Anda di halaman 1dari 19

RUANG TERBUKA HIJAU

Tugas Besar Mata Kuliah

ARSITEKTUR KOTA

Disusun oleh : Mei Adilah P. Riauwindu Mutiara Ajriyani 1100029 Nurul Ashifa Dioktora 1100193 Soraya Desiana -

PENDAHULUAN

menjadi tujuan setiap masyarakat yang ada di suatu kota. Secara ekonomi, beberapa bentuk ruang terbuka dapat menjadi sarana rekreasi yang menjadi tujuan wisatawan baik bagi masyarakat yang menghuni kota tersebut, maupun masyarakat luar kota yang mengunjungi suatu kota.

Ruang terbuka memiliki manfaat yang sangat penting bagi masyarakat suatu kota yang baik 1. Latar Belakang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat yang dapat dirasakan secara langsung tentunya adalah kenyamanan fisik dari penataan ruang terbuka tersebut, sedangkan manfaat yang kita a. Perkembangan Sejarah rasakan secara tidak langsung merupakan manfaat jangka panjang dari ruang terbuka itu sendiri seperti, meningkatkan keanekaragaman hayati dan konservasi hayati. Peradaban manusia dimulai sejak manusia membutuhkan suatu ruang untuk perlindungan dirinya terhadap alam. Mulanya manusia tinggal di gua-gua, mereka hidup secara berkelompok untuk tujuan pengamanan, kemudian mereka mulai menginginkan kebutuhan yang berlebih. Di kota Bandung, luas ruang terbuka setiap tahun semakin berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya lahan yang lebih difungsikan untuk area mall, perumahan, bangunan industri, kantor dan lain-lain. Semakin minimnya ruang terbuka di kota Bandung mempengaruhi kondisi interaksi sosial Dalam sejarah Mesir Kuno struktur kotanya sudah mengenal jalan yang monumental, plaza dan kuil pemujaan. Fungsi ruang kota lebih ditujukan dan dibangun untuk mengagungkan raja. Dibangun dengan kekuatan dan kekuasaan selalu ada hubungan antara ruang terbuka dengan istana. Pada kebudayaan Yunani, kota-kota dikenal lebih maju dan ruang-ruang terbuka berfungsi lebih terklasifikasi. Selain minimnya area ruang terbuka di Bandung, banyaknya ruang terbuka yang beralih fungsi dari fungsi semestinya juga menjadi perhatian. Beberapa ruang terbuka kini beralih fungsi menjadi pasar Ruang terbuka, jalan dan plaza dibangun lebih terintegrasi dengan bangunan disekelilingnya. Sampai perkembangan yang lebih maju yakni jaman pra-industri telah memberi gambaran kepada kita bahwa kota yang dibangun dan ruang yang terjadi merupakan hasil karya yang didasari oleh penghayatan yang tinggi yang didukung oleh kekuatan dan kekuasaan. dan tempat tidur para pengamen jalanan yang dapat mengganggu kenyaman dan keamanan para pengguna ruang terbuka yang berlaku untuk seluruh masyarakat di Bandung. Penataan fasilitas dan beberapa vegetasi di beberapa ruang terbuka di Bandung menjadi alasan beralih fungsinya ruang terbuka di Bandung. masyarakat di kota Bandung yang terkesan individualistik dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. Semakin terbatasnya fungsi ruang terbuka juga berdampak khusus terhadap kondisi pencemaran udara dan meningkatnya suhu di kota Bandung.

b. Latar Belakang Studi

2. Tujuan

Sebagai salah satu area interaksi sosial, ruang terbuka menjadi salah satu elemen penting yang harus ada di setiap kota. Ruang terbuka merupakan area di sebuah kota yang dapat mendukung berbagai aktivitas masyarakat baik itu dari segi sosial-budaya maupun ekonomi.

Dari latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa minimnya ruang terbuka dan beralih fungsinya ruang terbuka menjadi isu utama saat ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas ini adalah : Menciptakan suasana ruang terbuka yang aman, nyaman dan ramah lingkungan. Mengembalikan fungsi utama dari ruang terbuka tersebut sesuai dengan nama dan tujuan ruang terbuka tersebut dibangun. Menyediakan sarana ruang terbuka yang menjadi tujuan masyarakat untuk saling berinteraksi.

Secara ekologis, ruang terbuka merupakan area yang dapat mengurangi tingkat polusi udara di suatu kota. Ruang terbuka diisi dengan tanaman, tumbuhan dan vegetasi yang sedikitnya dapat mengurangi suhu tropis suatu kota. Secara sosial-budaya, ruang terbuka merupakan area interaksi sosial bagi masyarakat yang menghuni suatu kota. Ruang terbuka menjadi area penting yang dapat

3. Pendekatan dan Metode Studi

4. Kerangka Teoritis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Survey lapangan yang dilakukan meliputi survey terhadap beberapa ruang terbuka di Bandung, yakni Taman Lansia, Taman Lalu Lintas, Cibeunying Park dan Taman Maluku. Penelitian didasarkan kepada kondisi taman, fungsi taman, vegetasi yang ada pada taman dan proporsi taman tersebut terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, dilakukan juga sesi wawancara terhadap beberapa pengunjung yang menggunakan taman tersebut.

a. Pengertian Ruang Terbuka Menurut Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 1, ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

b. Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, tujuan penyelenggaraan ruang terbuka hijau adalah : Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air. Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat. Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.

c. Fungsi Ruang Terbuka Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, fungsi ruang terbuka hijau terbagi atas beberapa bagian menurut sudut pandang fungsi dari ruang terbuka tersebut. 1. Fungsi utama yaitu fungsi ekologis : Memberi jaminan pengadaan ruang terbuka hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota). Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar. Sebagai peneduh Produsen oksigen Penyerap air hujan Penyedia habitat satwa Penyerap polutan media udara, air dan tanah Penahan angin

2. Fungsi tambahan yaitu : Fungsi sosial dan budaya : Menggambarkan ekspresi budaya lokal

Merupakan media komunikasi warga kota Tempat rekreasi Wadah dan objek pendidikan, penelitian dan pelatihan dalam mempelajari alam. Fungsi ekonomi : Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bungan, buahm daun, sayur mayur. Bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain. Fungsi estetika : Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala mikro : halaman rumah, lingkungan pemukiman, maupun maksro: lansekap kota secara keseluruhan. Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota. Pembentuk faktor keindahan arsitektural. Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun.

Secara struktur ruang, ruang terbuka hijau dapat mengikuti pola ekologis (mengelompok, memanjang, tersebar), maupun pola planologis yang mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan.

Dari segi kepemilikan, ruang terbuka hijau dibedakan kedalam ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat.

Pembagian jenis-jenis ruang terbuka hijau yang ada sesuai dengan tipologi ruang terbuka hijau sebagaimana gambar berikut :

Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologis dan konservasi hayati.

d. Manfaat Ruang Terbuka Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, manfaat ruang terbuka hijau menurut fungsinya terbagi menjadi dua yaitu : 1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, buah). 2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati atau keanekaragaman hayati). f. Kebutuhan Hidup dan Aktivitas Pengguna Kebutuhan hidup paraLansia Kebuthan hidup orang lanjut usia meliputi : a. Kebutuhan Fisik (Physiological needs) Kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, seks, dsb. b. Kebutuhan Ketentraman (Safety needs) Kebuthanakan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun batiniah seperti e. Tipologi Ruang Terbuka Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2008, secara fisik ruang terbuka dibedakan menjadi ruang terbuka hijau alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, serta ruang terbuka hijau nonalami atau binaan seperti, taman, lapangan olahraga, pemakaman atau jalur-jalur hijau jalan. kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian, dsb. c. Kebutuhan Sosial (Social needs) Kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui organisasi profesi, kesenian, olahraga, kesamaan hobby, dsb. d. Kebutuhan Harga Diri (Esteem needs) Kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya.

e. Kebutuhan Aktualisasidiri (Self actualization needs) Kebuthan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani, maupun daya pikir berdasarkan pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam kehidupan.

Jenis-jenis aktivitas pada Lansia menurut Kathy (2002) meliputi : a. Aerobic (Penguatan Otot) Lansia direkomendasikan melakukan aktivitas fisik setidaknyaselama 30 menit pada intensitas sedang hamper setiap hari dalam seminggu. Berpartisipasi dalam aktivitas berjalan, berkebun, melakukan pekerjaan rumah, dan naik turun tangga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Lansia dengan usia lebih dari 65 tahun disarankan melakukan olahraga yang tidak terlalu membebani tulang, seperti berjalan, latihan dalam air, bersepeda statis, dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan. c. Fleksibilitas dan Keseimbangan Latihan fleksibilitas adalah aktivitas yang membantu mempertahankan kisaran gerak sendi, yang diperlukan untuk aktivitas fisik dan tugas sehari-hari secara teratur. Latihan fleksibilitas disarankan dilakukan pada hari-hari dilakukannya latihan aerobik dan penguatan otot atau 2-3 hari per minggu. Contoh aktivitas :Latihan Yoga. Latihan keseimbangan dilakukan untuk memncegah lansia jatuh. Kegiatan ini dilakukan setidaknya 3 hari seminggu Sebagian besar aktivitas dilakukan pada intensitas rendah, contoh kegiatan seperti berjalan, Tai Chi, dan latihan penguatan otot. Gambar 2.Berbagai aktivitas Penguatan Otot

b. Latihan Penguatan Otot Bagi Lansia disarankan untuk menambah latihan penguatan otot disamping latihan aerobic. Latihan fisik untuk penguatan otot adalah aktivitas yang memperkuat dan menyokong otot dan jaringan ikat. Latihan dirancang supaya otot mampu membentuk kekuatan untuk mempergerakan atau menahan beban, misalnya aktivitas yang melawan gravitasi seperti gerakan berdiri dari kursi dengan ditahannya beberapa detik dan dilakukan berulang-ulang, atau aktivitas dengan tahanan tertentu misalnya latihan dengan tali elastis.

g. Peraturan Daerah PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU

BAB I KETENTUAN UMUM BAB II ASAS, MAKSUD, DAN TUJUAN BAB III FUNGSI DAN MANFAAT RTH BAB IV RUANG LINGKUP PENGELOLAAN RTH BAB V PERENCANAAN Pasal 14-17 Tipologi RTH BAB X LARANGAN

BAB XI PEMBIAYAAN

BAB XII PENYIDIKAN BAB XIII KETENTUAN SANKSI BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN BAB XV KETENTUAN PENUTUP

h. Studi Banding Studi banding dilakukan melalui penelitian berupa survey lapangan terhadap beberapa taman yang ada di kota Bandung, yaitu :

Taman Lalu Lintas Taman lalu lintas terletak di antara jalan Sumatera dan jalan Belitung Bandung, yang merupakan BAB VI PELAKSANAAN BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BAB VIII PERAN SERTA MASYARAKAT BAB IX PEMBINAAN taman bermain bagi anak-anak dan sarana rekreasi yang bersifat edukasi bagi anak-anak. Mengapa dinamakan Taman Lalu Lintas? Sesuai dengan namanya, taman ini dimaksudkan sebagai tempat latihan dan belajar berlalu lintas bagi anak-anak.

Taman ini tidak termasuk taman publik karena untuk memasukinya kita diharuskan membayar Rp. 5.500,- dan taman lalu lintas ini juga dibuka secara terbatas yakni buka mulai pukul 8 sampai dengan jam 6 sore. Fasilitas yang ada di taman ini cukup memadai, khususnya fasilitas yang dapat menunjang aktivitas belajar sambil

bermain bagi anak-anak seperti, kolam renang, area bermain sepeda dan motor mini dan kereta yang mengelili area sekitar taman. Setelah melakukan survey dan penelitian, kami menyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada di taman ini yakni :

Kelebihan : Vegetasi yang ada di taman lalul lintas cukup tertata dengan baik. Fasilitas keamanan dan kenyamanan taman cukup baik didukung oleh pengelola yang bertanggung jawab mengurus keadaan taman. Fasilitas pendukung taman seperti wc, tempat sampah, lampu taman, dan fasilitas pendukung lainnya cukup lengkap dan baik. Jalur taman dibuat secara jelas dan baik. Sign (tanda) seperti pintu masuk dan keluar tertata dengan baik dan jelas. Kekurangan : Pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir tidak dikelola dengan baik, sehingga merusak kenyaman pengunjung. Hal ini terlihat dari menumpuknya sampah di tempat pembuangan sampah akhir di taman lalu lintas dan terdapatnya bak dari truk sampah yang terkesan mengganggu keindahan taman. Kurangnya pengawasan terhadap para pedagang kaki lima dari area luar sekitar taman yang menjajakan dagangannya melalui pagar-pagar taman.

