Oleh:
Abstrak
Pengolahan sampah merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendaur ulang, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah. Kabupaten Bondowoso melalui BLH mengatur pengelolaan sampah dan pengendalian
lingkungan hidup dalam peraturan daerah Kabupaten Bondowoso nomor 3 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah.Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penataan ruang TPA bondowoso serta menganalisa perlindungan
hukum terhadap masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Sosiologis adalah
(socio-legal Reseacrh), yaitu penelitian hukum doktrinal itu mengikuti pola penelitian ilmu sosial, khususnya ilmu
sosiologi. Hasil peneliian menunjukkan TPA Bondowoso yang terletak di desa Paguan kecamatan Taman Krocok tidak
sesuai dengan pasal 20 huruf e Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso Tahun 2011-2031.Bentuk perlindungan preventif untuk masyarakat sekitar akan
memberikan kesempatan untuk mengajukan pendapatnya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa seperti
dalam Pasal 18 Peraturan Daerah No 3 Tahun 2011
Abstract
Trash management is an collection activity, sorting, reuse, recycle, reduce, and processing the end of garbage.
Bondowoso via BLH regulate waste management and control of the environment in the districts Bondowoso number 3
year 2011 about waste management. The purpose of the research to find the accuracy of the spatial planning TPA
bondowoso and analyzes the protection of the law on the community around. The methodology in this research is juridical
sociologic (socio-legal-research), namely research law doctrinal it was following the pattern of social science research,
especially the science of sociology. The result show the landfill Bondowoso located in Paguan village, Krocok Park sub-
distrinct not in accordance with article law 20 e letter bondowoso regency number 12 years 2011 about the regional
landscaping plan bondowoso regency 2011-2013 year. The form of reventive protection for the surrounding community
will provide the opportunity to submit his opinion that aims to prevent the occurrence of dispute as in article 18 regional
regulation number 3 2011.
pendaur ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
1
Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah
memulihkan Sumber Daya Alam (SDA). sampah yang telah dipilah-pilah dapat di daur
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, ulang kembali yang tentunya bisa meningkatkan
cair maupun gas serta radioaktif dengan metode penghasilan dari pemulung sehingga menambah
dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis kesejahteraan pemulung. Di sisi lain dampak
zat. Praktik pengelolaan sampah berbeda-beda positif diatas, sampah dapat mengakibatkan
antara negara maju dan negara berkembang, antara dampak / efek negatif yang sangat besar bagi
perkotaan dan perdesaan berbeda juga antara lingkungan dan manusia. Lokasi dan pengelolaan
daerah perumahan dan daerah industri. sampah yang kurang memadai merupakan tempat
Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari yang cocok bagi organisme dan menarik bagi
permukiman dan industri di area metropolitan berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, bahaya
daerah. Sedangkan untuk sampah di daerah tumpukan sampah juga berpengaruh terhadap
komersil dan industri ditangani oleh perusahaan kandungan air dalam tanah, karena tanah akan
Sampah di setiap TPA dianggap rejeki yang tidak diolah sebagaimana mestinya. Logam
oleh pemulung, sehingga para pemulung akan ini akan mencemari air tanah dan jika air tanah
memilih sampah-sampah yang di TPA untuk dialirkan ke rumah-rumah warga serta digunakan
dijual kembali. Pemilahan sampah oleh para untuk aktifitas sehari-hari nantinya masyarakat
pemulung, nantinya akan membuat recycling baru sekitar akan terserang beberapa penyakit.
