Anda di halaman 1dari 20

1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN TPA DI

KABUPATEN BONDOWOSO BERDASARKAN PERDA NO. 3 TAHUN 2011 TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

Oleh:

DICKY YANUAR SISWANTYO

Mahasiswa Sarjana Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember

Abstrak
Pengolahan sampah merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendaur ulang, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah. Kabupaten Bondowoso melalui BLH mengatur pengelolaan sampah dan pengendalian
lingkungan hidup dalam peraturan daerah Kabupaten Bondowoso nomor 3 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah.Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penataan ruang TPA bondowoso serta menganalisa perlindungan
hukum terhadap masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Sosiologis adalah
(socio-legal Reseacrh), yaitu penelitian hukum doktrinal itu mengikuti pola penelitian ilmu sosial, khususnya ilmu
sosiologi. Hasil peneliian menunjukkan TPA Bondowoso yang terletak di desa Paguan kecamatan Taman Krocok tidak
sesuai dengan pasal 20 huruf e Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso Tahun 2011-2031.Bentuk perlindungan preventif untuk masyarakat sekitar akan
memberikan kesempatan untuk mengajukan pendapatnya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa seperti
dalam Pasal 18 Peraturan Daerah No 3 Tahun 2011

Kata Kunci: Sampah, Bondowoso, Perlindungan, Hukum, Peraturan

Abstract
Trash management is an collection activity, sorting, reuse, recycle, reduce, and processing the end of garbage.
Bondowoso via BLH regulate waste management and control of the environment in the districts Bondowoso number 3
year 2011 about waste management. The purpose of the research to find the accuracy of the spatial planning TPA
bondowoso and analyzes the protection of the law on the community around. The methodology in this research is juridical
sociologic (socio-legal-research), namely research law doctrinal it was following the pattern of social science research,
especially the science of sociology. The result show the landfill Bondowoso located in Paguan village, Krocok Park sub-
distrinct not in accordance with article law 20 e letter bondowoso regency number 12 years 2011 about the regional
landscaping plan bondowoso regency 2011-2013 year. The form of reventive protection for the surrounding community
will provide the opportunity to submit his opinion that aims to prevent the occurrence of dispute as in article 18 regional
regulation number 3 2011.

Keyword : Trash , Bondowoso, Protection, Law, Regulation

PENDAHULUAN sampah.1 Pengelolahan sampah biasanya

Pengelolaan sampah adalah kegiatan dilakukan untuk mengurangi dampaknya terhadap

pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, kesehatan, lingkungan atau keindahan.

pendaur ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
1
Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


2

memulihkan Sumber Daya Alam (SDA). sampah yang telah dipilah-pilah dapat di daur

Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, ulang kembali yang tentunya bisa meningkatkan

cair maupun gas serta radioaktif dengan metode penghasilan dari pemulung sehingga menambah

dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis kesejahteraan pemulung. Di sisi lain dampak

zat. Praktik pengelolaan sampah berbeda-beda positif diatas, sampah dapat mengakibatkan

antara negara maju dan negara berkembang, antara dampak / efek negatif yang sangat besar bagi

perkotaan dan perdesaan berbeda juga antara lingkungan dan manusia. Lokasi dan pengelolaan

daerah perumahan dan daerah industri. sampah yang kurang memadai merupakan tempat

Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari yang cocok bagi organisme dan menarik bagi

permukiman dan industri di area metropolitan berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang

biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, bahaya

daerah. Sedangkan untuk sampah di daerah tumpukan sampah juga berpengaruh terhadap

komersil dan industri ditangani oleh perusahaan kandungan air dalam tanah, karena tanah akan

pengolah sampah.2 terkontaminasi logam berat dari tumpukan sampah

Sampah di setiap TPA dianggap rejeki yang tidak diolah sebagaimana mestinya. Logam

oleh pemulung, sehingga para pemulung akan ini akan mencemari air tanah dan jika air tanah

memilih sampah-sampah yang di TPA untuk dialirkan ke rumah-rumah warga serta digunakan

dijual kembali. Pemilahan sampah oleh para untuk aktifitas sehari-hari nantinya masyarakat

pemulung, nantinya akan membuat recycling baru sekitar akan terserang beberapa penyakit.

dari sampah sampah yang ada.3 Recycling sampah Pemerintah bertanggungjawab

nantinya bisa dibuat produk baru yang dapat memberikan jaminan kesejahteraan kepada

memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu masyarakat yang tercantum dalam pembukaan

UUD 1945 pada alinea ke-4 (empat) menyatakan


2
Rinrin Migristine, 2007, Pengolahan Sampah.
Jakarta: Titian Ilmu hal 15
“........melindungi segenap bangsa
3
Gugun Gunawan, 2008, Mengolah Sampah Jadi
Uang, Jakarta: Transmedia hal 39 Indonesia”........,tujuan tersebut harus dipenuhi

