke Rp. 90.000.000


Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari Rp. 90.000.000
(untuk mereklasifikasi aktiva bersih terikat untuk proyek taman bermain dimana
pembatasannya telah terpenuhi)

Aktiva Sumbangan yang Memiliki Masa Manfaat Jangka Panjang.


Suatu Lembaga Swadaya Masyarakat Aksi Peduli Kemiskinan (APK), mempunyai
kebijakan untuk membatasi jangka waktu penggunaan aktiva sumbangan yang memiliki masa
manfaat jangka panjang. Pada tanggal 1 januari 1999, perusahaan konstruksi Madani
menyumbangkan sebuah mobil van bekas kepada APK. Nilai wajar van adalah Rp150 juta
dan memiliki sisa masa manfaat 3(tiga) tahun. Van ini akan digunakan untuk program
layanan masyarakat.
Aktiva sumbangan mula-mula dicatat sebagai sumbangan terikat temporer dalam
dana tanah, bangunan, dan peralatan. Beban penyusutan van diklasifikasikan menurut beban
fungsionalnya. Jumlah beban penyusutan direklasifikasi dari aktiva bersih terikat temporer ke
aktiva bersih tidak terikat.
Dana Tanah, Bangunan, dan Peralatan
Peralatan Rp. 150.000.000
Sumbangan terikat Rp. 150.000.000
(untuk mencatat penerimaan van sumbangan)

Beban penyusutan-layanan masyarakat Rp. 50.000.000


Akumulasi penyusutan-peralatan Rp. 50.000.000

13
(untuk mencatat penyusutan)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke Rp. 50.000.000


Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari Rp. 50.000.000
(untuk mencatat reklasifikasi aktiva bersih dimana pembatasan temporer terpenuhi)

Pencairan Dana dengan Acara Khusus


Pendapatan dan beban kotor merupakan pelaporan yang umum untuk acara-acara
khusus dimana para yang hadir menerima manfaat dan acara khusus tersebut berhubungan
dengan aktivitas yang berjalan dari suatu organisasi. Namun, walaupun acara khusus
berkaitan dengan aktivitas yang berjalan, hasil yang diterima dan biaya terkait dapat
dilaporkan pada jumlah bersih keuntungan atau kerugian. Jika suatu jumlah bersih
keuntungan atau kerugian dilaporkan, biayanya tidak dimasukkan dalam laporan beban
fungsional.
Misalnya acara pencairan dana oleh suatu organisasi nirlaba mementaskan tari-tarian
dan makan malam di sebuah restoran. Penjualan tiket untuk makan malam mencapai Rp. 95
juta dan beban yang terkait sebesar Rp.65 juta. Jika acara khusus ini bersifat insidentil
terhadap aktivitas organisasi, maka hasil penjualan tersebut dapat dilaporkan dalam jumlah
bersih setelah dikurangi beban.
Dana Tidak Terikat Lancar
Kas Rp. 95.000.000
Sumbangan tidak terikat- acara khusus Rp. 95.000.000
(untuk mencatat penerimaan dari acara pencairan dana)

Sumbangan tidak terikat-acara khusus Rp. 65.000.000


Kas (atau hutang voucher) Rp. 65.000.000
(untuk membebankan biaya acara pencairan dana pada sumbangan yang diterima)

Hibah berupa Barang.


Selama musim kemarau ini, suatu organisasi nirlaba menerima sumbangan peralatan
rumah tangga dan perabot yang diperjualbelikan di bursa barang loak pada bulan Agustus.
Nilai wajar dari aktiva sumbangan tidak dapat ditentukan secara layak namun biaya-biaya
untuk memindahkan dan menyimpan aktiva tersebut dari lokasi bursa berada adalah sebesar

14
Rp. 55 juta dan hasil penjualan sebesar Rp.65,9 juta. Karena nilai wajarnya tidak dapat
ditentukan, maka aktiva tersebut tidak dicatat sebagai sumbangan.

