Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ruang terbuka tidak dapat dipisahkan dari manusia baik secara psikologis,

emosional, ataupun dimensional. Manusia berada didalam ruang, bergerak,

menghayati, dan berpikir, juga membuat ruang untuk menciptakan dunianya. Ruang

terbuka sebenarnya merupakan wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari

masyarakat di wilayah tersebut. karena itu, ruang terbuka mempunyai kontribusi yang

akan diberikan kepada manusia berupa dampak yang positif.

Ruang terbuka juga memiliki beberapa fungsi, fungsi tersebut berupa Fungsi

sosial seperti; tempat bermain, berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi

sosial, sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan. Dan fungsi yang lainnya

yaitu fungsi ekologis seperti penyegaran udara, penyerap air hujan, pengendalian

banjir, serta pelembut arsitektur bangunan. tetapi hal ini tidak diimbangi oleh pola tata

ruang yang tepat. Akibatnya timbul berbagai masalah, seperti degradasi lingkungan,

kesumpekan, kemacetan, krisis sosial, kerusuhan, kriminalitas merebak dimana-mana,

terutama di kota-kota besar, metropolis, dan megapolis.

Salah satu dari berbagai solusi untuk mengurangi permasalahan perkotaan yang

telah diuraikan diatas yaitu perancangan pembuatan taman. Taman adalah tempat

berkumpulnya manusia untuk melakukan hal-hal tertentu seperti bermain,


bersosialisasi dengan sesama, bercengkrama dengan kerabat dengan tujuan untuk

mendapatkan kebahagian dan kesenangan sebagaimana asal kata taman itu sendiri

yaitu Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan. Taman ini pada

akhirnya yang akan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan perkotaan yang

telah diuraikan diatas. Merubah kepenatan yang dialami masyarakat menjadi

kebahagian dan akan berpengaruh besar terhadap permasalahan-permasalahan

perkotaan.

Taman sendiri memiliki banyak jenis, salah satunya yaitu taman kota.Taman

kota merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa, sehingga mempunyai

keindahan, kenyamanan dan keamanan bagi pemiliknya atau penggunanya. Taman

kota merupakan fasilitas yang memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan

kualitas lingkungan permukiman, dan nampaknya merupakan suatu unsur yang

penting bagi kegiatan rekreasi . Seiring berjalannya waktu taman-taman kota memiliki

pergeseran fungsi dengan tidak meningkatkan kualitas biota di lingkungan sekitarnya,

akan tetapi lebih kepada meningkatkan kualitas sosial dan psikologi masyarakat

sekitarnya.

Fenomena ini terlihat dari banyaknya taman-taman yang tidak terdapat

tumbuhan di dalamnya, akan tetapi banyak aktifitas sosial masyarakat di dalamnya.

Fungsi ekologi dan sosial yang dahulunya berjalan secara bersamaan, saat ini fungsi

sosial lebih diutamakan dari fungsi ekologi. Seperti halnya di kota Bandung yang

taman kotanya banyak yang tidak memiliki tumbuhan-tumbuhan ataupun pepohonan

rindang seperti yang tertera dalam definisi sebuah taman taman yaitu tempat yang
memiliki pepohonan dan tumbuhan rindang. Taman kota Bandung dikonsep lebih

bertujuan sebagai tempat bersosialisasi dan sebagai penghias kota.

Di Kota Bandung, Taman Kota merupakan fasilitas publik yang disediakan

oleh Pemerintah Kota dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial dan

memperindah Kota Bandung. Taman kota sebagai sarana pembangunan sosial budaya

seperti, pendidikan masyarakat, katup pengaman dan pengkayaan budaya kota, tempat

berbagai aktivitas sosial masyarakat, pembentuk citra dan gambaran kota, tempat

utilitas dan fasilitas pendukung kegiatan masyarakat.

