Anda di halaman 1dari 13

RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI INFRASTRUKTUR HIJAU KOTA

PADA RUANG PUBLIK KOTA


(STUDI KASUS :TAMAN KOTA BUNG KARNO TABANAN )
Program Studi Arsitektur Universitas Udayana
Email:

ABSTRAK

Ruang terbuka hijau (RTH) wilayah perkotaan merupakan bagian dari


penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan
kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan
hijau kegiatan olahraga dan kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka
hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik
dalam bentuk area atau kawasan maupun dalam bentuk area memanjang
atau jalur. Ruang terbuka hijau dalam kawasan merupakan
salah satu infrastruktur hijau kota yang akan membentuk kota itu sendiri
yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat publik.
taman dapat disebut juga sebagai ruang terbuka hijau sebagai
infrastruktur hijau kota.Alun-alun yang diperuntukkan untuk
masyarakat publik sebagai pelaku kegiatan yang melakukan aktivitas
pada kawasan taman bung karno . Selama perkembangannya tentunya
telah terjadi perkembangan fungsi alun-alun kota sebagai infrastruktur
hijau kota yang membentuk ruang publik dengan adanya kebutuhan
manusia yang selalu bertambah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini
adalah untuk mengkaji kondisi ruang terbuka hijau sebagai
infrastruktur hijau kota yang terdapat di taman kota Tabanan atau taman
Bung Karno saat ini.
Seberapa penting taman kota berperan sebagai ruang terbuka
hijau. Selain itu juga membahas taman kota Bung Karno sebagai ruang
publik kota yang mendukung infrastruktur hijau kota.

ABSTRAK
Green open space (RTH) in urban areas is part of the
urban spatial planning that functions as a green area of urban parks, urban
forest green areas, urban recreation green areas,
green sports activities and green yard areas. Green open spaces are spaces
within a city or wider area, either in the form of an area or area or in the
form of an elongated area or path. Green open space in the area is a
one of the green infrastructure of the city that will shape the city itself

that will meet the needs of the public.


parks can also be referred to as green open spaces as
the city's green infrastructure. The square dedicated to
the public as actors who carry out activities
in the Bung Karno Park area. During development of course
There has been a development of the function of the town square as
infrastructure
green city that forms a public space with a need
ever-increasing human. Therefore, the purpose of this research
is to examine the condition of green open space as a
urban green infrastructure found in Tabanan city park or Bung Karno park
today.
How important is the role of city parks as open spaces
green. In addition, it also discusses the Bung Karno city park as a space
city public that supports the city's green infrastructure.
1. Pendahuluan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area 2. Ruang Terbuka Hijau
yang memanjang berbentuk jalur dan atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area
area mengelompok, yang penggunaannya memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman
maupun yang sengaja di tanam. Dalam secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Ruang terbuka non hijau, adalah ruang terbuka
penataan ruang menyebutkan bahwa 30% di wilayah perkotaan yang tidak termasuk
wilayah kota harus berupa RTH yang dalam kategori RTH, berupa lahan yang
terdiri dari 20% publik dan 10% privat. diperkeras maupun yang berupa badan air.
RTH publik adalah RTH yang dimiliki dan (Peraturan Menteri PU)
dikelola oleh pemerintah daerah Secara umum ruang terbuka publik (open
kota/kabupaten yang digunakan untuk spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka
kepentingan masyarakat secara umum. hijau dan ruang terbuka non-hijau. Ruang
Contoh RTH Publik adalah taman kota, Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian
hutan kota, sabuk hijau (green belt), RTH dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu
di sekitar sungai, pemakaman, dan rel wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan,
kereta api. Sedangkan RTH Privat adalah tanaman dan vegetasi (endemik maupun
RTH milik institusi tertentu atau orang introduksi) guna mendukung manfaat
perseorangan yang pemanfaatannya untuk ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang
kalangan terbatas antara lain berupa kebun dapat memberikan manfaat ekonomi
atau halaman rumah/gedung milik (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Ruang
masyarakat/swasta yang ditanami terbuka non-hijau dapat berupa ruang terbuka
tumbuhan. yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka
RTH yang telah ada baik secara alami biru (RTB) yang berupa permukaan sungai,
ataupun buatan diharapkan dapat danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan
menjalankan empat (4) fungsi sebagai sebagai genangan retensi. (Sukawi. 2010).
berikut : Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi
1. Fungsi ekologis antara lain : paru-paru RTH alami yang berupa habitat liar alami,
kota, pengatur iklim mikro, sebagai kawasan lindung dan taman-taman nasional,
peneduh, produsen oksigen, penyerap air maupun RTH non-alami atau binaan yang
hujan, penyedia habitas satwa, penyerap seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun
polutan dalam udara, air dan tanah, serta bunga. Dari segi fungsi RTH dapat berfungsi
penahan angin. secara ekologis, sosial/budaya, arsitektural,
2. Fungsi sosial budaya antara lain : dan ekonomi.
menggambarkkan ekspresi budaya lokal, Secara ekologis RTH dapat meningkatkan
media komunikasi, dan tempat rekreasi kualitas air tanah, mencegah banjir,
warga. mengurangi polusi udara, dan menurunkan
3. Fungsi ekonomi antara lain : sumber temperatur kota. Bentuk-bentuk RTH
produk yang bisa dijual seperti tanaman perkotaan yang berfungsi ekologis antara lain
bunga, buah, daun, dan sayur mayur. seperti sabuk hijau kota, hutan kota, taman
Beberapa juga berfungsi sebagai bagian botani, sempadan sungai dll. Secara sosial-
dari usaha pertanian, perkebunan, budaya keberadaan RTH dapat memberikan
kehutanan, dan lain-lain. fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana
4. Fungsi estetika antara lain meningkatkan rekreasi, dan sebagai tetenger kota yang
kenyamanan, memperindah lingkungan berbudaya. Bentuk RTH yang berfungsi
kota baik skala mikro (halaman sosial-budaya antara lain taman-taman kota,
rumah/lingkungan pemukiman), maupun lapangan olah raga, kebun raya, TPU dsb.
makro (lansekap kota secara keseluruhan); Secara arsitektural RTH dapat
menciptakan suasana serasi dan seimbang meningkatkan nilai keindahan dan
antara area terbangun dan tidak terbangun kenyamanan kota melalui keberadaan taman-
taman kota, kebun-kebun bunga, dan jalur-
jalur hijau di jalanjalan kota. Sementara itu struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan,
RTH juga dapat memiliki fungsi ekonomi, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
baik secara langsung seperti pengusahaan dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial
lahan-lahan kosong menjadi lahan dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000).
pertanian/ perkebunan (urban agriculture) Sedangkan menurut Kodoatie (2003) sistem
dan pengembangan sarana wisata hijau infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang
perkotaan yang dapat mendatangkan dalam sistem sehingga memberikan pelayanan
wisatawan. publik yang penting.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Dalam pembangunan kota yang berwawasan
Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan lingkungan dikenal istilah infrastruktur hijau
ruang terbuka hijau di Wilayah Perkotaan, kota. Infrastruktur hijau kota merupakan
Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang kerangka ekologis untuk keberlanjutan
dalam kota atau wilayah yang lebih luas, lingkungan, sosial, dan ekonomi, singkatnya
baik dalam bentuk area/kawasan maupun sebagai sistem kehidupan alami yang
dalam bentuk area memanjang/jalur dimana berkelanjutan. Oleh karena itu, infrastruktur
di dalam penggunaannya lebih bersifat hijau atau infrastruktur ekologis merupakan
terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. jaringan RTH kota untuk melindungi nilai dan
Dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya fungsi ekosistem alami yang dapat memberi
lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau dukungan pada kehidupan manusia.
tumbuh- tumbuhan secara alamiah ataupun Infrastruktur hijau merupakan jaringan
budidaya tanaman seperti lahan pertanian, terpadu dari berbagai jenis RTH, terdiri atas
pertamanan, perkebunan dan sebagainya. area dan jalur. RTH berbentuk area hijau
Pengembangan ruang terbuka hijau dapat dengan berbagai bentuk dan ukuran adalah
dipandang dari berbagai sudut pandang RTH yang mempunyai luasan tertentu, seperti
sebagai berikut: (Arsyad. 2008) taman kota, taman lingkungan, taman
1. Lingkungan/ekologi, ruang terbuka hijau pemakaman, telaga/danau, hutan kota dan
merupakan paru-paru kota sekaligus hutan lindung yang dapat berfungsi sebagai
penjaga kestabilan iklim mikro. destinasi satwa dan proses-proses ekologis.
2. Sosial, ruang terbuka hijau merupakan (Joga, Nirwono. 2011)
tempat/media masyarakat untuk saling Pengembangan infrastruktur hijau dapat
berinteraksi mendapatkan kebutuhan mendukung kehidupan warga, menjaga proses
rekreatif. ekologis, keberlanjutan sumber daya air, dan
3. Ekonomi, keberadaan ruang terbuka hijau udara bersih, yang memberi sumbangan pada
adalah satu faktor yang dapat secara kesehatan dan kenyamanan warga kota.
signifikan meningkatkan nilai lahan
disekitarnya. 4. Ruang Publik
4. Arsitektur, ruang terbuka hijau merupakan Ruang publik atau dapat juga disebut
unsur pembentuk lansekap kawasan yang dengan istilah Civic Space yang mempunyai
mampu memberikan ciri keindahan. arti suatu ruang luar yang dapat digunakan
3. Infrastruktur Hijau Kota sebagai aktivitas penduduk kota sehari-hari.
Infrastruktur merujuk pada segala sistem Ruang publik dapat juga diartikan sebagai
fisik yang menyediakan transportasi, ruang kota atau Urban Open Space, di mana
pengairan, drainase, bangunan-bangunan terbentuk karena adanya bangunan dan ruang
gedung dan fasilitas publik yang lain yang dalam satu kesatuan yang saling mendukung.
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar Ruang publik dapat terjadi dengan membatasi
manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi alam sebagai wadah untuk beraktivitas
(Grigg, 1988). penduduk sehari-hari.
Infrastruktur yang ada akan membentuk Ruang publik yang merupakan alun-alun
suatu sistem yang disebut sistem infrastruktur. sebagai infrastruktur hijau kota dilengkapi
Sistem infrastruktur merupakan pendukung dengan elemen-elemen yang dapat
utama fungsi-fungsi sistem sosial dan mendukung keberadaannya, misalnya
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari bangku-bangku, pohon-pohon peneduh, jalur
masyarakat. Sistem infrastruktur dapat pedestrian, dan lain-lain.
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau Fungsi-fungsi yang dapat dihasilkan oleh
ruang publik yang dalam hal ini adalah RTH yang mempunyai luasan tertentu, seperti
alun- alun yaitu: taman kota, taman lingkungan, taman
a. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat pemakaman, telaga/danau, hutan kota dan
memanfaatkan ruang publik yang hutan lindung yang dapat berfungsi sebagai
berupa ruang terbuka (misal alun-alun) destinasi satwa dan proses-proses ekologis.
yang ada untuk berekreasi, melepas (Joga, Nirwono. 2011)
lelah, bersantai, dan lain-lain. Pengembangan infrastruktur hijau dapat
b. Fungsi sosial, ruang publik yang ada mendukung kehidupan warga, menjaga proses
dapat dijadikan sebuah tempat untuk ekologis, keberlanjutan sumber daya air, dan