nantinya bisa dibuat produk baru yang dapat memberikan jaminan kesejahteraan kepada
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu masyarakat yang tercantum dalam pembukaan
dalam mewujudkan perlindungan warga negara untuk kabupaten/kota merupakan urusan skala
pembukaan UUD 1945 diatur juga dalam Pasal a. perencanaan dan pengendalian
“setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan pengawasan tata ruang;
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak ketentraman masyarakat,
sampah secara baik dan berwawasan lingkungan” i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha
Negara Republik Indonesia pasal 28H ayat (1) j. pengendalian lingkungan hidup,
kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk l. pelayanan pendudukan dan catatan sipil,
Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) undang- n. pelayanan administrasi penanaman modal,
undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya,
tentang pemerintahan daerah menyatakan: ayat p. urusan wajib lain yang diamanahkan oleh
Ayat (2) urusan pemerintahan kabupaten kota e. melakukan penanganan sampah dengan
untuk meningkatkan kesejahterahan masyarakat f. membakar sampah yang tidak sesuai dengan
sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi persyaratan teknis pengelolaan sampah;
daerah diatur juga dalam peraturan daerah hasil pertanian/perkebunan di daerah milik
tentang pengelolaan sampah. Pasal 18 Perda kelancaran lalu lintas dan mengganggu
Pengelolaan Sampah Kabupaten Bondowoso drainase jalan yang pada akhirnya air tidak
BERDASARKAN PERDA NO. 3 TAHUN 2011 lingkungan sekitarnya. Keterbatasan biaya serta
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ditinjau dari kebutuhan lahan maupun beban
maka peneliti mengangkat permasalahan dalam pencemaran lingkungan. Tanpa adanya perhatian
1. apakah keberadaan Tempat Pembuangan Akhir persampahan, maka akan dapat menimbulkan hal-
sesuai dengan penataan ruang yang ada di hal yang tidak diinginkan. Persoalan TPA terletak
kabupaten Bondowoso? juga pada masalah lokasi dan luas tempat yang
2. bagaimanakah perlindungan hukum terhadap akan dijadikan sebagai tempat suatu TPA
Bondowoso berdasarkan Perda No. 3 Tahun menampung sampah dalam jumlah banyak
2011 ? sekalipun.
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir dan Rencana Tata Ruang Provinsi. Persyaratan
berdasarkan Penataan Ruang yang ada di didirikan suatu TPA adalah bahwa pemilihan
undangan mengenai pengelolaan lingkungan harinya tidak mengalami proses yang lebih lanjut
hidup, analisa mengenai dampak lingkungan, hanya ditumpuk dan ditumpuk sampai sampah itu
peraturan daerah tentang pengelolaan sampah dan menggunung dan juga keterbatasan lahan yang
perencanaan tata ruang kota serta peraturan- tidak optimal sehingga proses pengolahan sampah
dinas BLH yakni bapak Joko Wahyudi selaku Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan warga
menjabat sebagai sekertaris,4 menurutnya sekitar kawasan TPA dapat bekerja sama untuk
keberadaan penempatan TPA saat ini masih mengatasi problem pengelolaan sampah tersebut
bersifat sementara karena disebabkan oleh secara ramah lingkungan sehingga Dampak
beberapa faktor yaitu luas lahan yang belum pencemaran udara dari tumpukan sampah itu
memenuhi kriteria dan juga sistem pengelolaannya sedikit terkurangi karena gas metana tersebut
masih bersifat open dumping, padahal sistem ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti
tidak ramah lingkungan. Walaupun keberadaan kompor elpiji yang telah ada saat ini dan juga
penempatan TPA tersebut menjadi acuan dasar dapat dijadikan aliran listrik untuk penerangan
hukum yakni peraturan daerah Bondowoso jalan dan pemukiman sekitar kawasan TPA
(perda). tersebut.
Hasil wawancara bapak Kasun (Kepala Lokasi TPA sampah ditetapkan harus
Dusun)5 desa Paguan Kecamatan Taman Krocok mengikuti persyaratan dan ketentuan-ketentuan
keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Standarisasi Nasional Indonesia SNI 03-3241-
yang lokasinya dekat dengan permukiman warga 1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA
sekitar sehingga di saat sampah yang datang tiap Sampah.6 Adapun ketentuan-ketentuan yang harus
6
4
Joko Wahyudi pada tanggal 23 april 2015 www.lekadnews.com media interaktif kerjasama
antar daerah kabupaten dan kota di Indonesia diakses 9 Mei
5
Bapak Fadil pada tanggal 5 mei 2015 2015
dipenuhi untuk menentukan lokasi TPA adalah dengan 3 (tiga) kriteria pemilihan lokasi
1. tpa sampah tidak boleh berlokasi di danau, a. kriteria regional, yaitu kriteria yang
2. penentuan lokasi TPA disusun berdasarkan layak atau tidak layak sebagai
diberikan kepada pemerintah kabupaten dalam perkantoran, dan fasilitas sosial lainnya;
maka penentuan pemilihan TPA didasarkan pada e. optimalisasi sistem pengelolaan sampah di
Pasal 20 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso TPA dengan perluasan TPA Paguan di
Desa Paguan, Kecamatan Taman Krocok Bondowoso.7 Menurutnya, saat ini luas lahan TPA
dengan luas kurang lebih 5,0 Ha. hanya mencapai 1,6 hektar. Dalam beberapa
TPA Paguan yang ditetapkan oleh waktu ke depan, lahan TPA saat ini tentu tidak
pemerintah daerah berdasarkan RTR yang telah lagi bisa mencukup untuk menampung sampah
ditetapkan dalam Perda tersebut di atas dapat rumah tangga. Padahal berdasarkan aturan, luas
dikatakan masih belum memenuhi standar. Hal ini minimal untuk TPA ini 5H (lima hektar). Tentu
disebabkan luas lahan TPA Paguan saat ini hanya TPA kita masih belum standar," ujarnya. Dia
mencapai 1,6 Hektar. Pihak pemerintah menjelaskan, produksi sampah saat ini mencapai
menargetkan perluasan lahan TPA itu bisa 143 meter kubik per hari. Jumlah tersebut terus
terpenuhi dalam lima tahun ke depan. Kondisi meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
TPA Paguan yang sempit tersebut kini sudah penduduk, khususnya di wilayah perkotaan.
