Disusun Oleh:
Fiona Olivia Margareta (10821009)
Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu aspek penting yang ada dalam kehidupan,
sehingga pemerintah berusaha untuk membangun kesehatan yang memadai
dengan cara memperbaiki pelayanan kesehatan yang dipandang masih buruk.
Pada saat ini, jasa pelayanan kesehatan semakin mahal. Tingginya biaya
kesehatan tersebut sangat berpengaruh terhadap masyarakat miskin dan
berpenghasilan rendah, sehingga tidak semua anggota masyarakat mampu untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Kecenderungan biaya kesehatan
yang semakin mahal, akan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan terutama bila pembiayaan yang ditanggung diri
sendiri.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 28H
menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak dasar bagi suatu individu dan
semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk
masyarakat miskin. Dengan adanya aturan tersebut, menjadikan kesehatan
menjadi salah satu kebutuhan dasar serta hak yang harus dipenuhi untuk setiap
individu agar dapat menikmati hidup dengan layak Selain dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal 28H juga dijelaskan dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan juga menyebutkan bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,
setiap hal yang menyebabkan gangguan pada masyarakat di Indonesia akan akan
menimbulkan kerugian pada sektor ekonomi yang besar bagi negara. Sehingga
pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab dari semua pihak baik dari pemerintah maupun
masyarakat.
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, setiap individu berhak memperoleh
perlindungan terhadap kesehatan. Pemerintah untuk mewujudkan perlindungan
terhadap hak kesehatan setiap individu tersebut, harus menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang merata, adil, dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat tanpa terkecuali.
Dengan adanya upaya tersebut bagi masyarakat miskin diharapkan dapat
terealisasi dan menjadi harapan dari negara kesejahteraan dan sepatutnya
dilaksanakan dengan menyesuaikan aturan dan norma yang ada di Indonesia.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan?
2. Bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia?
3. Bagaimana prinsip keadilan berpengaruh dalam pelayanan kesehatan
masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah?
Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pelayanan kesehatan.
2. Dapat mengetahui tentang pelayanan yang ada di Indonesia.
3. Dapat mengetahui prinsip keadilan berpengaruh dalam pelayanan kesehatan
masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.
Manfaat
1. Bagi Pembaca
Pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan
di Indonesia dan bagaimana prinsip keadilan yang terjadi.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat memahami bagaimana pelayanan kesehatan di
Indonesiadalam perspektif masyarakat miskin.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi salah satu acuan dalam menyampaikan materi mengenai
prinsip keadilan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia bagi masyarakat
miskin dan berpenghasilan rendah.
4. Bagi Pemerintah
Dapat membantu upaya pemerintah dalam memajukan pelayanan
kesehatan, sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat bahwa jaminan
pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah
dapat setara dengan masyarakat yang berkecukupan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat, sehingga
negara diharuskan memberikan jaminan bagi masyarakat secara merata tanpa
terkecuali. Peningkatan biaya pelayanan kesehatan yang tidak terkendali akan
menyulitkan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah pada saat
membutuhkan pelayananan kesehatan yang memadai. Banyak masyarakat di
Indonesia kecewa dengan sistem pelayanan kesehatan nasional. Hal ini dapat
dilihat dari mahalnya biaya yang seolah-olah pelayanan kesehatan hanya berhak
dinikmati oleh masyarakat yang tergolong mampu dan memiliki banyak uang.
Selain dengan adanya biaya kesehatan yang mahal, juga terdapat banyak kegiatan
malpraktek dan pasien yang terkena malpraktek bersikap pasrah.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan
yang didapatkan oleh masyarakat yaitu penghasilan pengguna jasa. Status
ekonomi memegang peranan penting dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan,
semakin miskin seseorang maka fasilitas kesehatan yang didapat akan semakan
terbatas dan pilihan terbaik yang dilakukan masyarakat miskin ialah
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh
pemerintah.
Saran
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah membuat dan
mengeluarkan asuransi kesehatan untuk membantu masyarakat miskin tersebut.
Oleh karena itu, peran pemerintah dalam menangani masalah ini sangat besar.
Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah untuk menurunkan angka deskriminasi
pelayanan kesehatan di Indonesia harus memegang peranan yang stabil, kuat,
serta berkesinambungan agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat terjadi
pemerataan pelayanan kesehatan dan akses serta terciptanya pelayanan yang
berkualitas. Dengan disediakannya berbagai jenis program tersebut diharapkan
masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah dapat terbantu, sehingga
masyarakat tersebut dapat menerima pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Absori, A., Harun, H., & Ikbal, M. (2021). Kebijakan Pemerintah Dalam
Pelayanan Kesehatan Bagi Penerima Bantuan Iuran Berbasis Keadilan
Sosial Di Kota Yogyakarta. Jurnal Jurisprudence, 10(2), 200-215.
Adiyanta, F. S. (2020). Urgensi kebijakan jaminan kesehatan semesta (Universal
Health Coverage) bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat
di masa pandemi Covid-19. Administrative Law and Governance
Journal, 3(2), 272-299.
Amanda, B. T., Prasetya, A. Y., Kaharudin, K., & Anis, B. J. (2021). Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Sebagai Strategi
Manajemen Berbasis Keadilan Sosial dalam Pelayanan
Kesehatan. Prosiding EMAS: Ekonomi Manajemen Akuntansi
Kewirausahaan, 1(1), 183-190.
Anzward, B., & Muslaini, M. (2018). Prinsip Keadilan Dalam Pemenuhan Hak
Pasien Penerima bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan. Journal de Facto, 5(2), 232-254.
Basuki, U. (2020). Merunut Konstitusionalisme Hak Atas Pelayanan Kesehatan
Sebagai Hak Asasi Manusia. Jurnal Hukum Caraka Justitia, 1(1), 21-41.
Calundu, R. (2018). Manajemen Kesehatan (Vol. 1). Sah Media.
Djunawan, A. (2019). Benarkah Subsidi Jaminan Kesehatan Meningkatkan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Primer oleh Penduduk Miskin
Perkotaan. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 8(1), 18-24.
Hartini, S., Sudrajat, T., & Bintoro, R. (2012). Model Perlindungan Hukum
terhadap Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin di
Kabupaten Banyumas. Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), 523-534.
Nurhayati, M. (2016). Peran Tenaga Medis dalam Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Pembantu Linggang Amer Kecamatan Linggang
Bigung Kabupaten Kutai Barat. eJournal Ilmu Administrasi Negara, 4(1),
2127-2140.
Rifqi Ihsan, F. MODEL PELAYANAN KESEHATAN MELALUI PUSKEMAS
PADA MASYARAKAT MISKIN DI WILAYAH PERI URBAN.
Setyawan, F. E. B. (2015). Sistem pembiayaan kesehatan. Saintika Medika, 11(2),
119-126.
Sitohang, E. (2014). Prinsip hukum dalam tata kelola rumah
sakit. Yuridika, 29(1).
Wibowo, N. M., & Widiastuti, Y. (2017). Pelayanan Kesehatan Berkeadilan Bagi
Masyarakat Miskin Pada Program Jaminan Kesehatan Nasional Di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan.
Sulaiman, E. S. (2021). Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan: Teori
dan Implementasi. UGM PRESS.
Ticoalu, S. S. (2013). Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan Terhadap Masyarakat. Lex et Societatis, 1(5).
Widianto, A. A. (2013). Menjembatani Aksesibilitas Masyarakat Miskin pada
Pelayanan Kesehatan Melalui Institusi Lokal. Jurnal Sosiologi
Reflektif, 8(1), 49-74.
Lampiran