Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Melihat keadaan lingkungan yang kian hari semakin rumit dengan masalah sampah yang menumpuk
setiap waktunya serta tidak kunjung menemukan titik temu, seolah sampah ini menjadi
permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah. Sampah bila dibiarkan terus
menerus suatu saat akan menimbulkan masalah besar bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
Masalah yang ditimbulkannya dapat meliputi berbagai hal terutama kesehatan dan kondisi sosial
ekonomi. Sehingga dalam hal ini masyarakat ikut memikirkan bagaimana meminimalisir kondisi
tersebut untuk menjamin kelangsungan hidup di bumi beberapa tahun mendatang.

Jika kita membicarakan permasalahan sampah, banyak orang yang beranggapan bahwa sampah
merupakan suatu hal yang menjijikan serta kumpulan barang yang sudah tidak berguna. Sebenarnya,
tanpa kita sadari banyak hal yang dapat dihasilkan dari sampah asalkan kita mempunyai keinginan
serta kekreatifitasan dalam memanfatkan sampah yang ada. Beberapa hal yang dapat kita
manfaatkan dari sampah, yaitu kita dapat membuat pupuk organik maupun kerajinan tangan yang
menarik dan tentu saja dapat menguntungkan.

Sebenarnya banyak sekali cara untuk menangani masalah sampah ini, contohnya dengan cara daur
ulang yang bisa menghasilkan kompos alami yang bisa dimanfaatkan oleh para petani dan
masyarakat, dengan cara itu pula para petani bisa meminimaliskan penggunaan pupuk anorganik.
Karena dengan pupuk anorganik itu bisa membuat kerusakan lingkungan antara lain pencemaran di
dalam air dan tanah. Selain itu juga kita dapat memanfaatkan bungkus kemasan kopi ataupun
sampah plastik lainnya untuk dijadikan barang-barang baru yang dapat digunakan, seperti tas, topi,
vas bunga, tikar, dan masih banyak lagi yang dapat dihasilkan jika kita mau belajar untuk
mengembangkan hal tersebut.

1.2       Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis
rumuskan dan akan di bahas dalam makalah ini adalah :

1.        Apa yang dimaksud dengan daur ulang?

2.        Bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan?

3.        Bagaimana awal mula daur ulang sampah plastik milik Ibu Euis?

4.        Apa saja produk yang dihasilkan oleh Ibu Euis?


1.3       Tujuan

1.        Mengetahui apa yang dimaksud dengan daur ulang

2.        Mengetahui cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan

3.        Mengetahui awal mula usaha daur ulang sampah plastik milik Ibu Euis

4.        Mengetahui apa saja produk yang dihasilkan oleh Ibu Euis

BAB II

ISI

Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna
bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kreatifitas
tinggi, contoh sampah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus detergen, botol air
mineral, dan lain-lain.

Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi
menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat
menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca dari pada proses pembuatan barang baru.

Daur ulang yang merupakan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and
Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil maupun barang
elektronik.

2.1       Proses atau Tahapan Daur Ulang

Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat dilakukan  :

1.      Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air
mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.

2.      Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya,


seperti kaca, kertas, dan plastik.

3.      Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali
secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
4.      Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu
pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.

5.      Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan
proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah
dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.

2.2       Jenis-Jenis Plastik

1.     PET adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar


botol plastik dan kontainer dari minuman dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer, botol
minyak sayur, dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags,
furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru. Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka
membentuk 96% dari semua kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic
trades association.

2.     HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega
dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal. dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan
kontainer, lantai keramik. pipa drainase, kandang, dan outdoor mebel.

3.     Vinyl/PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor
yang berarti bahwa beberapa plastik berbahaya karena di oxins diproduksi selama manufaktur.
Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta
jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah. Sering di daur ulang oleh
masyarakat namun dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, cabbles, tikar/keset, dan
sebagainya.

4.     LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam
botol serta tote bags. Umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong
penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai, dan bahan bangunan.

5.     PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus,


dan straws. Memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat
didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang
kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong, dan
nampan.

6.     PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada di
mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental. Styrene telah
diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan
toksin ke dalam makanan. agen perlindungan lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene
memiliki efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat
insulasi.
7.     Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok
ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah
produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, anti-peluru, dan galon air 5
liter. Jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang.

8.     SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis
sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya
dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat
penolakan sosial dimana-mana.

2.3       Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan

Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah dengan memisahkan sampah
kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering, seperti bungkus minuman ringan yaitu
bungkus kopi, susu, dan mie instant dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan
dikeringkan kemudian dipotong-potong sesuai pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat
sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah
selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Ketelatenan penjahit sangat dibutuhkan
dalam hal ini.

Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal dari
barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari sampah. Dengan
menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja
kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat
memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.

2.4       Usaha Daur Ulang Plastik Ibu Euis di Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi

 ·         Latar Belakang

Awal mula usaha ini berdiri karena peduli terhadap kebersihan lingkungan, agar masyarakat sadar
akan sampah di sekitar dapat berguna dan menjadi ladang usaha dan juga dapat membantu
meningkatkan kreatifitas masyarakat. Ibu Euis mendalami usaha ini sekitar tahun 2013.

 ·         Produk

Produk yang dihasilkan seperti tas, vas bunga, dan keranjang kecil yang terbuat dari bungkus kopi
yang berukuran besar atau kecil, lampion terbuat dari botol bekas, serta wadah atau taplak meja
yang terbuat dari sedotan yang telah dipotong-potong. Sebenarnya produk yang dihasilkan bukan
hanya dari plastik saja, tetapi ada juga yang terbuat dari kertas koran atau majalah yang tidak
terpakai serta ada juga yang terbuat dari ban bagian dalam yang dijadikan sebagai dompet kecil.

Plastik yang dipakai bisa menggunakan kemasan bungkus kopi apa saja. Selain itu Ibu Euis juga
menggunakan sedotan dan botol plastik bekas sebagai bahan untuk membuat kerajinan tersebut.
Pemilihan plastik diutamakan yang masih utuh serta masih mudah untuk dibentuk.
 ·         Proses Pembuatan

Cara pembuatan tas dari bungkus kopi           :

1.      Kumpulkan bungkus kopi terlebih dahulu, pilah yang masih bagus

2.      Cuci dengan air dan sedikit sabun lalu keringkan selama satu hari

3.      Setelah kering, gunting dibagian salah satu sisinya dalam kemasan tersebut

4.      Lipat memanjang dengan ukuran 1,5 cm - 2 cm

5.      Lalu, buatlah bagian tersebut sebanyak-banyaknya

6.      Setelah itu, anyam bagian tersebut hingga membentuk tas

7.      Selanjutnya, jika ingin terlihat rapi dan bagus beri puring (bagian dalam tas) dengan cara dijahit
dan diberi resleting

8.      Agar terlihat lebih menarik berilah hiasan berupa tali atau pita

Untuk membuat satu produk bisa memakan waktu selama satu hari karena untuk satu kerajinan tas
paling besar membutuhkan beratus-ratus bungkus kopi. Untuk pemeliharaan kerajinan itu cukup di
lap saja bagian luarnya atau jika ingin dicuci rendam saja dengan air sabun dan jangan disikat.

 ·         Harga

-          Harga Produksi

Ibu Euis tidak mengelurkan terlalu banyak biaya karena beliau mengumpulkan bungkus kopi itu
sendiri yang didapat secara cuma-cuma dari kantin sekolah dan memang tidak diberi harga oleh sang
pemilik kantin. Karena mereka pun merasa sangat terbantu untuk mengurangi sampah plastiknya.
Untuk kerajinan tas besar yang diberi puring dan resleting biaya yang dikeluarkan hanya sebesar
30.000 sampai 50.000 saja.

-          Harga Jual

Untuk harga jual tergantung dari produk itu sendiri. Untuk tas yang ukuran kecil berkisar 20.000 –
30.000. Yang paling mahal adalah tas ukuran besar untuk kalangan ibu-ibu berkisar 100.000 hingga
300.000.

-          Keuntungan

Untuk keuntungan sendiri tidak menentu. Biasanya pemasukan didapatkan jika Ibu Euis menjualkan
barang produksinya pada bazaar atau event-event tertentu. Tetapi usaha ini sangat minim kerugian
karena tidak mengeluarkan banyak uang untuk modal usaha.

 ·         Promosi

Ibu Euis sering diundang sebagai narasumber ke sekolah atau kampus yang mengadakan event atau
seminar tentang lingkungan hidup. Beliau memberikan pengarahan atau penyuluhan tentang daur
ulang sampah plastik dan memberi tahu kepada para mahasiswa untuk peduli terhadap sampah
plastik di sekitar kita. Memperkenalkan kepada mereka bagaimana mengolah bungkus plastik
menjadi produk berguna. Sekaligus Ibu Euis mempromsikan produk-produknya kepada para peserta
seminar.

Tujuan utama produk ini untuk semua kalangan dari yang dewasa sampai anak-anak dan biasanya
untuk tas berukuran besar diminati oleh ibu-ibu, sedangkan tas yang berukuran kecil dan model
trend kekinian untuk anak-anak hingga remaja.

 ·         Distribusi

Produk-produknya dijual jika ada event seperti car free day, seminar di kampus-kampus atau sekolah
yang mengusung penyuluhan tentang lingkungan hidup.

BAB III

PENUTUP

3.1             Kesimpulan

Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan sekitar, Ibu Euis mencoba membuat kerajinan dari
sampah plastik yang pada akhirnya percobaan itu menjadi sebuah usaha yang menguntungkan bagi
Ibu Euis. Selain menjalankan usaha tersebut, disisi lain beliau juga melakukan penyuluhan tentang
bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi barang yang berguna serta berpengaruh dalam
mengurangi limbah plastik. 

3.2             Saran

Kami berharap pemerintah aware terhadap kegiatan ini dan bisa menjadi wadah supaya usaha-saha
seperti ini dapat di minati oleh seluruh kalangan serta dapat dipasarkan secara luas. Karena disini
selain dapat menguntungkan dalam segi ekonomi, kegiatan atau usaha tersebut secara tidak
langsung dapat membantu pemerintah dalam mengatasi atau mengurangi sampah plastik yang sulit
didaur ulang.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekarisamonster.blogspot.co.id/2012/11/makalah-daur-ulang-sampah-plastik.html

https://id.scribd.com/doc/114693195/Makalah-Daur-Ulang-Plastik

http://mfarizali.blogspot.co.id/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai