Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK

DISUSUN OLEH :

BRILLIANT T.F. MISALAYUK

VII B

SMP YPPK SANTO PAULUS

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah

memberikan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan “Makalah

Pemanfaatan Limbah Botol Plastik”.

Adapun makalah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dalam kehidupan kita

tak terlepas dengan plastik terutama Botol. Banyak sekali botol dibuang sia - sia, tanpa

dikelolah dengan baik. Misalnya botol jenis plastic yang sulit terurai dan yang tidak

mudah hancur dengan air. Kalau diamati bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan

bermacam - macam bentuk.

Dalam makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,

terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata - mata.

Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak - pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya dengan ketulusan hati mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan pembantu menyelesaikan makalah

ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan

pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik

dan bermanfaat.

Tanah Hitam, 05 November 2019

Penyusun,

Brilliant

2
3
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah

2.2 Sejarah Plastik dan Pengertian  Sampah Plastik

1. Sejarah Plastik

2. Pengertian sampah plastik

2.3 Jenis Jenis Plastik

2.4 Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan

2.5 Cara Pemanfatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Limbah plastik bekas botol minuman di sekitar kita semakin meningkat.

Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk kepada

lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah diuraikan. Bayangkan, apabila

hal ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi tempat tinggal yang terbentuk dari

sampah dan barang tidak berguna.

Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah seharusnya ada suatu

cara untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas ini. Dalam

pengolahannya, kita dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar kita terpicu untuk

terus merecycle alias mendaur ulang limbah botol plastik bekas untuk menyelamatkan

eksistensi kebersihan bumi tercinta ini.

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas

lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang

ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik

atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas

maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu

aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain

menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang

langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah

adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

5
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada

suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai

ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat

dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah.

1.2    Rumusan Masalah

1.       Apakah yang dimaksud dengan sampah plastik dan bagaimana sejarahnya?

2.       Jenis-jenis plastik?

3.       Apakah dampak limbah plastik bagi lingkungan?

4.       Bagaimana cara pemanfaatan limbah botol plastik?

1.3    Tujuan

1.       Untuk mengetahui sejarah dan pengertian sampah plastik.

2.       Untuk mengetahui jenis-jenis plastik.

3.       Untuk mengetahui dampak limbah plastik bagi lingkungan.

4.       Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah botol plastik.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk

maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau

bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah adalah

suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun

proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan

sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut

meliputi sampah yang dihasilkan dari :

1.          Rumah tangga

2.          Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat

hiburan.

3.       Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,

klinik, puskesmas.

4.           Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman,

jalan,

5.           Industri

6.           Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.

7
2.2  Sejarah Plastik dan Pengertian  Sampah Plastik

1.            Sejarah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik

digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat

elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-

bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik

dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu

dari 100 berita kejadian pada abad ini.

Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak

gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun

1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa

dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk

menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini

menjadi pecah ketika saling berbenturan.       

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika

seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair

yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak

mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak

akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti

kayu lunak.  

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk

senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk

keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.     

8
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh

Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu

cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera.

Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar.

Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham. 

2.            Pengertian sampah plastik               

Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2

yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang

berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus

ditergen, botol air mineral dll.

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.

Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik

yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk

kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset

bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.     

Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam

bentuk thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun

dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada

plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah

plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara

sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat

ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan

tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di

9
Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas

hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu

dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah.

Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang

dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika

kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).

2.3  Jenis Jenis Plastik

1.    PET atau PETE adalah  polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk

membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga

digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan

ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet,

hiasan jalur, dan kontainer baru.

2.   HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur

ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli

motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal

dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.

3.    Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC

mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins

diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan

botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat

jacketing, dan bungkus makanan cerah.

4.     LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering

ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat

10
milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan

bangunan.

5.    PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer,

botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk

tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan

jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item

lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

6.     PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam.

styrene itu ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak

kelompok environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok

kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan.

7.    Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins

yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah

plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD,

kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk

didaur ulang, namun dapat dilakukan.

8.    SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan

dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah

lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak

mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.

11
2.4  Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas

lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang

ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik

atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas

maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu

aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain

menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang

langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah

adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada

suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai

ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat

dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;

Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang

keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.

Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak

ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut

selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip

Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai

pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat

mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh

12
masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola atau

diolah secara benar. Limbah plastik sangat sulit sekali terurai secara sempurna oleh

tanah karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari bahan-

bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan-bahan kimia inilah yang

membuat limbah plastik berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Limbah plastik

mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB sehingga membuat limbah plastik sulit

terurai.

Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal cacing tanah

yang terbunuh akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir

lancar, dan menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah.

Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim

yang ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan, plastik

telah menghabiskan banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan

penipisan lapisan ozon.

Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat

banjir karena sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar

juga akan menghasilkan gas karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada

udara dan pemanasan global.

2.5  Cara Pemanfatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin

Bahan-Bahan yang dibutuhkan:

1. 2 buah Botol Bekas Minuman yang memiliki bentuk yang sama (dua botol untuk

setiap penguin)

13
2. Gunting

3. Lem Putih

4. Sikat Kecil

5. Gunting atau Pisau

6. Kain/Wol Berwarna (Pompom wol)

7. Potongan kain berwarna

8. Cat berbagai macam warna

9. Kuas Cat

10. Lem Panas (lem yang biasa digunakan untuk menyambung plastik).

Terknik Membuat Pinguin dari Botol Bekas:

1. Pemotongan dasar botol bekas setengah. Buang bagian yang tersisa.

2. Pasang Botol bekas tersebut dengan bagian botol yang lain.

3. Lem dengan lem plastik.

4. Campurkan satu bagian lem putih untuk dua bagian cat putih dan cat bingkai.

5. Gambarlah bagian depan tubuh Penguin.

6. Melukis dengan tinta hitam sisa (tinta campuran lem lagi).

7. Cat atas seluruh dengan tinta merah.

8. Gambarlah kelereng biru ke atas struktur.

9. Gambarlah wajah penguin.

10. Lem strip kain untuk melambangkan syal.

11. Lem pompom wool di atas kepala untuk menyelesaikan topi yang telah dibuat.

14
Untuk lebih jelas proses diatas, silahkan lihat gambar-gambar berikut :

BAB III

15
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, kita dapat menarik beberapa simpulan, yaitu

sebagai berikut:

1.      Limbah botol plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan

dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih

dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu

tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis

2.   Sumber limbah botol plastik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan

digolongkan berdasarkan bahan dasar penyusunnya.

3.      Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber

daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan menghasilkan beberapa zat yang

berbahaya bagi kesehatan manusia.

4.      Pemanfaatan limbah botol plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik

seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian

5. Pengolahan limbah botol plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian

kembali),  incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.

3.2  Saran

16
1.      Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan

kita, kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja

tanpa tahu akibatnya.

2. Kenali limbah yang ada disekitar kita, dengan mengenali kita bisa

mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan

untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah

hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik

mungkin.

3.      Kritik, saran dan solusi yang membangun tetap kami butuhkan untuk memperbaiki

makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

17
18

Anda mungkin juga menyukai