Kota Bandung memiliki hampir 600 taman yang tersebar di seluruh kota

Bandung, Dari banyaknya taman yang tersebar ada beberapa yang tampak layak untuk

dikunjungi dan adapula yang tidak layak untuk dikunjungi. Semenjak pemerintah Kota

Bandung dipimpin oleh Ridwan Kamil, banyak taman yang direvitalisasi kembali

sehingga yang tadinya tidak layak untuk dikunjungi menjadi tempat yang menarik bagi

masyarakat kota Bandung untuk mengunjunginya. Tidak hanya memperbaiki dan

merawat saja, taman-taman yang ada sekarang dirubah menjadi taman bertema yang

berbeda dengan tamantaman lainnya.

Salah satu taman yang akan dibahas di dalam penelitian ini yaitu Taman Balai

kota Bandung yang letaknya di antara jalan Wastukencana dan jalan Merdeka Kota

Bandung. Taman Balai Kota Bandung terdiri dari dua taman yang menyatu, antara lain

Taman Dewi Sartika dan Taman Badak. Kedua taman tersebut diresmikan

oleh Walikota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, pada tanggal 19 Desember 2017.
Keberadaannya saat ini selain sebagai bukti peninggalan budaya dan sejarah zaman

kolonial yang telah dirubah fungsinya menjadi salah satu objek wisata yang menarik

di kota Bandung sejalan dengan tekad dari walikota Bandung saat ini Ridwan Kamil

yang ingin menjadikan Bandung sebagai salah satu kota destinasi wisata favorit

nasional dan internasional yang mandiri, ramah warganya, bersih kotanya dan

bermartabat budaya masayarakatnya.

Taman Balai Kota sendiri semenjak dibangunnya pada tahun 1885 masih

terpisah dengan halaman Balai Kota Bandung hingga tahun 2000an mengalami empat

kali pergantian nama. Seiring dengan bergantinya nama, berubah pula bentuk dan

dimensi elemen-elemen yang ada di dalam taman itu sendiri. Ada penambahan

fasilitas-fasilitas, ataupaun penambahan bangunan-bangunan yang mengandung unsur

simbolik dan estetik. Dari periode awal pembangunan taman hingga saat ini taman

Balai Kota Bandung banyak mengalami perubahan, mulai dari perubahan bentuk fisik,

dimensi, dan perubahan fungsi taman itu sendiri.

Penanganan serta pengembangan Taman Balai Kota Bandung sebagai pusat

pemerintahan kota Bandung dan sebagai tujuan wisata budaya dan sejarah di Bandung

semakin hari terus melakukan pembenahan untuk kenyamanan baik buat aparatur

pemerintah kota Bandung supaya bisa bekerja lebih maksimal dalam membuat

program dan memberikan layanan terbaik buat warga bandung, serta yang menambah

daya tarik dan menjadi destinasi tempat rekreasi di kota Bandung bagi masyarakat

Bandung.
Taman Balai Kota Bandung juga memiliki keanekaragaman flora dan fauna.

Kini, taman telah dihiasi beragam jenis tanaman hias beraneka warna sehingga

menyejukkan tiap mata yang memandang. Taman ini juga telah dilengkapi dengan

kehadiran tiga jenis fauna yakni burung, kelinci, dan rusa yang dikandangkan.

Namun keindahan Taman Balai Kota Bandung tercemar karena sampah yang

dibuang pengunjung di sekitaran taman seperti diantara tumbuhan dan di saluran

irigasi. Padahal di sekitar taman sudah banyak disediakan tempat sampah, hal ini dapat

terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai estetika taman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan keanekaragaman hayati di Taman Balai Kota

Bandung?

2. Bagaimana perawatan keanekaragaman hayati yang berada di Taman Balai

Kota Bandung agar dapat terus lestari seperti fungsi yang seharusnya?

3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan

Taman Balai Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui keadaan keanekaragaman hati di Taman Bali Kota Bandung.


2. Mengetahui cara merawat keanekaragaman hayati yang ada di Taman Balai

Kota Bandung.

3. Menyadarkan kepada masyarakat Kota Bandung akan kebersihan lingkungan.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Luasnya permasalahan penelitian yang akan diteliti, membuat peneliti merasa

perlu untuk membuat ruang lingkupnya.