Dana Tidak Terikat Lancar


Beban pokok penjualan Rp. 55.000.000
Kas Rp. 55.000.000
(untuk membayar biaya pemindahan dan penyimpanan dari lokasi bursa)

Kas Rp.65.900.000
Pendapatan tidak terikat-penjualan Rp. 65.900.000
(untuk mencatat hasil penerimaan dari bursa loak)

Alternative lain , jika nilai wajar dari aktiva sumbangan dapat ditentukan secara layak, maka
hibah berupa barang dicatat sebagai sumbangan. Misalkan PT Dermawan menyumbangkan
peralatan kantor kepada suatu lembaga swadya masyarakat (LSM), tanpa membatasi
penggunannya. LSM akan mencatat hibah sebgai berikut :
Dana tidak terikat lancer
Peralatan kantor Rp. 39.000.000
Sumbangan tidak terikat- peralatan kantor Rp. 39.000.000
Untuk mencatat penerimaan peralatan kantor

Transaksi Keagenan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyumbangkan Rp300 juta kepada Dana Bantuan
Sosial Warga (DBSW), untuk di dermakan kepada masyarakat tak mampu yang diseleksi
oleh IAI. Terhadap dana ini, DBSW tidak mempunyai kewenangan untuk menggunakannya
dan hanya bertindak selaku perantara. Arus dana dilaporkan pada bagian “usaha” dalam
laporan arus kas.

Dana Kustodi
Kas Rp. 300.000.000
Hutang _ calon penerima derma Rp.300.000.000
Untuk mencatat penerimaan kas yang akan dibagikan kepada
Masyarakat sesuai perintah donator (IAI)

15
Iuran Keanggotaan
Keanggotaan memberikan para anggota suatu manfaat tertentu seperti pihak untuk
menerima surat kabar yang diterbitkan organisasi dan sebagainya. Iuaran anggota dapat
menggambarkan transaksi pertukran, sumbangan, atau keduanya, tergantung pada manfaat
yang diberikan kepada para anggota. Sebagai contoh, suatu yayasan kesehatan dan
kesejahteraan membebankan iuran Rp 300.000 pertahun yang memberi hak bagi anggotanya
untuk menerima majalah setiap tri wulan. Nilai wajar dari majalah tersebut kurang lebih Rp
300.000. jika yayasan menerima Rp 30 juta dari keanggotaan, yayasan akan mencatat
transaksi pertukaran sebgai aktiva dan kewajiban sebgai berikut :

Dana tidak terikat lancer


Kas Rp. 30.000.000
Iuran keanggotaan yang diterima Rp. 30.000.000
Untuk mencatat iuran dari anggota

Jika majalah edisi pertama diterbitkan, maka seperempat iuran telah dapat diakui
sebagai pendapatan. Pendapatan dari transaksi pertukaran diklasifikasikan sebagai tidak
terikat.

Dana tidak terikat lancar


Iuran keanggotaan yang diterima Rp.7.500.000
Pendapatan tidak terikat-iuran keanggotaan Rp.7.500.000
Untuk mengakui pendapatan dari majalah

Alternative lain, anggaplah yayasan membebankan iuran Rp300.000pertahun, namun


manfaat yang dinikmati anggotanya dapat diabaikan. Jumlah penuh dari iuran diakui sebagai
sumbangan pada saat diterima dengan mengkredit “sumbangan tidak terikat”.
Dalam hal nilai wajar dari manfaat anggota lebih kecil daripada jumlah iuran, maka
dana yang diterima harus dialokasikan sebagai sumbangan dan pendapatan. Suatu organisasi
dapat memilih beberapa tingkatan keanggotaan, namun keanggotaan yang lebih mahal tidak
memberikan hak bagi anggotanya tambahan manfaat. Selisih lebih pembayaran
diklasifikasikan sebagai sumbangan. Contohnya Yayasan Anak Asuh menawarkan
keanggotaan regular sebesar Rp.100.000 per tahun dan keanggotaan lainnya sebesar
Rp50.000. seluruh anggota berhak memperoleh peralatan pendidikan yang dibagikan ketika