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


3

dalam mewujudkan perlindungan warga negara untuk kabupaten/kota merupakan urusan skala

dari dampak lingkungan yang buruk. Selain dalam Kabupaten/Kota meliputi:

pembukaan UUD 1945 diatur juga dalam Pasal a. perencanaan dan pengendalian

28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara pembangunan,

Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan b. perencanaan, pemanfaatan, dan

“setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan pengawasan tata ruang;

batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan c. penyelenggaran ketertiban umum dan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak ketentraman masyarakat,

memperoleh pelayanan kesehatan”. Sejalan d. penyediaan sarana dan prasarana umum,

dengan UUD 1945 Pasal 11 Undang-Undang e. penanganan bidang kesehatan

Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan f. penyelenggaraan pendidikan

Sampah, yang menyatakan “Setiap orang berhak g. penanggulangan masalah sosial,

mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan h. pelayanan bidang ketenagakerjaan,

sampah secara baik dan berwawasan lingkungan” i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha

sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar kecil dan menengah,

Negara Republik Indonesia pasal 28H ayat (1) j. pengendalian lingkungan hidup,

tersebut dimaknai sebagai pemberian konsekuensi k. pelayanan pertanahan,

kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk l. pelayanan pendudukan dan catatan sipil,

wajib memberikan pelayanan publik dalam m. pelayanan administrasi umum dan

pengelolaan sampah. pemerintahan,

Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) undang- n. pelayanan administrasi penanaman modal,

undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya,

tentang pemerintahan daerah menyatakan: ayat p. urusan wajib lain yang diamanahkan oleh

(1) urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah peraturan perundang-undangan

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


4

Ayat (2) urusan pemerintahan kabupaten kota e. melakukan penanganan sampah dengan

yang bersifat pilihan meliputi urusan pembuangan terbuka di tempat pengelolaan

pemerintahan secara nyata ada dan berpotensi sampah;

untuk meningkatkan kesejahterahan masyarakat f. membakar sampah yang tidak sesuai dengan

sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi persyaratan teknis pengelolaan sampah;

unggulan daerah yang bersangkutan. g. memasukkan atau membuang sampah

kotoran limbah ternak pada saluran air milik

Kewenangan untuk pengendalian lingkungan umum atau sungai yang dapat

hidup yang berupa pengelolaan sampah di mengakibatkan banjir dan pencemaran

kawasan TPA di Kabupaten Bondowoso selain lingkungan pada kawasan permukiman;

diatur dalam Undang- undang pemerintahan h. membuang/membiarkan sampah atau limbah

daerah diatur juga dalam peraturan daerah hasil pertanian/perkebunan di daerah milik

Kabupaten Bondowoso nomor 3 tahun 2011 jalan (damija), sehingga mengganggu

tentang pengelolaan sampah. Pasal 18 Perda kelancaran lalu lintas dan mengganggu

Pengelolaan Sampah Kabupaten Bondowoso drainase jalan yang pada akhirnya air tidak

menyatakan : Setiap orang dilarang: melalui saluran tetapi meluber ke jalan.

a. membuang sampah ke Tempat Pembuangan Kewenangan perencanaan, pemanfaatan


Akhir dalam wilayah Kabupaten serta pengawasan tata ruang berkaitan dengan
Bondowoso; relokasi Tempat Pembuangan Akhir yang ada di
b. mengimpor sampah; desa taman Krocok diatur dalam perda nomor 3
c. mencampur limbah bahan berbahaya dan tahun 2011, namun dalam hal ini yang mengatur
beracun dengan sampah; dan menentukan secara keseluruhan ialah badan
d. mengelola sampah yang mengakibatkan lingkungan hidup BLH.
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; Berdasarkan latar belakang diatas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah yang

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


5

berbentuk skripsi dengan judul: Tempat Pembuangan Akhir sampah

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP merupakan tempat terakhir dari proses

MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN penanganan sampah yang diharapkan akan

TPA di KABUPATEN BONDOWOSO memberikan rasa aman dan ramah terhadap

BERDASARKAN PERDA NO. 3 TAHUN 2011 lingkungan sekitarnya. Keterbatasan biaya serta

TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI tata cara pengumpulan, pengangkutan,

KABUPATEN BONDOWOSO” pembuangan yang ada selama ini berdampak pada

PERMASALAHAN pembebanan yang terlalu berat di TPA baik

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ditinjau dari kebutuhan lahan maupun beban

maka peneliti mengangkat permasalahan dalam pencemaran lingkungan. Tanpa adanya perhatian

penelitian ini adalah: dari para pelaksana pembangunan bidang

1. apakah keberadaan Tempat Pembuangan Akhir persampahan, maka akan dapat menimbulkan hal-

sesuai dengan penataan ruang yang ada di hal yang tidak diinginkan. Persoalan TPA terletak

kabupaten Bondowoso? juga pada masalah lokasi dan luas tempat yang

2. bagaimanakah perlindungan hukum terhadap akan dijadikan sebagai tempat suatu TPA

masyarakat di kawasan TPA di Kabupaten dibangun yang diharapkan akan mampu

Bondowoso berdasarkan Perda No. 3 Tahun menampung sampah dalam jumlah banyak

2011 ? sekalipun.

