JUDUL PENELITIAN
Food Heritage (Makanan Warisan) sebagai Kearifan Lokal yang berpotensi wisata di Kota
Banjarmasin
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
Aulia Rahman 1635201110004
Ilham Ikrima 1635201110007
Zainul Hadi 1735201110010
(Hj. Musphyanti Chalida Putri, SST, M.Pd) (Hanny Maria Caesarina, S.T., M.Sc)
NIDN:
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaan dalam Sistem Pariwisata
Gambar 3.1. Bagan Tahapan Penelitian
Gambar 3.2. Road Map Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Makanan ditandakan sebagai penanda untuk identitas tanpa memandang perbedaan
geografis, sosial dan politik yang memisahkan populasi. Ini adalah media yang diperebutkan
yang menetapkan batas-batas nasional dan identitas, khususnya, negara-negara seperti di Uni
Eropa (EU) (DeSoucey, 2010). Takaki (2012) menyimpulkan bahwa identitas makanan seolah-
olah berkontribusi pada kemakmuran, identifikasi internasional dan reputasi suatu negara dan
pengaruh positif pada ekonomi. Dengan kata lain, tanpa identitas umum, suatu bangsa akan
memiliki identitas yang ambigu dan bertentangan karena kurangnya konsensus yang
menciptakan citra buruk dan efek pada integrasi sosial dalam suatu negara (Lin, Pearson, &
Cai, 2011). Saat ini semua orang berbicara tentang, tradisional, keaslian, warisan, makanan
yang berkelanjutan dan sepertinya semua orang prihatin dengan masalah ini (Hamzah, Karim,
Othman, Hamzah, & Muhammad, 2015).
Kota Banjarmasin memiliki banyak makanan yang dianggap masyarakat kota
Banjarmasin sebagai food heritage (makanan warisan). Akan tetapi, hal tersebut belum
teridentifikasi dengan jelas sesuai kriteria food heritage (makanan warisan), hal tersebut
ditakutkan akan berdampak pada hilangnya identitas makanan tersebut dan tanpa identitas
tersebut maka akan memiliki identitas yang ambigu.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengetahuan tentang
warisan makanan dari sudut pandang masyarakat (Banjarmasin) untuk mendapatkan beberapa
gagasan tentang makna identitas warisan makanan Banjarmasin bagi mereka yang
membedakan 'kita' dari 'yang lain'. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui makanan apa
saja yang terdapat di kota Banjarmasin yang termasuk dalam kriteria food heritage (makanan
warisan) yang dapat berpotensi sebagai wisata di kota Banjarmasin.
4
1.2.Perumusan Masalah
“Bagaimanakah food heritage sebagai kearifan lokal dapat berperan sebagai potensi
wisata kota Banjarmasin?”
1.2.1. Sub Perumusan Masalah
a) Seberapa jauh pengetahuan masyarakat Kota Banjarmasin berdasarkan jenis kelamin,
usia dan profesi tentang identitas makanan warisan mereka?
b) Jenis makanan apa saja yang termasuk dalam kreteria makanan warisan kota
Banjarmasin?
c) Apa pengaruh makanan warisan terhadap wisata kota Banjarmasin?
d) Bagaimana cara masyarakat kota Banjarmasin menjaga makanan warisan?
1.3.Tujuan
a) Mengetahui bagaimana food heritage bisa menjadi potensi wisata kota Banjarmasin.
b) Mengetahui makanan apa saja yang termasuk dalam kriteria makanan warisan yang
ada di kota Banjarmasin.
c) Mempelajari pengaruh makanan warisan terhadap wisata lokal kota Banjarmasin.
1.4.Manfaat
a) Bagi Mahasiswa, Sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga
menambah wawasan terutama mengenai potensi wisata dan kearifan lokal terkait
makanan warisan kota Banjarmasin.
b) Bagi masyarakat, menambah wawasan tentang pentingnya melestarikan budaya dan
mengembangkan potensi lokal terkait makanan warisan.
c) Bagi Institusi, menambah data dan khasanah keilmuan tentang potensi lokal wisata kota
Banjarmasin.
1.5.Luaran
a) Buku teks identifikasi food heritage di kota Banjarmasin.
b) Handbook peta penanda lokasi terkait kawasan wisata kuliner di kota Banjarmasin.
c) Jurnal ilmiah tidak terakreditasi nasional di Jurnal ESE International Journal.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Norval dalam Muljadi (2009), pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang
berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu
negara atau kota atau wilayah tertentu.
Sedangkan sistem kepariwisataan menurut Gunn dalam Priono (2010) adalah interaksi
seimbang antara sisi penawaran (product supply) yang merupakan unsur pengembangan produk
dengan sisi permintaan (market demand). Komponen produk (supply) adalah komponen yang
terdiri dari atraksi, jasa-jasa, promosi, informasi dan transportasi. Komponen permintaan
(demand) yang dimaksud adalah pasar yaitu permintaan dari pasar wisatawan.
DEMAND SUPPLY
(MARKET) (Product Development)
Atraksi
Pasar Wisatawan Promosi
Jasa-jasa
Informasi
Transportasi
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil
tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh
dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan teknik sampling and population. Informasi yang dibutuhkan untuk
penelitian ini dikumpulkan dari 500 responden yang ada di kecamatan Banjarmasin Tengah,
Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Selatan, dan Banjarmasin Utara dengan
menggunakan survei kuesioner, naskah wawancara, catatan lapangan, dokumentasi pribadi, dan
catatan lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah ingin
menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh
karena itu penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan
antara realita empirik dan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deksriptif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian
ini lokasi yang diambil adalah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.
C. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang akan menjadi objek penelitian adalah makanan warisan
sebagai objek utama, masyarakat lokal, wisatawan, pengusaha makanan dan chef sebagai
responden.
D. Batasan Penelitian
Batasan penelitian adalah ruang lingkup penelitian atau upaya membatasi ruang lingkup
masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian ini lebih bisa fokus untuk dilakukan.
Dalam penelitian ini, ruang lingkup pembahasannya adalah terkait makanan tradisional Kota
Banjarmasin.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti, GPS, laptop, kamera, dan blocknote. Adapun
software yang digunakan untuk menunjang penelitian ini antara lain ArcGis, Google Earth Pro,
Microsoft Word dan Microsoft Excel.
7
F. Teknik Analisis Data
2. Teknik Triangulasi
G. Tahapan Penelitian
Moleong mengemukakan bahwa “Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu: (1)
tahap sebelum ke lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3) tahap analisis data, (4) tahap
penulisan laporan”. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh sebagai berikut :
Pengumpulan Data
Teknik Sampling Metodologi
Kuisioner, wawancara,
Probability Sampling Metode, populasi, dan
pengamatan,
Random, Strata, Cluster,area sampel penelitian
dokumentasi
4.2.Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6
Studi
1
Kepustakaan
Persiapan
2 peralatan
penelitian
3 Penelitian
Analisis Hasil
4
Observasi
Pembuatan
5
Laporan
Publikasi :
6 Jurnal atau
Seminar
9
DAFTAR PUSTAKA
10