PEMBINAAN PELAKSANAAN
PEMANFAATAN RUANG KOTA HIJAU
KABUPATEN TAKALAR
TAHUN 2015
I.
LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Sumber Daya Air;
d. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
e. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
f.
j.
Penggunaan,
Pemanfaatan,
Penghapusan,
dan
dan
Pemindahtanganan
Barang
Milik
Negara
di
2. Gambaran Umum
Kota
Hijau
merupakan
kota
yang
ramah
lingkungan
dengan
kota.
Pengembangan
Kota
Hijau
juga
memerlukan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW Kota dan RTRW
Kabupaten.
Penataan ruang sebagai matra spasial pembangunan kota merupakan
alat
untuk
mengkoordinasikan
pembangunan
perkotaan
secara
bentuk
pengembangan
kawasan
perkotaan
yang
membangkitkan
kepedulian
masyarakat
dan
mewujudkan
RTRW
kota/kabupaten
dan
untuk
memenuhi
amanat
Aksi
Kota
Hijau
(RAKH)
kota/kabupaten
peserta
P2KH
Forum
dapat
memberikan
kepedulian
masyarakat
dalam
peningkatan
pengetahuan
menjaga/melestarikan
dan
potensi
III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini terdiri atas:
1. Tersusunnya Masterplan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan dalam
rangka mendukung terwujudnya tahapan dan prioritas peningkatan
kuantitas RTH perkotaan;
2. Terbentuknya Forum Komunitas Hijau di tingkat Kabupaten/Kota;
3. Tersusunnya
Peta
Komunitas
Hijau
untuk
mendorong
partisipasi
V. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan
kegiatan
dilakukan
swakelola
secara
ini
bersumber
dengan
dari
rincian
dana
APBN
kebutuhan
yang
biaya
kepemilikan
kelembagaan pengelolaan)
Tahapan perwujudan RTH
menengah
tanah,
dan
panjang,
fungsi,
jenis
vegetasi
dan
30%
(roadmap
untuk
jangka
sesuai
dengan
periode
RTRW
Kabupaten/Kota 20 tahun)
Prioritas implementasi/peningkatan kuantitas RTH
Deskripsi calon pengguna dan pemanfaat RTH
3) Target Group
Penyusunan
Masterplan
Kota/Kabupaten,
RTH
swasta,
ditujukan
dan
untuk
masyarakat.
Pemerintah
Pemerintah
satu
suplemen
utama
dalam
penetapan
kebijakan
dan
Pembentukan
Forum
Komunitas
Hijau
Green
Green
Green
Green
Green
Green
Green
Green
Kegiatan ini akan mencakup beberapa aspek yang antara lain adalah :
1) Pelibatan secara reguler komunitas hijau kota dalam setiap
kegiatan P2KH yang berjalan secara paralel (peta komunitas hijau,
masterplan, DED, dan implementasi fisik) agar kepemilikan
terhadap
hasil
kegiatan/produknya
serta
mendorong
lebih
kota
berbasis
konsep
kota
hijau
sekaligus
2. Lokasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan di lokasi yang sudah memenuhi
Readiness Criteria Ditjen Cipta Karya dan mendukung penambahan
pemenuhan luasan RTH 30%.
VII.
METODOLOGI
Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain
terdiri atas:
1. Penyusunan Masterplan RTH
Metodologi dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
a) Satker PKP2B bersama Tim Swakelola dan Tenaga Ahli Individual
melakukan survei pada lokasi-lokasi RTH untuk melihat kondisi
eksisting RTH;
b) Satker PKP2B bersama Tim Swakelola dan Tenaga Ahli Individual
Tim Swakelola dan Tenaga Ahli Individual melakukan kajian dan
analisa terkait kebutuhan terhadap pelaksanaan perwujudan RTH;
dan
c) Satker PKP2B bersama Tim Swakelola dan Tenaga Ahli Individual
melakukan koordinasi dan rapat konsolidasi, baik di provinsi dan di
kota/ kabupaten, terutama untuk menyepakati:
- Jenis kegiatan;
- Jenis RTH;
- Lokasi RTH;
- Status/ kepemilikan lahan
- Besaran Pendanaan;
- Jenis insentif yang diberikan;
- Instansi pelaksana, meliputi: pemerintah kota/kabupaten, swasta,
serta masyarakat; dan
- Waktu dan tahapan pelaksanaan perwujudan RTH (disesuaikan
juga
dengan
indikasi
program
utama
pada
RTRW
Kota/Kabupaten).