Kekurangan : Taman Maluku Taman Maluku terletak di jalan Ambon Bandung, merupakan salah satu taman yang cukup dikenal di Bandung. Taman ini merupakan ruang terbuka publik dimana untuk dapat memasukinya kita tidak diharuskan membayar. Penataan vegetasi taman kurang tertata seakan vegetasi yang ada menutupi kondisi taman secara keseluruhan sehingga menimbulkan kesan angker bagi para pengunjung. Fasilitas lampu taman di taman ini kurang baik, hal ini terlihat dari banyaknya lampu taman yang rusak dan saat malam hari taman ini terlihat sangat gelap. Keamanan dan kenyaman taman kurang terjaga, hal ini terlihat dari banyaknya pengamen dan Di dalam taman ini terdapat patung Pastor yabg cukup fenomenal. Taman ini merupakan ruang terbuka hijau yang cukup baik, namun masyarakat di Bandung lebih mengenal taman ini karena keangkerannya. Berikut kelebihan dan kekurangan yang kami simpulkan berdasarkan survey dan penelitian yang telah dilakukan. Cibeunying Park Cibeunying Park terletak di jalan Cibeunying Utara dan Selatan. Taman ini merupakan salah satu taman pada zaman Belanda yang masih tersisa di Bandung yang pada zamannya disebut dengan Tjibeuning Palntsoen. Dahulu taman ini difungsikan sebagai hutan kota, namun sekarang taman ini beralih fungsi sebagai taman dan area menjual tanaman-tanaman hias yang berjajar disekitar area taman. Kelebihan : Secara fisik, keadaan dan kebersihan taman sudah cukup baik. Fasilitas taman seperti tempat sampah, wc umum, tempat duduk sudah lengkap dan kualitasnya cukup baik. Di area taman tidak terdapat PKL. Dari penelitian dan survey yang telah dilakukan, kamu menyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan yakni : pengemis jalanan yang tidur di area taman. Akses masuk ke dalam taman tidak terbuka, beberapa gerbang masuk terkunci sehingga akses masuk pengunjung taman menjadi agak sulit.

Jalur pejalan kaki tidak jelas sehingga banyak pengunjung yang menginjak tanaman disekitar taman. Area taman terkesan kumuh oleh banyaknya penjual tanaman hias disekitar taman yang menutup hampir seluruh view area taman.

Taman Lanjut Usia

Taman lanjut usia atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Bandung dengan sebutan taman lansia Kelebihan : Secara fisik kondisi dan kebersihan taman cukup baik. Keamanan dan kenyaman taman sangat baik. Terdapat tempat sampah dan lampu taman yang kualitasnya cukup baik. Terdapat wi-fi yang dapat menunjang aktivitas anak-anak muda di area taman. merupakan salah satu taman dari banyak taman yang berada di Bandung yang cukup diminati. Taman lansia terletak diantara jalan Cisangkuy dan jalan Cilaki Bandung.Taman i ni menjadi sarana refreshing dan istirahat bagi warga kota Bandung.

Meski bernama Taman Lansia, namun taman ini tidak berfungsi sesuai namanya. Taman ini lebih banyak dikunjungi oleh anak-anak muda dibandingkan dengan orang-orang lanjut usia. Berikut beberapa kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari taman lansia.

Kelebihan : Fasilitas taman seperti tempat sampah, lampu taman, dan tempat duduk kualitasnnya cukup baik. Pintu masuk dan keluar taman jelas. Terdapat jalur bagi para pejalan kaki yang cukup baik. Terdapat wi-fi.

Kekurangan : Suasana taman sedikit gersang dikarenakan taman ini lebih mengutamakan tanaman hias dibandingkan pepohonan sebagai penunjang tamannya. Tidak terdapat wc umum.