Lokasi TPA ditentukan berdasarkan

PEMBAHASAN Rencana Tata Ruang suatu daerah dengan tetap

mengacu kepada Rencana Tata Ruang Nasional

Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir dan Rencana Tata Ruang Provinsi. Persyaratan

berdasarkan Penataan Ruang yang ada di didirikan suatu TPA adalah bahwa pemilihan

Kabupaten Bondowoso lokasi sampah tersebut harus mengikuti

persyaratan umum, ketentuan perundang-

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


6

undangan mengenai pengelolaan lingkungan harinya tidak mengalami proses yang lebih lanjut

hidup, analisa mengenai dampak lingkungan, hanya ditumpuk dan ditumpuk sampai sampah itu

peraturan daerah tentang pengelolaan sampah dan menggunung dan juga keterbatasan lahan yang

perencanaan tata ruang kota serta peraturan- tidak optimal sehingga proses pengolahan sampah

peraturan pelaksananya. tersebut tidak berjalan secara efektif.

Hasil wawancara yang ditujukan kepada Dengan berkembangnya teknologi maka

dinas BLH yakni bapak Joko Wahyudi selaku Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan warga

menjabat sebagai sekertaris,4 menurutnya sekitar kawasan TPA dapat bekerja sama untuk

keberadaan penempatan TPA saat ini masih mengatasi problem pengelolaan sampah tersebut

bersifat sementara karena disebabkan oleh secara ramah lingkungan sehingga Dampak

beberapa faktor yaitu luas lahan yang belum pencemaran udara dari tumpukan sampah itu

memenuhi kriteria dan juga sistem pengelolaannya sedikit terkurangi karena gas metana tersebut

masih bersifat open dumping, padahal sistem ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti

tidak ramah lingkungan. Walaupun keberadaan kompor elpiji yang telah ada saat ini dan juga

penempatan TPA tersebut menjadi acuan dasar dapat dijadikan aliran listrik untuk penerangan

hukum yakni peraturan daerah Bondowoso jalan dan pemukiman sekitar kawasan TPA

(perda). tersebut.

Hasil wawancara bapak Kasun (Kepala Lokasi TPA sampah ditetapkan harus

Dusun)5 desa Paguan Kecamatan Taman Krocok mengikuti persyaratan dan ketentuan-ketentuan

Kabupaten Bondowoso berkaitan dengan yang telah ditetapkan pemerintah melalui

keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Standarisasi Nasional Indonesia SNI 03-3241-

yang lokasinya dekat dengan permukiman warga 1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA

sekitar sehingga di saat sampah yang datang tiap Sampah.6 Adapun ketentuan-ketentuan yang harus

6
4
Joko Wahyudi pada tanggal 23 april 2015 www.lekadnews.com media interaktif kerjasama
antar daerah kabupaten dan kota di Indonesia diakses 9 Mei
5
Bapak Fadil pada tanggal 5 mei 2015 2015

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


7

dipenuhi untuk menentukan lokasi TPA adalah dengan 3 (tiga) kriteria pemilihan lokasi

sebagai berikut: TPA sampah, antara lain:

1. tpa sampah tidak boleh berlokasi di danau, a. kriteria regional, yaitu kriteria yang

sungai dan laut; digunakan untuk menentukan zona

2. penentuan lokasi TPA disusun berdasarkan layak atau tidak layak sebagai

3 tahapan yaitu: berikut :

a. tahap regional yang merupakan a.1.) kondisi geologi: a.)

tahapan untuk menghasilkan peta Tidak berlokasi di zona

yang berisi daerah atau tempat holocene fault; b.) Tidak

dalam wilayah tersebut yang boleh di zona bahaya

terbagi menjadi beberapa zona geologi;

kelayakan. a.2.) kondisi hidrogeologi:a.)

b. tahap penyisih yang merupakan Tidak boleh mempunyai

tahapan untuk menghasilkan satu muka air tanah kurang dari

atau dua lokasi terbaik diantara 3 meter; b.) tidak boleh

beberapa lokasi yang dipilih dari kelulusan tanah lebih besar

zona-zona kelayakan pada tahap dari 10-6 cm/det; c.) jarak

regional. terhadap sumber air minum

c. tahap penetapan yang merupakan harus lebih besar dari 100

tahap penentuan lokasi terpilih oleh meter di hilir aliran; d.)

