TINJAUAN PUSTAKA
Bahasan dalam Bab ini terdiri dari Tinjauan Teori, Tinjauan Kebijakan
dan Pemanfaatan RTH pada Lingkungan atau Permukiman. Dari sub bab tersebut
digunakan sebagai panduan dalam pengumpulan data dan acuan pembahasan pada
bab selanjutnya.
Ruang terbuka adalah salah satu bagian dari ruang-ruang yang terdapat di
suatu kota yang biasanya merupakan wadah bagi kehidupan manusia dan mahkluk
lainnya untuk dapat hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Ruang terbuka
dapat dipahami sebagai ruang atau lahan yang belum dibangun atau sebagian
besar belum dibangun di wilayah perkotaan yang mempunyai nilai untuk
keperluan taman dan rekreasi, konservasi lahan dan sumber daya alam lainnya
atau keperluan sejarah dan keindahan ( Ebenezer Howard, 1961:52 ). Jadi dapat di
mengerti bahwa suatu kota atau Kecamatan dapat bekerjasama dengan alam,
sehingga dapat menjadi wadah bagi manusia dan mahkluk lainnya untuk hidup
secara berkelanjutan jika didukung dengan adanya ruang terbuka.
12
terbuka ini dapat berbentuk plaza, lapangan olah raga, tempat bermain,
penghijauan di tepi sungai, tempat rekreasi dan lain-lain.
2. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang didalamnya tidak
mengandung kegiatan manusia, seperti penghijauan sebagai jarak terhadap
rel kereta api dan lain-lain.
Definisi ruang terbuka hijau secara prinsip sama dengan ruang terbuka
karena ruang terbuka hijau merupakan elemen dari ruang terbuka. Permen PU No
05 tahun 2008 tentang Penyediaan dan pemanfaatan Ruang terbuka hijau di
kawasan Perkotaan mendefinisikan Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang
atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam.
13
Menurut ( Grey, 1986 :10 ), pada dasarnya ruang terbuka hijau bertujuan
untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan . Tapi secara rinci ruang
terbuka hijau bertujuan untuk melindungi manusia dan mahkluk hidup lainnya
dari bencana alam, melindungi dan mengelola sumber daya alam untuk alasan
ekonomis, keunikan serta nilai-nilai sosial yang ada didalamnya, sebagai sarana
rekreasi, pendidikan dan kebudayaan, sebagai lahan cadangan untuk
perkembangan kota di masa yang akan datang dan sebagai salah satu unsur
pembentuk kota ( Miler,1981:15 ).
14
2.1.4 Manfaat dan Tipologi Ruang Terbuka Hijau
Secara umum jenis-jenis ruang terbuka hijau dapat dilihat dari faktor
bentuk dan lokasi ruang terbuka hijau. Namun apabila dilihat berdasarkan kepada
penggunaan lahan kota ( Rapuano,1964: 21-36 ), maka jenis ruang terbuka hijau
adalah sebagai berikut :
15
Beberapa institusi bisa memberi kontribusi yang nyata pada bentuk ruang
terbuka hijau masyarakat, seperti museum seni, perpustakaan, kuburan, rumah
sakit dan universitas.
16
a. Tujuan Ruang Terbuka Hijau
17
tempat rekreasi;
wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam
mempelajari alam.
b. Fungsi ekonomi:
Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah,
daun, sayur mayur;
Bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan,
kehutanan dan lainlain.
c. Fungsi estetika:
Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik
dari skala mikro: halaman rumah, lingkungan permukimam,
maupun makro: lansekap kota secara keseluruhan;
Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota;
Pembentuk faktor keindahan arsitektural;
Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun
dan tidak terbangun.
18
persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora
dan fauna yang ada ( konservasi hayati atau keanekaragaman hayati ).
1. Secara Fisik :
a. Alami berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-
taman nasional.
b. Non Alami atau binaan seperti taman, lapangan olahraga,
pemakaman atau jalur-jaur hijau jalan.
2. Secara struktur Ruang :
a. Pola ekologis ( mengelompok, memanjang dan tersebar) ,
b. Pola Planologis, mengikuti hirarkis dan struktur ruang perkotaan.
3. Dari segi Kepemilikan
1 RTH Pekarangan
a. Pekarangan Rumah Tinggal V
b. Halaman Perkantoran, Pertokoan dan
V
tempat Usaha
c. Taman atap bangunan V
2 RTH Taman dan Hutan Kota
a. Taman RT V V
b. Taman RW V V
c. Taman Kelurahan V V
d. Taman Kecamatan V V
e. Taman Kota V
f. Hutan Kota V
g. Sabuk Hijau ( green belt ) V
19
3 RTH Jalur Hijau Jalan
a. Pulau Jalan dan median Jalan V V
b. Jalur Pejalan Kaki V V
c. Ruang dibawah Jalan Layang V
4 RTH Fungsi Tertentu
a. Sempadan Rel Kereta Api V
b. Jalur Hijau jaringan listrik tegangan
V
tinggi
c. Sempadan Sungai V
d. Sempadan Pantai V
e. Pengamanan sumber air Baku / mata
V
Air
f. Pemakaman
Sumber : Permen PU No.05 tahun 2008
Koefisien
Jenis
No Daerah Hijau Fasilitas Vegetasi
Taman
( KDH )
1 Aktif 70–80% lapangan terbuka; minimal 50
lapangan basket; pohon (sedang
lapangan volley; dan kecil);
20
panjang 325 m; perdu;
WC umum; penutup tanah.
parkir kendaraan;
termasuk sarana kios
(jika diperlukan);
kursi-kursi taman.
sirkulasi jalur pejalan lebih dari 100
kaki, lebar 1,5–2 m; pohon tahunan
WC umum; (pohon sedang
2 Pasif 80–90% parkir kendaraan dan kecil);
termasuk sarana kios semak;
(jika diperlukan); perdu;
kursi-kursi taman. penutup tanah.
Sumber : Permen PU No.05 tahun 2008
2.2.3 Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 tahun 2011 tentang RTRW
Kota Bandung Tahun 2011 – 2031
2.2.4 Peraturan Daerah Kota Bandung No. 10 tahun 2015 tentang RDTR
dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2015 - 2035
21
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Sedangkan Ruang Terbuka Non Hijau yang selanjutnya
disingkat RTNH adalah ruang terbuka di bagian wilayah perkotaan yang tidak
termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa
badan air, maupun kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi
tanaman atau berpori. Dalam perwujudannya, rencana Ruang Terbuka Hijau di
bagi dalam beberapa kelompok yaitu sebagai berikut :
22
2.2.5 Peraturan Daerah Kota Bandung N0. 07 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung
23
a. aspek fisik yang meliputi :
RTH alami; dan
RTH non alami ( binaan ).
24
Target pencapaian ketersediaan RTH;
Fungsi dan manfaat RTH;
Luas dan lokasi RTH; dan
Kesesuaian spesifikasi pemanfaatan lahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Luas area yang ditanami tanaman hijau ( ruang hijau ) minimal seluas 70
% - 80 % dari luas taman.Pada taman ini selain ditanami dengan berbagai
tanaman, juga terdapat minimal 3 ( tiga ) pohon pelindung dari jenis pohon kecil
atau sedang.
25
2.3.2 RTH Taman Rukun Warga
26
Gambar 2.3 Contoh Taman Kelurahan
Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) minimal seluas 80% -
90% dari luas taman, sisanya dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai
tempat melakukan berbagai aktivitas. Pada taman ini selain ditanami dengan
berbagai tanaman sesuai keperluan, juga terdapat minimal 25 ( dua puluh
lima ) pohon pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang untuk jenis taman
aktif dan minimal 50 ( lima puluh ) pohon pelindung dari jenis pohon kecil
atau sedang untuk jenis taman pasif.
27
Gambar 2.4 Contoh Taman Kecamatan
Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) minimal seluas 80% -
90% dari luas taman, sisanya dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai
tempat melakukan berbagai aktivitas.
28
2.4.2 Kebutuhan Oksigen Hewan Ternak
Kebutuhan O2
No Jenis Ternak
liter/hari Kg/hari
1 Sapi 1182 1,7
2 Kambing 218 0,31
3 Domba 218 0,31
4 Kerbau 1182 1,7
5 Kuda 1288 2,86
29
Sumber : Wisesa 1998
30