1. Studi kasus pada penelitian ini adalah keadaan keanekaragaman

hayati dalam meningkatkan fungsi taman Balai Kota Kota Bandung

sebagai ruang publik.

2. Penelitian akan difokuskan kepada dampak yang ditimbulkan oleh

keanekaragaman hati di Taman Balai Kota Bandung.

3. Penelitian ini akan dilakukan di kota Bandung pada tahun 2019.

1.6 Cara Memperoleh Data

Dalam pembuatan Karya tulis ini, penulis memiliki beberapa cara untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan, yaitu:

1. Wawancara; melakukan tanya jawab dengan nasarumber untuk

mengumpulkan data.

2. Observasi; mengumpulkan data dan informasi dari pengamatan terhadap

objek taman.

1.7 Sistematika Penulisan

1.1 Latar Belakang Masalah

Berisi latar belakang masalah yang akan diteliti.

1.2 Rumusan Masalah


Berisi Pertanyaan – Pertanyaan yang akan di teliti.

1.3 Tujuan Penelitian

Berisi tujuan – tujuan penelitian yang dilakukan.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Berisi jangkauan penelitian.

1.6 Cara Memperoleh Data

Berisi cara-cara mendapatkan data dan fakta.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengaruh

2.1.1 Pengerian Pengaruh

Menurut KBBI (2005: 849) Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari

sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang. Sementara itu, menurut Surakhmad (1982: 7) menyatakan bahwa pengaruh

adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang

dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah

kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat

memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari

pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya

atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala

sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

2.2 Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)

adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai

suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang

berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut KBBI, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling

berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang

berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Ada juga yang

mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa unsur/

elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga memudahkan aliran

informasi dan materi/ energi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam

forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada

banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang

paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di

antara mereka.

2.3 Perawatan

2.3.1 Pengertian Perawatan

Menurut KBBI, perawatan adalah proses, cara, perbuatan merawat;

pemeliharaan; penyelenggaraan; pembelaan (orang sakit). Sedangkan menurut

Menurut Assauri (1993), perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan

fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang


diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan yang

direncanakan.

2.4 Terhadap

2.4.1 Pengertian Terhadap

Menurut KBBI, terhadap adalah kata depan untuk menandai arah; kepada;

lawan

2.5 Keberlangsungan

2.5.1 Pengertian Keberlangsungan

Menurut KBBI, keberlangsungan adalah perihal berlangsung atau sedang

berlangsung secara jangka yang ditentukan. Dalam ekologi, keberlanjutan (bahasa

Inggris: sustainablity), berasal dari kata 'sustain' yang artinya 'berlanjut' dan 'ability'

yang artinya 'kemampuan'; yaitu sebuah sistem biologis yang tetap mampu

menghidupi keanekaragaman hayati dan produktivitas tanpa batas. Suatu lahan dan

hutan basah yang sehat dan berumur panjang adalah contoh sistem biologi

berkelanjutan. Dalam istilah yang lebih umum, keberlanjutan adalah daya tahan suatu

sistem dan proses. Prinsip pengorganisasian keberlanjutan merupakan suatu

pembangunan berkelanjutan, yang mencakup empat ranah yang saling terhubung, yaitu

ekologi, ekonomi, politik dan budaya. Ilmu keberlanjutan merupakan kajian tentang

pembangunan berkelanjutan dan ilmu lingkungan.


2.6 Keanekaragaman Hayati

2.6.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam,

mengingat ekosistem bioma spesies atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati

adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian

fungsi dari iklim. Pada habitat darat, s daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies

dukungan daerah kutub s lebih sedikit.

Menurut KBBI, Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan keanekaragaman

makhluk yang diperlihatkan suatu daerah mulai dari keanekaragaman genetika, jenis,

dan ekosistemnya. Sedangkan pengertian keanekaragaman hayati menurut pendapat

ahli yaitu Sudarsono dkk (2005: 6) menyebutkan bahwa keanekaragaman hayati adalah

ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati berupa jenis maupun kekayaan

plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis), keanekaragaman antarjenis

dan keanekaragaman ekosistem.

Namun secara umum, Pengertian Keanekaragaman hayati menurut UU. No. 5

Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber

termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akutik lain, serta kompleks-

kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup

keanekaragaman dalam spesies dalam ekosistem. Keanekaragaman hayati disebut juga

dengan biodiversitas (biodiversity).


2.7. Taman Balai Kota Bandung

2.7.1 Pengertian Taman

Menurut KBBI, Taman adalah 1 kebun yg ditanami dengan bunga-bunga dsb

(tempat bersenang-senang); 2 tempat (yg menyenangkan dsb); 3 tempat duduk

pengantin perempuan (yg dihiasi dng bunga-bunga dsb). Sedangkan menurut para ahli

yaitu Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata taman (garden)

dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti melindungi dan mempertahankan;

menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau

eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan

“garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut, yang berarti sebidang lahan

berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan.

2.7.2 Pengertian Balai Kota Bandung

Menurut KBBI, pengertian Balai Kota adalah gedung kotapraja tempat

pertemuan, rapat, dan sebagainya antara penduduk dan pemerintah kota. Sedangkan

secara umum Balai Kota merupakan bangunan administratif utama bagi pemerintahan

kota dan biasanya memuat dewan kota, departemen terkait dan para pegawainya. Di

sinilah, wali kota Bandung menjalankan fungsinya.

2.7.3 Pengertian Taman Balai Kota Bandung

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Taman Balai Kota Bandung adalah

Kebun yang dikelilingi bunga-bunga yang biasa digunakan untuk bersenang-senang

atau melepas lelah yang berada di Balai Kota Bandung.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Fenomena

Fenomena dari bahasa Yunani; phainomenon, yang artinya apa yang terlihat,

dalam bahasa Indonesia bisa berarti: gejala, misalkan gejala alam hal-hal yang

dirasakan dengan pancaindra hal-hal mistik atau klenik fakta, kenyataan, kejadian Kata

turunan adjektif, fenomenal, berarti sesuatu yang luar biasa.

Fenomena yaitu adalah sesuatu yang ada di benak manusia. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, fenomena berarti hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indra

dan dapat diterangkan secara ilmiah atau peristiwa yang tidak dapat diabaikan. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia juga diterangkan bahwa persamaan dari fenomena

adalah gejala yang berarti hal atau keadaan, peristiwa yang tidak biasa dan patut

diperhatikan dan adakalanya menandakan akan terjadi sesuatu (Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan,1990:227).

Fenomena dalam hal ini berarti kejadian yang terjadi sedang terjadi di Taman

Balai Kota terhadap keberlangsungan keanekaragaman hayatinya yang beragam

dengan memperhatikan cara perawatannya. Fenomena yang sesuai dengan judul karya

tulis ilmiah ini adalah fenomena bagaimana kondisi sistem perawatan terhadap tingkat

keberlansungan keanekaragaman di Taman Balai Kota Bandung. Menurut pandangan

penulis, sistem perawatan di Taman Balai Kota Bandung sudah cukup baik untuk
menjaga keberlansungan keanekaragaman hayatinya untuk meningkatkan tingkat

kenyamanan pengunjung dan masyarakat sekitar. Dan pengelolan dan pengawasan

yang rutin kadang terkotori lagi dengan pengunjung yang masih membuang sampah

di sembarang tempat lalu kurang sadarnya pengunjung untuk menyiram kotorannya

sendiri.

Hal ini terjadi karena berbagai faktor. Menurut penulis, salah satu penyebabnya

adalah kurangnya kesadaran masyarakat atau pengunjung terhadap kebersihan dan

keanekaragaman hayati di Taman Balai Kota Bandung.

3.2 Data

Penulis melakukan wawancara mencari informasi dengan turun ke masyarakat

secara langsung untuk berbincang dan mencari data dan opini masyarakat mengenai

kondisi di Taman Balai Kota Bandung dan sekitarnya. Wawancara ini bisa menjadi

salah satu cara untuk mencari dan mendapatkan informasi secara langsung dengan

narasumber yang mengetahui bagaimana kondisi yang penulis akan analisis.

Wawancara juga dapat mengetahui data yang akan kita analisis agar data yang akan

kita analisis tidak melenceng dari data narasumber. Pada penelitian ini, penulis

menggunakan 30 responden yang terdiri atas warga sekitar, petugas keamanan,

petugas kebersihan, pengunjung, serta PKL yang ada di sekitar hutan Taman Balai

Kota Bandung dengan menggunakan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan :


1. Pengetahuan mengenai ruang terbuka hijau (RTH)

2. Pengetahuan tentang pengaruh keanekaragaman hayati terhadap kenyamanan

pengunjung di Taman Balai Kota Bandung

3. Pendapat mengenai peningkatan tingkat keterjagaan keanekaragaman hayati

Taman Balai Kota Bandung

4. Pendapat mengenai pengelolaan keanekaragaman hayati di Taman Balai Kota

Bandung

5. Pendapat mengenai jumlah keanekaragaman hayati di Taman Balai Kota

Bandung

Berikut ini kuesioner beserta hasil data responden yang didapat penulis melalui

sistem pengambilan data dengan cara wawancara dan menyebar kuesioner.

NO PERTANYAAN OPSI

1. Apakah anda Tahu Cukup Tahu Tidak Tahu


mengetahui
tentang Ruang
10 orang 4 orang 16 orang
Terbuka
Hijau?

2. Apakah keamanan Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju


taman berpengaruh
terhadap
30 orang - -
ketentraman
pengunjung?
3. Seberapa sering Sering Cukup Sering Kurang Sering
anda mengunjungi
Taman Balai Kota
17 orang 5 orang 8 orang
Bandung?
4. Hal apakah yang Rekreasi Olahraga Lainnya
biasa anda lakukan
di Taman Balai
15 orang 5 orang 10 orang
Kota Bandung?

5. Bagaimana Baik Cukup Baik Kurang Baik


pendapat anda
mengenai adanya
17 orang 13 orang -
Taman ini?

6. Bagaimana Baik Cukup Baik Kurang Baik


pendapat anda
mengenai petugas
20 orang 6 orang 4 orang
kebersihan di
taman ini?
7. Bagaimana Puas Kurang Puas Tidak Puas
pendapat anda
mengenai taman
20 orang 3 orang 7 orang
ini dalam aspek
keanekaragaman
hayatinya?
8. Bagaimana Terjaga Kurang terjaga Tidak Terjaga
pendapat anda
tentang keadaan
18 orang 7 orang 5 orang
flora dan fauna
disini?
9. Bagaimana tingkat Rapi Kurang Rapi Tidak Rapi
kerapian
keanekaragaman
15 orang 4 orang 11 orang
hayati di sini?

10. Bagaimana kondisi Baik Kurang Baik Tidak Baik


kendang burung
dan kolam ikan di
17 orang 6 orang 7 orang
sini?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing pertanyaan yang ada di

dalam tabel kuesioner.

Tabel 1

NO PERTANYAAN OPSI

1. Apakah anda Tahu Cukup Tahu Tidak Tahu


mengetahui
tentang Ruang
10 orang 4 orang 16 orang
Terbuka
Hijau?

Berdasarkan tabel 1, mayoritas masyarakat tidak tahu akan tuang terbuka hijau

(RTH) dengan jumlah 16 orang, sedangkan untuk opsi “Tahu” ada 10 orang dan untuk

opsi “Kurang Tahu” ada 4 orang.

Tabel 2

2. Apakah keamanan Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju


taman berpengaruh
terhadap
30 orang - -
ketentraman
pengunjung?

Untuk tabel ke dua, semua responden menjawab opsi “Setuju” dan opsi yang

lain tidak ada responden yang menjawab.


Tabel 3

3. Seberapa sering Sering Cukup Sering Kurang Sering


anda mengunjungi
Taman Balai Kota
17 orang 5 orang 8 orang
Bandung?

Untuk tabel 3, mayoritas responden menjawab opsi “Sering” dengan jumlah

17 orang, sedangkan untuk opsi “Cukup Sering” berjumlah 5 orang dan untuk opsi

“Kurang Sering” berjumlah 8 orang.

Tabel 4

4. Hal apakah yang Rekreasi Olahraga Lainnya


biasa anda lakukan
di Taman Balai
15 orang 5 orang 10 orang
Kota Bandung?

Untuk tabel 4, mayoritas menjawab opsi “Rekreasi” dengan jumlah 15 orang,

sedangkan untuk opsi “Olahraga” berjumlah 5 orang dan untuk opsi “Lainnya”

berjumlah 10 orang.

Tabel 5

5. Bagaimana Baik Cukup Baik Kurang Baik


pendapat anda
mengenai adanya
17 orang 13 orang -
Taman ini?
Untuk tabel 5, mayoritas menjawab opsi “Baik” dengan jumlah 17 orang dan

sisanya menjawab opsi “Cukup Baik” dan untuk opsi “Kurang Baik” tidak ada yang

menjawab.

Tabel 6

6. Bagaimana Baik Cukup Baik Kurang Baik


pendapat anda
mengenai petugas
20 orang 6 orang 4 orang
kebersihan di
taman ini?

Untuk tabel 6, mayoritas memilih opsi “Baik” dengan jumlah 20 orang,

sedangkan untuk opsi “Cukup Baik” berjumlah 6 orang dan opsi “Kurang Baik”

berjumlah 4 orang.

Tabel 7

7. Bagaimana Puas Kurang Puas Tidak Puas


pendapat anda
mengenai taman
20 orang 3 orang 7 orang
ini dalam aspek
keanekaragaman
hayatinya?

Untuk tabel 7, mayoritas memilih opsi “Puas” dengan 20 orang, sedangkan

untuk opsi “Kurang Puas” berjumlah 3 orang dan untuk opsi “Tidak Puas” berjumlah

7 orang.
Tabel 8

8. Bagaimana Terjaga Kurang terjaga Tidak Terjaga


pendapat anda
tentang keadaan
18 orang 7 orang 5 orang
flora dan fauna
disini?

Untuk tabel 8, mayoritas menjawab opsi “Terjaga” dengan jumlah 18 orang,

sedangkan untuk opsi “Kurang Terjaga” berjumlah 7 orang dan untuk opsi “Tidak

Terjaga” berjumlah 5 orang.

Tabel 9

9. Bagaimana tingkat Rapi Kurang Rapi Tidak Rapi


kerapian
keanekaragaman
15 orang 4 orang 11 orang
hayati di sini?

Untuk tabel 9, mayoritas memilih opsi “Rapi” dengan jumlah 15 orang,

sedangkan untuk opsi “Kurang Rapi” berjumlah 4 orang dan untuk opsi “Tidak Rapi”

berjumlah 11 orang.

Tabel 10

10. Bagaimana kondisi Baik Kurang Baik Tidak Baik


kendang burung
dan kolam ikan di 17 orang 6 orang 7 orang
sini?
Untuk tabel 10, mayoritas memilih opsi “Baik” dengan jumlah 17 orang,

sedangkan untuk opsi “Kurang Baik” berjumlah 6 orang dan untuk opsi “Tidak Baik”

berjumlah 7 orang.

3.3 Analisis Data


Dari data yang telah didapatkan, penulis telah membuat beberapa grafik sebagai

sarana pendukung dalam menganalisis data hasil penelitian.

Pengetahuan Tentang Ruang Hijau Terbuka

33%
54%

Tahu 13%
Cukup Tahu
Tidak Tahu

Gambar 3.1

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa pengetahuan masing-masing individu

mengenai ruang terbuka hijau berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu

tahu, kurang tahu, dan tidak tahu. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan

pengunjung tidak tahu ap aitu Ruang Terbuka Hijau yaitu dengan persentase 54%.
Pengaruh Keamanan Terhadap Ketentraman

Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

Gambar 3.2

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu mengenai

pengaruh keamanan. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu setuju, kurang setuju ,

dan tidak setuju. Berdasarkan grafik tersebut, semua pengunjung memilih opsi setuju

dengan persentase 100%


Seberapa Sering Mengunjungi Taman Balai Kota Bandung

26%

17%

57%

Sering Cukup Sering Kurang Sering

Gambar 3.3

Gambar 3.3 menunjukkan bahwa pengetahuan masing-masing individu

mengenai seberapa sering pengunjung datang ke Taman Balai Kota Bandung. Penulis

menggunakan 3 kriteria uji yaitu sering, cukup sering, dan kurang sering. Berdasarkan

grafik tersebut, kebanyakan pengunjung sering berkunjung dengan persentase 57%.


Hal Yang Dilakukan di Taman Balai Kota

35%

50%

15%

Rekreasi Olahraga Lainnya

Gambar 3.4

Gambar 3.4 menunjukkan bahwa tujuan masing-masing individu mengenai

tujuan ke Taman Balai Kota Bnandung. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu

rekreasi, olahraga, dan lainnya. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan pengunjung

datang untuk rekreasi dengan persentase 50%.


Pendapat Tentang Keberadaan Taman

39%
61%

Baik Cuku Baik Kurang Baik

Gambar 3.5

Gambar 3.5 menunjukkan bahwa Pendapat masing-masing individu mengenai

keberadaan taman berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria yaitu baik, cukup

baik, dan kurang baik. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan pengunjung memilih

opsi baik dengan persentase 61%.


Pendapat Tentang Petugas Kebersihan

14%

20%

66%

Baik Cukup Baik Kurang Baik

Gambar 3.6

Gambar 3.6 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu mengenai

keberadaan petugas kebersihan berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria uji

yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan

pengunjung memilih opsi baik dengan persentase 66%.


Pendapat Dalam Aspek Keanekaragaman Hayati

20%

14%
66%

Puas Kurang Puas Tidak Puas

Gambar 3.7

Gambar 3.7 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu mengenai

keanekaragaman hayati berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu pua,

kurang puas, dan tidak puas. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan pengunjung

merasa puas dengan keberanekragaman hayati di Taman Balai Kota Bandung dengan

persentase 66%.
Pendapat Tentang Flora dan Fauna

5%

29% 66%

Terjaga Kurang Terjaga Tidak Terjaga

Gambar 3.8

Gambar 3.8 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu mengenai

keberagaman flora dan fauna berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu

terjaga, kurang terjaga, dan tidak terjaga. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan

pengunjung memilih opsi terjaga dengan persentase 66%.


Tingkat Kerapian Keanekaragaman Hayati

35%
50%

15%

Rapi Kurang Rapi Tidak Rapi

Gambar 3.9

Gambar 3.7 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu mengenai

lerapian berbeda-beda. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu rapi, kurang rapi, dan

tidak rapi. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan pengunjung memilih opsi rapi

yaitu dengan persentase 50%.


Kondisi Kandang dan Kolam

20%

57%
23%

Baik Kurang Baik Tidak Baik

Gambar 3.10

Gambar 3.10 menunjukkan bahwa pendapat masing-masing individu

mengenai keadaan kandang dan kolam. Penulis menggunakan 3 kriteria uji yaitu baik,

kurang baik, dan tidak baik. Berdasarkan grafik tersebut, kebanyakan pengunjung

berpendapat bahwa kandang dan kolam sudah baik dengan persentase 57%.

3.4 Kajian Islam

Keanekaragaman hayati merupakan rezeki yang Allah swt. Beri untuk

manusia, dan berikut contoh-contoh ayat suci Al-Quran tentang keanekaragaman

hayati;
Surah Al Baqarah ayat 31

ََ‫اءََ َٰ َهؤ ََُل ِءََ ِإ ْنََ ُك ْنت ُ ْمََصَا ِد ِقين‬ ْ َ ‫علَىَا ْل َم ََل ِئ َك ِةََفَ َقا َلََأ َ ْن ِبئ ُو ِنيَ ِبأ‬
ِ ‫س َم‬ ْ َ ‫ََاْل‬
َ ‫س َما َءََكُلهَاَثُمََع ََر‬
َ ََ‫ض ُه ْم‬ ْ ‫َوعَل َمََآ َد َم‬

Terjemahan ayat :

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia

perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama

semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”.

Penjelasan :

Pemberian nama bagi makhluk hidup yang ada di alam raya ini adalah merupakan

ungkapan kembali dari ilmu yang telah diberikan Allah SWT terhadap nenek moyang

kita yaitu nabi Adam as. Ayat diatas juga menginformasikan bahwa manusia

dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik

benda-benda termasuk hewan dan tumbuhan. Dalam biologi tingkat pengelompokan

disebut juga taksonomi. Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling

umum sampai yang paling khusus, dengan urutan sebagai berikut : Hewan,

Tumbuhan, Kingdom, Regnum (kingdom), Phylom, Divisio (division), Class Classis

(class), Order Ordo (order), Family Familia (family), Genus (genus), Species

(species)

Surah Al An’am (6) : 141


َََ‫الرمان‬
ُّ ‫ُونَََو‬
َ َ ُ‫عََ ُم ْخت َ ِلفًاَأ ُ ُكلُه‬
‫ََوالز ْيت‬ َ ‫ََوالن ْخ َل‬
َ ‫ََوالز ْر‬ َ ‫غي َْرََ َم ْع ُروشَات‬ َ ‫شأَََجَناتََ َم ْع ُروشَات‬
َ ‫ََو‬ َ ‫َوه َُوََالذِيَأ َ ْن‬

َ ُ‫س ِرفُواََۚ ِإنه‬


ََ‫َََل‬ ْ ُ ‫َۖو ََلََت‬ َ ‫واَم ْنََثَ َم ِر ِهََ ِإذَاَأَثْ َم َر‬
َ َ‫ََوآت ُواَحَقهََُ َي ْو َمََ َحصَا ِد َِه‬ َ ‫اَو‬
ِ ُ‫غي َْرََ ُمتَشَا ِبهَََۚ ُكل‬ َ ‫َُمتَشَا ِب ًه‬

ْ ‫بََا ْل ُم‬
ََ‫س ِرفِين‬ ُّ ‫يُ ِح‬

Terjemahan ayat :

“Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak

merambat, pohon kurma, tanaman yang beranekaragam rasanya, zaitun dan delima

yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya

apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya,

tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang berlebih-lebihan”.

Penjelasan :

Dialah yang menciptakan pohon kurma dan pohon-pohon lain dengan berbagai

macam buahnya dan beranekaragam bentuk, warna, dan rasanya. Hal itu agar

menarik perhatian hamba-Nya dan menjadikan mereka beriman, bersyukur dan

bertakwa kepada-Nya. Pohon-pohon yang telah diciptakan Allah tersebut memiliki

manfaat bagi kehidupan manusia seperti pohon kurma (Phoenix dactylifera).

Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma, ditegaskan

bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh karena sangat kaya

dengan zat gula, protein, lemak dan juga zat garam mineral serta vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga mudah dicerna, diserap dan melekat pada tubuh.

(Rizqiyah, 2007).

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahsan yang telah dikemukakann pada pembahasan sebelumnya,

maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat sistem perawatan di Taman Balai Kota Bandung sudah cukup

memadai dan keberadaan taman ini sangat mendukung pengunjung dalam

melepas penat maupun rekreasi.

2. Dari beberapa hasil survey di atas menunjukan bahwa sebagian besar

responden berpendapat bahwa dalam penataan keanekaragaman hayati, Taman

Balai Kota Bandung sudah rapi.

4.2 Saran

Penulis menyarankan agar pengelola Kawasan Taman Balai Kota Bandung untuk

meningkatkan kenyamanan dan perawatan yang dapat meningkat kan kebersihan dan

penjagaan keanekaragaman hayati. Selain itu, penambahan petugas kebersihan dan

keamanan guna menciptakan taman yang asri dan aman.


PENGARUH SISTEM PERAWATAN TERHADAP
KEBERLANGSUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI
TAMAN BALAI KOTA BANDUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020

Disusun Oleh:
Muhammad Ferdi Inzaghi 10070319146
KELAS D
KELOMPOK 6
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019 M / 1441 H

Anda mungkin juga menyukai