Instansi yang berwenang. Dalam hal tidak ada zona

3. jika dalam suatu wilayah belum bisa yang memenuhi kriteria-

memenuhi tahap regional, pemilihan lokasi kriteria tersebut di atas,

TPA sampah ditentukan berdasarkan maka harus diadakan

skema pemilihan lokasi TPA sampah masukan teknologi.

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


8

a.3.) kemiringan zona harus b.2.) Utilitas : tersedia lebih

kurang dari 20 %. lengkap dinilai lebih baik.

a.4.) jarak dari lapangan b.3.) Lingkungan biologis,

terbang harus lebih besar meliputi faktor habitat :

dari 3.000 meter untuk kurang bervariasi dinilai

penerbangan turbo jet dan makin baik; faktor daya

harus lebih besar dari 1.500 dukung : kurang menunjang

meter untuk jenis lain. kehidupan flora dan fauna,

a.5.) tidak boleh pada daerah dinilai makin baik.

lindung/cagar alam dan b.4.) Kondisi tanah, meliputi:

daerah banjir dengan a.) produktifitas tanah, di

periode ulang 25 tahun. mana tanah yang tidak

b. kriteria penyisih yaitu kriteria yang produktif dinilai lebih

digunakan untuk memilih lokasi tinggi; b.) kapasitas dan

TPA terbaik yaitu terdiri dari umur, di mana tanah yang

kriteria regional ditambah dengan dapat menampung lahan

kriteria berikut : lebih banyak dan lebih lama

b.1.) Iklim: a.) hujan, bahwa dinilai lebih baik; c.)

intensitas hujan makin kecil ketersediaan tanah penutup,

dinilai makin baik; b.) bahwa yang mempunyai

angin, bahwa arah angin tanah penutup yang cukup

dominan tidak menuju dinilai lebih baik; d.) status

kepermukiman dinilai tanah, di mana status tanah

makin baik yang semakin bervariasi

dinilai tidak baik.

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


9

b.5.) Demografi : kepadatan Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso Tahun

penduduk lebih rendah 2011-2031 yang berbunyi :

dinilai makin baik. Rencana pengembangan sistem pengelolaan

b.6.) Batas administrasi : persampahan meliputi :

dalam batas administrasi a. penyusunan rencana induk pengelolaan

dinilai semakin baik. persampahan kabupaten;

b.7.) Kebisingan : semakin b. pengembangan teknologi komposing

banyak zona penyangga sampah organik dan sistem 3R (Reuse-

dinilai semakin baik. Reduce-Recycle) lainnya yang sesuai pada

b.8.) Bau : semakin banyak kawasan permukiman;

zona penyangga dinilai c. penampungan, pengangkutan, dan

semakin baik. pengolahan sampah dilakukan untuk

b.9.) Etetika : semakin tidak kawasan permukiman perkotaan yang telah

terlihat dari luar dinilai terlayani sistem pengangkutan sampah,

semakin baik. yaitu dengan mengumpulkan sampah di

b.10.) Ekonomi : semakin kecil Tempat Penampungan Sementara (TPS)

biaya satuan pengelolaan dan dilanjutkan ke Tempat Pemrosesan

sampah (per m3/ton) dinilai Akhir (TPA);

semakin baik d. TPS ditempatkan di pusat kegiatan

Berdasarkan kewenangan yang juga masyarakat, meliputi pasar, permukiman,

diberikan kepada pemerintah kabupaten dalam perkantoran, dan fasilitas sosial lainnya;

mengelola masalah persampahan di daerahnya, dan

maka penentuan pemilihan TPA didasarkan pada e. optimalisasi sistem pengelolaan sampah di

Pasal 20 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso TPA dengan perluasan TPA Paguan di

Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


10

Desa Paguan, Kecamatan Taman Krocok Bondowoso.7 Menurutnya, saat ini luas lahan TPA

dengan luas kurang lebih 5,0 Ha. hanya mencapai 1,6 hektar. Dalam beberapa

TPA Paguan yang ditetapkan oleh waktu ke depan, lahan TPA saat ini tentu tidak

pemerintah daerah berdasarkan RTR yang telah lagi bisa mencukup untuk menampung sampah

ditetapkan dalam Perda tersebut di atas dapat rumah tangga. Padahal berdasarkan aturan, luas

dikatakan masih belum memenuhi standar. Hal ini minimal untuk TPA ini 5H (lima hektar). Tentu

disebabkan luas lahan TPA Paguan saat ini hanya TPA kita masih belum standar," ujarnya. Dia

mencapai 1,6 Hektar. Pihak pemerintah menjelaskan, produksi sampah saat ini mencapai

menargetkan perluasan lahan TPA itu bisa 143 meter kubik per hari. Jumlah tersebut terus

terpenuhi dalam lima tahun ke depan. Kondisi meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

TPA Paguan yang sempit tersebut kini sudah penduduk, khususnya di wilayah perkotaan.

dalam kondisi penuh. Sedangkan sampah dari Dia menambahkan, idealnya luas TPA memang

kawasan perkotaan terlihat semakin menumpuk. lima hektar. Di lahan seluas itu, nantinya juga bisa

Sementara itu, unit pengelolaan sampah untuk dibangun unit pengelolaan sampah.

dijadikan pupuk organik yang selama ini

beroperasi di tempat tersebut sudah tidak lagi Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap

berfungsi. Sehingga baik sampah organik maupun Masyarakat di Kawasan TPA di Bondowoso

non organik hanya ditumpuk tanpa ada Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2011

pengolahan atau pemanfaatan terhadap sampah- Pemerintah dan Lembaga Bantuan Hukum

sampah yang ada. Pengurangan volume sampah (LBH) serta masyarakat memiliki peran yang

hanya dilakukan oleh pemulung yang mencari sangat penting dalam kelangsungan TPA di suatu

plastik-plastik bekas. daerah. Ketiga komponen tersebut harus saling

Belum standarnya luas lahan TPA Taman bantu demi terciptanya daerah yang bersih dan

Krocok tersebut dibenarkan oleh Sudirman, lingkungan di sekitar TPA dapat difungsikan
7
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dikutip dari www.jawapos.com pada tanggal 9 mei
2015

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


11

sesuai tujuan yang diinginkan tanpa merugikan sampah, pelaksanaan

masyarakat dan lingungan di sekitar TPA tersebut penanggulangan kecelakaan dan

Peran pemerintah dalam menjaga TPA yang pencemaran lingkungan hidup akibat

telah ditetapkan oleh pemerintah tercantum dalam kegiatan penanganan sampah, dan

angka (7) Lampiran Peraturan Menteri Negara pelaksanaan pemulihan fungsi

Lingkungan hidup Republik Indonesia Nomor 16 lingkungan hidup akibat kecelakaan

tahun 2011 Tentang Pedoman Materi Muatan dan pencemaran lingkungan dari

Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan kegiatan penanganan sampah.

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga yang berbunyi: Pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap

Pengawasan terhadap kebijakan TPA yang ada di suatu daerah juga diatur di dalam

pengelolaan sampah kabupaten/kota Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) Perda Nomor 3

dilakukan oleh gubernur. Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah di

Pengawasan terhadap pelaksanaan kabupaten Bondowoso yang berbunyi:

pengelolaan sampah oleh pengelola (1) Pengawasan pelaksanaan

sampah dilakukan oleh pemerintah pengelolaan sampah pada tingkat

kabupaten/kota secara sendiri-sendiri Kecamatan dilakukan oleh

maupun secara bersama-sama sesuai Bupati;

dengan kesepakatan kerja sama. (2) Pengawasan terhadap

Gubernur melaksanakan pengawasan pelaksanaan pengelolaan sampah

kepada pemerintah kabupaten/kota oleh pihak ketiga dilakukan oleh

dalam pelaksanaan pengelolaan Pemerintah Daerah.

sampah. Bupati/walikota melakukan Bentuk peran pemerintah terhadap

pengawasan terhadap pengelola keberadaan TPA di suatu wilayah tidak hanya

sampah dalam kegiatan penanganan melakukan pengawasan, tetapi juga pemerintah

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


12

wajib mengadakan pembinaan atas pengelolaan Bahkan proses penanganan sampah juga dilakukan

sampah tersebut sebagaimana yang tercantum di oleh Sub Bidang Pengelolaan Kebersihan BLH.

dalam Pasal 22 Ayat (1) dan (2) Perda Nomor 3 Masyarakat sebagai komponen terdekat

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di yang hidup di daerah tempat TPA didirikan, yang

Kabupaten Bondowoso, yang berbunyi: langsung atas keberadaan suatu TPA memiliki

(1)Bupati melakukan pembinaan atas peran yang sangat penting dalam kelangsungan

pengelolaan sampah di daerah; suatu TPA. Peran masyarakat itu termuat dalam

(2)Pembinaan sebagaiman yang di Pedoman Pemanfaatan Ruang Kawasan Sekitar

maksud pada Ayat (1) meliputi; TPA Sampah oleh Panitia Teknis Standardisasi

a. koordinasi Satuan Kerja Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Perangkat Daerah yang membidangi melalui Sub Panitia Teknis Tata Ruang. Pedoman

pengelolaan sampah dengan instansi ini diprakarsai oleh Direktorat Penataan Ruang

lainnya; Nasional, Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

b. pemberian bimbingan, supervisi, Departemen Pekerjaan Umum yang menjelaskan

dan konsultasi pengelolaan sampah; bahwa;

c. pendidikan dan pelatihan di 1. Peran Masyarakat dan Swasta Dalam

bidang pengelolaan sampah; Pengolahan Sampah

d. perencanaan, penelitian, a. mempunyai hak dan kewajiban yang

pengembangan, pemantauan dan sama atas pengelolaan sampah.