bersosialisasi dengan masyarakat yang udara bersih, yang memberi sumbangan pada
lain. kesehatan dan kenyamanan warga kota.
c. Fungsi biologis, dengan adanya ruang
publik yang berupa alun-alun ini, 6. Ruang Publik
5. Infrastruktur Hijau Kota Ruang publik atau dapat juga disebut
Infrastruktur merujuk pada segala sistem dengan istilah Civic Space yang mempunyai
fisik yang menyediakan transportasi, arti suatu ruang luar yang dapat digunakan
pengairan, drainase, bangunan-bangunan sebagai aktivitas penduduk kota sehari-hari.
gedung dan fasilitas publik yang lain yang Ruang publik dapat juga diartikan sebagai
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar ruang kota atau Urban Open Space, di mana
manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi terbentuk karena adanya bangunan dan ruang
(Grigg, 1988). dalam satu kesatuan yang saling mendukung.
Infrastruktur yang ada akan membentuk Ruang publik dapat terjadi dengan membatasi
suatu sistem yang disebut sistem infrastruktur. alam sebagai wadah untuk beraktivitas
Sistem infrastruktur merupakan pendukung penduduk sehari-hari.
utama fungsi-fungsi sistem sosial dan Ruang publik yang merupakan alun-alun
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari sebagai infrastruktur hijau kota dilengkapi
masyarakat. Sistem infrastruktur dapat dengan elemen-elemen yang dapat
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau mendukung keberadaannya, misalnya
struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, bangku-bangku, pohon-pohon peneduh, jalur
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang pedestrian, dan lain-lain.
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial Fungsi-fungsi yang dapat dihasilkan oleh
dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, ruang publik yang dalam hal ini adalah alun-
2000). alun yaitu:
Sedangkan menurut Kodoatie (2003) d. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat
sistem infrastruktur adalah aset fisik yang memanfaatkan ruang publik yang berupa
dirancang dalam sistem sehingga memberikan ruang terbuka (misal alun-alun) yang ada
pelayanan publik yang penting. untuk berekreasi, melepas lelah, bersantai,
Dalam pembangunan kota yang dan lain-lain.
berwawasan lingkungan dikenal istilah e. Fungsi sosial, ruang publik yang ada dapat
infrastruktur hijau kota. Infrastruktur hijau dijadikan sebuah tempat untuk
kota merupakan kerangka ekologis untuk bersosialisasi dengan masyarakat yang
keberlanjutan lingkungan, sosial, dan lain.
ekonomi, singkatnya sebagai sistem f. Fungsi biologis, dengan adanya ruang
kehidupan alami yang berkelanjutan. Oleh publik yang berupa alun-alun ini,
karena itu, infrastruktur hijau atau
infrastruktur ekologis merupakan jaringan
RTH kota untuk melindungi nilai dan fungsi
ekosistem alami yang dapat memberi
dukungan pada kehidupan manusia.
Infrastruktur hijau merupakan jaringan
terpadu dari berbagai jenis RTH, terdiri atas
area dan jalur. RTH berbentuk area hijau
dengan berbagai bentuk dan ukuran adalah
7. Infrastruktur Hijau Kota 8. Ruang Publik
Infrastruktur merujuk pada segala sistem Ruang publik atau dapat juga disebut
fisik yang menyediakan transportasi, dengan istilah Civic Space yang mempunyai
pengairan, drainase, bangunan-bangunan arti suatu ruang luar yang dapat digunakan
gedung dan fasilitas publik yang lain yang sebagai aktivitas penduduk kota sehari-hari.
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar Ruang publik dapat juga diartikan sebagai
manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi ruang kota atau Urban Open Space, di mana
(Grigg, 1988). terbentuk karena adanya bangunan dan ruang
Infrastruktur yang ada akan membentuk dalam satu kesatuan yang saling mendukung.
suatu sistem yang disebut sistem infrastruktur. Ruang publik dapat terjadi dengan membatasi
Sistem infrastruktur merupakan pendukung alam sebagai wadah untuk beraktivitas
utama fungsi-fungsi sistem sosial dan penduduk sehari-hari.
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari Ruang publik yang merupakan alun-alun
masyarakat. Sistem infrastruktur dapat sebagai infrastruktur hijau kota dilengkapi
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau dengan elemen-elemen yang dapat
struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, mendukung keberadaannya, misalnya
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang bangku-bangku, pohon-pohon peneduh, jalur
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial pedestrian, dan lain-lain.
dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, Fungsi-fungsi yang dapat dihasilkan oleh
2000). ruang publik yang dalam hal ini adalah alun-
Sedangkan menurut Kodoatie (2003) alun yaitu:
sistem infrastruktur adalah aset fisik yang g. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat
dirancang dalam sistem sehingga memberikan memanfaatkan ruang publik yang berupa