16
iuran diterima. Yayasan menerima 4.000 anggota regular (Rp400juta) dan 100 anggota lain
(Rp 150juta) yang dicatat sebagai berikut :
Dana tidak terikat lancar
Kas Rp. 550.000.000
Pendapatan tidak terikat-iuran Rp.410.000.000
Pendapatan tidak terikat-sumbangan 140.000.000
Untuk mencatat pendapatan dan sumbangan dari penjualan keanggotaan

Pendapatan Investasi dan Surat Berharga Sumbangan


Surat-surat berharga dengan dengan nilai wajar Rp 500juta diterima dengan ketatapan
bahwa mereka secara permanen mendapat bantuan suatu proyek pendidikan khusus.
Pendapatan yang diterima dari surat – surat berharga dibatasi penggunaannya untuk proyek
pendidikan khusus. Pendapatan dividen adalah Rp47,5 juta.

Dana endowment
Surat-surat berharga Rp. 500.000.000
Sumbangan terikat permanen - sumbangan Rp. 500.000.000
Untuk mencatat penerimaan surat – surat berharga yang terikat
Penggunaannya untuk proyek pendidikam khusus.
Dana terikat lancar
Kas Rp. 47.500.000
pendapatan terikat-pendapatan investasi Rp. 47.500.000

Untuk mencatat pendapatan investasi yang terikat penggunaannya


untuk proyek pendidikan khusus.

Peralatan
Suatu yayasan penderita asma memiliki peralatan senilai Rp 160juta pada tanggal 1
januari 1999. Yayasam membeli peralatan Rp 150 juta selama setahun dan menerima
sumbangan peralatan yang nilai wafarnya Rp 205juta. Pada akhir tahun 1999, persediaan
peralatan ditangan tinggal Rp 75juta. Peralatan dialokasikan untuk program pendidikan
umum sebesar Rp200 juta; program layanan umum 140jura; beban pencarian dana Rp 60 juta
dan beban umum Rp 40 juta. Ayat jurnal untuk mengikhtisarkan kejadian kejadian tersebut
adalah :

17
Dana tidak terikat lancar
Persediaan peralatan dan bahan Rp.355.500.000
Sumbangan tidak terikat – sumbangan Rp205.000.000
Kas Rp150.000.000
Untuk mencatat sumbangan peralatan dan bahan dan untuk pembelian peralatan.
Beban – umum dan manajemen Rp40.000.000
Beban – program pendidikan umum 200.000.000
Beban – layanan umum 140.000.000
Beban – pencarian dana 60.000.000
Persediaan peralatan dan bahan Rp440.000.000
Untuk mencatat alokasi beban peralatan dan bahan

Jasa sumbangan dan pembayaran gaji


Kantor Akuntan Publik menyumbangkan jasanya untuk mengaudit pembukuan
Dompet Duafa. Imbal jasa audit jika tidak dalam bentuk sumbangan adalah Rp 12juta.
Dompet Duafa membayar gaji yang dialokasikan untuk program layanan dan administrasi
sebgai berikut : program pendidikan public Rp600 juta; layanan umum Rp 400 juta; dan
beban umum dan manajemen Rp 200 juta.

Dana tidak terikat lancar


Beban – umum dan manajemen Rp 12.000.000
Sumbangan tidak terikat – jasa sumbangan Rp 12.000.000
Untuk mencatat jasa sumbangan yang dialokasikan kebaban umum dan manajemen,

Beban – program pendidikan umum Rp 600.000.000


Beban – layanan umum 400.000.000
Beban – umum dan manajemen 200.000.000
Persediaan peralatan dan bahan Rp 1.200.000.000
Untuk mencatat gaji yang dialokasikan ke program layaanan dan administrasi.

Penyusutan
Peralatan yang dimiliki oleh Yayasan Pemeliharaan Kesehatan (YKP) termasuk
dalam dana tanah, bangunan, dan peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan bagi
pasien yayasan. Tidak ada pembatasan, baik secara eksplisit maupun implisit yang diterapkan

18
oleh donator terhadap aktiva tersebut. Beban penyusutan peralatan Rp800juta dialokasikan ke
layanan program dan beban umum dan administrasi sebagai berikut :
Dana Tanah, Bangunan, dan Peralatan
Beban penyusutan—program penelitian Rp100.000.000
Beban Penyusutan-program pendidikan umum 200.000.000
Beban penyusutan-layanan umum 400.000.000
Beban penyusutan-umum dan manajemen 100.000.000
Akumulasi penyusutan Rp800.000.000
Untuk mencatat penyusutan yang dialokasikan ke program dan administrasi umum
Transfer
Peralatan senilai Rp4.000 juta dibeli oleh lembaga penelitian AIDS. Peralatan ini
didanai dengan sumbangan Rp3.000 juta dari donator yang dibatasi penggunaannya dan dari
sumber daya yang ada di dana tidak terikat lancer Rp1.000 juta.
Dana tidak terikat
Transfer ke dana tanah, bangunan, dan peralatan Rp1.000.000.000
Kas Rp1.000.000.000
Untuk mencatat pembayaran atas pembelian peralatan
Dana tanah, bangunan, dan peralatan
Peralatan Rp4.000.000.000
Kas Rp3.000.000.000
Transfer dari dana tidak terikat lancer 1.000.000.000
Untuk mencatat pembayaran atas pembelian peralatan dari sumber daya terikat yang dibatasi
penggunaannnya oleh donator.
Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke Rp3.000.000.000
Aktiva bersih tidak terikat Rp3.000.000.000
Untuk mencatat reklasifikasi aktiva bersih terikat temporer.

19
CONTOH SOAL
1. Jelaskan ciri-ciri organisasi nirlaba serta bagaimana pengenaan pajak terhadap
organisasi niralaba mengingat organisasi ini bersifat non profit?
Jawaban :
a. Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan
pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
b. Pajak bagi organisasi nirlaba
Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek
pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali.
Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek
pajak. Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak
untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan
yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi
nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian
mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.

2. Pada Bulan Januari 19x6, Restoran Grand Dinner menyumbangkan peralatan restoran
kepada organisasi Kesehatan dan Kesejahteraan. Peralatan tersebut memiliki nilai
wajar Rp 6.000.000 dan sisa umur ekonomis 4 (empat) tahun dan tidak ada nilai sisa.
Sumbangan tersebut tidak dibatasi.
Pada Tahun 19x6, Gereja juga menyumbangkan Rp 8.000.000 kepada organisasi
Kesehatan dan Kesejahteraan yang penggunaannya dibatasi untuk pembelian truk
baru. Uang tersebut diinvestasikan untuk CD yang menghasilkan bunga 5%. Bunga
yang diakui sampai pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 215.000. Pendapatan
dari investasi tersebut juga dibatasi untuk pembelian truk.

20
Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat 2 (dua) sumbangan yang diterima pada
tahun 2017. Identifikasikan dana yang terkait dan dampaknya terhadap klasifikasi
aktiva bersih.
Jawaban :

Dana Tidak Terikat Lancar


Jan’x6 Persediaan Peralatan Rp 6.000.000
Sumbangan Tidak Terikat-Sumbangan Rp 6.000.000
(untuk mencatat penerimaan peralatan dari Restoran Grand Dinner)

Des’x6 Beban Penyusutan-Sumbangan Rp 1.500.000


Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 1.500.000
(untuk mencatat penyusutan yang terjadi)

Dana Terikat Lancar


19x6 Investasi-CD Rp 8.000.000
Sumbangan Terikat Temporer-Sumbangan Rp 8.000.000
(untuk mencatat penerimaan sumbangan dari Gereja yang diinvestasikan pada CD
untuk pembelian truk)

19x6 Kas Rp 215.000


Pendapatan Terikat Temporer-Bunga Investasi Rp 215.000
(untuk mencatat pendapatan bunga investasi CD)

21
DAFTAR PUSTAKA

Mita. 2011. Akuntansi Organisasi Nirlaba. Diunduh pada


http://mitoyono.blogspot.co.id/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html

Jusuf, Amir Abadi. 2009. Akuntansi Lanjutan. Jakarta: Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai