Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

RUMAH SAKIT BESERTA STRUKTURAL DAN


FUNGSIONAL ORGANISASI

KELOMPOK I
Afriani Jumadi NH0520004
Asti Ananda NH0520000
Elisabeth Toding NH0520017
Fira Bulisa NH0520019
Irma Parwansyah NH0520028
Julika Dewi Fatimah NH0520031
Linsi NH0520033
Meizin Windi Renjaan NH0520038

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “RUMAH SAKIT BESERTA STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL ORGANISASI”
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan benar, serta tepat pada
waktunya. Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama pengerjaan
makalah ini. Oleh karena itu, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu
kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
membangun untuk menyempurnakan makalah kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Rumah Sakit
B. Struktural dan Fungsi Organisasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan Paripurna atau komprehensif
penyembuhan penyakit atau kuratif dan pencegahan penyakit atau preventif
kepada masyarakat . Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik (Manahati Zebua, 2018).
Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan di mana sebagai tempat
penyelenggaraan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan
personil A1terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah
midik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik (Soekidjo
Notoat, 2021).
Rumah Sakit adalah salah satu sarana atau tempat menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah Setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta memiliki tujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Soekidjo
Notoat, 2021).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rumah sakit, Tugas dan fungsi rumah sakit, Klasifikasi dan Konsep
Pelayanan ?
2. Bagaimana struktur dan Fungsi Organisasi ?
C. Tujuan
1. Apa itu rumah sakit, Tugas dan fungsi rumah sakit, Klasifikasi dan
Konsep Pelayanan ?
2. Bagaimana struktur dan Fungsi Organisasi ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan Paripurna atau
komprehensif penyembuhan penyakit atau kuratif dan pencegahan
penyakit atau preventif kepada masyarakat . Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
medik.
Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan di mana sebagai
tempat penyelenggaraan upaya kesehatan dengan memberdayakan
berbagai kesatuan personil A1terlatih dan terdidik dalam menghadapi
dan menangani masalah midik untuk pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan yang baik.
Rumah Sakit adalah salah satu sarana atau tempat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta
memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi Dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan.
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum
adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan

2
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah


sakit, fungsi rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang
kesehatan
e. Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit
umum menyelenggarakan kegiatan :
f. Pelayanan medis
g. Pelayanan dan asuhan keperawatan
h. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
i. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
j. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
k. Administrasi umum dan keuangan
3. Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai
kriteria sebagai berikut:
Klasifikasi berdasarkan kepemilihan
Klasifikasi berdasarkan kepemilihan terdiri atas rumah sakit
pemerintah. Dinegara kita ini, rumah sakit pemerintah terdiri atas

3
rumah sakit vertikal yang langsung di kelola oleh departemen
kesehatan, rumah sakit pemerintah daerah, rumah sakit militer, dan
rumah sakit BUMN. Rumah sakit lain berdasarkan kepemilikan adalah
rumah sakit yang dikelola oleh masyarakat atau biasa di sebut rumah
sakit sukarela.
1) Klasifikasi berdasarkan pelayanan
Berdasarkan jenis pelayanan,rumah sakit terdiri atas rumah
sakit umum dan rumah sakit khusus . Rumah sakit umum
memberikan pelayanan kepada penderita dengan berbagai jenis
kesakitan,memberikan pelayanan diagnosis dan terapi berbagai
kondisi medik, seperti penyakit dalam,bedah, padiatrik,
psikiatri,ibu hamil dan sebagianya. Rumah sakit khusus adalah
rumah sakit yang memberikan pelayanan diagnosis dan pengobatan
untuk penderita dengan kondisi medik tertentu baik bedah maupun
nonmedah, seperti rumah sakit kanker, bersalin, psikiatri, pediatrik,
mata, lepra, tuberkulosis, ketergantungan obat,rumah sakit
rehabilitas dan penyakit kronis.
2) Klasifikasi berdasarkan tempat tidur
Rumah sakit pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan
kapasitas tempat tidur sesuai pola berikut :
Dibawah 50 tempat tidur, 50-99 tempat tidur, 100-199 tempat
tidur, 200-299 tempat tidur , 300-399 tempat tidur,400-499 tempat
tidur, 500 tempat tidur dan lebih.
3) Klasifikasi berdasarkan afiliasi pendidikan
Rumah sakit berdasarkan afiliasi pendidikan terdiri atas dua
jenis yaitu rumah sakit pendidikan dan rumah sakit nonpendidikan.
Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit yang melaksanakan
program pelatihan residensi dalam medik, bedah, pediatrik, dan
bidang spesialis lain. Dalam rumah sakit demikian, residen
melakukan pelayanan /perawatan penderita dibawah pengawasan
staf medik rumah sakit . Rumah sakit yang tidak memiliki program

4
pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan
universitas disebut rumah sakit nonpendidikan.
4) Klasifikasi berdasarkan status Akreditasi
Rumah sakit berdasarkan akreditas terdiri atas rumah sakit
yang telah di akreditasi dan yang belum di akreditasi . Rumah sakit
yang telah di akreditasi adalah rumah sakit yang telah di akui
secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang diakui, yang
menyatakan bahwa suatu rumah sakit telah memenuhi persyaratan
untuk melakukan kegiatan tertentu .
5) Klasifikasi rumah sakit umum pemerintahan
Rumah sakit umum pemerintahan pusat dan daerah
diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum kelas A,B,C dan kelas
D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan,
ketenagaan, fisik dan peralatan.
Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum
yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
spesialitik luas dan dan subspesialistik luas
Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang
kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas.
Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik
dasar.
Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.
6) Klasifikasi umum rumah sakit swasta
Beberapa ketentuan dalam keputusan Mentri kesehatan
republik Indonesia Nomor :806b/Menkes /SK/XXII/1987, tentang
klasifikasi rumah sakit umum swasta yaitu:
Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan rumah sakit
berdasarkan pembedaan bertingkat dan kemampuan pelayanannya.

5
Rumah sakit umum swasta adalah rumah sakit umum yang
diselenggarakan oleh pihak swasta.
Klasifikasi rumah sakit umum swasta adalah:
Rumah sakit umum swasta Pratama, yang memberikan pelayanan
medik bersifat umum.
Rumah sakit umum madya, yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum dan spesialistik dalam 4 cabang.
Rumah sakit umum Swasta Utama, yang memberikan pelayanan
medik bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik .
4. Konsep Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal
lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63 tahun 2003.
1. Asas Pelayanan
Asas pelayanan Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan
bagi pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-
asas pelayanan sebagai berikut :
a) Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat di akses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di
mengerti.
b) Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c) Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerimaan
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektifitas.

6
d) Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan
harapan masyarakat.
e) Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan, suku, ras,
agama, golongan, gender dan status ekonomi.
f) Keseimbangan hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
g) Prinsip Pelayanan
Pelayanan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut :
h) Kesederhanaan
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan.
i) Kejelasan
Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal :
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik Unit kerja
atau pejabat yang berwenang dan bertanggun jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik
Rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayaranKepastian
Waktu Pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.
j) Akurasi
Produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan sah.
k) Keamanan
Proses dan produk pelayanan memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
l) Tanggung Jawab

7
Pimpinan penyelenggara pelayanan atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan.
m) Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan
pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
n) Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai,
mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
o) Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun,
ramah serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
p) Kenyamanan
Lingkungan pelayananan harus tertib, teratur disediakan ruang
tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan.
2. Unsur-Unsur Pelayanan
Hak dan Kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan
umum harus jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-masing
pihak. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan
dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk
membayar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan tetap berpegang pada efisiensi dan efektifitas. Mutu
proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
memberi keamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggung jawabkan. Apabila pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah yang bersangkutan
berkewajiban memberikan peluang kepada masyarakat untuk ikut

8
menyelenggarakannya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Struktural dan Fungsi Organisasi
Struktural dan fungsi organisasi Pedoman organisasi Rumah sakit
menurut PPRI no 77 tahun 2015
Pasal 6
(1) Organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas :
a. Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
b. unsur pelayanan medis;
c. unsur keperawatan;
d. unsur penunjang medis;
e. unsur administrasi umum dan keuangan;
f. komite medis; dan
g. satuan pemeriksaan internal.
(2) Unsur organisasi Rumah Sakit selain kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dapat berupa direktorat, departemen, divisi, instalasi, unit kerja, komite
dan/atau satuan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja Rumah
Sakit.
(3)Unsur organisasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b sampai dengan huruf e dapat digabungkan sesuai kebutuhan,
beban kerja, dan/atau klasifikasi Rumah Sakit.

a. Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit


Menurut Pasal 7 mengatakan bahwa:
(1) Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a adalah pimpinan tertinggi
dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur.
(2) Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertugas memimpin penyelenggaraan
Rumah Sakit

9
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai
dengan kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
dan fungsi unsur organisasi; dan
e. Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.
b. Unsur Pelayanan Medis
1. Menurut Pasal 8 mengatakan bahwa:
Unsur pelayanan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) huruf b merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan medis
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
Unsur pelayanan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau
manajer.
2. Menurut Pasal 9 mengatakan bahwa:
Unsur pelayanan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
bertugas melaksanakan pelayanan medis.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
unsur pelayanan medis menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pemberian pelayanan medis;
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis;
c. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang pelayanan medis; dan
d. Pemantauan dan evaluasi pelayanan medis.

10
Unsur pelayanan medis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap,
dan gawat darurat.
C. Unsur Keperawatan
1. Menurut Pasal 10 mengatakan bahwa:
(1) Unsur keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) huruf c merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
keperawatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
(2) Unsur keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau
manajer.
2. Menurut Pasal 11 mengatakan bahwa:
Unsur keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
bertugas melaksanakan pelayanan keperawatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
unsur keperawatan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pemberian pelayanan keperawatan;
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan;
c. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang keperawatan;
d. Pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
d. Unsur Penunjang Medis
1. Dalam Pasal 12 mengatakan bahwa:
(1) Unsur penunjang medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf d merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
penunjang medis yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
(2) Unsur penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau
manajer.

11
2. Dalam Pasal 13 mengatakan bahwa:
Unsur penunjang medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
bertugas melaksanakan pelayanan penunjang medis.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
unsur penunjang medis menyelenggarakan fungsi:
a.Penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
c.Rumah Sakit dapat membentuk unsur pelayanan penunjang non
medis sesuai dengan kebutuhan.
d. Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
menetapkan lingkup pelayanan atau bidang yang masuk dalam
unsur pelayanan penunjang medis dan unsur pelayanan
penunjang non medis.

e. Unsur Administrasi Umum dan Keuangan


1. Dalam Pasal 14 mengatakan baahwa:
(1)Unsur administrasi umum dan keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e merupakan unsur organisasi di
bidang pelayanan administrasi umum dan keuangan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit.
(2)Unsur administrasi umum dan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang,
atau manajer.
2. Dalam Pasal 15 mengatakan bahwa:
(1)Unsur administrasi umum dan keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 bertugas melaksanakan administrasi umum dan
keuangan.
(2)Dalam melaksanakan tugas administrasi umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), unsur administrasi umum dan keuangan
menyelenggarakan fungsi pengelolaan:

12
a. Ketatausahaan;
b. Kerumahtanggaan;
c. Pelayanan hukum dan kemitraan
d. Pemasaran
e. Kehumasan
f. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
g. Penelitian dan pengembangan
h. Sumber daya manusia, dan
(3)Dalam melaksanakan tugas keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), unsur administrasi umum dan keuangan
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan anggaran;
b. Perbendaharaan dan mobilisasi dana; dan
c. Akuntansi.
f. Komite Medis
1. Dalam Pasal 17 mengatakan bahwa:
(1)Komite Medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf
f merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab
untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance).
(2)Komite Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh
dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit.
g. Satuan Pemeriksaan Internal
1. Dalam Pasal 21 mengatakan bahwa:
(1)Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1) huruf g merupakan unsur organisasi yang
bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal
rumah sakit.

13
(2) Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
2. Dalam Pasal 22 mengatakan bahwa:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1), satuan pemeriksaan internal menyelenggarakan fungsi:
a. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di
unit kerja rumah sakit;
b. Penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan
pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur
dalam bidang administrasi pelayanan, serta administrasi
umum dan keuangan;
3. Dalam Pasal 23 mengatakan bahwa:
Selain unsur organisasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1), Rumah Sakit dapat membentuk Dewan Pengawas
Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Dalam Pasal 24 megatakan bahwa:
Dewan Pengawas Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 merupakan unit nonstruktural yang bersifat independen,
dibentuk, dan bertanggung jawab kepada pemilik Rumah Sakit.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan Paripurna atau komprehensif
penyembuhan penyakit atau kuratif dan pencegahan penyakit atau preventif
kepada masyarakat . Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik
Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi Dan terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan baik dari kuantitas maupun kualitas, maka dari itu penulis
mengharapkan saran yang membangun dari berbagai pihak agar dalam
penyusunan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amanda Nur Cahyawati, 2021. Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode


performance prims . Surabaya : Cv. Jakad Media Publishing

Charles J.P Siregar, 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. EGC:
Jakarta.

Departemen Kesehatan, 2009. Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 tentang


rumah sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Manahati Zebua, 2018. Pemasaran Produk Jasa Kesehatan. Yogyakarta :


Deepublish Publisher

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit.

Soekidjo Notoat, 2021. Litestyle of determinanant penderita penyakit jantung


koroner. Depok : Tim Kreatif RGP

16

Anda mungkin juga menyukai