Bahwa proses penyusunan RPJMD perlu adanya sinergi dengan rencana strategis di
atasnya yaitu RPJPD dan RPJM Nasional.
Salah satu yang termasuk dalam RPJMD adalah Program KOTAKU. Program
KOTAKU sudah dijalankan di beberapa kota di Indonesia. Program KOTAKU adalah
program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan
penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2015
2019. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan.
Sebagai contoh di provinsi Bangka Belitung program KOTAKU sudah berjalan dari
tahun 2015. Tujuan program ini adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh
perkotaan menjadi 0 hektare melalui pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh seluas 38.431 hektare skala nasional. Serta, meningkatkan akses terhadap
infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung
terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. Ada enam
konsep penanganan permukiman kumuh di Program KOTAKU provinsi Bangka Belitung,
yaitu :
a) Percepatan kegiatan melalui kolaborasi antarpelaku; antarprogram/kegiatan dan
sumber pendanaan.
b) Mendorong sinergitas perencanaan dan investasi skala kabupaten/kota dengan
perencanaan dan investasi skala lingkungan/kelurahan
c) Pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama/motor penggerak dalam penanganan
permukiman kumuh dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan.
Sedangkan pemerintah pusat memberikan dukungan kebijakan, pedoman, subsidi
pembangunan infrastruktur dan bantuan teknis
d) Berorientasi pada keluaran (output) dan hasil (outcome)
e) Penanganan permukiman kumuh dilakukan secara komprehensif, melalui kegiatan
infrastruktur; Sosial dan Ekonomi (Tridaya)
f) Tata kelola program/kegiatan yang baik (good governance)
Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan
sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan
keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan dan antara
daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari
pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda-beda
tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, lahan yang digunakan untuk
mengolah, dan ketersediaan lahan.
limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik.
Limbah Cair
Sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke
lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Menurut Sugiharto
(1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan
juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Limbah Gas
Semua materi berbentuk gas atau materi partikulat yang terbawa gas yang apabila
berada di udara dapat bersifat sebagai polutan. Contohnya adalah karbon
monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon.
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak
tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak
lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat,
khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
Layanan air limbah domestik yaitu pelayanan sanitasi untuk menangani limbah
air kakus. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan
tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi
tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
Layanan persampahan diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan
sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk
sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan
sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan
sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi
sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang
melakukan
upaya
kolektif
lebih
lanjut
dengan
memasukkan
upaya
mengubah limbah menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus juga
aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Pengolahan Limbah : proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi
limbah untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat
racun
Penimbunan Limbah : kegiatan menempatkan limbah pada suatu fasilitas
penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan hidup