pelayanan publik yang penting. ruang terbuka (misal alun-alun) yang ada
Dalam pembangunan kota yang untuk berekreasi, melepas lelah, bersantai,
berwawasan lingkungan dikenal istilah dan lain-lain.
infrastruktur hijau kota. Infrastruktur hijau h. Fungsi sosial, ruang publik yang ada dapat
kota merupakan kerangka ekologis untuk dijadikan sebuah tempat untuk
keberlanjutan lingkungan, sosial, dan bersosialisasi dengan masyarakat yang
ekonomi, singkatnya sebagai sistem lain.
kehidupan alami yang berkelanjutan. Oleh i. Fungsi biologis, dengan adanya ruang
karena itu, infrastruktur hijau atau publik yang berupa alun-alun ini
diharapkan dapat memberikan udara segar
infrastruktur ekologis merupakan jaringan ditandai dengan banyaknya pohon yang
RTH kota untuk melindungi nilai dan fungsi ditanam pada daerah sekitar alun-alun
ekosistem alami yang dapat memberi tersebut. Dengan demikian ruang publik
dukungan pada kehidupan manusia. tersebut dapat digunakan sebagai tempat
Infrastruktur hijau merupakan jaringan untuk berolahraga.
terpadu dari berbagai jenis RTH, terdiri atas j. Fungsi estetis, diantara kepadatan suatu
area dan jalur. RTH berbentuk area hijau kota, kehadiran alun-alun sebagai ruang
dengan berbagai bentuk dan ukuran adalah publik ini dapat memberikan suatu
RTH yang mempunyai luasan tertentu, pandangan lain, yaitu keasrian, kesegaran
seperti taman kota, taman lingkungan, dan keindahan.
taman pemakaman, telaga/danau, hutan kota k. Fungsi fisik, memberikan kesan
dan hutan lindung yang dapat berfungsi menyatukan antara bangunan-bangunan
sebagai destinasi satwa dan proses-proses yang ada di sekitar kawasan alun-alun
ekologis. (Joga, Nirwono. 2011) tersebut.
Pengembangan infrastruktur hijau dapat
mendukung kehidupan warga, menjaga
proses ekologis, keberlanjutan sumber daya
air, dan udara bersih, yang memberi
sumbangan pada kesehatan dan
kenyamanan warga kota.
lapisan masyarakat.
9. TAMAN KOTA TABANAN b. Taman sebagai sarana perekonomian
Taman Kota Tabanan atau yang juga Banyaknya pedagang kaki lima yang
dikenal dengan nama Taman Bung Karno melakukan aktivitas jual beli di sekitar
adalah nama sebuah taman yang berada di taman sehingga memungkinkan kegiatan
tengah-tengah pusat Kota Tabanan, Provinsi perekonomian yang bertambah. Namun
Bali. letak secara geografis dari Taman Kota hal ini banyak menimbulkan masalah-
Tabanan atau Taman Bung Karno menurut situs masalah yang kompleks yaitu ketidak
Web Google Maps. Dapat dilihat bersama teraturan penataan PKL yang
bahwa letak dari Taman Kota Tabanan atau mengganggu pemandangan kota.
Taman Bung Karno berada di tengah-tengah c. Taman sebagai Identitas Daerah
pusat kota Tabanan. Untuk wilayah di sekitar Taman Bungkarno juga menjadi ikon kota
dari taman ini letaknya berseberangan dengan tabanan dan juga karena letaknya berada
Gedung Kesenian I Ketut Mario dan Puri Anom ditengan kota sehingga menjadi pusat
Tabanan. Detail alamatnya berada di Jl. Danau aktivitas dan sering di lalui orang yang
Toba No. 26-16, Dajan Peken, Kecamatan datang ke daerah ini.
Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Fasilitas-Fasilitas
Taman kota bung karno ini terletak di
F47G+2H2, Delod Peken, Kec. Tabanan, Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang
Kabupaten Tabanan, Bali 82121. Secara
terdapat pada Taman Kota Tabanan alias Taman
geografis bagian utara taman kota ini
berbatasan langsung dengan jalan Danau Toba, Bung Karno yang bisa dinikmati selama berada
bagian timur taman ini berbatasan langsung
di sana.
dengan Jln. Tablinga, sebelah barat taman ini
berbatasan langsung dengan Jln. Gunung 1. Tempat Parkir
Agung dan sebelah selatan taman ini berbatasan Tempat parkir yang disediakan pun dapat
dengan Jln. D Buyan dan kantor Dinas dikatakan benar-benar lapang dan lebar karena
Penanaman Modal dan Pelayanan. tersedia hampir di sekeliling taman ini.Pada
sekeliling taman ini juga telah ditanam beberapa
pohon perindang yang dapat menjadi
peneduh.Di sekitar tempat parkir taman ini juga
telah terpampang papan peringatan akan
pentingnya awareness atau kesadaran tentang
disiplin protokol kesehatan sehubungan
denganpandemi COVID-19 kepada masyarakat
yang tengah berada di sekitar taman ini.
Memang hingga saat.ini pentingnya protokol
kesehatan masih tetap perlu digalakkan seluas-
Gambar peta Taman Kota Tabanan luasnya kepada masyarakat luas agar
Sumber : google art
masyarakat tidak menjadi denial dan acuh tak
Fungsi Taman Kota Bung acuh.
a. Taman sebagai sarana rekreasi
Taman Bung karno dapat digunakan
sebagai salah satu tempat pilihan untuk
berekreasi yang murah dan mudah.
Murah karena untuk bersantai di area
taman ini tidak mengeluarkan cukup
banyak biaya , mudah karena keberadaan
taman ini pada pusat kota yang dapat
dijangkau dengan mudah oleh seluruh
2. Bak Sampah Terpilah 4.Bangku Taman di Kota Tabanan

