Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Kepada Yth : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Prov. Kalsel
Dari : Pelaksana Tugas SPT No. 094/0135/PRP/2021
Tanggal : 18 Mei 2021
Perihal : Laporan Perjalanan Dinas dalam rangka Pengumpulan Informasi
Penyediaan Kawasan Berfungsi Lindung di Perkotaan

I. Dasar
1. DPA SKPD Nomor 1.03.12.1.02.02 Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi
Penyusunan RRTR Provinsi.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dari perjalanan dinas ini adalah untuk melakukan koordinasi dan
sinkronisasi penyusunan kebijakan pengembangan kawasan perlindungan dan
pelestarian alam di masing-masing kabupaten.
Tujuan dari perjalanan dinas ini adalah untuk mengumpulkan informasi
penyediaan kawasan berfungsi lindung di kawasan perkotaan.

III. Waktu dan Tempat


Koordinasi dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2021 bertempat di Dinas PUPR
Kabupaten Tanah Laut.

IV. Hasil Perjalanan Dinas


1. Dalam kegiatan koordinasi dan sinkronisasi ini yang ditemui adalah
adalah Kepala Bidang Tata Ruang, Bapak Ulil Amri Bahtiar, ST, MP.
2. Disampaikan informasi terkait PP Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang. Berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2021
pasal 21 ayat 3, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota harus memuat:
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;
b. Rencana struktur ruang wilayah kota yang meliputi rencana sistem pusat
pelayanan dan rencana sistem jaringan prasarana;
c. Rencana pola ruang wilayah kota yang meliputi Kawasan Lindung dan
Kawasan Budidaya, termasuk rencana penyediaan ruang terbuka hijau;
d. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan;
e. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi
ketentuan umum zonasi, ketentuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan
ruang, ketentuan insentif dan disiinsentif, serta arahan sanksi;
f. Kebijakan pengembangan kawasan strategis kota;
g. Kebijakan pengembangan wilayah kota;
h. Peruntukan ruang pada sempadan pantai, sungai, situ, danau, embung,
waduk, dan mata air; dan
i. Rencana penyediaan dan pemanfaatan:
- Ruang terbuka hijau publik dan pendistribusiannya;
- Ruang terbuka hijau privat;
- Ruang terbuka nonhijau;
- Prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan
sektor informal; dan
- Ruang evakuasi bencana
3. Untuk mewujudkan tujuan dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota tersebut maka Pemerintah Kabupaten Tanah Laut telah
menetapkan pola pengaturannya seperti yang tertera didalam Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2016-2036.
4. Didapatkan informasi mengenai penyediaan kawasan berfungsi lindung
di kawasan perkotaan yang ada di RTRW Kabupaten Tanah Laut:
a. Ruang terbuka hijau pada kawasan perkotaan ditetapkan minimal 30%
(tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan yang bersangkutan,
terdiri dari ruang terbuka hijau publik minimal 20% (dua puluh persen)
dan ruang terbuka hijau privat minimal 10% (sepuluh persen). Ruang
terbuka hijau perkotaan diantaranya berupa hutan kota, taman kota, dan
jalur hijau yang ditanam di sepanjang jaringan jalan. Selanjutnya untuk
kawasan non perkotaan, ruang terbuka hijau ditetapkan berupa hutan
dengan luas minimal 30% (tiga puluh persen) dari luas Daerah Aliran
Sungai (DAS).
b. Kawasan ruang terbuka hijau tersebar di Kawasan Perkotaan, yakni
Kawasan Perkotaan Pelaihari, Kawasan Perkotaan Bati-Bati, Kawasan
Perkotaan Takisung, Kawasan Perkotaan Jorong dan Kawasan Perkotaan
Kintap.
c. Kawasan ruang terbuka hijau direncanakan pengembangan sebesar 30 %
dari luas kawasan perkotaan yaitu seluas kurang lebih 3.200 (tiga ribu dua
ratus) hektar. Kawasan Perkotaan tersebut berada di Kecamatan Pelaihari,
Kecamatan Bati-Bati, Kecamatan Jorong, Kecamatan Kintap dan
Kecamatan Tambang Ulang.
d. Taman kota seluas kurang lebih 83,85 (delapan puluh tiga koma delapan
puluh lima) hektar;
e. Luasan ruang terbuka hijau yang tercantum merupakan jumlah dari
seluruh kriteria kawasan rencana ruang terbuka hijau.
f. Indikasi arahan peraturan zonasi Ruang Terbuka Hijau ditetapkan sebagai
berikut:
- Ruang Terbuka Hijau dilarang dialihfungsikan;
- diizinkan membangun kebun raya beserta fasilitas pendukungnya di
lokasi Ruang Terbuka Hijau; dan
- diizinkan membangun fasilitas pelayanan sosial secara terbatas dan
memenuhi ketentuan yang berlaku di lokasi Ruang Terbuka Hijau.
5. Pengaturan dalam kegiatan penataan ruang sendiri telah menetapkan
besaran proporsi ruang terbuka hijau sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang pasal 22
ayat 1 yang berbunyi:
a. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau publik dalam
rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota;
b. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau privat dalam
rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit 10% dari luas wilayah kota;
dan
c. Apabila luas ruang terbuka hijau memiliki total luas lebih besar dari 30%,
proporsi tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya.
6. Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem
ekologis lain yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang
diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota.
7. Dengan demikian Perda Nomor 3 tahun 2016 telah jelas menyampaikan
tujuan, pengaturan, dan strategi dari penataan ruang untuk mewujudkan
efektifitas dari penyediaan ruang terbuka hijau di Kabupaten Tanah Laut
secara jangka panjang sampai dengan Tahun 2036, guna mensejahterkan dan
menyeimbangkan pola hidup masyarakat Kabupaten Tanah Laut.
Demikian laporan ini disampaikan untuk diketahui dan mohon petunjuk serta arahan
selanjutnya.

PELAKSANA,

1. RAHMATULLAH, ST., MT ……………


NIP. 19741221 200501 1 007

2. SHIRLEY ADILLAH ALKAUTSAR, ST ……………


NIP. 19780709 201001 2 007

3. EDDY NASHRULLAH, ST.,MT ……………

4. AULIA RAHMAN, S.P.W.K ……………

Anda mungkin juga menyukai