Disusun oleh :
Nama : Robi Hari Marhesa
NIM : 206000101111005
No.urut : 5
Dosen Pengampu:
Dr. Setyo Widagdo, SH., M.Hum
2. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang telah disebutkan di atas, dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaturan hukum Pengelolaan Sampah di
Kabupaten Magelang?
2. Bagaimana penegakan hukum lingkungan di bidang pengelolaan
sampah di Kabupaten Magelang?
3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui:
1. Pengaturan hukum lingkungan mengenai pengelolaan sampah
di Kabupaten Magelang;
2. Penegakan hukum lingkungan di bidang pengelolaan sampah di
Kabupaten Magelang.
B. PEMBAHASAN
1. Pengaturan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Magelang
Permasalahan sampah menjadi permasalahan penting di
hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, khususnya di wilayah
Kabupaten Magelang. Hal tersebut dikarenakan sebagian
masyarakat masih memandang bahwa sampah merupakan sisa
dari penggunaan suatu barang baik itu organik maupun anorganik
yang tidak dimanfaatkan sehingga masyarakat dalam mengelola
sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe),
yakni sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pemrosesan akhir sampah.
Dalam pengolahan sampah, pemerintah daerah Kabupaten
Magelang mengacu pada regulasi nasional terkait pengelolaan
sampah, yaitu:
a. Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan hak kepada
setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. Hal itu
membawa konsekuensi hukum bahwa pemerintah merupakan
pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dalam bidang
pengelolaan sampah. Meskipun pengelolaan sampah
merupakan kewajiban pemerintah akan tetapi hal tersebut
juga dapat melibatkan dunia usaha dan masyarakat yang
bergerak dalam bidang persampahan.
Dalam rangka menyelenggarakan pengelolaan sampah
secara komprehensif dan tugas wewenang pemerintah daerah
untuk melaksanakan pelayanan publik, diperlukan payung
hukum dalam bentuk undang-undang yang berdasarkan atas
asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas
keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas
keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Dalam pasal 12 UU No.23 Tahun 2014 disebutkan
bahwa kewenangan kepada pemerintah daerah (pemerintah
konkruen) untuk menjalankan urusan pemerintahan wajib
yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar salah satunya
adalah lingkungan hidup. Dengan demikian, kewenangan
dalam pengelolaan sampah merupakan sebuah pelayanan
yang diberikan pemerintah daerah dengan memberdayakan
masyarakat dan pengelolaan sampah yang berbasis pada
partisipasi masyarakat.
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Berkaitan dengan pengelolaan sampah bagi
pemerintah pusat dan daerah tidak terlepas dari asas-asas
yang terdapat dalam pasal 2 UU No.32 Tahun 2009 tentang
PPLH yang diatur mengenai asas tanggung jawab negara,
asas partisipatif, asas tata Kelola pemerintahan yang baik, dan
asas otonomi daerah. Oleh karena itu, pengelolaan sampah
merupakan tanggung jawab negara melalui pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Dalam pasal 19 UU No.18 tahun 2008 mengatur
tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis rumah tangga. Pasal tersebut menyebutkan bahwa
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga terdiri atas pengurangan sampah dan
penanganan sampah. Selain itu, dalam pasal 22 UU No.18
Tahun 2008 mengatur mengenai pengelolaan sampah
tersebut juga diatur mengenai penanganan sampah melalui:
1) pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat
sampah;
2) pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;
3) pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
menuju ke tempat pemrosesan akhir;
4) pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah; dan/atau
5) pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.
Oleh karena itu, Pemerintah daerah Kabupaten Magelang
dalam hal perspektif hukum lingkungan di bidang pengelolan
sampah, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menerbitkan
regulasi daerah terkait pengelolaan sampah, yakni:
a. Perda Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Magelang Nomor
7 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah disusun dalam
rangka:
➢ Kepastian hukum bagi masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan pengelolaan sampah yang baik dan
berwawasan lingkungan;
➢ Ketertiban dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah;
dan
➢ Kejelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
Pada pasal 4 Perda Kabupaten Magelang Nomor 7
diatur mengenai tujuan pengelolaan sampah di wilayah
Kabupaten Magelang, yaitu untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan; menjaga kelestarian
fungsi lingkungan hidup; menjadikan sampah sebagai sumber
daya; dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penjelasan Perda Kabupaten Magelang Nomor 7
tahun 2017 dijelaskan bahwa paradigma pengelolaan sampah
yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya
ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan
sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai
sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan secara ekonomis dan lingkungan. Pengelolaan
sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari
hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi
menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk
sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian
dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pengelolaan
sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan
kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan dan
pengurangan timbunan sampah, penggunaan kembali, dan
pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah
meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, dan pemrosesan akhir. Oleh karena itu, agar
pengelolaan sampah dapat berjalan dengan efektif dan efisien
perlu kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah merupakan pihak yang berwenang
dan bertanggung jawab di bidang pengelolaan sampah di
wilayahnya. Dalam pasal 59 ayat (1) Perda Kabupaten
Magelang Nomor 7 tahun 2017 disebutkan bahwa dalam hal
operasional pelaksanaan pengelolaan sampah, pemerintah
daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota lainnya,
ataupun bekerja sama dengan pihak lain. Dalam pasal 60
Perda Kabupaten Magelang Nomor 7 tahun 2017 dijelaskan
lebih lanjut bahwa lingkup kerja sama tersebut paling sedikit
mencakup: penyediaan dan/atau pembangunan TPA; Sarana
dan prasarana TPA; Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS
ke 3R ke TPST atau TPA; pengelolaan TPA; dan/atau
pengolahan sampah menjadi produk lainnya yang ramah
lingkungan. Selain bekerja sama dengan beberapa pihak,
pemerintah daerah juga dapat bermitra dengan badan usaha
pengelolaan sampah dalam rangka penyelenggaraan
pengelolaan sampah. Hal ini dijelaskan dalam pasal 61 Perda
Kabupaten Magelang Nomor 7 tahun 2017.