evaluasi pengelolaan sampah b. mempunyai hak atas informasi

sehubungan dengan teknologi

Berdasarkan pasal tersebut di atas, diketahui pengelolaan sampah berkaitan dengan

bahwa BLH mempunyai peran yang sangat peran dalam pengelolaan lingkungan.

penting dalam pengelolaan TPA di suatu daerah. c. mempunyai hak untuk berperan dalam

pengelolaan sampah sesuai dengan

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


13

peraturan perundangundangan yang penghentian pembangunan yang

berlaku. tidak sesuai dengan pedoman kepada

2. Peran Masyarakat dan Swasta Dalam pihak yang berwenang; dan

Pemanfaatan Lahan Sekitar TPA; - mengajukan gugatan ganti kerugian

a. ikut serta dalam pengambilan keputusan kepada pemerintah dan/atau

penentuan pemanfaatan lahan di sekitar pemegang izin apabila kegiatan

TPA. pembangunan yang tidak sesuai

b. ikut serta dalam penyelesaian sengketa dengan pedoman menimbulkan

pemanfaatan lahan di sekitar TPA kerugian.

melalui: Peran masyarakat mengenai persampahan

- musyawarah mufakat; di Bondowoso juga mengacu kepada Pasal 28

- pengadilan; dan Ayat (1), Ayat (2), dan Ayat (3) Undang-Undang

- di luar pengadilan. Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008

3. Peran Masyarakat dan Swasta Dalam Tentang Pengelolaan sampah. Dalam pasal

Pengelolaan Kawasan Sekitar TPA; tersebut menyatakan bahwa Peran masyarakat di

a. memelihara kualitas ruang dan menaati antaranya adalah:

ketentuan rencana pemanfaatan ruang (1) Masyarakat dapat berperan dalam

disekitar kawasan TPA yang telah pengelolaan sampah yang diselenggarakan

ditetapkan. oleh Pemerintah dan/atau pemerintah

b. memiliki hak untuk: daerah.

- mengajukan keberatan kepada pihak (2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang berwenang terhadap dapat dilakukan melalui:

pemanfaatan lahan yang tidak sesuai a. pemberian usul, pertimbangan, dan

dengan pedoman; dan mengajukan saran kepada Pemerintah dan/atau

tuntutan pembatalan izin dan pemerintah daerah;

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


14

b. perumusan kebijakan pengelolaan c. perumusan kebijakan pengelolaan

sampah; dan/atau sampah; dan/atau

c. pemberian saran dan pendapat dalam d. pemberian saran dan pendapat

penyelesaian sengketa persampahan. dalam penyusunan penyelesaian

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk sengketa persampahan.

dan tata cara peran masyarakat Pengaturan mengenai perlindungan hukum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan terhadap masyarakat di sekitar TPA dalam lingkup

ayat (2) diatur dengan peraturan nasional dapat ditemukan di dalam Pasal 29

pemerintah dan/atau peraturan daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18

Berdasarkan UU di atas, maka peran Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah yaitu

masyarakat juga dapat ditemukan di dalam Pasal berupa larangan terhadap tindakan-tindakan

19 Ayat (1) dan Ayat (2) Perda Nomor 3 Tahun tertentu. Pengaturan mengenai persampahan ini

2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten merupakan dasar normatif untuk menentukan

Bondowoso dalam pasal tersebut dijelaskan aturan main yang jelas dalam pengelolaan sampah.

bahwa: Pasal tersebut berbunyi:

(1) Masyarakat dapat berperan dalam 1. Setiap orang dilarang:

pengelolaan sampah; a. memasukkan sampah ke dalam

(2) Peran sebagaimana di maksud pada Ayat wilayah Negara Kesatuan Republik

(1) dapat dilakukan melalui: Indonesia;

a. melakukan 3R, yakni Reduce b. mengimpor sampah;

(mengurangi), Reuse c. mencampur sampah dengan limbah

(menggunakan kembali), dan berbahaya dan beracun;

Recycle (mengolah kembali); d. mengelola sampah yang menyebabkan

b. pemberian usul, pertimbangan, dan pencemaran dan/atau perusakan

saran kepada pemerintah daerah; lingkungan;

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


15

e. membuang sampah tidak pada tempat 2008 tersebut di atas, melainkan juga tercantum

yang telah ditentukan dan disediakan; dalam angka (6) Lampiran Peraturan menteri

f. melakukan penanganan sampah dengan negara Lingkungan hidup Republik indonesia

pembuangan terbuka di tempat Nomor 16 tahun 2011 Tentang Pedoman Materi

pemrosesan akhir; dan/atau Muatan Rancangan Peraturan Daerah Tentang

g. membakar sampah yang tidak sesuai Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan Sampah

dengan persyaratan teknis pengelolaan Sejenis Sampah Rumah Tangga yang berisi:

sampah. Norma larangan yang harus dimuat

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai larangan dalam Rancangan Peraturan Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf tentang Pengelolaan Sampah Rumah

a, huruf c, dan huruf d diatur dengan Tangga dan Sampah Sejenis Sampah

peraturan pemerintah. Rumah Tangga meliputi melakukan

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai larangan pembuangan sampah tidak pada