Kekurangan : Penataan vegetasi kurang tertata dengan baik sehingga area taman terkesan gelap. Keadaan dan kebersihan taman kurang dikelola dengan baik. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa pengunjung taman, mereka mengeluhkan keadaan taman yang terkesan kurang

terawat. Hal ini terlhat dari banyaknya sampah dan dedaunan pohon yang jatuh dan dibiarkan begitu saja. Keamanan dan kenyaman taman kurang baik dengan banyaknya pedagang kaki lima yang masuk ke dalam area taman, dan pengamen yang menggangu aktivitas pengunjung. Tidak adanya lahan parkir menyebabkan banyaknya parkir liar dengan petugas parkir yang tidak jelas. Setelah melakukan wawancara, banyak pengunjung yang mengeluhkan parkir disekitar taman ini. Mereka menganggap parkir yang terdapat di taman lansia ini ilegal dikarenakan petugas parkir yang tidak tetap dan pemungutan biaya parkir yang tidak sesuai dengan pengawasan yang dilakukan tukang parkir tersebut. Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan disekitar area taman sehingga memberi kesan kumuh.

DESKRIPSI OBJEK KAJIAN

Batasan Wilayah Objek Studi

1. Lokasi Studi

Lokasi objek studi yang dipilih adalah Taman Lanjut Usia, Bandung yang terletak diantara jalan Cisangkuy dan jalan Cilaki. Taman ini merupakan salah satu fasilitas ruang terbuka hijau di Bandung dengan lokasi yang cukup strategis untuk dikunjungi oleh warga Bandung, dan taman ini cukup diminati sebagai sarana untuk jalan-jalan, rekreasi dan berolahraga. Pada dasarnya taman ini dikhususkan untuk orang-orang lanjut usia sebagai sarana bersosialisasi, berolahraga dan bersantai. Utara : Selatan : Alasan kami memilih Taman Lanjut Usia, Bandung sebagai objek studi adalah untuk mengembalikan fungsi utama taman ini sebagai taman khusus untuk orang-orang lanjut usia sesuai dengan nama dan kebutuhannya, sarana yang dibutuhkan pun harus sesuai dengan kebutuhan dan psikologis orang-orang lanjut usia. Barat : Timur : Jalan Dipenogoro (Museum Geologi) Jalan Cimanuk JalanCilaki (Kompl. Gedung Sate) JalanCisangkuy

PETA DIGITAL 2. Fokus Studi

Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang dianalisis dari penulisan tugas ini yaitu Wilayah studi adalah Kota Bandung Semua hal yang berhubungan dengan perilaku manusia khususnya para Lanjut Usia (lansia) pada ruang terbuka hijau. wilayah studi yang digunakan yaitu Kota Bandung. Taman hijau yang berpotensi untuk dijadikan taman lansia dengan batasan luas yang lumayan besar.

Fokus Objek

Fungsi taman kota Surabaya sebagai tempat olahraga, rekreasi warga kota, bergaul, dan menghirup udara segar jauh dari polusi, makin banyak alternatif. Surabaya bahkan telah memiliki Taman Lanjut Usia atau Taman Lansia. Area yang dimanfaatkan sebagai taman alternatif untuk para lanjut usia itu berlokasi di Jalan Kalimantan. Area seluas kira-kira 2000 m2 eks SPBU Kalimantan itu, di set up menjadi taman yang cantik sekaligus segar, beragam tanaman dan bunga cantik menghiasi.

3. Deskripsi Data TAMAN LANJUT USIA (Lansia) Pengertian Taman merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya. Lanjut Usia merupakan fase menurunya kemampuan akal dan fisik yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Di sela warna warni tanaman itu tersedia track yang khusus di buat untuk kenyaman kusi roda para lansia. ada pula tempat duduk untuk penghantar saat menemani para lansia menikmati suasana kota di pagi atau sore hari. Kesejukan suasana di taman ini kian segar oleh keberadaan air mancur di tengah taman. Kesegaran itu tentu bisa memecah kepekatan polusi udara dari kendaraan bermotor yang cukup padat melewati Deskripsi Fokus Objek Objek Lokasi : Taman Lansia Surabaya : Jalan Raya Gubeng dan Jalan Raya Biliton Deskripsi Objek Objek Lokasi : Taman Lansia Bandung : Jalan Cisangkuy

Keadaan Taman Lansia Bandung

bilangan ini. Taman Lansia, eks-SPBU kalimantan berhias puluhan jenis bunga dan tanaman berwarnawarni, seperti, pandanus, teh-tehan, zisigium, erva merah, telo-teloan, rumput gajah, rumput jepang, andong merah, pandanwangi, cendrawasih, pakis boston, keindahan tanaman berbaur dengan air yang segar dan air mancur.

Luas Area : 2.000 Fasilitas dirancang dengan nyaman untuk menjadi sebuah tempat rekreasi bagi keluarga warga kota Surabaya. Pada taman ini pun terdapat pula bermacam-macam fasilitas seperti jogging track, area bermain anak, air mancur, dan lampu-lampu hias. Kelebihan dari taman lansia ini, terdapatnya fasilitas track yang dikhususkan untuk kenyamanan kursi roda para lansia.

Keadaan Taman Lansia Surabaya Data ini diambil dari hasil laporan wawancara masyarakat Surabaya dengan Mahasiswa ITS.

1. Lokasi Luas Taman Ukuran taman yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan lansia di taman. Tipografi Kelandaian yang tidak curam dan aman bagi lansia serta tidak bergelombang (rata). 2. Aksesibilitas Jarak Jarak tempuh yang dekat dan mudah dijangkau dari pemukiman Trotoar Trotoar yang tidak membahayakan dan memberikan kenyamanan dalam berjalan kaki dengan lebar dan cukup. Jangkauan dari transportasi publik jarak yang dekat dengan transportasi publik memberukan kemudahan mencapai lokasi. Penyebrangan (zebracross) Zebracross yang aman untuk menghindari kecelakaan bagi lansia yang menyebrang. 3. Keamanan dan Kenyamanan Tingkat kebisingan Tingkat kebisingan rendah sehingga ini memberikan suasana yang tenag dan nyaman bagi lansia. Vegetasi Jenis vegetasi yang melindungi dan kerindangan dengan tajuk pohon lebar. Permasalahan Objek Permasalahan yang terdapat pada Taman Lansia di kota Bandung ini memiliki beberapa aspek, diantaranya : 1. Lokasi Tipografi Kelandaian yang lumayan curam dan bergelombang, sehingga ini membahayakan lansia. Terdapatnya aliran sungai yang berada di tengah taman, ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan membahayakan bagi lansia. 2. Keamanan dan Kenyamanan Tingkat Kebisingan Tingkat kebisingan tinggi, karena taman ini berlokasi di jalan yang aktif dengan kendaraan, sehingga ini memberikan suasana ketidaknyamanan bagi para lansia.

Tingkat Kriminalitas Tingkat kriminalitas sering terjadi di malam hari seperti tindakan asusiala dan lain-lain. Vegetasi Penataan vegetasi yang kurang tertata dengan baik sehingga area taman terkesan gelap. Jumlah Lansia Jumlah lansia yang kurang untuk datang ke taman ini. Fasilitas Kurangnya gazebo atau ruang duduk beratap untuk melindungi diri dari hujan. Tidak adanya lahannya parkir menyebabkan banyaknya parkir liar dengan petugas parkir yang tidak jelas.

Kebersihan Kebersihan di taman ini kurang dikelola dengan baik. Masih banyaknya sampah yang berserakan walaupun sudah disediakan tempat sampah.

Keamanan Keamanan dan kenyaman taman kurang baik dengan banyaknya pedagang kaki lima yang masuk ke dalam area taman, dan pengamen yang menggangu aktivitas pengunjung. Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan disekitar area taman sehingga memberi kesan kumuh. Adanya pengemis / gelandangan yang tidur di taman tersebut. Khususnya di tempat duduk pengguna ini memberikan kesan yang kumuh dan memeberikan ketidak nyamanan bagi pengguna.

4. Analisis Pengguna Target pengguna pada Taman ini di bagu menjadi dua yaitu : a. Target yang di-khususkan ialah para Lanjut Usia (Lansia) atau pensiunan. b. Target umum ialah keluarga dan remaja. Aktivitas Pengguna

Kebutuhan Ruang Dari aktivitas pengguna dan masalah dari taman ini, dapat disimpulkan mengenai ruang atau area yang dibutuhkan. Karena fungsi taman Lansia ini berarahkan kepada kegiatan sosial (seperti dalam kebituhan orang lansia) maka ruang atau area yang dibutuhkan antara lain: 1) Aktivitas Sosial Bangku taman Area lesehan Gazebo Area makan 4) Urban Farming Berkebun/ Botanical Garden

5) Fasilitas Street furniture 2) Aktivitas Hiburan Amphiteater Mini stage (untuk kegiatan hiburan music seperti keroncong)

Gambar. Lampu Taman

3) Aktivitas Olahraga Jogging Track Area Reflesi Area Senam/ Yoga Gambar. Tempat Sampah

Sirkulasi

bangunan-bangunan. Pembangunan kota yang terus berkembang menyebakan semakin" hilangnya kawasan hijau kota. As nature as the world berarti mengembalikan kealamian taman sebagaimana seharusnya. Fungsi taman menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia karena peran tumbuhan.

Sirkulasi difokuskan dengan tujuan, jalur pejalan kaki mengelilingi seluruh area taman dengan maksud agar pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada di kawasan taman. Sirkulasi dengan jalur memutar ini selain bertujuan agar pengunjung dapat mengelilingi seluruh area taman juga untuk memberi ruang bersosialisasi para pengunjung khususnya para lansia, karena jalur sirkulasi terdiri dari dua jalur pejalan kaki yang saling berlawanan, sehingga memberi ruang pertemuan antar pengunjung taman secara tidak langsung. Konsep Sebelum terbentuknya sebuah kota, wilayah daerah sekitar merupakan hamparan hutan dan pegunungan. namun setelah terjadinya pembentukan kota, hutan dibuka dan dijadikan Gambar. Konsep Taman Lansia

5. Desain Objek Studi Desain Alternatif 1

Dengan keberadaan sungai atau solokan besar yang berada ditengah taman ini telah dimanfaatkan menjadi objek yang baik dari sebelumnya ini pun mengurangi kesan kumuh dengan pemasangan air mancur dan tanaman teratai. Sungai ini pun diberi pengaman handling bagi para pengguna khususnya para Lansia (sebagai keamanan). Lalu disediakan pula Gazebo atau bangku. Maksud dengan penggunaan pada setiap area duduk ini dimaksudkan untuk melindungi pengguna dari hujan dan juga paparan sinar matahari siang saat istirahat setelah berolahraga.

Gambar. Desain tangga penyebrang sungai Rencana desain jembatan ini, tidak menggunakan fasilitas difable, dikarenakan disatu sisi pun para Lansia dikhususkan pula untuk berolahraga dengan naik-turun tangga sebagai penguatan otot. Gambar Block Plan Taman Lansia

Gambar. Eksterior Taman

Gambar. Fasilitas taman (Refleksi Track, Area Makan, Gazebo, Botanical Garden)

Berikut ini merupakan rancangan fasilitas yang ada pada Taman Lansia. Jalur jogging track dan area terapi dipisahkan dengan keberadaan gazebo/ bangku dan botanical garden.

Desain Alternatif 2

Gambar. Gazebo Pada desain taman lansia kedua ini, gazebo dibuat lebih besar dan berbentuk polygon agar meningkatkan keakraban antar pengunjung taman lansia, selain itu gazebo juga dapat digunakan untuk tempat berkumpul komunitas-komunitas urban farming. Kemudian disediakan amphiteater dan mini stage untuk kegiatan musik keroncong,jazz dll.

Gambar. Block Plan Taman Lansia

Gambar. Suasana Taman Lansia dari Amphiteater

Gambar. Suasana Taman Lansia Masih seperti design pertama dimana jogging track dibuat mengelilingi sungai yang membelah taman lansia. Kemudian untuk mempermudah ditempatkan jembatan diantara sungai. Kemudian di area belakang taman disediakan botanical garden untuk kegiatan bercocok taman.

Anda mungkin juga menyukai