Anda di halaman 1dari 27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Taman Kota

Taman kota merupakan lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai
kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat lingkungan untuk
melakukan berbagai macam aktivitas rekreasi, olahraga maupun aktivitas yang
bersifat pasif. Dengan semakin berkurangnya area lahan terbuka akibat beralih
fungsi menjadi permukiman maupun pemanfaatan lain yang menjadikan
kebutuhan ruang terbuka hijau sangat tinggi. Perkembangan tersebut sungguh
menjadikan taman kota sebagai bagian penting penduduk perkotaan, namun
menjadi tidak bermanfaat saat penggunaan taman kota dibatasi. (Faisal Herdian,
2014)

2.1.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan ruang yang direncanakan karena


kebutuhan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka.
Ruang terbuka, RTH, Ruang publik mempunyai pengertian yang sama. Secara
teoritis yang dimaksud dengan ruang terbuka adalah ruang yang berfungsi sebagai
wadah untuk kehidupan manusia, baik secara individu maupun berkelompok, serta
wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan.
(UUPR No.24 Tahun 1992)
Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung
manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota
tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah
perkotaan tersebut. (Departemen Pekerjaan Umum, 2008)

commit to user

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.1.2 Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

Klasifikasi RTH menurut Inmendagri No.14 tahun 1988, yaitu meliputi taman
kota, lapangan olahraga, kawsan hutan kota, jalur hijau kota, perkuburan,
pekarangan, dan RTH produktif.
Bentuk RTH yang memiliki fungsi paling penting bagi perkotaan saat ini adalah
kawasan hijau taman kota dan kawasan hijau lapangan olahraga. Taman kota
dibutuhkan karena memiliki hampir semua fungsi RTH, sedangkan lapangan
olahraga hijau memiliki fungsi sebagai sarana untuk menciptakan kesehatan
masyarakat selain itu bisa difungsikan sebagian dari fungsi RTH lainnya.
Sementara klasifikasi RTH menurut Dinas Pertamanan berdasarkan pada
kepentingan pengelolanya adalah sebagai berikut : (Benny Irawan, 2014)
a. Kawasan Hijau Pertamanan Kota, berupa sebidang tanah yang sekelilingnya
ditata secara teratur dan artistic, ditanami pohon pelindung, semak/perdu,
tanaman penutup tanah serta memiliki fungsi relaksasi.
b. Kawasan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan fungsi utama
sebagai hutan raya.
c. Kawsan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang
memanfaatkan ruang terbuka hijau.
d. Kawasan Hijau Kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka hijau area
lapangan, yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas. Bentuk
dari ruang terbuka hijau ini yaitu lapanga olahraga, stadion, lintasan lari atau
lapangan golf.
e. Kawasan Hijau Pemakaman.
f. Kawasan Hijau Pertanian, tergolong ruang terbuka hijau areal produktif, yaitu
lahan sawah dan tegalan yang masih ada dikota yang menghasilkan padi,
sayuran, palawija, tanaman hias dan buah-buahan.
g. Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang jalan, taman di
persimpangan jalan, taman pulau jalan dan sejenisnya.
h. Kawasan Hijau Pekarangan, yaitu halaman rumah di kawasan perumahan,
perkantoran, perdagangan dan kawasan industri.

commit to user

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.1.3 Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau

Tujuan penyelenggaraan RTH berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor ; 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan adalah sebagai berikut: (Benny Irawan,
2014)
a. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air;
b. Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui kesimbangan antara
lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan
masyarakat;
c. Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman
lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.

2.1.4 Fungsi Ruang Terbuka Hijau

Kegiatan-kegiatan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan


hijau mengakibatkan perubahan pada lingkungan yang akhirnya akan menurunkan
kualitas lingkungan perkotaan. Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan hijau
pasti akan lebih baik jika setiap orang mengetahui fungsi RTH bagi lingkungan
perkotaan. Fungsi dari RTH bagi kota yaitu: untuk meningkatkan kualitas
kehidupan da lingkungan dalam kota dengan sasaran untuk memaksimumkan
tingkat kesejahteraan warga kota dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik
dan sehat.
Berdasarkan fungsinya menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan ruang terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan adalah sebagai berikut: (Benny Irawan,2014)
a. Fungsi Utama yaitu fungsi ekologis:
1) RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota);
2) Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat
berlangsung lancar;
3) Sebagai peneduh;
4) Sebagai produsen oksigen;
5) Penyerap air hujan;
commit to user
6) Penyedia habitan satwa;

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7) Penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta;


8) Penahan angina.
b. Fungsi tambahan yaitu:
1) Fungsi sosial dan budaya:
a) Menggambarkan ekspresi budaya lokal;
b) Merupakan media komunikasi warga kota;
c) Sebagai tempat rekreasi;
d) Wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam
mempelajari alam.
2) Fungsi ekonomi:
a) Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun,
dan sayur mayur;
b) Dapat menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan
lain-lain.
3) Fungsi estetika :
a) Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari
skala mikro : halaman rumah, lingkungan permukiman, maupun skala
makro: lansekap kota secara keseluruhan;
b) Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota;
c) Pembentuk factor keindahan arsitektural;
d) Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan
tidak terbangun.
Sedangkan fungsi RTH berdasarkan Inmendagri No. 14/1998 yaitu sebagai :
a. Areal perlindungan berlangsungnya fungsi ekosistem dan penyangga
kehidupan;
b. Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan keindahan
lingkungan;
c. Sarana rekreasi;
d. Pengamanan lingkungan hidup perkotaan terhadap berbagai macam
pencemaran baik darat, perairan maupun udara;

commit to user

8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk


membentuk kesadaran lingkungan;
f. Tempat perlindungan plasma nutfah;
g. Sarana untuk mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro;
h. Pengatur tata air.
Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan
sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota seperti
perlindungan tata air, keseimbangan ekologi dan konservasi hayati.

2.1.5 Manfaat Ruang Terbuka Hijau

Manfaat RTH menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :


05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan adalah sebagai berikut : (Benny Irawan,2014)
a. Manfaat langsung yaitu membentuk keindahan dan kenyaman (teduh, segar,
sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, buah);
b. Manfaat tidak langsung yaitu pembersih udara yang efektif, pemeliharaan
akan kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta
segala isi flora dan fauna yang ada.
RTH pada lingkungan dapat dioptimalkan sebagai berikut :

2.1.5.1 RTH Taman Rukun Tetangga

Taman Rukun Tetangga (RT) dapat dimanfaatkan penduduk sebagai tempat


melakukan berbagai kegiatan social dilingkungan RT tersebut. Untuk mendukung
aktivitas penduduk di lingkungan tersebut, fasilitas yang harus disediakan
minimal bangku taman dan fasilitas aminan anak-anak. Selain sebagai tempat
untuk melakukan aktivitas social, RTH Taman Rukun Tetangga dapat pula
dimanfaatkan sebagai suatu community garden dengan menanam tanaman obat
keluarga/apotik hidup, sayur, dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan oleh
warga. Berikut adalah contoh taman RT dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah
ini.

commit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.1 Contoh Desain Taman Rukun Tetangga


(https://ruangterbukahijaudepok.files.wordpress.com)

2.1.5.2 RTH Taman Rukun Warga

RTH Rukun Warga (RW) dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan remaja,
kegiatan olahraga masyarakat, serta kegiatan sosial lainnya dilingkungan RW
tersebut. Pada taman ini selain ditanami dengan berbagai tanaman, juga terdapat
minimal 10 (sepuluh) pohon pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang.
Fasilitas yang disediakan berupa lapangan untuk berbagai kegiatan, baik olahraga
maupun aktivitas lainnya, beberapa unit bangku taman yang dipasang secara
berkelompok sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi antar warga, dan
beberapa jenis bangunan permainan anak yang tahan dan aman untuk dipakai.
Berikut adalah contoh taman RW dapat dilihat pada fambar 2.2 dibawah ini.

commit to user

10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.2 Contoh Desain Taman Rukun Warga


(https://ruangterbukahijaudepok.files.wordpress.com)

2.1.5.3 RTH Kelurahan

RTH kelurahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan penduduk


dalam satu kelurahan. Taman ini dapat berupa taman aktif, dengan fasilitas utama
lapangan olahraga (serbaguna), dengan jalur trek lari diseputarnya atau dapat
berupa taman pasif, dimana aktivitas utamanya adalah kegiatan yang lebih bersifat
pasif, misalnya duduk untuk bersantai, sehingga lebih didominasi oleh ruang
terbuka hijau dengan pohon-pohon tahunan.

commit to user

11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.1 Tabel Contoh Kelengkapan Fasilitas pada RTH Kelurahan

Koefisien Daerah
Jenis Taman Fasilitas Vegetasi
Hijau (KDH)

1. Lapangan Terbuka 1. Minimal 25


2. Trek lari, lebar 5 m, pohon (pohon
panjang 325 m; sedang dan
Aktif 70-80% 3. WC umum; kecil);
4. 1 unit kios (jika 2. Semak;
diperlukan); 3. Perdu;
5. Kursi-kursi taman. 4. Penutup tanah.

1. Sirkulasi jalur 1. Minimal 50


pejalan kaki; pohon (sedang
2. WC umum; dan kecil);
Pasif 80-90%
3. 1 unit kios (jika 2. Semak;
diperlukan); 3. Perdu;
4. Kursi-kursi tanam 4. Penutup tanah.

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang


Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan.

commit to user

12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berikut adalah contoh desain taman kelurahan dapat dilihat pada gambar 2.3
dibawah ini.

Gambar 2.3 Contoh Desain Taman Kelurahan


(https://ruangterbukahijaudepok.files.wordpress.com)

2.1.5.4 RTH Kecamatan

RTH kecamatan dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk melakukan berbagai


aktivitas di dalam satu kecamatan. Taman ini dapat berupa taman aktif dengan
fasilitas lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di seputarnya, atau berupa taman
pasif untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif, sehingga lebih didominasi oleh
ruang terbuka hijau. Kelengkapan taman ini adalah sebagai berikut:

commit to user

13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.2 Contoh Kelengkapan Fasilitas pada Taman Kecamatan

Jenis Koefisien Daerah


Fasilitas Vegetasi
Taman Hijau (KDH)

1. Lapangan terbuka; 1. Minimal 50


2. Lapangan basket; pohon (sedang
3. Lapangan volley; dan kecil)
4. Trek lari, lebar 5m 2. Semak;
panjang 325 m; 3. Perdu;
Aktif 70-80% 5. WC umum; 4. Penutup tanah
6. Parkir kendaraan;
7. Termasuk sarana kios
(jika diperlukan);
8. Kursi-kursi taman.

1. Sirkulasi jalur pejalan 1. Lebih dari 100


kaki, lebar 1,5-2 m; pohon tahunan
2. WC umum; (pohon sedang
Pasif 80-90% 3. Parkir kendaraan dan kecil);
termasuk sarana kios 2. Semak;
(jika diperlukan); 3. Perdu;
4. Kursi-kursi taman. 4. Penutup tanah.

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang


Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan.

commit to user

14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berikut adalah contoh taman kelurahan dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah
ini.

Gambar 2.4 Contoh Desain Taman Kecamatan


(https://ruangterbukahijaudepok.files.wordpress.com)

2.2 Perencanaan Penataan Taman

Untuk membuat taman yang menarik, diperlukan beberapa persiapan yang matang
untuk merencanakan dan mendesain taman tersebut agar terlihat menarik dan
nyaman untuk dikunjungi. Persiapan tersebut antara lain :

2.2.1 Menentukan Gaya Taman

Taman pada perkotaan dapat ditata dengan berbagai gaya yang menarik untuk
menarik perhatian konsumen. Gaya yang dapat ditampilkan antara lain : (Don
WS, dkk. 2004

commit to user

15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2.1.1 Gaya Minimalis

Gaya minimalis merupakan gaya konteporer yang dapat dijadikan pilihan. Taman
gaya minimalis tidak dipenuhi aneka ragam jenis tanaman. Pilihan tanaman hanya
sebagai elemen dekorasi karena gaya ini lebih menitikberatkan pada kekuatan
perencanaan desain secara keseluruhan. Komponen ruang pandang merupakan
focus dari gaya minimalis, yaitu keselarasan segala unsur yang tercakup
didalamnya. Dengan jenis tanaman yang seminimal mungkin, gaya minimalis
lebih menonjolkan keunikan suatu desain taman seperti mengaplikasikan pot yang
dekoratif, kursi taman, patung, relief (dinding), dan lampu-lampu sebagai
penerangan. Berikut adalah contoh Gaya Taman Minimalis dapat dilihat pada
Gambar 2.5 dibawah ini.

Gambar 2.5 Contoh Gaya Taman Minimalis

2.2.1.2 Gaya Taman Campursari

Campursari artinya terdiri beragam jenis. Taman campurasari terdiri dari beragam
jenis tanaman, mulai dari pohon pelindung, perdu tinggi, pohon buah, perdu
rendah, pisang-pisangan, groundcover, hingga tanaman merambat. Taman
campurasari membutuhkan penataan yang tepat agar tidak terkesan seperti hutan
yang dipenuhi tanaman. Cara menata taman campursari bisa menggunakan
gradasi dari perdu yang rendah dibagian depan, perdu yang tinggi dibagian
commit
belakang, hingga pohon pelindung yangtomelatarbelakangi
user pemandangan taman.

16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berikut adalah Contoh Gaya Taman Campursari dapat dilihat pada Gambar 2.6
dibawah ini.

Gambar 2.6 Contoh Gaya Taman Campursari

2.2.1.3 Gaya Taman Bunga

Berbagai aneka bunga membuat taman jenis ini terasa hangat. Beragam tanaman
yang kaya warna dapat ditata dalam bidang-bidang yang berbeda sekaligus
dengan pola yang beragam seperti bulat, persegi, atau oval. Gaya taman bunga ini
lebih tepat bila diterapkan di lingkungan yang berudara sejuk dan mendapatkan
sinar matahari penuh. Taman ini membutuhkan pergantian tanaman secara
berkala, karena tanaman berbunga cenderung berusia pendek, usianya bekisar
antar 3 – 6 bulan. Berikut adalah contoh Gaya Taman Bunga seperti pada Gambar
2.7 di bawah ini.

Gambar 2.7 Contoh Gaya Taman Bunga


commit to user

17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2.1.4 Gaya Taman Apik Resik

Gaya taman apik resik ini terkesan bersih, rapi, hijau dan teratur. Setiap area
dibatasi oleh tanaman perdu rendah dengan pembagian yang jelas. Taman jenis ini
hamper tidak menyertai tanaman bunga. Taman ini membutuhkan perawatan yang
khusus agar tanaman tetap terjaga bentuknya. Tanaman yang cocok untuk gaya
taman ini yaitu tanaman yang bersifat slow grown yakni yang pertumbuhannya
lamban. Berikut adalah contoh Gaya Taman Apik Resik seperti pada Gambar 2.8
di bawah ini.

Gambar 2.8 Contoh Gaya Taman Apik Resik

2.2.1.5 Gaya Taman Mediterania

Taman yang diadaptasi dari daerah Laut tengah ini memiliki karakteristik yang
kasar dan kuat. Di daerah aslinya, banyak area yang ditutupi dengan pengerasan
semen atau batu-batuan karena tanah disana tidak terlalu subur. Tanaman pun
banyak ditanam dalam pot-pot besaryang terbuat dari batu-batu alam. Taman gaya
ini merupakan pilihan yang tepat untuk daerah tropis yang sinah mataharinya
melimpah. Berikut adalah contoh Gaya Taman Mediterania seperti pada Gambar
2.9 di bawah ini.

commit to user

18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.9 Gaya Taman Mediterania

2.2.1.6 Gaya Taman Sari

Gaya taman ini dipenuhi oleh kolam-kolam yang dihiasi tanaman air serta
tanaman-tanaman air dalam pot. Bentuk taman sari cukup beragam, ada yang
berbentuk kolam hias dengan aneka tanaman airnya, ada yang terdiri dari berbagai
gentong atau tempayan yang tersusun sedemikian rupa membentuk rawa-rawa
mini, ada pula kolam kecil dengan air terjun mini atau pancuran, atau kolam
lengkap dengan mata airnya. (Don WS, dkk, 2004). Berikut ini adalah contoh
Gaya Taman Sari dapat dilihat pada Gambar 2.10 di bawah ini.

Gambar 2.10 Contoh Gaya Taman Sari

commit to user

19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2.2 Rehabilitasi Taman

Dalam mendesain tama nada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu sebagai
berikut:

a. Membuat Denah
Dalam pembuatan denah, hal yang perlu diperhatikan adalah membentuk pola.
Tahap pertama yang dilakukan untuk membuat denah adalah membuat pola. Ada
beberapa jenis pola yang bisa digunakan untuk membuat taman. Pola tersebut
antara lain:
1. Pola geometris yaitu garis-garis pembagian bidang yang ditanami terlihat
tegas dan formal.
2. Pola geometris alami yaitu garis-garis bidang lebih luwes dengan lengkungan
dimana-mana.
3. Pola natural yaitu pola ini mengadaptasi lahan kebun yaitu mengikuti kontur
tanah yang ada dan besar kecilnya bidang yang tersedia.

b. Membuat Perspektif Taman


Setelah denah dua dimensi jadi, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa
perspektif rencana taman. Gambar perspektif berfungsi membuat tampilan tiga
dimensi dari rencana dua dimensi denah, sehingga dapat dibayangkan wujud
taman yang kita inginkan setelah jadi. Pada gambar perspektif, perencanaan warna
juga dapat dilakukan sehingga pemilihan tanaman dapat lebih terarah. Proporsi
gradasi tanaman dari semak, perdu, hingga pohon dapat terlihat semua. Dengan
perspektif, unsur taman lain seperti gazebo, air mancur, dan yang lain dapat
direncanakan wujudnya.

c. Penyempurnaan Warna dan Terang


Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada
refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna tanaman dapat menarik
perhatian manusia, binatang dan mempengaruhi emosi yang melihatnya. Efek
Psikologi yang ditimbulkan oleh warna antara lain :
1. Warna cerah : memberi rasa senang, gembira dan kesan dekat, hangat.
commit to user

20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Warna lembut : memberi rasa tenang, sejuk dan kesan jauh. (Rustman Hakim,
1993)
Sedangkan tekstur pada tanaman ditentukan oleh cabang batang, ranting, daun,
tunas dan jarak pandang terhadap tanaman tersebut. Tekstur juga mempengaruhi
psikis dan fisik yang memandang.
Pemahaman warna menyangkut segi sifat, gradasi dan kombinasi. Pada dasarnya
terdapat dua kelompok warna, yaitu warna-warna sejuk seperti hijau dan biru, dan
warna hangat seperti merah dan jingga. (Don WS, dkk, 2004)

2.2.3 Mengerjakan Konstruksi Taman

Dalam mengerjakan konstruksi tama nada beberapa hal yang perlu dilakukan
antara lain sebagai berikut :

1. Utilitas Taman

Utilitas taman adalah hal-hal teknis yang berkenan dengan tapak agar system
taman dapat berfungsi dengan baik sesuai rancangan yang diinginkan. Pada
system utilitas taman dapat dibagi menjadi beberapa bagian dasar yaitu sebagai
berikut:

a. Drainase Taman

Drainase merupakan salah satu pondasi yang penting dalam pembuatan taman.
Drainse yang berfungsi baik merupakan awal dari kesuburan tanaman-tanaman
taman. Tanah yang selalu basah menyebabkan akar-akar tanaman cepat
membusuk. Sedangkan tanah yang terlalu kering kurang memiliki unsur hara
sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. (Don WS, dkk, 2004).

b. Instalasi Listrik dan Tata Cahaya

Fungsi listrik pada taman umumnya adalah sebagai sumber energy untuk pompa
sirkulasi, sumber listrik untuk kegiatan outdoor ditamna, dan untuk lampu.
Sebagai sumber listrik, stop kontak harus berada ditempat yang terlindung dari
hujan danmudah dijangkau. Listrik untuk lampu taman dapat didesain
commit todan
berhubungan denganinstalasi bangunan user terlindungi. Pencahayaan adlah

21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

elemen estetika agar keindahan taman juga bisa dinikmati pada malam hari.
Lampu taman bisa ditempatkan di sepanjang kolam, disekitar gazebo, dan di
sekitar tanaman. Dengan demikian, kita lebih mempunyai bayangan pencahayaan
yang diinginkan, objek yang akan diterangi, serta sifat pencahayaan yang dapat
diterapkan. (Benny Irawan,2014)

c. Pembuatan Sumur Resapan

Sumur resapan adalah sumur atau lubang di dalam tanah yang dibuat untuk
menampung dan meresapkan kembali air kedalam tanah. Masuknya air hujan
melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai
dengan mudah. Ini karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah,
tergantung dari suplay dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur
resapan, air hujan yang jatuh di areal taman tidak terbuang percuma ke selokan
lalu mengalir ke sungai.
Adapun persyaratan umum yang dapat dipenuhi untuk membuat sumur resapan
yaitu sebagai berikut:
1) Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lurus air dan tanah longsor;
2) Sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi atau pencemaran
lingkungan;
3) Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan;
4) Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya
menampung dari atap dan disalurkan melaluui talang;
5) Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi, dan hidrologi.
Adapun bentuk dan ukuran sumur resapan adalah sebagai berikut:
1) Bentuk sumur resapan dapat dibuat persegi empat atau lingkaran;
2) Ukuran bujur sangkar atau ukuran lingkaran minimum dengan diameter 0,8
meter dan maksimum 1,4 meter;
3) Ukuran pipa air hujan masuk minimum diameter 110 mm atau 3 inchi
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bandung tentang Tata Cara Perencanaan
Sumur Resapan Air Hujan

commit to user

22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Aksesoris Taman
Aksesoris taman bersifat fungsional dan memperkuat desain dan karakter taman.
Aksesoris taman terdiri dari bermacam-macam bangunan yaitu sebagai berikut:

a. Gazebo

Gazebo adalah bangunan peneduh atau rumah kecil ditaman yang berfungsi
sebagai tempat beristirahat menikmati taman. Gazebo bisa terbuat dari kayu,
bambu, besi atau bahan lain. Atapnya dapat bermacam-macam, mulai dari
genteng, asbes, ijuk, alang-alang dan bahan lain yang terkesan tahan dan
sederhana. (Doni Fierza, 2007). Berikut adalah Contoh Gazebo Taman dapat
dilihat pada Gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Gazebo Taman


(https://encrypted-tbn2.gstatic.com)

commit to user

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Air Mancur atau Fountain

Air mancur adalah struktur yang terdiri dari wadah air berbentuk mangkok atau
kolam kecil dengan nozzle di tengahnya untuk memuncratkan air yang menjadi
elemen estetika taman. Air yang dimuncratkan ke udara oleh nozzle dibuat halus
dengan semburan yang tidak terlalu keras. Fountain biasanya berbentuk bintang 8
sudut, baik segi delapan atau mangkok lebar yang rendah dengan permukaan
berlekuk seperti kerang. (Doni Fierza, 2007). Berikut adalah Contoh air macur
atau Fountain dapat dilihat pada Gambar 2.12 di bawah ini.

Gambar 2.12 Contoh Fountain atau Air Mancur


(https://encrypted-tbn2.gstatic.com)

c. Planter Box atau Bak Tanaman

Planter box atau bak tanaman dibuat untuk wadah tanaman semak yang umumnya
ditanam berderet. Planter box biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang.
Terkadang planter box dapat dibuat sama bentuknya dengan kolam, agar dapat
ditempatkan sejajar dengan kolam tersebut (Doni Fireza,2007). Berikut adalah
Contoh Planter Box dapat dilihat pada Gambar 2.13 di bawah ini.

commit to user

24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.13 Contoh Planter Box


( http://devierkeien.nl/webshop/winschoten/)

d. Perkerasan

Perkerasan pad ataman dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam


bahan seperti tegel, paving, aspal, batu bata, dan bahkan lainny. Tujuannya
perkerasan adalah untuk para pejalan kaki (pedestrian) atau sebagai pembatas.
(Faisal herdian,2014)

2.2.4 Pemilihan Tanaman

Pemilihan tanaman ditekankan pada pertimbangan. Untuk kawasan tropis seperti


Indonesia, pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan iklim lokal agar
dapat tumbuh sempurna. Dalam pemilihan tanaman ada beberapa langkah yang
perlu dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Seni memilih Tanaman

Yang perlu diperhatikan dalam seni memilih tanaman adalah bentuk dasar tajuk,
pohon buah, warna dan aroma. Bentuk dasar tajuk digunakan sebagai dasar
pemilihan pohon pelindung. Pohon pelindung yang perlu ditanam adalah cemara
lilin yang mirip dengan pohon cypress. Pohon ini mempunyai tajuk kerucut,
sehingga dapat ditanam rapat sebagai penyaring debu dan melembutkan angin
kencang.

Pohon buah dipilih sebaiknya lebih rendah dari pohon pelindung., tetapi sudah
commit to user
mulai menghasilkan buah. Kendalanya adalah kehadiran ulat pada musim-musim

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tertentu. Oleh karena itu, perlu pemilihan tanaman yang cermat untuk
menerapkannya pada taman yang kita bangun.
Warna bunga menjadi kriteria pemilihan tanaman atas dasar estetika. Untuk
mendapatkan keragaman warna, perlu dikombinasikan beberapa tanaman bunga
yang bermacam-macam. (Benny Irawan,2014)

2. Komposisi Penanaman

Komposisi penanaman pada taman sebaiknya bergradasi dari ground cover yang
rendah menuju ke pohon pelindung. Tanaman yang lebih rendah ditanam lebih
dekat ke kolam atau ke perkerasan, semakin jauh dari kolam atau jalur perkerasan
semakin tinggi. Tanaman yang lebih tinggi, yaitu perdu tinggi dapat ditanam
langsung rapat dengan deretan tanaman sebelumnya atau diberi jarak terlebih
dahulu. Pohon pelindung sebagai pagar luar taman sifatnya sebagai penyaring
debu, suara, dan kecepatan angin menuntut pohon harus lebih tinggi dari semua
tanaman sebelumnya. Pohon ditanam dalam bentuk deretan rapat, serta dibiarkan
tumbuh secara alami (Doni Fireza,2007). Berikut adalah contoh gambar Potongan
Skematik Komposisi Tanaman yang dapat dilihat pada Gambar 2.14 di bawah ini.

Gambar 2.14 Potongan Skematik Komposisi Tanaman


(https://encrypted-tbn2.gstatic.com)

commit to user

26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Tanaman yang Dapat Dipakai

Berikut adalah tanaman yang dapat diaplikasikan pada taman sesuai iklim tropis
Indonesia antara lain : (Benny Irawan,2014)
a. Ground Cover :
1) Rumput-rumputan: Rumput gajah, rumput gajah mini, rumput manila,
rumput golf, kucai mini, dan sebagainya;
2) Tanaman penutup dengan bunga: kacang-kacangan, seruni jalar, blue eyes,
dan sebagainya.
b. Semak :
1) Semak berdaun cantik: Bayam-bayaman, simbang darah, pangkas kuning
dan sebagainya.
2) Semak berbunga: Tapak dara, lantana, lollipop.
c. Perdu:
Melati, maawar, kembang sepatu, soka, azalea, dan sebagainya.
d. Pohon Buah:
Mangga, jeruk, sawo, srikaya, dan sebagainya.
e. Pohon pelindung:
Cemara, glodokan tiang, sikat botol, kenanga, palem raja, palem ekor tupai,
dan sebgainya.
Adapun kriteria pemilihan vegetasi untuk taman lingkungan berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan yaitu :
a. Tidak beracun, tidak berduri, dan tidak mudah patah, perakaran tidak
mengganggu pondasi;
b. Tajuk cukup rindang dan kompak tetapi tidak terlalu gelap;
c. Ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain
seimbang;
d. Perawakan dan bentuk tajuk cukup indah;
e. Kecepatan tumbuh sedang;
f. Berupa habitat tanaman lokal dan musiman;
g. Jarak tanam setempat rapat sehingga menghasilkan keteduhan yang optimal;
commit to user
h. Tahan terhadap hama penyakit tanaman;

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

i. Mampu menyerap udara yang tercemar;


j. Sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung-burung.

2.2.5 Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan taman dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal taman


dengan segala fasilitas yang ada didalamnya sehingga kondisinya tetap baik dan
dapat dipertahankan sesuai dengan tujuan rencana atau desain semula. Manajemen
dan pelaksana pemeliharaan taman dapat dilakukan sendiri oleh pemilik atau
diserahkan pada jasa pengelola taman. Untuk taman yang terbuka untuk umum
biasanya ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota.

Umumnya, pengelola taman akan melaksanakan program pemeliharaan taman


dalam bentuk organisasi yang berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan
yang baik. Tujuannya untuk mewujudkan taman dengan persyaratan pemanfaatan
area dan fasilitas secara optimal.

Pemeliharaan taman merupakan kunci kebersihan suatu pembuatan taman.


Olehkarena itu, dalam mendesain taman hendaknya yang mudah dibangun dan
dirawat. Adu dua tipe pemeliharaan taman yaitu pemeliharaan ideal dan
pemeliharaan fisik yang keduanya saling berhubungan erat satu sama lain.

1. Pemeliharaan Ideal

Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada ide dan tujuan
desain awal. Oleh karena itu, pada periode tertentu perlu untuk dilakukan evaluasi
agar kondisi taman tetap sama dengan desain semula sehingga fungsi fisik dan
estetika taman tetap terjaga. Bila salah satu fungsi terganggu atau tidak terawat
baik, maka secara ideal tanaman tersebut tidak cocok lagi seperti fungsi semula.
Sebagai contoh pada taman yang mempunyai pola simetris dan formal seperti
pada taman perkantoran, secara ideal harus diperhatikan. Bila pola tersebut
berubah dan tidak simetris lagi, maka tidak lagi terkesan simetris dan formal.

Ada beberapa faktor yang mendukung berjalannya pemeliharaan ideal yaitu


sebagai berikut:
commit to user

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Merencanakan dan merancang taman dengan pola yang sederhana sehingga


memudahkan dilakukan pemeliharaan fisik;
b. Dalam penggunaan elemen taman, baik elemen keras maupun elemen lunak
hendaknya menggunkan komponen yang tidak sulit dicari agar tidak sulit
dalam penggantian dan perawatan;
c. Pemilihan struktur yang kuat dan awet serta pemilihan bahan perkerasan yang
sesuai;
d. Pembuatan pola sirkulasi harus jelas dan rasional sehingga alur di dalam
taman selalu lancar;
e. Perlengkapan taman yang memadahi meliputi penerangan lampu pada malam
hari dan jaringan utilitas yang ada di bawah tanah (drainase, instalasi air, dan
listrik) agar direncanakan dengan baik sehingga tidak terjadi bongkar pasang
pada pemeliharaan taman.

2. Pemeliharaan Fisik

Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mengimbangi


pemeliharaan ideal. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan elemen keras dan
elemen lunak. Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan area,
penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penyiangan, penggemburan,
pengendalian hama penyakit, dan lai-lain. Pada intinya pemeliharaan fisik
tanaman meliputi pekerjaan menjaga keindahan, keasrian, dan keamanan taman.

a. Pembersihan Area

Pembersihan area dilakukan dengan menyapu areal perkerasan dan areal rumput.,
juga daun-daun yang jatuh di atas tajuk tanaman penutup tanah, serta
menyingkirkan daun-daun yang sudah kering. Sumber kotoran taman dapat
berasal dari daun-daun yang rontok, bungkus plastik bekas yang dibuang
pengunjung sembarangan di sekitar taman. Kotoran tersebut dapat menurunkan
kualitas taman, bahkan dapat menjadi tempat berkembangnya hama dan penyakit
tanaman. Adakalanya kotoran berupa serasah daun yang kecil-kecil dan mudah
terurai sengaja disembunyikan di bawah tajuk dengan tujuan mempertahankan
kesuburan dan keremahan tanah. (Benny
commit Irawan,2014)
to user

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Penyiraman

Tanaman butuh untuk disiram agar tetap lembab sehingga akar-akar tanaman
dapat melakukan fungsinya yaitu menyerap zat unsur hara dalam tanah. Secara
alami, setelah penyiraman pasti diimbangi dengan adanya evaporasi atau
penguapan air dalam tanah. Oleh karena itu perlu diperhatikan waktu dan
frekuensi penyiramannya. Penyiraman secara efektif dilakukan pada pagi dan sore
hari.
Selain menjaga kelembaban tanah, penyiraman dibutuhkan tanaman untuk
meluruhkan kotoran debu dan daun-daun. Dan jika tanaman memiliki aneka jenis
tanaman dengan kebutuhan air yang berbeda-beda, penyiraman harus dilakukan
dengan lebih cermat. Tanaman tidak membutuhkan banyak air, akar-akarnya
mudah membusuk karena kelebihan air disekitarnya. (Faisal Herdian,2014)

c. Pemupukan

Tanaman memerlukan hara untuk pertumbuhannya yang berasal dari dalam tanah.
Meskipun sebenarnya hara tersebut sudah tersedia dalam tanah, tetapi adakalanya
kesuburan tanah tersebut sudah tidak dapat mengimbangi kebutuhan pertumbuhan
tanaman, oleh karena itu perlu dilakukan pemupukan.
Tanaman yang ditanam di tempat yang terbatas misalnya dalam pot atau bak
tanaman harus lebih diperhatikan. Pada umumnya, pupuk yang digunakan yaitu
pupuk organik, pupuk NPK, serta pupuk urea.

d. Pemangkasan

Pemangkasan (pruning) sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan


tanaman. Pemangkasan ini bertujuan untuk:
1) Memperbaiki lingkungan pertumbuhan tanaman, yaitu mengatur penerimaan
sinar matahari, temperatur dan kelembaban;
2) Memelihara atau mengurangi ukuran tanaman sebagai upaya mencegah
pertumbuhan tanaman yang tidak teratur;
3) Merangsang pertumbuhan tunas, bung, atau buah;
4) Membuang percabangan atau ranting yang mengganggu aktivitas manusia;
commit to user
5) Membuang cabang dan ranting yang rusak atau mati.

30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma) di


sekitar tanaman yang dipelihara. Jenis tanaman pengganggu tersebut misalnya
rumput liar atau bayam-bayaman yang tidak dikehendaki. Tanaman pengganggu
tersebut bersifat merugikan tanaman utama yang dipelihara. Penyiangan bisa
dilakukan secara manual dengan jalan mencabutnya dengan tangan satu per satu.
Selain secara manual, tersedia juga obat-obatan untuk menanggulanginya yaitu
yang disebut herbisida, tetapi efektif dipakai untuk keperluan yang besar. (Benny
Irawan,2014)

f. Penggemburan

Penggemburan merupakan cara untuk memperbaiki keadaan tanah sehingga


keadaan granulasi, udara tanah, dan air tanah tetap baik. Pekerjaan ini biasanya
dikerjakan bersamaan waktunya dengan penyiangan. Tanah yang gembur sangat
diperlukan agar pertumbuhan tanaman optimum.(Benny Irawan,2014)

commit to user

31

Anda mungkin juga menyukai