i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah
sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat (Depkes RI, 2009).
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,
dan status metabolisme tubuh. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit
meliputi asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan
makanan, serta penelitian dan pengembangan (PGRS, 2013). Pada ruang rawat
inap, pelayanan bertujuan untuk memperoleh asupan makan yang sesuai
kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi (Kemenkes RI, 2013).
1
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit bertujuan untuk
menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman,
dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal
(PGRS, 2013). Makanan sebagai asupan energi dan protein berkaitan erat
dengan siklus biologis manusia dan metabolisme tubuh serta menjadi
pendukung dalam terapi farmasi, dimana efektifitas obat dipengaruhi oleh
ketersediaan nutrisi dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman konsep pelayanan rumah sakit?
2. Bagaiman standar pelayanan minimal rumah sakit?
3. Apa pengertian dari pelayanan gizi rumah sakit?
4. Apa tujuan dari pelayanan gizi rumah sakit ?
5. Apa saja ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit?
6. Apa saja daftar inventarisasi standar pelayanan publik dan fasilitas di
RSUD A. Wahab Sjahranie?
7. Bagaimana pelayanan gizi di RSUD A. Wahab Sjahranie?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep pelayanan rumah sakit.
2. Untuk mengetahui standar pelayanan minimal rumah sakit.
3. Untuk mengetahui pengertian pelayanan gizi rumah sakit.
4. Untuk mengetahui tujuan pelayanan gizi rumah sakit.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit.
6. Untuk mengetahui daftar inventarisasi standar pelayanan publik dan
fasilitas di RSUD A. Wahab Sjahranie.
7. Untuk mengetahui pelayanan gizi di RSUD A. Wahab Sjahranie.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pelaksanaan upaya rujukan. Untuk menyelenggarakan fungsinya, rumah sakit
umum menyelenggarakan kegiatan :
1. Pelayanan medis.
2. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
3. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis.
4. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan.
5. Pendidikan, penelitian dan pengembangan.
6. Administrasi umum dan keuangan.
4
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 pada Bab IV tentang pelaksanaan dan
pembinaan standar pelayanan minimal rumah sakit yaitu :
1. Rumah sakit wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan minimal yang disusun dan disahkan oleh kepala daerah.
2. Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
pelayanan minimal.
3. Pemerintah dan pemerintah provinsi memfasilitasi penyelenggaraan
minimal dan mekanisme kerjasama antar daerah kabupaten/kota.
4. Fasilitas yang dimaksud butir 1 dalam bentuk pemberian standar teknis
pedoman, bimbingan teknis, pelatihan meliputi :
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan rumah sakit sesuai standar
pelayanan minimal.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target
standar pelayanan minimal.
c. Penilaian pengukuran kinerja
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan
standar pelayanan minimal rumah sakit.
5
kualitas hidup diperhatikan agar tujuan dari penyelenggaraan makan tercapai
dengan optimal (Kemenkes, 2013).
6
Rumah Sakit di lingkungan Departemen Kesehatan. Kegiatan Pelayanan Gizi
Rumah Sakit meliputi :
a. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
a) Pengertian Pelayanan Gizi Rawat Jalan
Pelayanan gizi rawat jalan merupakan Serangkaian proses
kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
asesment/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan
monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan. Asuhan gizi
rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik
atau edukasi/ penyuluhan gizi.
b) Tujuan Pelayanan Gizi Rawat Jalan
Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau
kelompok dengan membantu mencari solusi masalah gizinya melalui
nasihat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet,
yang tepat, jadwal makan dan cara makan, jenis diet dengan kondisi
kesehatannya.
b. Pelayanan Gizi Rawat Inap
a) Pengertian Pelayanan Gizi Rawat Inap
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang
dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi
meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi, dan
konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi.
b) Tujuan Pelayanan Gizi Rawat Inap
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam
upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahan kan dan
meningkatkan status gizi
c. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
1. Pengertian Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
Penyelenggaraan makan rumah sakit bertujuan menyediakan
makanan yang sesuai bagi orang sakit dan juga harus dapat menunjang
7
penyembuhan orang sakit. Kadang-kadang rumah sakit juga
menyediakan pelayanan bagi karyawan serta pengunjungnya.
Pelayanan ini harusnya terpisah dari pelayanan makanan bagi orang
sakit mengingat makan bagi orang sakit lebih kompleks dan memiliki
pelaksanana administrasi yang berebeda.
2. Tujuan Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
a) Pasien agar memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan
gizinya agar memperoleh mkanan sesuai denga kebutuhan gizinya
dan dapat mempercepat penyembuhan penyakit serta
memperpendek masa rawat.
b) Penggunaan biaya yang paling tepat, baik dalam penyelenggaraan
makan orang sakit sehingga diperoleh hasil yang berguna (efektif
dan efisien) secara maksimal.
3. Karakteristik Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
a) Pengelola adalah pemilik rumah sakit ataupun bagian tertentu yang
diserahi tanggung jawab tetap berada pada pemilik. Beberapa
rumah sakit menggunaka sistem out sourching.
b) Rumah sakit memeiliki kelengkapan untuk sarana fisik, peralatan
serta penunjang lain termasuk untuk sumber daya pelaksanaanya.
c) Standar makan orang sakit sesuai dengan peraturan dan syarat
kesehatan sesuai dengan policy Rumah Sakit.
d) Konsumen lebih bervariasai dan jumlahnya tidak tetap dengan
macam makanan yang juga berbeda dari hari kehari berikutnya.
e) Harga makan sesuai dengan ketepatan Rumah Sakit.
f) Makanan yang disajikan dalah makana penuh 3 kali sehari atau
tanpa selingan.
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
1) Pengertian Penelitian dan pengembangan gizi terapan
Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan guna menghadapi tantangan dan
masalah gizi terapan yang kompleks. Ciri suatu penelitian adalah
8
proses yang berjalan terus menerus dan selalu mencari, sehingga
hasilnya selalu mutakhir.
2) Tujuan Penelitian dan pengembangan gizi terapan
Untuk mencapai kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara
berdaya guna dan berhasil guna dibidang pelayanan gizi,
penyelenggaraan makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi,
konseling dan rujukan gizi sesuai kemampuan institusi. Hasil
penelitian dan pengembangan gizi terapan berguna sebagai bahan
masukan bagi perencanaan kegiatan, evaluasi, pengembangan teori,
tatalaksana atau standar pelayanan gizi rumah sakit.
9
d. Standar Pelayanan Pelayanan Dasar Forensik,
e. Standar Pelayanan Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Medis,
f. Standar Pelayanan Pemeriksaan Identifikasi Kerangka,
g. Standar Pelayanan Pemeriksaan Kejahatan Seksual (Forensik Klinik),
h. Standar Pelayanan Pemeriksaan Korban Kekerasan (Forensik Klinik),
i. Standar Pelayanan Pemeriksaan Luar Jenazah,
j. Standar Pelayanan Pemeriksaan Luar / Dalam Jenazah (Otopsi),
k. Standar Pelayanan Pemulasaran jenazah,
l. Standar Pelayanan Penanganan Barang Bukti,
m. Standar Pelayanan Penanganan korban bencana (DVI),
n. Standar Pelayanan Pengawetan jenazah (Embalming),
o. Standar Pelayanan Penggalian makam (Exhumasi),
p. Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik,
q. Pelayanan Instalasi Patologi Anatomi,
r. Standar Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit [BDRS],
s. Standar Pelayanan Laboratorium Kilinik di Instalasi Patologi Klinik,
t. Standar Pelayanan Makanan,
u. Standar Pelayanan Asuhan dan Konseling Gizi Rawat Inap,
v. Standar Pelayanan Asuhan Dan Konselin Gizi.
4. Standar Pelayanan Bidang Keuangan :
a. Standar Pelayanan Penerimaan Keuangan
10
1. Hasil skrining awal,
2. Formulir re-skrining gizi,
3. Formulir asuhan gizi,
4. Formulir CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi,
5. Formulir edukasi terintegras.
11
Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun untuk selanjutnya dilakukan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu serta kinerja pelayanan.
2. Pelayanan gizi rawat inap
Persyaratan
Pelayanan asuhan dan konseling gizi rawat jalan :
1. Hasil skrining awal,
2. Formulir re-skrining gizi,
3. Formulir asuhan gizi,
4. Formulir CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi,
5. Formulir edukasi terintegras.
12
Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan
Pelayanan asuhan dan konseling gizi rawat jalan dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten dan selalu mengikut pelatihan Nutrition and
Dietetic Update.
Evaluasi Kinerja Pelayanan
Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun untuk selanjutnya dilakukan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu serta kinerja pelayanan.
3. Penyelenggaraan makanan
Persyaratan
1. Bon Permintaan Makan Rawat Inap,
2. Surat Permintaan Bahan Makanan,
3. Spesifikasi Bahan Makanan,
4. Standar Menu,
5. Standar Resep,
6. Standar Porsi,
7. Siklus Menu 100,
8. Etiket Diet,
9. Bon Pembatalan Permintaan Makanan,
10. Bon Perubahan Bahan Makanan.
13
Jangka Waktu Pelayanan
Pelayanan makanan public :
- Makan Pagi : 2 jam
- Makan Siang : 4 jam
- MakanSore : 4 jam
Produk Pelayanan
1. Pelayanan makanan public
2. Pelayanan makanan private
Jaminan Pelayanan
Diwujudkan dalam kualitas layanan dan produk layanan yang sesuai
Standar Operasional Prosedur serta didukung oleh petugas yang
berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang
ramah, cepat, terampil, dan sopan santun.
Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan
Pelayanan makanan :
1. Pengawasan proses penerimaan bahan makanan,
2. Pengawasan proses persiapan,
3. Pengawasan proses pengolahan,
4. Pengawasan proses distribusi,
5. Penggunaan APD,
6. Pengawasan kesesuaian SPO,
7. Pengawasan mutu makanan,
8. Setiap produk yang di hasilkan oleh instalasi gizi diberi label,
9. Sebelum didistribusikan dilakukan uji organoleptic,
10. Sebelum didistribusikan di ambil sampel 105 makanan yang
disimpan 2x24 jam, untuk di periksa di laboratorium apabila
14
terjadi insiden.
Evaluasi Kinerja Pelayanan
Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun untuk selanjutnya dilakukan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu serta kinerja pelayanan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Di Indonesia, jenis
pelayanan di rumah sakit diatur berdasarkan Undangundang Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Dalam pasal 19,
menyebutkan bahwa rumah sakit dapat dibedakan berdasarkan jenis
pelayanan, yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,
dan status metabolisme tubuh. Terciptanya sistem pelayanan gizi rumah sakit
dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pelayanan gizi rumah sakit.
Dalam sistem pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab
Sjahranie terdapat beberapa lembaga yang terkait seperti rekam medis, rawat
jalan, rawat inap, pelayanan gizi dan sebagainya dan mencakup sistem
rujukan, sistem asuransi serta adanya control infeksi rumah sakit dalam rangka
meningkatkan status kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan
masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan
kesehatan.
B. Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan mutu serta
kualitas dari pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan
dengan efektif. Itu semua dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di
masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Standar Pelayanan Publik RSUD AWS – RSUD Abdoel Wahab Sjahranie.
2020. Surat Keputusan Direktur Tentang Standar Pelayanan Publik.
Diakses pada tanggal 18 Agustus 2021, dari :
http://ppid.rsudaws.co.id/ppidaws/sites/default/files/Buku%20Standar%20pe
layanan%20Publik%20RSUD%20AWS.pdf
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Dirjen
Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Kemenkes, RI. (2013). Pedoman (PGRS) Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
17