Anda di halaman 1dari 23

INTERVENSI GIZI

DI NEGARA BERKEMBANG
INTERVENSI GIZI

DEFINISI:

Intervensi gizi merupakan suatu tindakan yang


didalamnya mencakup perencanaan dan
implementasi untuk mengatasi masalah gizi yang
sudah diidentifikasi.
INTERVENSI GIZI

TUJUAN:
Mengatasi atau memperbaiki masalah gizi
dengan perencanaan dan implementasi yang
tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
yang dihadapi. (perilaku, faktor
resiko,lingkungan, dan status kesehatan)
NEGARA BERKEMBANG

DEFINISI:
Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah
negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan
negara gagal (failed state) atau berada diantara negara maju dan
negara gagal.
NEGARA BERKEMBANG
CIRI-CIRI:

• Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.


• Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama
memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan
(Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
• Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang
sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
• Pendapatan per kapita rendah.
CONTINUE...

• Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.


• Tingginya angka pengangguran karena besarnya
jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
• Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan
kualitas yang buruk.
• Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak
terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
• Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan
cenderung dipandang sebagai kelas dua.
NEGARA BERKEMBANG

AFRIKA Ethiopia, Kenya,Tunisia


AMERIKA Haiti, Venezuela, Peru
ASIA Indonesia, India, Filipina
EROPA Ukraina,Polandia, Serbia
AUSTRALIA Solomon, Tufalu, Nauru
OCEANIA Samoa, Fiji, Guam
MASALAH GIZI DI NEGARA BERKEMBANG
DAN INTERVENSINYA

MASALAH
• Protein Energy Malnutrition
• Obesity
• Micronutrient Deficiency
 Iron deficiency anemia
 Vit A deficiency
 Zinc deficiency
 Folate deficiency
MASALAH GIZI DI NEGARA BERKEMBANG
DAN INTERVENSINYA

INTERVENSI
• Suplementasi Makanan
• Pendidikan Gizi
• Fortifikasi
• Makanan formulasi
• Subsidi harga pangan
• Integrated program
Suplementasi Makanan

Suplemen kesehatan adalah produk kesehatan yang


mengandung satu atau lebih zat yang bersifat
nutrisi atau obat, yang bersifat nutrisi termasuk
vitamin, mineral, dan asam asam‐ amino, sedangkan
yang bersifat menyembuhkan umumnya diambil
dari tanaman atau jaringan tubuh hewan yang
memiliki khasiat meyembuhkan
Pendidikan Gizi

• Pendidikan gizi adalah tindakan dan


usaha dengan maksud untuk merubah
pikiran serta sikap masyarakat dengan
tujuan menanamkan pengertian
kepada masyarakat mengenai gizi
yang baik dikonsumsi sehari-hari.
Fortifikasi

Fortifikasi pangan adalah penambahan satu


atau lebih zat gizi (nutrien) ke pangan.
Tujuan utama adalah untuk meningkatkan
tingkat konsumsi dari zat gizi yang
ditambahkan untuk meningkatkan status
gizi populasi.
Makanan formulasi

Formulasi adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan


kebutuhan gizi spesifik penderita masalah gizi, memilih
bahan-bahan makanan yang berkhasiat, dan kemudian
menentukan proses pengolahan, distribusi serta penyajian
yang tepat
Subsidi harga pangan

Subsidi pangan merupakan alokasi


anggaran yang disalurkan dari
pemerintah ke masyarakat agar dapat
memenuhi hajat hidup orang banyak
sedemikian rupa, sehingga harga jualnya
dapat dijangkau masyarakat
Integrated program

Program lain yang terintegrasi yang mendukung perubahan status


gizi masyarakat.
• Penyediaan air bersih
• Penyetaraan gender
• Penanggulangan kemiskinan
MASALAH GIZI DI INDONESIA
DAN INTERVENSINYA

INDONESIA
Masalah gizi di Indonesia:
1. Kurang Energi Protein ( KEP )
2. Anemia zat gizi (AGB)
3. Kurang vitamin A (KVA)
4. Gangg. akibat kekurangan yodium (GAKI)
5. Obesitas
Program pemerintah penanggulangan /
KEP
• Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan
sasaran utama Ibu hamil, bayi, balita, anak-anak
sekolah dasar.
• Keterpaduan kegiatan bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan gizi, peningkatan pendapatan,
peningkatan pelayanan kesehatan, keluarga
berencana, peningkatan peran serta masyarakat dan
peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang
anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu.
•  
Penanganan anemia gizi besi
• Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta
suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
• Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian
suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balita
• Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih
memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian
suplemen tambahan kepada anak sekolah
• Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta
pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanita
• Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada
wanita usia subur (WUS)
Upaya Pemerintah Penanggulangan
KVA :

• Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi


vitamin A dan pro vitamin A
• Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada
balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan
februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU),
anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
Penanggulangan GAKI
• Penanggulangan masalah GAKI secara khusus
dilakukan melalui pemberian kapsul minyak
beriodium/iodized oil capsule kepada semua
wanita usia subur dan anak sekolah dasar di
daerah endemik.
• Sumber makanan beryodium yaitu makanan
dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food.
Penanganan overweight atau Obesitas terdiri
tiga tahapan yaitu
• Pencegahan Primer: pendekatan komunitas
untuk mempromosikan cara hidup sehat. (Usaha
pencegahan dari lingkungan keluarga, sekolah,
tempat kerja dan pusat kesehatan masyarakat)
• Pencegahan sekunder: menurunkan prevalensi
Obesitas
• Pencegahan tertier: mengurangi Obesitas dan
komplikasi penyakit yang ditimbulkannya
PROGRAM INTERVENSI, GAGAL?
• Permasalahan pada keterandalan pasokan,
penyampaian dan distribusi makanan atau nutrien
• Kapasitas Institusi yang tidak memadai ( pelatihan,
supervisi, pemantauan, evaluasi, keterlibatan
masyarakat)
• Penentuan sasaran dan kontrol yang buruk terhadap
siapa yang akan mendapatkan nutrien.
• Kwalitas, kwantitas atau densitas makanan yang tidak
memadai sehingga subjek yang menjadi sasaran tidak
mendapat cukup makanan
• Makanan yang digunakan tidak dapat diterima
secara kultural
• Kekurangan pemahaman terhadap kepercayaan
dan persepsi tentang praktik distribusi makanan
didalam rumah tangga
• Kekurangan konseling tentang kebutuhan akan
makanan tambahan
• Kegagalan dalam menangani penyebab
kurangnya gizi yang penting

Anda mungkin juga menyukai