Anda di halaman 1dari 6

A.

Pendahuluan
Lingkungan hidup merupakan salah satu isu yang sangat penting dan menjadi
perhatian serius bagi pemerintah daerah. Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
terutama oleh pemerintah, sehingga hukum lingkungan sebagian besar terdiri atas
hukum pemerintahan. Hukum lingkungan mengatur tatanan lingkungan, dimana
lingkungan mencakup semua benda dan kondisi, termasuk manusia dan tingkah
perbuatannya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan memengaruhi
kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya.
Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu
tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat
mempengaruhi hidupnya (Istianah, 2015)
. Permasalahan lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu
akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan lingkungan hidup dapat
menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dipulihkan, seperti pencemaran
lingkungan, penyebaran penyakit, kerusakan estetika, banjir, dan kerusakan ekonomi
(Tijow, 2015)
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengundangkan undang-undang dan
melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Beberapa upaya tersebut antara lain reformasi kelembagaan pengelolaan sampah,
pembangunan tempat pengolahan sampah, pemberian insentif dan kompensasi, dan
peran masyarakat. Komitmen pemerintah daerah juga menjadi kunci utama bagi
pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan adanya upaya-upaya tersebut,
diharapkan pengelolaan lingkungan hidup pada pemerintah daerah dapat berkelanjutan
dan dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

B. Pembahasan
1. Kompleksitas Isu Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah pada pemerintah daerah merupakan isu yang
kompleks dan memerlukan perhatian serius. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kompleksitas isu pengelolaan sampah pada pemerintah daerah
antara lain:
a. Keterbatasan anggaran; Pengelolaan sampah memerlukan biaya yang
cukup besar, namun anggaran yang tersedia seringkali terbatas. Hal ini
dapat mempengaruhi kualitas pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.
b. Keterbatasan infrastruktur; Infrastruktur yang memadai seperti tempat
pembuangan akhir (TPA), fasilitas daur ulang, dan sarana transportasi yang
memadai sangat penting dalam pengelolaan sampah. Namun, keterbatasan
infrastruktur seringkali menjadi kendala dalam pengelolaan sampah oleh
pemerintah daerah.
c. Keterlibatan masyarakat; Kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah sangat penting untuk menciptakan budaya bersih.
Namun, keterlibatan masyarakat seringkali masih rendah dan sulit untuk
diwujudkan.
d. Kebijakan yang belum optimal; Meskipun sudah ada Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, namun implementasi
kebijakan pengelolaan sampah berbasis sumber masih belum optimal.
Selain itu, kurang memadainya peraturan hukum yang mengatur tentang
pengelolaan sampah juga menjadi salah satu penyebab permasalahan
dalam pengelolaan sampah.
e. Kompleksitas jenis dan komposisi sampah; Semakin kompleksnya jenis
dan komposisi sampah sejalan dengan majunya kebudayaan, membuat
penanganan dan pengendalian sampah semakin kompleks dan rumit. Hal
ini memerlukan teknologi dan strategi pengelolaan sampah yang tepat.
f. Untuk mengatasi kompleksitas isu pengelolaan sampah pada pemerintah
daerah, diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan
pihak swasta. Selain itu, perlu juga adanya peraturan yang memadai dan
strategi pengelolaan sampah yang tepat.

2. Dampak Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat


Permasalahan pengelolaan sampah pada pemerintah daerah dapat
berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa
dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat terkait isu permasalahan sampah
di pemerintah daerah:
a. Pencemaran lingkungan: Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat
mencemari lingkungan, seperti sungai, laut, dan udara. Pencemaran
lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengancam
keberlangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya (Disperkimta, 2019)
b. Penyebaran penyakit: Sampah yang menumpuk dapat menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri, virus, dan hewan pengganggu seperti tikus
dan lalat. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit seperti diare,
demam berdarah, dan leptospirosis (Saifuddin, 2019)
c. Kerusakan estetika: Sampah yang menumpuk di sekitar lingkungan dapat
merusak pemandangan dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini
dapat mengganggu kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat
d. Banjir: Sampah yang menumpuk di saluran air dapat menyebabkan
tersumbatnya aliran air dan memicu terjadinya banjir
e. Kerusakan ekonomi: Dampak permasalahan sampah pada lingkungan dan
kesehatan masyarakat juga dapat berdampak pada sektor ekonomi, seperti
menurunnya kualitas produk pertanian dan perikanan, menurunnya daya
tarik pariwisata, dan menurunnya kualitas hidup masyarakat (Resmisari,
2022)