Di taman ini juga telah disediakan bak Tidak ketinggalan disediakan pula
sampah terpilah (tempat sampah) yang bisa beberapa buah bangku taman di sekeliling
digunakan secara gratis. Fasilitas bak sampah taman ini. Jika kita kebetulan mengunjungi
terpilah ini hadir dengan lima jenis tempat ini dapat menggunakannya untuk
pengelompokkan sampah yang berbeda yang sekedar berteduh dan bersantai di bawah
direpresentasikan dalam warna-warni yang naungan pohon tertentu.
berbeda.Di taman ini juga telah disediakan
bak sampah terpilah (tempat sampah) yang
bisa digunakan secara gratis. Fasilitas bak
sampah terpilah ini hadir dengan lima jenis
pengelompokkan sampah yang berbeda yang
direpresentasikan dalam warna-warni yang
berbeda.
5.Toilet
Tidak akan lengkap rasanya bila tidak ada
fasilitas toilet ketika sedang berada dalam situasi
“darurat”. Di sini kita dapat menggunakan toilet
yang mana hampir keseluruhannya diwarnai
dengan warna yang alami tersebut secara gratis
tanpa perlu membayar sepeserpun. Untuk letak
dari toilet tersebut berada di sisi kiri tengah dari
3.Lapangan Taman Kota Tabanan arah depan Taman Kota Tabanan
Taman Kota Tabanan juga memiliki
lapangan yang mana posisinya tepat berada di
tengah-tengah atau pusat taman. Lapangannya
yang luas terbentang ini sangat cocok untuk
digunakan untuk berbagai kegiatan salah
satunya untuk kegiatan rekreasi.
6.Patung Gajah Mada dan Kebo Iwa
Kedua patung sosok legendaris tersebut 2. Lampu Taman
Lampu taman berfungsi sebagai penerang pada
disamping mempercantik wajah kota daerah sekitar taman sehingga tidak gelap pada
sekaligus diharapkan bisa menambah spirit malam hari.
3. Bangku Taman
dan pengetahuan bagi generasi muda terhadap merupakan tempat untuk bersantai yang terbuat
nilai-nila luhur sejarah nusantara. Gajah Mada dari beton yang diletakan tepat di bawah pohon
selain untuk berteduh bangku ini uga berfungsi
dan Kebo Iwa adalah tokoh Kerajaan besar untuk melindungi tanaman.
nusantara di masa lalu abad XIV masehi yaitu
kerajaan Majapahit di Tanah Jawa dan
Kerajaan Bali Kuno terakhir Bedahulu yang
jika di kupas lebih dalam jejak perjuangannya
sama-sama mengusung nilai-nilai kebenaran
dan persatuan nusantara.

4. Patung
Merupakan simbol atau lambang yang selain
menjadi identitas patung juga menjadi daya tarik
baik dari segi bentuk maupun makna yang
terkandung didalam patung ini.

ELEMEN HAEDSCAPE

Elemen elemen Hardscape pada Taman Kota


Bung Karno yang dapat kita jumpai yang
mampu menungjang kenyamanan pengunjung di
taman ini.adapun elemen hardscape seperti :
1. jalur kendaraan 5. Plang Taman kota Bung Karno
Merupakan tempat yang sering dilalui Merupakan identitas dari tempat ini sendiri dan
kendaraan untuk masuk dan keluar dari daerah menjadi daya taring dengan 2 patung besar yang
taman. Tempat ini berupa paving blok yang ada didepannya.
disusun dengan beberapa motif yang membuat
jalur ini lebih menarik dan tidak monoton.
ELEMEN SOFTSCAPE

Elemen softscape merupakan elemen hidup pada 3.


lanscape yang berfungsi untuk mempercantik
lanscape dan juga menjadi penyaring udara bagi
lanscape sendiri . pada taman kota Bung Karno
Sendiri terdapar beberapa elemen softscape
seperti :

1. pohon kelapa

4.

2.

5.

6.
7.

10.

8.

Kasus-kasus Kekurangan pada Objek


Taman Kota Tabanan
 Maintenance yang kurang
9.  Saat kami melakukan survey, terlihat
keadaan toilet yang sangat kotor.
 Tulisan penghias Taman Kota terlepas
 Tempat duduk beton yang mulai terkelupas
memungkinan mengakibatkan luka bagi
orang yang menggunakan
 Minimnya akses untuk penyandang
disabilitas
Pada taman ini kurangnya akses masuk
khusus seperti ramp untuk penyandang
disabilitas. Akses masuk yang mampu
dilewati tanpa tangga terdapat dibagian timur
taman atau bagian belakang taman yang jauh
dari entrance utama
• Lahan Parkir
Pada area parkir tidak ada sign
pembatas untuk motor dan mobil,
sehingga parkir untuk kendaraan
menjadi kurang tertata.
• Fasilitas Bermain
Taman ini tidak memiliki sebuah
fasilitas atau area tempat bermain untuk
anak-anak.
DAFTAR Raksasa Berdiri di Taman Kota Tabanan,
PUSTAKA
Pengadaan Bersumber dari BKK
Putu Agus. 2020. Kualitas Ruang Terbuka ProvinsiBali. 2020.
Publik Di Kawasan Taman Kota Tabanan. Tabanan. Diakses dari
Diakses dari https://bali.tribunnews.com/2020/11/30/dua-
https://www.researchgate.net/publication/345 patung-raksasa-berdiri-di-taman-kota-
008615_KUALITAS_RUANG_TERBUKA_ tabanan-pengadaan-bersumber-dari-bkk-
PUBLIK_DI_KA provinsi-bali-2020
WASAN_TAMAN_KOTA_TABANAN
Tri Wahyu. 2018. Mengenal Ruang
Terbuka Hijau. Jakarta.
Diakses dari
https://www.medcofoundation.org/mengenal-
ruang-terbuka-hijau/
Darmawan. 2007. Peranan Ruang Publik
dalam Perancangan Kota (Urban Design).
Semarang. Diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/347/
Kompasiana. 2020. Kehadiran sosok ini,
Taman Bung Karno Tabanan Jadi Makin
Indah. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/kabarbaliterkin
i/5fc4d2ff8ede482968779d33/kehadiran-
sosok-ini- taman-bung-karno-tabanan-jadi-
makin-indah
Bima Saputra. 2021. Hijaunya Taman
Kota Tabanan di
Tengah Kota. Diakses dari
https://ranggawisata.com/hijaunya-taman-
kota-tabanan-di-tengah-kota/
Dhery Syam. 2019.
ELemen Landscape.
Diakses dari
https://www.slideshare.net/DherySyam/eleme
n-landscape
Prasetia Aryawan. 2020. Dua Patung

Anda mungkin juga menyukai