b. Peraturan Bupati Magelang Nomor 39 Tahun 2018
tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga
Dalam rangka menunjang pelaksanaan Perda
Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan sampah, maka Pemerintah Kabupaten Magelang
menyusun Perbup Nomor 39 Tahun 2018 tentang Kebijakan
dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Rumah Tangga. Dalam Pasal 3 Perbup
Nomor 39 Tahun 2018 dijelaskan bahwa arah kebijakan
pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis rumah tangga di wilayah Kabupaten Magelang
meliputi peningkatan kerja di bidang:
1). Pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga yang dilakukan melalui:
▪ Pembatasan timbulan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga
▪ Pemanfaatan kembali sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga
▪ Pendauran ulang sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga
2). Penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga yang dilakukan melalui: pemilahan;
pengumpulan; pengangkutan; pengolahan; dan
pemrosesan akhir.
Adapun dalam pasal 5 Perbup Nomor 39 Tahun 2018
dijelaskan target pengurangan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis rumah tangga sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari angka timbulan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis rumah tangga sebelum adanya kebijakan dan
strategi nasional pengurangan sampah tangga dan sampah
sejenis rumah tangga pada tahun 2025. Sementara untuk
target penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari angka
timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah
tangga sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional
pengurangan sampah tangga dan sampah sejenis rumah
tangga pada tahun 2025.
c. Instruksi Bupati Magelang Nomor 1 Tahun 2017
tentang Pembentukan Bank Sampah di Desa dan
Kelurahan Kabupaten Magelang
Dalam instruksi ini, bupati Magelang memerintahkan
kepada lurah dan kepala desa se-Kabupaten Magelang untuk:
1) membentuk Bank Sampah di tingkat desa/kelurahan;
2) melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
pengelolaan dan pengolahan sampah rumah tangga;
3) mengintegrasikan pengelolaan sampah secara reduce,
reuse, recycle (3R) melalui paguyuban, komunitas,
kelompok masyarakat sebagai kekuatan utama dalam
pemberdayaan masyarakat;
4) mengambil langkah inisiatif percepatan pertumbuhan
bank sampah;
5) melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang.
Ketiga peraturan yang telah diterbitkan Pemerintah
Kabupaten Magelang merupakan upaya untuk tata kelola
pengelolaan dan penanganan sampah di Kabupaten Magelang
semakin baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut
berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sampah.
Pemerintah daerah Kabupaten Magelang juga telah am hal
pelaksanaan pengelolaan sampah, pemerintah daerah perlu
didukung peran serta masyarakat secara konsisten dan terpadu
sehingga pengelolaan sampah akan tercapai seperti yang
diharapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah.
C. KESIMPULAN
Pengaturan pengelolaan sampah di Kabupaten Magelang
mengacu pada regulasi tingkat pusat maupun daerah terkait
pengelolaan sampah. Regulasi di tingkat pusat yang berkaitan
langsung dengan pengelolaan sampah, yaitu : UU No.32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; UU No.23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; UU No.18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah. Adapun regulasi di Kabupaten Magelang
atau tingkat daerah yang mengatur pengelolaan sampah adalah Perda
Nomor 7 tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah; Peraturan Bupati
Nomor 39 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga; Instruksi Bupati Magelang Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Bank Sampah di Desa dan Kelurahan Kabupaten
Magelang. Dalam regulasi-regulasi tersebut diatur mengenai
penyelenggaraan pengelolaan sampah, yaitu dengan pengurangan
dan penanganan sampah yang melibatkan berbagai elemen baik dari
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta masyarakat untuk
menciptakan lingkungan yang baik dan sehat.
Penegakan hukum dalam pengelolaan sampah dapat ditinjau dari
dua sisi, yaitu penegakan hukum secara preventif dan represif. Dalam
Perda Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Sampah sudah mengatur mengenai sanksi bagi masyarakat/pihak
yang melanggar ketentuan pengelolaan sampah. Penegakan hukum
lingkungan di bidang pengelolaan sampah di Kabupaten Magelang
belum berjalan baik dan efektif oleh karena masih minimnya sosialisasi
dan pengetahuan masyarakat, kurangnya jumlah sumber daya
manusia yang melakukan pengawasan atas pelanggaran pengelolaan
sampah yang dilakukan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kalalo, F.P., Pontoh, K.C., dan Pangemanan, A.E., 2020. “Pengelolaan Sampah
melalui Pemilahan dan Jadwal Pembuangan Sampah Rumah Tangga
sebagai Upaya Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia”. Dalam
PROGRESIF:Jurnal Hukum, vol.XIV, no.1, hal.76-88.