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf tempat yang telah ditentukan dan

e, huruf f, dan huruf g diatur dengan disediakan, melakukan penanganan

peraturan daerah kabupaten/kota. sampah dengan pembuangan terbuka

4. Peraturan daerah kabupaten/kota ditempat pemrosesan akhir, dan/atau

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat membakar sampah yang tidak sesuai

menetapkan sanksi pidana kurungan atau dengan persyaratan teknis

denda terhadap pelanggaran ketentuan pengelolaan sampah.

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf Pembuangan sampah tidak pada

e, huruf f, dan huruf g. tempatnya merupakan pembuangan

Bentuk Perlindungan hukum bagi sampah yang tidak dilakukan di TPS

masyarakat yang berupa larangan tersebut tidak dan/atau TPST yang disediakan oleh

hanya terdapat di dalam UU Nomor 18 Tahun pemerintah daerah. Penanganan

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


16

sampah dengan pembuangan terbuka a. membuang sampah ke Tempat

di tempat pemrosesan akhir sampah Pembuangan Akhir dalam wilayah

tidak sejalan dengan ketentuan Pasal Kabupaten Bondowoso;

44 Undang-Undang Nomor 18 b. mengimpor sampah;

Tahun 2008 tentang Pengelolaan c. mencampur bahan limbah berbahaya

Sampah. dan beracun dengan sampah

Membakar sampah yang tidak sesuai d. mengelola sampah yang

dengan persyaratan teknis mengakibatkan pencemaran dan/atau

pengelolaan sampah dapat perusakan lingkungan;

meningkatkan emisi gas rumah kaca e. melakukan penanganan sampah

dan memberikan kontribusi terhadap dengan pembuangan terbukadi tempat

pemanasan global. pengelolaan sampah; dan/atau

f. membakar sampah yang tidak sesuai

Pemerintah Kabupaten sebagai kelanjutan dengan persyaratan teknis pengelolaan

dari Pemerintahan di atasnya juga berkewajiban sampah;

memberikan perlindungan kepada masyarakatnya g. memasukkan dan membuang sampah

sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kotoran limbah ternak pada saluran air

kepada warganya yang berdampak langsung milik umum atau sungai yang dapat

terhadap masyarakat daerah yang telah terpilih mengakibatkan banjir dan pencemaran

sebagai lokasi TPA di daerah Bondowoso. Hal ini lingkungan pada kawasan pemukiman;

tercantum dalam Pasal 18 Peraturan Daerah h. membuang/membiarkan sampah atau

Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan limbah hasil pertanian/perkebunan di

Sampah Di Kabupaten Bondowoso. Pasal tersebut daerah milik jalan (Damija), sehingga

berisi larangan bagi setiap orang untuk: mengganggu kelancaran lalu lintas dan

mengganggu drainase jalan yang pada

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


17

akhirnya air tidak melalui saluran negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan

tetapi meluber ke jalan. pengelolaan sampah.

Larangan-larangan tersebut di atas (2) kompensasi sebagaimana dimaksud

merupakan bentuk perlindungan Pemerintah pada ayat (1) dapat diberikan berupa:

Kabupaten Bondowoso terhadap berbagai hal a. relokasi

yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap b. pemulihan lingkungan

lingkungan sekitar sehingga masyarakat tidak c. biaya kesehatan dan pengobatan

mengalami dampak negatif berupa terganggunya d. dan lain-lain kompensasi yang setara

kesehatan masyarakat dan dampak-dampak dengan dampak negatif yang

lainnya di sekitar TPA yang ada di Kabupaten ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan

Bondowoso. sampah.

Bentuk perlindungan dari pemerintah (3) ketentuan mengenai kompensasi

kepada masyarakat di sekitar TPA selain berupa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

larangan, juga berupa ancaman apabila terjadi hal- lebih lanjut dengan peraturan bupati.

hal yang tidak diinginkan sebagai bentuk Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

tanggungjawab pemerintah kepada warganya. dengan beberapa pertanyaan yang peneliti ajukan

Kompensasi merupakan salah satu tindakan kepada ibu Ketua PKK8 di desa Paguan

pemerintah kabupaten kepada warga atau Kecamatan Taman Krocok berkaitan dengan

masyarakat yang terkena dampak negatif dari pencemaran udara di kawasan TPA ternyata

kegiatan pengelolaan sampah, sebagaimana yang sangat mengganggu dan masyarakat sekitar pernah

tertuang dalam Pasal 20 Peraturan Daerah Nomor komplain kepada dinas pengelolaan sampah dan

3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah Di pihak terkait dengan pengelolaan sampah ini,

