Anda di halaman 1dari 27

INTERVENSI GIZI

DI NEGARA BERKEMBANG

Resty Ryadinency, S.Gz., M.Gizi


CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Menjelaskan berbagai cara intervensi gizi di Negara


berkembang
• Menjelaskan hambatan dan kendala intervensi gizi
INTERVENSI GIZI
DEFINISI:

Intervensi gizi merupakan suatu tindakan yang


didalamnya mencakup perencanaan dan
implementasi untuk mengatasi masalah gizi
yang sudah diidentifikasi.
INTERVENSI GIZI

TUJUAN:
Mengatasi atau memperbaiki masalah gizi dengan
perencanaan dan implementasi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang dihadapi. (perilaku, faktor
resiko,lingkungan, dan status kesehatan)
NEGARA BERKEMBANG

DEFINISI:
Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah
negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan
negara gagal (failed state) atau berada diantara negara maju dan
negara gagal.
NEGARA BERKEMBANG

CIRI-CIRI:

• Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.


• Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama
memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan
(Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja
manusia.
• Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang
sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
• Pendapatan per kapita rendah.
CONTINUE...

• Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.


• Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah
penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
• Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan
kualitas yang buruk.
• Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak
terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
• Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan
cenderung dipandang sebagai kelas dua.
NEGARA BERKEMBANG

AFRIKA Ethiopia, Kenya,Tunisia


AMERIKA Haiti, Venezuela, Peru
ASIA Indonesia, India, Filipina
EROPA Ukraina,Polandia, Serbia
AUSTRALIA Solomon, Tufalu, Nauru
OCEANIA Samoa, Fiji, Guam
MASALAH GIZI DI NEGARA BERKEMBANG
DAN INTERVENSINYA

MASALAH
• Protein Energy Malnutrition
• Obesity
• Micronutrient Deficiency
 Iron deficiency anemia
 Vit A deficiency
 Zinc deficiency
 Folate deficiency
MASALAH GIZI DI NEGARA BERKEMBANG
DAN INTERVENSINYA

INTERVENSI
• Suplementasi Makanan
• Pendidikan Gizi
• Fortifikasi
• Makanan formulasi
• Subsidi harga pangan
• Integrated program
Suplementasi Makanan

Suplemen kesehatan adalah produk kesehatan yang


mengandung satu atau lebih zat yang bersifat
nutrisi atau obat, yang bersifat nutrisi termasuk vitamin,
mineral, dan asam asam‐ amino, sedangkan
yang bersifat menyembuhkan umumnya diambil dari tanaman
atau jaringan tubuh hewan yang
memiliki khasiat meyembuhkan
Pendidikan Gizi

• Pendidikan gizi adalah tindakan dan usaha dengan


maksud untuk merubah pikiran serta sikap
masyarakat dengan tujuan menanamkan pengertian
kepada masyarakat mengenai gizi yang baik
dikonsumsi sehari-hari.
Fortifikasi

Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi


(nutrien) ke pangan. Tujuan utama adalah untuk
meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang
ditambahkan untuk meningkatkan status gizi populasi.
Makanan formulasi

Formulasi adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan


kebutuhan gizi spesifik penderita masalah gizi, memilih bahan-
bahan makanan yang berkhasiat, dan kemudian menentukan
proses pengolahan, distribusi serta penyajian yang tepat
Subsidi harga pangan

Subsidi pangan merupakan alokasi anggaran yang


disalurkan dari pemerintah ke masyarakat agar dapat
memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa,
sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat
Integrated program

Program lain yang terintegrasi yang mendukung perubahan status


gizi masyarakat.
• Penyediaan air bersih
• Penyetaraan gender
• Penanggulangan kemiskinan
MASALAH GIZI DI INDONESIA
DAN INTERVENSINYA

Masalah gizi di Indonesia:


1. Kurang Energi Protein ( KEP )
2. Anemia zat gizi (AGB)
3. Kurang vitamin A (KVA)
4. Gangg. akibat kekurangan yodium (GAKI)
5. Obesitas
Program pemerintah penanggulangan /
KEP

• Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran


utama Ibu hamil, bayi, balita, anak-anak sekolah dasar.
• Keterpaduan kegiatan bisa dilakukan dengan cara penyuluhan
gizi, peningkatan pendapatan, peningkatan pelayanan
kesehatan, keluarga berencana, peningkatan peran serta
masyarakat dan peningkatan upaya pemantauan tumbuh
kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu.
Penanganan anemia gizi besi

• Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta


suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
• Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian
suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balita
• Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih
memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian
suplemen tambahan kepada anak sekolah
• Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta
pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanita
• Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada
wanita usia subur (WUS)
Upaya Pemerintah Penanggulangan
KVA :
• Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan
pro vitamin A
• Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5
tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu
nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
Penanggulangan GAKI

• Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan


melalui pemberian kapsul minyak beriodium/iodized oil
capsule kepada semua wanita usia subur dan anak sekolah
dasar di daerah endemik.
• Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti
ikan, rumput laut dan sea food.
Penanganan overweight atau Obesitas terdiri
tiga tahapan yaitu
• Pencegahan Primer: pendekatan komunitas untuk
mempromosikan cara hidup sehat. (Usaha pencegahan
dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan pusat
kesehatan masyarakat)
• Pencegahan sekunder: menurunkan prevalensi Obesitas
• Pencegahan tertier: mengurangi Obesitas dan komplikasi
penyakit yang ditimbulkannya
PROGRAM INTERVENSI,
GAGAL?

• Permasalahan pada keterandalan pasokan, penyampaian


dan distribusi makanan atau nutrien
• Kapasitas Institusi yang tidak memadai ( pelatihan,
supervisi, pemantauan, evaluasi, keterlibatan masyarakat)
• Penentuan sasaran dan kontrol yang buruk terhadap siapa
yang akan mendapatkan nutrien.
• Kualitas, kuantitas atau densitas makanan yang tidak
memadai sehingga subjek yang menjadi sasaran tidak
mendapat cukup makanan
• Makanan yang digunakan tidak dapat diterima secara kultural
• Kekurangan pemahaman terhadap kepercayaan dan persepsi
tentang praktik distribusi makanan didalam rumah tangga
• Kekurangan konseling tentang kebutuhan akan makanan
tambahan
• Kegagalan dalam menangani penyebab kurangnya gizi yang
penting
• Hardinsyah., Supariasa. 2017. Ilmu Gizi dan Teori dan
Aplikasi. Penerbit Buku Kedokteran,EGC.Gibney
• Michael J (Ed). et.al, Gizi Kesehatan Masyarakat,
(Jakarta:EGC,2008).
• Worthington, W. 1988. Nutrition throughout the life cycle.
Mosby College Publishing: USA
• Departemen Gizi dan Kesmas FKM UI. Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Rajawali Pers. 2012
• Sharlin, Edelstein. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC, 2002

REFERENCES
• Menjelaskan masalah gizi utama di Indonesia (Wasting,
Stunting, Obesitas, Anemia Gizi, KVA, GAKI)
• Menjelaskan upaya program penanggulangan 6 masalah
gizi
• Menjelaskan kendala/hambatan yang dihadapi dalam
upaya penanggulangan masalah gizi

NEXT MEETING…
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai