Anda di halaman 1dari 12

PELAYANAN KESEHATAN

Disusun Oleh:

1. Muhammad Saifuddin syarif (222020010069)


2. Siti Nuryani (222020010075)
3. Feranika anggraini (222020010076)
4. Yeni Septi Wahyuni (222020010077)
5. Fitri Khoiri Laili Anggraini (222020010078)
6. Hidayatun Nisa (222020010079)
7. Alfiya Ilfa (222020010080)
8. Dhea Aprillia Fauzia Ulya (222020010081)
9. Ahmad Reksa Prayogi (222020010082)

PRODI D3 KEPERAWATAN (B)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pelayanam
Kesehatan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita terhadap bentuk-bentuk pelayanan kesehatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Blora, 15 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan


2.2 Syarat pokok pelayanan kesehan
2.3 Stratifikasi pelayanan kesehatan
2.4 Jenjang pelayanan kesehatan
2.5 Upaya pelayanan rujukan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling
banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai
peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
rumah sakit Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai SKN (Sistem Kesehatan
Nasional) dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu
diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang
kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan
yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
pembangunan dengan baik masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Bila didukung
oleh
Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga
kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai
upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen
rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah sakit, bukan saja
mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan,
akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan
demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, begitu pula
dengan lembaga pelayanan kesehatan lainnya seperti puskesmas, posyandu maupun klinik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja bentuk dan jenis pelayanan kesehatan?


2. Apa syarat pokok pelayanan kesehatan?
3. Bagaiman stratifikasi pelayanan kesehatan?
4. Apa saja jenjang pelayanan kesehatan?
5. Bagaimana upaya pelayanan rujukan?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui bentuk dan jenis pelayanan kesehatan


2. Mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan
3. Mengetahui stratifikasi pelayanan kesehatan
4. Mengetahui jenjang pelayanan kesehatan
5. Mengetahui upaya pelayanan rujukan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BENTUK DAN JENIS PELAYANAN KESEHATAN

Bentuk pelayanan kesehatan adalah:

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan
bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a. Dokter Umum (Tenaga Medis)


b. Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan


masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan
masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary
health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya
bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan.
Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk
masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan
mereka atau promosi kesehatan.

Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)


Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan
bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan
sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat
masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai
tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Spesialis
b. Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient
services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap,
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.

Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.


3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)
Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan
pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Subspesialis
b. Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan
rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.

Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:

1. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran
(medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri
(solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk
perseorangan dan keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat


(public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara
bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan
masyarakat.

2.2 SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang dimaksud (Azwar, 1996) adalah :

1. Tersedia dan berkesinambungan


Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut
harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continuous).
Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mudah
dicapai oleh masyarakat.

2. Dapat diterima dan wajar


Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat
diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan,
keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.

3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai
(accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari
sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka
pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.

4. Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau
(affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut
biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana pelayanan
kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi
masyarakat.

5. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik serta standar yang telah ditetapkan.

2.3 STRATIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN

Stratifikasi pelayanan kesehatan merupakan pengelompokan pemberian pelayanan kesehatan


berdasarkan tingkat kebutuhan subjek layanan kesehatan. Stratifikasi pelayanan kesehatan
yang dianut oleh tiap negara tidaklah sama. Namun secara umum stratifikasi pelayanan
kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services)


Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka (promosi kesehatan). Yang
dimaksud pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pokok (basic health services), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada
umunya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan
(ambulatory/ out patient services). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan Balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)
Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang
lebih lanjut yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan rawat inap (in
patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah
Sakit tipe C dan D.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)
Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan
yang diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih komplek dan umumnya
diselenggarakan oleh tenaga-tenaga superspesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia
adalah Rumah Sakit tipe A dan B (Azwar, 1996).

2.4 JENJANG PELAYANAN KESEHATAN

Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanankesehatan dibedakan atas


lima, yaitu:

1. Tingkat Rumah Tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.
2. Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri,
misalnya: posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan lain-lain. Universitas
Sumatera Utara
3. Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan
oleh puskesmas dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan swasta,
dokter keluarga dan lain-lain.
4. Fasilitas Pelayanan Tingkat Kedua Upaya kesehatan tingkat kedua rujukan spesial oleh
balai: balai pengobatan penyakit paru BP4, balai kesehatan mata masyarakat BKMM,
balai kesehatan kerja masyarakat BKKM, balai kesehatan olah raga masyarakat BKOM,
sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional SP3T, rumah sakit
kabupaten atau kota, rumah sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan kabupaten atau
kota, dan lain-lain.
5. Fasilitas Pelayanan Tingkat Ketiga Upaya kesehatan tingkat ketiga rujukan spesialis
lanjutan atau konsultan oleh rumah sakit provinsi atau pusat atau pendidikan, dinas
kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.

2.5 UPAYA PELAYANAN RUJUKAN

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan


pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan
kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal dalam
arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya. Universitas Sumatera Utara Salah satu
bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem kesehatan Nasional
SKN adalah rujukan upaya kesehatan.Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih
terjamin, berhasil guna efektif dan berdaya guna efesien, perlu adanya jenjang pembagian
tugas diantara unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan. Dalam
pengertiannya, sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu tatanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya
masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun
horizontal, kepada yang berwenang dan dilakukan secara rasional.

A. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :


1) Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalaminstitusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas puskesmas pembantu ke
puskesmas induk.
2) Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas
rawat inap maupun vertikal dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah.
B. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :
1) Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan kuratif dan pemulihan rehabilitatif. Misalnya, merujuk pasien
puskesmas dengan penyakit kronis jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus ke
rumah sakit umum daerah. Universitas Sumatera Utara
2) Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan
upaya peningkatan promosi kesehatan promotif dan pencegahan preventif.
Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi pojok gizi
puskesmas, atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi
puskesmas.
Rujukan secara konseptual terdiri atas:
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut
masalah medik perorangan yang antara lain meliputi:
1) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
operasional dan lain-lain.
2) Rujukan bahan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang
lebih lengkap.
3) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan
tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah
kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:
1) Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan teknologi
kesehatan.
2) Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau kejadian luar biasa suatu
Universitas Sumatera Utara penyakit serta penanggulangannya pada
bencana alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.
3) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan
pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan spesimen bila terjadi
keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk, dan sebagainya.
4) Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral e. Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota
masih belum mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau
pusat Trihono, 2005.
Jalur rujukan terdiri dari dua jalur, yakni:
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan
a. Antara masyarakat dengan puskesmas
b. Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas
c. Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap
d. Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat Dari puskesmas ke dinas kesehatan
kabupaten atau kota.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan yaitu suatu konsep yang dipakai dalam pemberian layanan
kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan sebagai konsep yang
diterapkan untuk memberikan layanan dengan jangka waktu lama dan terus dilakukan
kepada publik dan masyarakat. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan adalah Pelayanan
kesehatan tingkat pertama (primer), Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder), dan
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier).
Pelayanan yang baik (prima), khususnya menyangkut pelayanan lembaga
kesehatan, juga akan menimbulkan kesan kenangan yang menyenangkan bagi konsumen
(pasien dan keluarganya) yang selanjutnya dapat menjadi faktor pendorong untuk bekerja
sama, berperan aktif dalam kegiatan sosial lembaga kesehatan itu, bahkan dapat menjadi
promotor lembaga kesehatan tersebut. Sedangkan syarat-syarat pokok system pelayanan
kkesehatan yang prima Yaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar,
mudah dicapai/ Accessible, mudah dijangkau/ affortable da bermutu/ quality.
3.2 Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu serta
kualitas dari pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif,
itu semua dapat dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan
diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.
Untuk itu, kita sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya mempersiapkan secara
matang baik dari segi kemampuan, sikap maupun pengetahuan yang optimal guna
menjadi generasi tenaga keperawatan penerus yang dapat diandalkan yang mampu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
http://wiwijayanti.blogspot.com/2013/09/bentuk-dan-jenis-pelayanan-kesehatan.html?m=1

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/syarat-pokok-pelayanan-kesehatan.html?m=1

https://www.psychologymania.com/2012/06/stratifikasi-pelayanan-kesehatan.html?m=1

https://text-id.123dok.com/document/lq50pg0wz-jenjang-pelayanan-kesehatan-upaya-pelayanan-
rujukan.html

Anda mungkin juga menyukai