Oleh Kelompok 3 :
Ilmu gizi yang berkaitan dengan masyarakat disebut dengan gizi kesehatan
masyarakat (Public Health Nutrion) yaitu gizi yang berkaitan dengan gangguan gizi
pada kelompok masyarakat. Gizi masyarakat memiliki sifat pencegahan (preventif)
dan peningkatan (promosif).
a. Factor Lingkungan
Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya
saluran penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga
kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman
pathogen. Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan
jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi
tanaman.
b. Factor Ekonomi
Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, Sebagian besar
penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan
pada umumnya masyarakay yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran
badan yang lebih kecil. Masalah gizi di negara-negara miskin yang berhubungan
dengan pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan
penyediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh. Kualitas
berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan
untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh dengan segala
fungsinya.
c. Factor Sosial Budaya
Indicator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lain stabilitas
keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan
dilingkungan yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang.
Juga indicator demografi yang meliputi susunan dan pola kegiatan penduduk,
seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat urbanisasi, jumlah anggota
keluarga, serta jarak kelahiran.
Tingkat Pendidikan juga termasuk dalam factor ini. Tingkat Pendidikan
berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya Pendidikan
seseorang, kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat
meningkatkan daya beli makanan.
d. Factor Biologis
Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai
oleh anak. Keadaan gizi Sebagian besar menentukan kesanggupan untuk
mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di negara-
negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun terakhir
mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.
e. Factor Religi
Religi atau kepercayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat, contohnya
seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang
sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur
tersebut. Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan.
Proses asuhan gizi NCP terdiri dari 4 langkah yang saling berhubungan satu
dengan yang lain yaitu :
Pada beberapa tahun terakhir masalah gizi yang kurang popular adalah GAKI,
Anemi, kurang vitamin A(KVA) dan kurang energi dan protein (KEP). Namun
sekarang masalah gizi terbagi menjadi 3 yaitu:
Kebijakan upaya perbaikan gizi dikembangkan dan diarahkan untuk meningkatkan status
gizi masyarakat. Pada saat krisis ekonomi di Indonesia yang berlangsung cukup lama,
kebijakan yang dilakukan bersifat penyelamatan (rescue) dan pencegahan “lost
generation”, sekaligus pembaharuan (reform) agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Dalam rencana aksi ini kebijakan pangan dan gizi disusun melalui pendekatan 5 pilar
pembangunan pangan dan gizi :
1. Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil, dan anak
melalui peningkatan ketersediaan dan jangkauan pelayanan Kesehatan berkelanjutan
difokuskan pada gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan anak baduta
2. Peningkatan aksebilitas pangan, yang beragam melalui peningkatan ketersediaan
dan aksebilitas pangan yang difokuskan pada keluarga rawan pangan dan miskin.
3. Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, melalui peningkatan
pengawasan keamanan pangan yang difokuskan pada makanan jajanan yang
memenuhi syarat dan produksi industry rumah tangga (PIRT) tersertifikasi.
4. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melalui peningkatan
pemberdayaan masyarakat dan peran pimpinan formal serta non-formal, terutama
dalam perubahan perilaku atau budaya konsumsi pangan yang difokuskan pada
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya local, perilaku hidup
bersih dan sehat, serta merevitalisasi posyandu.
5. Penguatan kelembagaan pangan dan gizi, melalui penguatan kelembagaan pangan
dan gizi ditingkat nasional, provinsi, dan kabupaten, dan kota yang mempunyai
kewenangan merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi, termasuk
sumber daya penelitian dan pengembangan.
Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara kita.
Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi masyarakat
Indonesia. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi gizi salah,
baik gizi kurang maupun gizi lebih:
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Gizi kesehatan masyarakat diartikan sebagai promosi dan pemeliharaan kesehatan
yang berhubungan dengan gizi serta kesejahteraan penduduk melalui upaya
terorganisir dan informasi pilihan masyarakat (World Public Health Nutrion
Association).
Gizi masyarakat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan,
faktor ekonomi, faktor sosial budaya, faktor biologis dan faktor religi.
Sampai saat ini, masalah gizi masyarakat yang belum dapat diselesaikan adalah
Stunting, underwight, dan overwight atau obesitas.
Adapun upaya untuk memperbaiki masalah gizi masyarakat adalah melalui
pendekatan 5 pilar yaitu perbaikan gizi masyarakat, peningkatan aksesbilitas pangan,
peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat serta penguatan kelembagaan pangan dan gizi.
2.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan agar bisa menyelenggarakan konseling tentang gizi kepada
masyarakat untuk mengurangi permasalahan gizi pada masyarakat.
2. Bagi Masyrakat
Bagi masyarakat perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang gizi yang baik
dan seimbang bagi tubuh sehingga gizi yang diperlukan bisa terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, agnia fila dkk. 2018. (PDF) permasalahan gizi masyarakat dan upaya
perbaikannya. (online). Tersedia: gizi pdfmasyarakat.pdf (uinsgd.ac.id)
Diakses pada : 20 maret 2023 pukul 10.20
Agung, ayu ari dkk. 2016. (PDF) pangan, gizi dan Kesehatan masyarakat. (online).
Tersedia : (PDF) PANGAN, GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT | Prof.
Dr. Ir I Ketut widnyana, M.Si, Ketut Sumantra, Ketut Widnyana, and Sutariati K
Gusti Ayu - Academia.edu
Diakses pada: 20 maret 2023 pukul 10.30
Sitasari, almira dkk. 2022. (PDF) gizi Kesehatan masyarakat. (online). Tersedia: Gizi
Kesehatan Masyarakat - Almira Sitasari, Joko Susilo, Nur Hidayat, Roslinda
Laiya, Sumarni, Tri Siswati, Hafifatul Auliya Rahmy, Sandy Ardiansyah, Urhuhe
Dena Siburian, Sri Achadi Nugraheni, Agus Wijanarka, Puspita Sari, Get Press -
Google Buku
Diakses pada: 19 maret 2023 pukul 12.00
Hafidzah, mona. 2014. (PDF) ruang lingkup gizi masyarakat. (online). Tersedia: RUANG
LINGKUP Gizi Masyarakat-1 | PDF (scribd.com)
Diakses pada : 19 maret 2023 pukul 11.00