“SAMPAH PLASTIK”
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-
proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena
banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu
perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan
plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik
itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah
yang mereka lakukan.
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan
tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit
adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika
masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik.
Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol
plastik.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah Plastik
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara
garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat
thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan
mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak
dapat dilunakkan kembali.
Sumber-sumber sampah:
a) Rumah Tangga
b) Pertanian
c) Perkantoran
d) Perusahaan
e) Rumah Sakit
f) Pasar dll
a) Sampah Anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami
pembususkan secara alami.
b) Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah
dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
c) Sampah berbahaya
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas,
akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Jadi buat yang memakai
botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas, sebaiknya ganti botol-botol tersebut jadi
botol yang terbuat dari kaca.
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram
dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon air minum HDPE merupakan salah satu bahan plastik
yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun
begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik
ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari
PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke
makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang
dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan Sebaiknya
kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik
yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang
dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode
4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
e) PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol
minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak
jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya
tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama
untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan
terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
f) PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum
sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan
ketika makanan tersebut Sampah Plastik Page 6 bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak
negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam
termasuk negara China.
g) OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon. Other (biasanya
polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan
plastik kemasan. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik
Polycarbonate. Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli.
Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode 5 karena
kode tersebut yang paling aman digunakan.
Sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun.
Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat
dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat
penolakan sosial dimana-mana.
C. Dampak Dari Penggunaan Sampah Plastik
a) Dampak Positif
1) Menjadi lapangan kerja untuk sebagian orang, seperti pemulung, pengepul barang
bekas, supir truk sampah sampai ke dinas kebersihan kota.
2) Pengelolaan sampah yang tepat dapat menghasilkan manfaat seperti untuk sampah
organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, bahkan menjadi bahan bakar gas.
3) Sampah plastik yang didaur ulang menjadi bahan bakar minyak.
4) Ditangan orang-orang yang kreatif, sampah jenis plastik bisa disulap menjadi
kerajinan tangan yang bernilai tinggi.
b) Dampak Negatif
1) Terhadap Lingkungan
Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-
hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman
akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap
kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat
mencernanya.
Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan
hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa
negara. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan
hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan
yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah
kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Setidaknya ada 2 cara pemanfaatan limbah plastik yaitu reuse (pemakaian kembali) atau
recycle (daur ulang).
a) Reuse
Umumnya rumah tangga di Indonesia sering memanfaatkan limbah plastik untuk pemakaian
kembali, seperti wadah cat untuk pot bunga.
b) Recycle
Limbah plastik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan seperti tas.
Pemanfaatan limbah plastik daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Proses daur ulang
plastik di Industri umumnya meilputi langkah-langkah berikut :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal
mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang
(recycle).
Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali),
incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.
B. Saran
Maka dari itu, perlu adanya upaya-upaya dari pemerintah serta kesadaran masyarakat
itu sendiri dalam mengatasi jumlah sampah plastik yang beredar dengan tidak lagi
menggunakan tas sekali pakai dalam berbelanja.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadfitriansyah makalahsampah .blogspot.co.id
https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/
makalahpencemaran-sampah
http://dkp.madiunkab.go.id/berita-165-pengelolaan-sampah-3r-reduce-
reuserecycle.html
http://alamendah.org/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/
https://jujubandung.wordpress.com/2011/03/17/pemanfaatan-sampah/
http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/proses-daur-ulang-limbah-plastik/
http://www.wirasejati.com/2015/01/cara-pengolahan-limbah-plastik-yangramah-
lingkungan.html
http://yusuffrds8.blogspot.co.id/2012/10/penanggulangan-sampahplastik.html
http://litaherlinaagustapratama.blogspot.co.id/2013/02/cara-mengatasisampah-
plastik.html
http://yusuffrds8.blogspot.co.id/2012/10/penanggulangan-sampahplastik.html