dalam kondisi penuh. Sedangkan sampah dari Dia menambahkan, idealnya luas TPA memang
kawasan perkotaan terlihat semakin menumpuk. lima hektar. Di lahan seluas itu, nantinya juga bisa
Sementara itu, unit pengelolaan sampah untuk dibangun unit pengelolaan sampah.
beroperasi di tempat tersebut sudah tidak lagi Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap
berfungsi. Sehingga baik sampah organik maupun Masyarakat di Kawasan TPA di Bondowoso
non organik hanya ditumpuk tanpa ada Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2011
pengolahan atau pemanfaatan terhadap sampah- Pemerintah dan Lembaga Bantuan Hukum
sampah yang ada. Pengurangan volume sampah (LBH) serta masyarakat memiliki peran yang
hanya dilakukan oleh pemulung yang mencari sangat penting dalam kelangsungan TPA di suatu
Belum standarnya luas lahan TPA Taman bantu demi terciptanya daerah yang bersih dan
Krocok tersebut dibenarkan oleh Sudirman, lingkungan di sekitar TPA dapat difungsikan
7
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dikutip dari www.jawapos.com pada tanggal 9 mei
2015
Peran pemerintah dalam menjaga TPA yang pencemaran lingkungan hidup akibat
telah ditetapkan oleh pemerintah tercantum dalam kegiatan penanganan sampah, dan
tahun 2011 Tentang Pedoman Materi Muatan dan pencemaran lingkungan dari
Sampah Rumah Tangga yang berbunyi: Pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap
Pengawasan terhadap kebijakan TPA yang ada di suatu daerah juga diatur di dalam
pengelolaan sampah kabupaten/kota Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) Perda Nomor 3
wajib mengadakan pembinaan atas pengelolaan Bahkan proses penanganan sampah juga dilakukan
sampah tersebut sebagaimana yang tercantum di oleh Sub Bidang Pengelolaan Kebersihan BLH.
dalam Pasal 22 Ayat (1) dan (2) Perda Nomor 3 Masyarakat sebagai komponen terdekat
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di yang hidup di daerah tempat TPA didirikan, yang
Kabupaten Bondowoso, yang berbunyi: langsung atas keberadaan suatu TPA memiliki
(1)Bupati melakukan pembinaan atas peran yang sangat penting dalam kelangsungan
pengelolaan sampah di daerah; suatu TPA. Peran masyarakat itu termuat dalam
maksud pada Ayat (1) meliputi; TPA Sampah oleh Panitia Teknis Standardisasi
Perangkat Daerah yang membidangi melalui Sub Panitia Teknis Tata Ruang. Pedoman
pengelolaan sampah dengan instansi ini diprakarsai oleh Direktorat Penataan Ruang
bahwa BLH mempunyai peran yang sangat peran dalam pengelolaan lingkungan.
penting dalam pengelolaan TPA di suatu daerah. c. mempunyai hak untuk berperan dalam
- pengadilan; dan Ayat (1), Ayat (2), dan Ayat (3) Undang-Undang
3. Peran Masyarakat dan Swasta Dalam Tentang Pengelolaan sampah. Dalam pasal
- mengajukan keberatan kepada pihak (2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan terhadap masyarakat di sekitar TPA dalam lingkup
ayat (2) diatur dengan peraturan nasional dapat ditemukan di dalam Pasal 29
Berdasarkan UU di atas, maka peran Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah yaitu
masyarakat juga dapat ditemukan di dalam Pasal berupa larangan terhadap tindakan-tindakan
19 Ayat (1) dan Ayat (2) Perda Nomor 3 Tahun tertentu. Pengaturan mengenai persampahan ini
2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten merupakan dasar normatif untuk menentukan
Bondowoso dalam pasal tersebut dijelaskan aturan main yang jelas dalam pengelolaan sampah.
