Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

BAB II
PEMAHAMAN MENGENAI PEMBANGUNAN KAMPUNG HIJAU

Secara umum istilah Kawasan Kampung Hijau memiliki arti sebagai sebuah
kawasan perkampungan yang menerapkan asas pelestarian fungsi lingkungan dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan, baik pelestarian fungsi pada komponen
lingkungan (biotik, abiotik maupun komponen sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan
masyarakat). Di dalam pengertian lain disebutkan bahwa kampung hijau adalah kawasan
kampung yang melestarikan fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan
berkelanjutan serta memiliki budaya musyawarah, rembugan, tepa selira, yang
menerapkan budaya lokal  ditengah pengaruh budaya global1
Program kampung hijau merupakan salah satu langkah kebijakan antisipatif yang
ditempuh pemerintah dalam upaya menguraPngi dampak pemanasan global (global
warming), sekaligus memperbaiki rusaknya lingkungan hidup yang kerap menimbulkan
sederet bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kebakaran hutan maupun kekeringan.
Dengan telah berjalannya program kampung hijau yang dilaksanakan di tingkat desa
diharapkan dapat menjadi salah satu aspek pertimbangan bagi pemerintah dalam
mengambil kebijakan agar tetap mengedepankan fungsi lingkungan hidup.
Jika biasanya penilaian kampung hijau hanya berdasarkan 2 indikator yakni aspek
biotis dan abiotis, saat ini kami menambahkan satu indikator lain berupa komponen sosial,
budaya, teknologi, serta kesehatan masyarakat. Indikator ini lebih menonjolkan peran
serta pemerintah Kalurahan, maupun masyarakat sebagai pilar penting dalam rangka
penyelamatan lingkungan hidup di masa mendatang.

2.1. Prinsip Dasar Pembangunan Kampung Hijau


2.1.1. Komponen – Komponen Pembangunan Kawasan Kampung Hijau
a. Komponen fisik
1) Ruang publik ( public space )
Ruang public merupakan sarana untuk komunikasi, interaksi, sosialisasi, rekreasi,
olahraga bagi warga. Adanya interaksi, komunikasi, sosialisasi antar warga akan
dapat memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas dalam kehidupan
bermasyarakat. Ruang public antara lain berupa: taman bermain, lapangan
sepakbola, atau sarana olahraga lainnya yang berada di tempat terbuka

1
( mas-tony.com )
BAB II - 1
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

2) Sarana olahraga
Olahraga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mengembangkan bakat. Hal
tersebut perlu didukung dengan adanya sarana olahraga, baik berupa arena
maupun peralatan olahraga. Sarana olahraga dapat disesuaikan dengan potensi
yang ada di masing-masing kelurahan/ kampung
3) Sungai
Sungai merupakan asset yang dapat berfungsi sebagai sarana pengendaian banjir,
irigasi, air tanah dn usaha perikanan. Sungai yang baik adalah: mempunyai
sempadan sungai yang ditumbuhi vegetasi dikedua sisi, talud alami/ ramah
lingkungaan, air sungai jernih bebas dari bahan pencemar dan sampah-sampah
anorganik, dengan demikian, sungai akan dapat berfungsi sebagai pelindung
ekosistem sempadan sungai dan badan sungai
4) Ketersediaan air bersih
Kebutuhan air bersih, baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan minimal
harus terpenuhi adalah untuk makan, minum dan mandi, cuci, kakus (MCK).
Ketersediaan air bersih dapat dipenuhi dari: mat air, air hujan, telaga, sumur
maupun Perusahaan air minum daerah (PDAM)
5) Ketersediaan sarana sanitasi
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Sarana sanitasi berupa: MCK, septictk tank,
sarana cuci tangan dan sarana pengelolaan limbah cair rumah tangga
6) Korservasi sumber daya air
Upaya konservasi sumber daya air dapat dilaksanakan dengan cara pembuatan
sumur resapan, lobang resapan biopori, penghijauan, pembuatan embung/
bendungan, perlindungan telaga.
7) Makam
Fungsi utama makam adalah sebagai tempat pemakaman bagi warga kelurahan/
desa yang bersangkutan. Disamping berfungsi sebagai pemakaman, makam juga
dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH)
8) Ruang terbuka hijau (RTH)
Ketersediaan RTH merupakan wujud partisipasi pemangku kepentingan dalam
usaha melestarikan fungsi lingkungan (flora, fauna, lahan, udara dan air). Luas
RTH yang ideal adalah 30% dari luas kawasan tertentu. Selain itu RTH juga dapat
berfugsi sebagai areal konservasi plasmanutfah
BAB II - 2
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