d) Output dari Penyusunan Masterplan RTH meliputi antara lain :
1) Dokumen teknis Masterplan RTH yang antara lain memuat:
perencanaan
Rencana Pembangunan RTH Kota dan RTNH dalam satu entitas
puluh)
tahun
ke
depan
(sesuai
periode
RTRW
Kota/Kabupaten)
Draft Peraturan Walikota/Bupati tentang perwujudan RTH 30%
Forum
Group
Discussion
(FGD)
untuk
koordinasi
10
Forum
Komunitas
dilaksanakan
oleh
festival
hijau
diharapkan
tidak
merusak
taman/tanaman;
Aksi Komunitas Hijau diselenggarakan di ruang terbuka hijau atau
e)
11
Survey lapangan
Dilakukan untuk kegiatan peninjauan awal dan pengecekan kembali
di lapangan.
b)
Studi literatur
Dilakukan melalui studi bahan dan material untuk memperoleh
gambaran mengenai desain ramah lingkungan sesuai 8 (delapan)
atribut kota hijau dan menentukan spesifikasi bahan dan mutu
material yang akan digunakan.
c)
Perancangan/Desain
Dilakukan untuk membuat dokumen gambar perencanaan dan
gambar DED.
d)
Diskusi
Dilakukan dalam proses pembahasan dan pelaporan.
e)
2) Dokumen Lelang :
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
1
1
1
1
1
1
org
org
org
org
org
org
12
a. Jadwal pekerjaan tenaga ahli dapat dilihat dari timeline berikut ini:
N
Tenaga Ahli
o
1
BULAN
1
Ket
Jumlah
4 bulan
4 bulan
3 bulan
2 bulan
3 bulan
DED
6
3 bulan
13
4. Ahli Pemetaan/GIS
Lingkup tugas tenaga ahli Pemetaan/GIS yaitu membuat digitasi peta
terkait penyusunan Album Peta Masterplan RTH, Peta Komunitas Hijau
dan Penetapan Koordinat Lokasi DED.
5. Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Lingkup tugas tenaga ahli Pemberdayaan yaitu mengkoordinir dan
mengarahkan
komunitas,
forum
komunitas
pelaksanaan
hijau
aksi
dan
dalam
festival
penyusunan
kota
hijau
peta
serta
tugas
tenaga
ahli
Desain
Grafis
untuk
menerjemahkan
dan
mengkomunikasikan
konsep
dengan
Agustus
4 Kab./Kota
September
4
Oktober
1
November
4
X. OUTPUT/KELUARAN
Terdapat beberapa keluaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini antara
lain:
1. Dokumen Masterplan RTH
2. Dokumen Peta Komunitas Hijau
3. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Forum Komunitas Hijau
(FKH)
4. Dokumen Perencanaan Teknis / DED
14
kertas A3.
b. Dokumen Lelang :
Rencana anggaran biaya (RAB/EE),
Rician volume pekerjaan (BQ),
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Gambar DED berukuran A3, diserahkan dalam bentuk hardcopy
dan softcopy
5. Laporan Kegiatan Swakelola Pembinaan Pelaksanaan Pemanfaatan
Ruang Kota Hijau Kabupaten TAKALAR
Jumlah eksemplar seluruh dokumen tersebut diatas mengikuti ketentuan
yang tertera dalam Bill of Quantity (BOQ) terlampir.
XI. OUTCOME/MANFAAT
Terlaksananya
Program
Kabupaten/Kota
dengan
Pengembangan
melibatkan
seluruh
Kota
Hijau
pemangku
ditingkat
kepentingan
15