Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK

MENJADI BONEKA PINGUIN


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan Rahmat Inayah serta Magfirah kepada kami sehingga Kami dapat
menyelesaikan “Malakah Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin”.
Adapun makalah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Dalam kehidupan kita tak
terlepas dengan plastik terutama Botol. Banyak sekali botol dibuang sia - sia, tanpa dikelolah
dengan baik. Misalnya botol jenis plastic yang sulit terurai dan yang tidak mudah hancur
dengan air. Di lingkungan kita botol merupakan alat informasi utama yang habis dipakai
dibuang. Kalau diamati bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan bermacam - macam
bentuk.
Dalam makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata - mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak - pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kelompok dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan pembantu menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok menyadari pengetahuan dan pengalaman
penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan bermanfaat.

DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah
2.2 Sejarah Plastik dan Pengertian Sampah Plastik
1. Sejarah Plastik
2. Pengertian sampah plastik
2.3 Jenis Jenis Plastik
2.4 Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan
2.5 Cara Pemanfatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini, limbah plastik bekas botol minuman di sekitar kita semakin
meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk kepada
lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah diuraikan. Penelitian menunjukkan
bahwa sampah plastik akan terurai dalam jangka waktu 50 juta tahun. Bayangkan, apabila hal
ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi tempat tinggal yang terbentuk dari sampah dan
barang tidak berguna.
Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah seharusnya ada suatu cara
untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas ini. Dalam pengolahannya, kita
dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar kita terpicu untuk terus merecycle alias
mendaur ulang limbah botol plastik bekas untuk menyelamatkan eksistensi kebersihan bumi
tercinta ini.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau
sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat
bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang
kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua
bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi
pengolahan limbah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang di maksud dengan sampah?
2. Apakah yang dimaksud dengan sampah plastik dan bagaimana sejarahnya?
3. Jenis-jenis plastik
4. Apakah dampak limbah plastik bagi lingkungan?
5. Bagaimana cara pemanfaatan limbah botol plastik menjadi boneka pinguin ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sampah.
2. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian sampah plastik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis plastik.
4. Untuk mengetahui dampak limbah plastik bagi lingkungan.
5. Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah botol plastik menjadi boneka pinguin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam
pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomis.
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa
dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah
yang dihasilkan dari :
1. Rumah tangga
2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.
3. Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas.
4. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
5. Industri
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.
2.2 Sejarah Plastik dan Pengertian Sampah Plastik
1. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik
digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik.
Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh
manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi
yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada
abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah
ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebutparkesine ini dibuat
dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai
karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan
bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk.
Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang
digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866, seorang
Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi
bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading
gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling
berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang
ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri
nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam
larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa
berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata
dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan
rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan
olehLouis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu
cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada
masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini
bisa diatasi oleh Charles Topham.
2. Pengertian sampah plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang
berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas,
contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral
dll.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang
bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali
dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah
mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-
bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah
sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena
itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi
lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik
bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita
mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung
plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah
mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau
bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih
berguna (recycle).
2.3 Jenis Jenis Plastik
1. PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat
sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad
dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur
ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat
mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal dapat didaur ulang lagi
menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.
3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung
khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur.
Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng,
serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
4. LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan
dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong
penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
5. PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus,
dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas.
Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota
yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah,
tong dan nampan.
6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada
di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental.
Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene
dapat melepaskan toksin ke dalam makanan.
7. Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang
cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik.
"Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-
peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat
dilakukan.
8. SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan
jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua
bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis
ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.

2.4 Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan


Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau
sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat
bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang
kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbahadalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupundomestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya
memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar
teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar
dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah
hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya
alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan
oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem)
dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima
limbah sebagai bahan baku yang baru.
Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat
mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh
masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola atau diolah
secara benar. Limbah plastik sangat sulit sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena
prosesnya membutuhkan waktu yang lama.
Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan
akibat limbah plastik akhirnya menjadi sebuah konsekuensi yang harus ditanggapi serius
terutama oleh masyarakat sebagai pihak yang sangat berperan dalam permasalahan ini.
Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari bahan-bahan
kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah
plastik berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Limbah plastik mengandung Polychlorinated
Biphenyl atau PCB sehingga membuat limbah plastik sulit terurai.
Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan dan tanaman maka hewan dan
tanaman tersebut beracun sehingga berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan. Limbah
plastik yang terurai di dalam tanah akan menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari
air dan tanah.
Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal cacing tanah yang
terbunuh akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan
menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah.
Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim yang
ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah
menghabiskan banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan
lapisan ozon.
Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat banjir
karena sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar juga akan
menghasilkan gas karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan
global.
2.5 Cara Pemanfatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin
Bahan-Bahan yang dibutuhkan:
1. 2 buah Botol Bekas Minuman yang memiliki bentuk yang sama (dua botol
untuk setiap penguin)
2. Gunting
3. Lem Putih
4. Sikat Kecil
5. Gunting atau Pisau
6. Kain/Wol Berwarna (Pompom wol)
7. Potongan kain berwarna
8. Cat berbagai macam warna
9. Kuas Cat
10. Lem Panas (lem yang biasa digunakan untuk menyambung plastik).
Terknik Membuat Pinguin dari Botol Bekas:
1. Pemotongan dasar botol bekas setengah. Buang bagian yang tersisa.
2. Pasang Botol bekas tersebut dengan bagian botol yang lain.
3. Lem dengan lem plastik.
4. Campurkan satu bagian lem putih untuk dua bagian cat putih dan cat bingkai.
5. Gambarlah bagian depan tubuh Penguin.
6. Melukis dengan tinta hitam sisa (tinta campuran lem lagi).
7. Cat atas seluruh dengan tinta merah.
8. Gambarlah kelereng biru ke atas struktur.
9. Gambarlah wajah penguin.
10. Lem strip kain untuk melambangkan syal.
11. Lem pompom wool di atas kepala untuk menyelesaikan topi yang telah dibuat.
Untuk lebih jelas proses diatas, silahkan lihat gambar-gambar berikut :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami dapat menarik beberapa
simpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Limbah botol plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
2. Sumber limbah botol plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
3. Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
4. Pemanfaatan limbah botol plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal
mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian
5. Pengolahan limbah botol plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian
kembali), incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.
3.2 Saran
1. Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita
sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu
akibatnya.
2. Kenali limbah yang ada disekitar kita, dengan mengenali kita bisa
mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan
untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah
hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
3. Demikian makalah yang sudah kami buat, tanpa dukungan dari berbagai pihak, keberhasilan
kegiatan ini tidak mungkin terlaksana. Untuk itu, kerja sama yang ada di antara kita semua
sangat diperlukan. Mudah-mudahan kedepannya rencana ini dapat di lanjutkan kembali bagi
berbagai pihak.
4. Kritik, saran dan solusi yang membangun tetap kami butuhkan untuk memperbaiki makalah
kami.

Anda mungkin juga menyukai