(2) Peran sebagaimana di maksud pada Ayat wilayah Negara Kesatuan Republik
e. membuang sampah tidak pada tempat 2008 tersebut di atas, melainkan juga tercantum
yang telah ditentukan dan disediakan; dalam angka (6) Lampiran Peraturan menteri
g. membakar sampah yang tidak sesuai Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan Sampah
dengan persyaratan teknis pengelolaan Sejenis Sampah Rumah Tangga yang berisi:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf tentang Pengelolaan Sampah Rumah
a, huruf c, dan huruf d diatur dengan Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf tempat yang telah ditentukan dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat membakar sampah yang tidak sesuai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf Pembuangan sampah tidak pada
masyarakat yang berupa larangan tersebut tidak dan/atau TPST yang disediakan oleh
sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kotoran limbah ternak pada saluran air
kepada warganya yang berdampak langsung milik umum atau sungai yang dapat
terhadap masyarakat daerah yang telah terpilih mengakibatkan banjir dan pencemaran
sebagai lokasi TPA di daerah Bondowoso. Hal ini lingkungan pada kawasan pemukiman;
Sampah Di Kabupaten Bondowoso. Pasal tersebut daerah milik jalan (Damija), sehingga
berisi larangan bagi setiap orang untuk: mengganggu kelancaran lalu lintas dan
akhirnya air tidak melalui saluran negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
merupakan bentuk perlindungan Pemerintah pada ayat (1) dapat diberikan berupa:
mengalami dampak negatif berupa terganggunya d. dan lain-lain kompensasi yang setara
lainnya di sekitar TPA yang ada di Kabupaten ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan
Bondowoso. sampah.
kepada masyarakat di sekitar TPA selain berupa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
larangan, juga berupa ancaman apabila terjadi hal- lebih lanjut dengan peraturan bupati.
hal yang tidak diinginkan sebagai bentuk Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
tanggungjawab pemerintah kepada warganya. dengan beberapa pertanyaan yang peneliti ajukan
Kompensasi merupakan salah satu tindakan kepada ibu Ketua PKK8 di desa Paguan
pemerintah kabupaten kepada warga atau Kecamatan Taman Krocok berkaitan dengan
masyarakat yang terkena dampak negatif dari pencemaran udara di kawasan TPA ternyata
kegiatan pengelolaan sampah, sebagaimana yang sangat mengganggu dan masyarakat sekitar pernah
tertuang dalam Pasal 20 Peraturan Daerah Nomor komplain kepada dinas pengelolaan sampah dan
3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di pihak terkait dengan pengelolaan sampah ini,
Kabupaten Bondowoso menyatakan: dengan solusi TPA setempat akan direlokasi oleh
Tanggapan berkaitan penyakit kulit udara seperti saat ini yang masih dilakukan
ataupun diare pernah dialami oleh sebagian warga dengan sistem pembuangan terbuka.
Pemerintah Daerah dalam hal ini diwakili oleh Dari pembahasan bab-bab sebelumnya maka
BLH bertanggung jawab dengan meringankan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
dampak negatif akibat penumpukan sampah yang 1. Tempat pembuangan Akhir Paguan yang
Harapan dari warga disekitar TPA Desa Taman Krocok yang tersedia di Kabupaten
Paguan Kec. Taman Krocok Pemerinatah Bondowoso tidak sesuai berdasarkan Tata
1. untuk kegiatan pengelolaan sampah ini dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso
cara masyarakat sekitar kawasan TPA turut Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana
plastik yang dapat digunakan atau dijual kembali, Bondowoso Tahun 2011-2031 yang
serta melakukan penyuluhan tentang manfaat dari berbunyi “optimalisasi sistem pengelolaan
tumpukan sampah tersebut supaya dikelola sampah di TPA dengan perluasan TPA
menjadi pupuk kompos dan energi terbarukan. Paguan di Desa Paguan, Kecamatan
2. Masyarakat sekitar kawasan TPA sangat Taman Krocok dengan luas kurang lebih
ditangani dengan baik yaitu dengan menggunakan Sedangkan TPA Paguan sendiri luasnya
metode atau teknologi modern yang ramah sampai saat ini luasnya hanya sekitar 1,6
seperti dalam Pasal 18 Peraturan Daerah mengolah barang-barang bekas yang tidak
seperti tercantum pada Pasal 20 Peraturan CST. Kansil, 2006, Pengantar Ilmu Hukum jilid 1,
dengan cara memperluas lahan atau Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Hukum
bakti, Jakarta.
Pres. Jakarta.