Kabupaten Bondowoso menyatakan: dengan solusi TPA setempat akan direlokasi oleh

(1) kompensasi merupakan pemberian Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso.

imbalan kepada orang sebagai akibat dampak


8
Ibu-ibu pkk siti dan lilik pada tanggal 3 juni 2015

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


18

Tanggapan berkaitan penyakit kulit udara seperti saat ini yang masih dilakukan

ataupun diare pernah dialami oleh sebagian warga dengan sistem pembuangan terbuka.

disekitar kawasan TPA maka solusinya KESIMPULAN

Pemerintah Daerah dalam hal ini diwakili oleh Dari pembahasan bab-bab sebelumnya maka

BLH bertanggung jawab dengan meringankan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

biaya pengobatan bagi warga yang terkena berikut:

dampak negatif akibat penumpukan sampah yang 1. Tempat pembuangan Akhir Paguan yang

tidak dikelola dengan baik. berlokasi di desa Paguan, kecamatan

Harapan dari warga disekitar TPA Desa Taman Krocok yang tersedia di Kabupaten

Paguan Kec. Taman Krocok Pemerinatah Bondowoso tidak sesuai berdasarkan Tata

Kabupaten Bondowoso memberikan solusi antara Ruang Kabupaten Bondowoso yang

lain: mengacu kepada Pasal 20 huruf e

1. untuk kegiatan pengelolaan sampah ini dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso

cara masyarakat sekitar kawasan TPA turut Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana

berperan serta dengan mengumpulkan sampah Tata Ruang Wilayah Kabupaten

plastik yang dapat digunakan atau dijual kembali, Bondowoso Tahun 2011-2031 yang

serta melakukan penyuluhan tentang manfaat dari berbunyi “optimalisasi sistem pengelolaan

tumpukan sampah tersebut supaya dikelola sampah di TPA dengan perluasan TPA

menjadi pupuk kompos dan energi terbarukan. Paguan di Desa Paguan, Kecamatan

2. Masyarakat sekitar kawasan TPA sangat Taman Krocok dengan luas kurang lebih

mengharapkan jika pengelolaan sampah tersebut 5,0 Ha.”

ditangani dengan baik yaitu dengan menggunakan Sedangkan TPA Paguan sendiri luasnya

metode atau teknologi modern yang ramah sampai saat ini luasnya hanya sekitar 1,6

lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran Ha.

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


19

2. Bentuk perlindungan preventif yaitu Serta melakukan pelatihan

memberikan kesempatan untuk ( pemberdayaan) terhadap masyarakat di

mengajukan pendapatnya yang bertujuan sekitar TPA tentang pemanfaatan barang

untuk mencegah terjadinya sengketa bekas, sehingga masyarakat dapat

seperti dalam Pasal 18 Peraturan Daerah mengolah barang-barang bekas yang tidak

No 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan berbahaya menjadi barang yang bernilai

Sampah di Kabupaten Bondowoso. ekonomis.

Perlindungan hukum secara represif ini DAFTAR PUSTAKA

bertujuan untuk menyelesaikan sengketa Buku- buku

seperti tercantum pada Pasal 20 Peraturan CST. Kansil, 2006, Pengantar Ilmu Hukum jilid 1,

Daerah No 3 Tahun 2011 tentang Intermedia, Jakarta.

Pengelolaan Sampah di Kabupaten

Bondowoso. Gatot P Soemartono, Hukum Lingkungan

Berdasarkan Kesimpulan diatas penulis dapat Indonesia, sinar grafika.

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. hendaknya Pemerintah Kabupaten Gugun Gunawan, 2008. Mengolah Sampah Jadi

Bondowoso segera memberikan perhatian Uang. Jakarta Transmedia.

atas keberadaan TPA di desa Paguan

dengan cara memperluas lahan atau Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Hukum

merelokasi TPA Paguan sesuai dengan Normatif, Malang banyumedia, 2006.

perda yang ada.

2. hendaknya Pemerintah intensif melakukan M Arief Nurdu’a, dan Nursyam B Sudharsono,

penyuluhan terhadap masyarakat desa Hukum Lingkungan. Citra aditya bakti.

Paguan mengenai larangan-larangan yang

diterapkan atas keberadaan TPA Paguan.

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20


20

Moh Kusnardi dan Hermaily Ibrahim, 1985,

Hukum Tata Negara Indonesia, CV sinar

bakti, Jakarta.

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum,

Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Philippus M Hardjon, 2007, Pengantar Hukum

Administrasi Indonesia. Gajah Mada

University press. Yogyakarta.

Rinrin Migristine, 2007. Pengelolaan Sampah.

Jakarta: Titian Ilmu.

Soerjono Soerkanto, 2008, Faktor-faktor yang

mempengaruhi Penegakan Hukum. Rajawali

Pres. Jakarta.

UNMUH JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-20

Anda mungkin juga menyukai