9) Jalan
Jalan utama kelurahan/ desa, maupun jalan gang merupakan sarana transportasi
yang harus tersedia di suatu permukiman/ desa. Jalan sangat bermanfaat bagi
sarana transportasi pemasaran potensi warga kelurahan/ desa, termasuk seni dan
budaya. Potensi kelurahan/ desa yang kaya, didukung oleh kemudahan transportasi
dari dan menuju ke kelurahan/ desa akan memudahkan dalam pengembangan
perekonomian suatu keluarahan / desa
10) Saluran air hujan (SAH)
Saluran hujan adalah sarana pembuangan limpasan air hujan, agar tidak terjadi
genangan air hujan / banjir pada suatu tempat. Disamping itu, SAH juga berfungsi
sebagai sarana pengendali banjir dan pelestari air tanah. Dengan demikian, saluran
air hujan yang baik adalah saluran yang dapat menyalurkan air hujan sekaligus
dapat meresapkan air hujan ke dalam tanah
11) Tempat ibadah
Dalam melaksanakan perikehidupan sehari-hari, sebagai umat beragama, tempat
ibadah merupakan media untuk melaksanakan ibadah dan penyampaian santapan
rohani/ dakwah bagi umatnya. Adanya sarana tempat ibadah, dapat
menggambarkan aktivitas rohani warga
12) Sarana pendidikan
Pendidikan merupakan sarana untuk menambah wawasan/ mencerdaskan warga
dikelurahan/ desa. Makin banyak jenis pendidikan di kelurahan/ desa, dapat
mencerminkan, bahwa warga suatu kelurahan/ desa memiliki kemauan yang tinggi
untuk menambah ilmu/ wawasan. Penanganan lingkungan pendidikan harus
mendapat perhatiajn kelurahan/desa, agar aktifitas anak didik dapat berjalan aman,
teduh, asri dan nyaan. Sampah sekolah juga harus dikelola, dengan maksud untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sekaligus membiasakan anak didik
untuk terbiasa hidup bersih dan sehat.
13) Perpustakaan
Tersediannya perustakaan dikelurahan dengan fasilitas yang didukung dengan
jumlah dan judul buku yang memadahi bagi kepentingan warga dapat digunakan
sebagai sarana mencerdaskan kehidupan warga
14) Sarana kesehatan
Tersedianya sarana pelayanan kesehatan dikelurahan untuk meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada dimasyarakat (UKBM) diantaranya Puskesmas dan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah POSYANDU
balita/ lansia, dll

BAB II - 3
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

15) Balai petemuan/ Balai RW


Balai pertemuan merupakan fasilitas umum yang dapat dipergunakan oleh warga
kelurahan untuk berbagai keperluan. Balai pertemuan ini dapat berupa balai
RT/RW dan balai pertemuan lainnya.
Balai desa adalah fasilitas umum milik desa yang menjadi kantor kepala desa dan
sekaligus menjadi tempat pelaksanaan acara/hajat desa (misal: bersih desa,
peringatan hari-hari besar negara dan keagamaan)
Balai pertemuan maupun balai desa harus dijaga kebersihan dan keteduhan
lingkungannya
16) Sarana , Prasarana pengolahan sampah mandiri
Dengan diberlakukannya Undang undang nomor 18 tahun 2008, tentang
pengelolaan sampah, setiap orang diwajibkan untuk mengelola sampahnya sendiri
dengan mengurangi dan menangani sampah. Pengeloaan sampah mandiri
mengedepankan pendekatan 3R , yaitu dengan: (1) melakukan upaya mengurangi
dan meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan (Reduce), (2) memanfaatkan
kembali (Reuse) barang-barang yang sudah dipergunakan dan (3) melakukan
engolahan serta daur ulang (Recycle) sampah manjadi barang-barang baru yang
bermanfaat. Penerapan prinsip 3R memerlukan paralatan dari yang paling
sederhana hingga yang kompleks, diantaranya :
o Lobang sampah (jawa: jugangan/ pawuhan)
o Kantong pemilahan sampah
o Tempat pemilahan sampah
o Tempat penampungan sampah non organic
o Komposter rumah tangga
o Tempat pengomposan komunal
o Peralatan pengolahan sampah non organic
o Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST)
17) Pengelolaan limbah usaha/ kegiatan
Adanya sarana pengelolaan limbah usaha/ kegiatan mencerminkan kesadaran
warga terhadap pelestarian fungsi lingkungan. Usaha/kegiatan ekonomi yang
menghasilkan limbah, akan lebih efisien dalam pengelolaan limbahnya, bila usaha/
kegiatan ekonomi yang ada terpusat pada suatu lokasi
18) Teknologi ramah lingkungan

BAB II - 4
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat


sumberdaya lingkungan (meliputi bahan baku material, energy dan ruang) dan
karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan
maupun radiasi) dan rendah resiko menimbulkan pencemaran. Contoh teknologi
ramah lingkungan yang sederhana:
o Daur ulang berbagai jenis sampah menjadi produk yang bermanfaat
o Teknologi pertanian organic (pestisida organic, pupuk organic, dan lain-
lain)
o Pemanfaatan energy alternative: pemanfaatan arus air sungai untuk
pembangkit tenaga listrik, pemanfaatan limbah domestic/ peternakan untuk
biogas, briket arang batok, briket arang sampah dan lain-lain
19) Pasar
Pasar merupakan tempat transaksi antara pembeli dan penjual hasil potensi
kampung. Jumlah hari pasran dan banyak macam/jenis komoditas (buah-buahan,
sayuran, hasil perikanan, dll.) yang dipasarkan merupakan gambaran potensi
kekayaan yang ada di kampung. Kemudahan akses menuju pasar kampung, dapat
membantu memperlancar roda perekonomian warga kampung/desa. Aspek
kenyamanan pasar harus mendapat perhatian pengelola pasar desa, baik maslah
drainase, fasilitas kamar mandi, ruang terbuka hijau, areal parker, maupun
penanganan sampah pasar.
20) Bank sampah
Keberadaan bank sampah di wilayah permukiman guna menanggulangi masalah
sampah yang tidak ada habisnya, dengan hadirnya bank sampah ini diharapkan
sampah yang tadinya tidak memiliki nilai bisa diubah menjadi barang yang
bernilai, bahkan masyarakatpun dituntut untuk ikut serta mengumpulkan sampah
dan tidak membuang sembarangan, ini sebagai upaya pengelolaan sampah di
setiap wilayah permukiman yang merupakan potensi dn kreatifitas/ inovasi
masing-masing permukiman
21) Identitas kampung
Identitas kampung merupakan tanda khas yang hanya dimiliki suatu permukiman
sekaligus dapat menggambarkan kebanggaan/keperdulian warga terhadap
kampungnya. Dengan demikian, bila orang dari luar wilayah tersebut melihat
identitas tertentu, mereka akan langsung mengenal nama kampung permukiman
tersebut. Misalnya: bentuk gapura gerbang, deretan jenis vegetasi tertentu,

BAB II - 5
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

monumen dll. Identitas kampung biasanyaberada di gerbang/ pintu utama masuk


ke suatu perkampungan permukiman

b. Komponen manajemen
1) Kelembagaan
o Lembaga pengelolaan/ pelestarian lingkungan hidup kampung
o Lembaga yang menangani adat/tradisi/budaya
o Lembaga yang menangani kondisi darurat
o Lembaga/ wadah penanganan pengaduan masyarakat
2) Peraturan
o Peraturan tentang kerjasama dengan kelurahan/ pihak lain
o Keputusan peraturan tentang pelestarian flora dan fauna
o Peraturan tentang pengelolaan anggaran
o Peraturan tentang pemberdayaan masyarakat
o Peraturan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3) Penganggaran
o Pemberdayaan warga
o Pengelolaan lingkungan hidup
o Anggaran Tanggap Darurat
o Pengawasan pengelolaan anggaran oleh warga
4) Komunikasi, teknologi dan informasi (TI)
o Koran Dinding
o Papan informasi/majalah dinding dan sarana informasi lainnya
o Pertemuan-pertemuan warga
o Komunikasi tradisional/kenthongan
o Komunikasi modern : televisi, radio, handphone, internet
o Sarana pengaduan warga
5) Kerjasama

c. Komponen peran masyarakat


1) Peran warga masyarakat dalam bidang lingkungan
o Pemanfaatan Pekarangan
o Pengelolaan air hujan

BAB II - 6
Perencanaan Pembangunan Kawasan Kampung Hijau Bumijo Kota Yogyakarta

o Pengelolaan limbah rumah tangga


o Pengelolaan sampah/Penerapan 3 R (Re-duce,Re-use,Re-cycle)
o Slogan pelestarian lingkungan
o Usaha pelestarian flora dan fauna langka
o Lembaga pelestarian lingkungan
2) Peran warga masyarakat dalam bidang pendidikan
o PAUD
o Perpustakaan
o Pendidikan Nonformal (PNF)
o Jam Belajar Masyarakat
3) Peran warga masyarakat dalam bidang kesehatan
o Posyandu
o Sanitasi
o Pencegahan Penyakit Menular
o Kegiatan olahraga
4) Peran warga masyarakat dalam bidang social ekonomi
o Jimpitan
o Keamanan lingkungan
o Kelompok keagamaan
o Kelompok sosial/ekonomi
o Gotong-royong
5) Peran warga masyarakat dalam bidang pemerintahan
o Penyusunan program kerja
o Pelaksanaan kegiatan/ program
o Pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK)
o Pengawasan pelaksanaan kegiatan/ program

d. Komponen budaya/ tradisi/ adat


1) Kelembagaan
2) Kesenian tradisional
3) Kearifan lokal

BAB II - 7

Anda mungkin juga menyukai