3. Pengelolaan Sampah berkelanjutan


Pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan sampah
yang berkelanjutan. Menurut (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
2022) beberapa upaya tersebut antara lain:
a. Meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan
degradasi lingkungan yang dapat menimbulkan bencana di tingkat lokal
b. Menyusun kebijakan dan strategi penanganan sampah mulai dari
sumber sampah sampai ke pemrosesan akhir sampah
c. Mendorong perubahan paradigma masyarakat untuk membangun
kesadaran dalam mengelola sampahnya dengan menerapkan prinsip 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant)
d. Menyusun Dokumen JAKSTRADA (Kebijakan Strategi Daerah)
sebagai dokumen yang menggambarkan target capaian dan upaya
pengelolaan sampah secara kuantitatif yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah yang dituangkan dalam program pengelolaan sampah secara
terintegrasi mulai dari sumber sampai ke tempat pemrosesan akhir
(TPA) dan dilaksanakan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah
e. Mengidentifikasi permasalahan lingkungan berdasarkan tugas dan
fungsi pelayanan dan melakukan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah

4. Solusi Permasalahan
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah
daerah dalam menyelesaikan isu lingkungan hidup:
a. Meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan degradasi
lingkungan yang dapat menimbulkan bencana di tingkat lokal
b. Menyusun kebijakan dan strategi penanganan sampah mulai dari sumber
sampah sampai ke pemrosesan akhir sampah
c. Mendorong perubahan paradigma masyarakat untuk membangun
kesadaran dalam mengelola sampahnya dengan menerapkan prinsip 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant)
d. Menyusun Dokumen JAKSTRADA (Kebijakan Strategi Daerah) sebagai
dokumen yang menggambarkan target capaian dan upaya pengelolaan
sampah secara kuantitatif yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang
dituangkan dalam program pengelolaan sampah secara terintegrasi mulai
dari sumber sampai ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dan dilaksanakan
oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah
e. Mengidentifikasi permasalahan lingkungan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan dan melakukan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah
f. Meningkatkan sarana pemadam kebakaran baik berupa mobil pemadam
kebakaran maupun alat pemadam api ringan (APAR) untuk menangani
kebakaran huta
C. Kesimpulan
permasalahan pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah,
merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan perhatian serius dari
pemerintah daerah. Pengelolaan sampah di pemerintah daerah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain keterbatasan anggaran, infrastruktur yang belum
memadai, rendahnya keterlibatan masyarakat, kebijakan yang kurang optimal,
serta kompleksitas jenis dan komposisi sampah. Dampak salah pengelolaan
sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sangat besar, antara lain
pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, kerusakan estetika, banjir, dan
kerusakan ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah daerah perlu
bekerja sama dengan masyarakat dan sektor swasta, menerapkan kebijakan dan
strategi pengelolaan sampah yang tepat, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant)

D. Saran
Untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah, penting untuk bekerja
sama dengan masyarakat dan pihak swasta, menerapkan kebijakan dan strategi
pengelolaan sampah yang tepat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap prinsip 4R. Pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitasnya dalam
menangani dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang dapat
menimbulkan bencana di tingkat lokal. Selain itu, ketersediaan peralatan
pemadam kebakaran seperti mobil pemadam kebakaran dan alat pemadam
kebakaran juga perlu ditingkatkan untuk menangani kebakaran hutan. Dengan
menerapkan rekomendasi tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di
pemerintah daerah dapat berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai