Proposal Skripsi
Oleh :
RAAISUL FADHLAN
170160019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Taman Kota merupakan ruang terbuka hijau berbentuk taman yang disediakan
sebagai fasilitas umum. Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari kota yang tidak
didirikan bangunan atau sedikit mungkin unsur bangunan, terdiri atas unsur alam
(vegetasi dan air) dan unsur binaan antara lain: taman kota, jalur hijau, pohon-
pohon pelindung tepi jalan, hutan kota, kebun bibit, pot-pot kota, pemakaman,
pertanian kota yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan (Kurniawan
& Alfian, 2010). Berdasarkan kutipan tersebut dengan kata lain, Ruang terbuka
hijau yang ada berbentuk bentangan hijau sedikit maupun luas tetapi mempunyai
vegetasi yang dapat memberikan peneduh, manfaat juga estetika terhadap
perkotaan.
Vegetasi yang tepat untuk taman kota adalah vegetasi yang sesuai dengan
kondisi alam dan lingkungan. Pohon merupakan salah satu komponen utama
lanskap yang memiliki banyak fungsi, peran dan manfaat yang berkontribusi dalam
mengendalikan, meningkatkan kualitas udara yang baik di daerah perkotaan. Pohon
juga memberikan banyak manfaat lingkungan di mana mengurangi efek pulau
panas perkotaan, perlindungan iklim mikro, mengurangi polutan lingkungan,
membersihkan udara perkotaan, menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan
meningkatkan kualitas ekologi perkotaan dan mendorong satwa liar. Pohon
menawarkan banyak cara untuk mengurangi dampak lingkungan di kota.
Kota Sigli atau Kecamatan Kota Sigli adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten
Pidie, Aceh, Indonesia yang merupakan pusat administrasi, politik, budaya dan
ekonomi di Kabupaten Pidie. Letak Kota Sigli berada dekat dengan laut yang
memiliki iklim tropis membuat Kota Sigli memiliki suhu yang panas. Oleh karena
itu keberadan ruang terbuka hijau dengan komposisi vegetasi yang mencukupi
sangat bermanfaat untuk mengurangi suhu udara yang panas, sehingga memberikan
kesejukan untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Kota Sigli memiliki ruang terbuka publik berbentuk taman yang berada di
kawasan dekat dengan pantai membuat taman tersebut mempunyai akses jalan yang
baik dari dan kesegala arah. Taman Kota Sigli sering dijadikan sebagai tempat
berkumpul tetapi seringkali fasilitas tidak didaya fungsikan dengan baik oleh
pengguna. Vegetasi yang ada di taman tersebut berupa tanaman hijau dan tanaman
bunga yang ditanami mengelilingi taman dengan jarak tertentu yang berfungsi
sebagai peneduh, peredam polusi dan keindahan di taman tersebut. Taman
Siliwangi juga merupakan salah satu taman Kota yang letaknya berdekatan dengan
taman Kota Sigli. Sama halnya dengan taman Kota Sigli, taman Siliwangi juga
berada pada lokasi strategis. Taman ini juga sering dijadikan sebagai tempat
berkumpul, rekreasi,baik individu maupun kelompok. Kondisi vegetasi taman
Siliwangi juga tidak jauh berbeda dengan taman Kota Sigli, terdapat beberapa
vegetasi yang tumbuh mengikuti bentukan memanjang taman tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi vegetasi dan
potensinya untuk menanggulangi ruang terbuka hijau dari pencemaran udara, suhu
udara serta menjaga keserasian lingkungan perkotaan, terlebih dari hasil penelitian
ini nantinya akan menjadi bahan masukan untuk pertimbangan kebijakan
Pemerintah Kabupaten Pidie dalam rekomendasi vegetasi yang baik sebagai filter
udara perkotaan untuk penyediaan vegetasi yang dapat menanggulangi masalah
pencemaran udara dan suhu udara pada ruang terbuka hijau publik seiring dengan
bertambahnya kendaraan bermotor.
1. Mengetahui apa saja Jenis-jenis dan potensi Vegetasi Ruang terbuka hijau
yang ada di Taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi?
2. Mengetahui fungsi, kesesuaian Vegetasi dan kontribusi Vegetasi terhadap
Taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis-jenis vegetasi apa saja
yang terdapat pada Ruang Terbuka Hijau Khususnya pada Taman Kota Sigli
dan Taman Siliwangi.
2. Fungsi dan kesesuaian kontribusi Vegetasi terhadap Taman Kota Sigli dan
Taman Siliwangi.
1. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat memberikan masukan berupa saran serta sebagai
pertimbangan dalam pengelolahan vegetasi pada ruang terbuka hijau di
Kota Sigli khususnya pada taman-taman kota agar terpelihara dan terjaga
kelestariannya.
2. Bagi Penulis
Untuk menerapkan dan mengasah ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
dan melatih untuk menganalisa permasalahan yang ada dan mencari solusi
serta penyelesaiannya.
3. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan sumber
acuan data bagi penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan vegetasi,
khususnya bidang arsitektur.
1. Penelitian ini berfokus terhadap Vegetasi yang ada di dua taman berbeda
yaitu Taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi
2. Penelitian ini memberikan informasi mengenai jenis dan pemanfaatan
vegetasi untuk lingkungan di sekitar Taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi
3. Penelitian ini menggunakan metode Observasi langsung turun ke lapangan
untuk mengetahui jenis vegetasi yang terdapat pada Taman Kota Sigli dan
Taman Siliwangi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang bagian terpenting dalam penelitian yang membahas
tentang analisis data dari hasil observasi di lapangan juga pembahasan harus sejalan
dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil yang didapatkan
mengenai identifikasi peranan vegetasi terhadap taman kota yaitu Taman Kota Sigli
dan Taman Siliwangi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Identifikasi
Identifikasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penentu
atau penetapan suatu identitas seseorang, benda dan sebagainya. Identifikasi
berasal dari kata Bahasa inggris Identify yang artinya meneliti, menelaah.
2.1.2 Vegetasi
Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari beberapa tumbuhan
yang menempati suatu ekosistem. Tanaman merupakan material lansekap yang
hidup dan terus berkembang. Pertumbuhan tanaman akan mempengaruhi
ukuran besar tanaman, bentuk, tekstur dan warna selama masa
pertumbuhannya. Kualitas dan kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang
sesuai dengan pertumbuhan tanaman (Hakim dan Hardi, 2004: 98). Dengan kata
lain, kelebihan dan nilai suatu ruang terbuka semakin membanyak sebanding
dengan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Demikian juga dengan pemilihan
jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan habitat sangat mempengaruhi daya guna
fungsi dari RTH, misalkan dalam tenaga untuk menekan dampak pencemaran
udara, absorbs debu, menyusutkan bau, meredam kebisingan, mengurangi
abrasi tanah, penahan hujan dan angina secara keseluruhan.
1. Tanaman Pohon
(a) (b)
2. Tanaman Perdu
Tanaman golongan perdu merupakan tanaman berkayu yang pendek
dengan batang yang cukup kaku dan kuat untuk menopang bagian
tanaman. Golongan perdu sendiri biasanya dibagi menjadi 3, yaitu:
perdu rendah, perdu sedang dan perdu tinggi.
(a) (b)
(a) (b)
Gambar 2.1 (a). heliconia, (b). yucca
Sumber: google
Pada Gambar 2.3 merupakan jenis kelompok tanaman semak
dimana tumbuh tinggi dan umumnya bergerompol.
4. Tanaman Merambat (Liana)
Tanaman golongan liana lebih banyak digunakan untuk tanaman
rambat dan tanaman gantung. Mempunyai bentuk batang yang tidak
berkayu dan tidak cukup kuat untuk menopang bagian tanaman
lainnya.
(a) (b)
Gambar 2.4 (a). Air mata pengantin, (b). monstera
Sumber: google
(a) (b)
Gambar 2.5 (a). Lidah buaya, (b). rhoeo
Sumber: google
Pada gambar 2.5 merupakan jenis kelompok tumbuhan herba dan
terna dan sangat mempunyai banyak manfaat yang baik bagi tubuh.
2.1.3 Ruang
Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 menyebutkan Ruang
merupakan wadah yang didalamnya meliputi ruang darat, laut, dan udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagi satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya. Ruang yang dimaksud merupakan suatu wadah yang mencakup alam
semesta, dimana didalamnya terdapat makhluk hidup yang tinggal menetap dann
juga berkumpul secara lama.
Ruang menurut Immanuel Kant yaitu bukanlah sesuatu yang objektif
sebagai hasil pemikiran dan perasaan manusia. Jadi, ruang tidaklah melulu
tentang objek netral melainkan pandangan dari pemikiran dan amatan manusia.
Ruang menurut Plato adalah suatu kerangka juga wadah dimana suatu objek
dan kejadian tertentu berada. Dengan kata lain, ruang adalah suatu yang
mempunyai bentuk tempat, batasan yang tersentuh dan juga teraba.
Oleh karena itu dapat dikatakan ruang sebagai salah satu wadah kosong
untuk melangsungkan kehidupan manusia, juga sebagai sumber daya alam yang
merupakan salah satu karunia Tuhan kepada makhluk hidup.
2.1.4 Taman
Taman dapat diartikan sebagai area alami, buatan atau ruang yang
ditumbuhi vegetasi yang merupakan tempat hidup untuk satwa liar atau habitat
alami. Taman biasanya terdiri dari daerah berumput, batu, tanah dan pohon. Selain
itu, taman juga dapat berisikan bangunan dan artefak lainnya seperti monumen,
air mancur atau struktur taman bermain. Pada umumnya aman memiliki jalur
untuk berjalan, bersepeda, dan aktivitas lainnya. Beberapa taman dibangun di
badan atau anak sungai dan juga terdiri dari area dermaga pantai atau perahu.
Taman (garden) diterjemahkan dari Bahasa Ibrani, Gan yaitu melindungi
atau mempertahankan lahan yang ada dalam suatu lingkungan berpagar, Oden
berarti kegembiraan, kesenangan dan juga kenyamanan. Secara lengkap diartikan
taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan
kesenangan, kegembiraan dan kenyamanan (Laurie, 1986: 9). Taman dibatasi
antara batasan luar dan dalam dimana menciptakan suatu tempat yang berbeda
dari sekitarnya.
2.1.5 Kota
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang memiliki
batasan wilayah administrasi. Kota sendiri merupakan tempat berlangsungnya
suatu proses hidup dan kehidupan, juga dapat diartikan sebagai suatu tempat
berlangsungnya segala aktivitas manusia seperti pemerintahan, pendidikan,
perdagangan, industri dan lain sebagainya dengan infrastruktur yang cukup
lengkap. Kota pada daerah tropis tidak dapat lepas dari lanskep atau taman alami
yang ada di kota dan untuk lahanyang masih kurang penghijauan, maka dibuat
taman kota guna menyeimbangkan dengan kondisi lingkungannya.
Kota merupakan sebuah sistem yaitu sistem terbuka, baik secara fisik
maupun sosial ekonomi, bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara.
Dalam perkembangannya, kota sukar untuk dikontrol dan sewaktu-waktu dapat
menjadi tidak beraturan. Kota merupakan suatu wilayah berkembangnya kegiatan
sisial, budaya dan ekonomi perkotaan yang tidak berstatus sebagai kota
administratif atau kotamadya. Aktifitas dan perkembangan kota mempunyai
pengaruh terhadap lingkungan fisik Prof. Dr. Ir. Zoe’raini Djamal Irwan, M.Si,
tantangan lingkungan & lansekap kota (2004 ; 31). Dengan kata lain, kota
merupakan sebuah sistem, baik secara fisik maupun sosial ekonomi, bersifat tidak
statis yang sewaktu-waktu dapat menjadi tidak beraturan dan susah dikontrol.
Oleh sebab itu dapat diartikan kota adalah salah satu ungkapan kehidupan
manusia yang mungkin paling kompleks, tempat dmana masyarakat tinggal
menetap dan juga bekerja. Kota menjadi tempat organisme melakukan kegiatan
sosial, ekonomi dan juga budaya.
Taman kota merupakan taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala
yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota. Selain itu taman
kota juga mempunyai artian taman umum yang bertujuan untuk mengurangi polusi
udara yang ada di suatu kota, juga berfungsi sebagai penghidupkan dan
pengindahan lingkungan suatu kota.
Beer, A.R, (2003) menyatakan area hijau tempat di dalam atau di sekitar kota
yang menjadi tempat orang berinteraksi dengan lingkungan (tanaman dan hewan).
Taman Kota menjadi area rekreasi dan istirahat penghuni kota. Ruang terbuka hijau
sangat penting dalam menjaga keanekaragaman kehidupan di dalam kota, menjaga
kualitas udara dan suhu kota serta kualitas air. Taman kota menjadi wadah
berkumpul untuk masyarakat kota dalam berinteraksi sosial, edukasi dan juga
rekreasi.
2.2.1 Elemen Taman Kota
Elemen-elemen taman kota terdiri dari:
a. Material Landscape atau Vegetasi
Yang termasuk dalam elemen landscape antara lain:
1. Pohon: tanaman kayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar, dengan
percabangan yang kokoh, termasuk dalam jenis pohon adalah asam
kranji, lamtorogung, akasia, dll.
2. Perdu: Jenis tanaman seperti pohon terapi berukuran kecil, batang cukup
berkayu tetapi kurang tegak dan kokoh, termasuk dalam jenis perdu
adalah kol banda, kembang sepatu, bougenville, dll.
3. Semak: Tanaman yang berukuran kecil dan rendah, tumbuhnya
merambat dan melebar, termasuk dalam jenis semak yaitu teh-tehan, dll.
4. Tanaman penutup tanah: Tanaman yang lebih tinggi rumputnya, berdaun
juga berbunga indah, termasuk dalam jenis tanaman penutup tanah yaitu
krokot dan nanas hias.
5. Rumput: Jenis tanaman pengalas, merupakan tanaman persisi yang
berada diatas tanah, termasuk dalam jenis ini yaitu rumput jepang,
rumput gajah, dll.
b. Material Pendukung atau elemen keras
Yang termasuk dalam material pendukung adalah:
1. Kolam
Taman dengan kolam akan mampu meningkatkan kelembapan
lingkungan sehingga dapat berfungsi sebagai penyejuk lingkungan.
2. Tebing Buatan
Tebing dibuat untuk maksud untuk menyembunyikan tembok pembatas
dinding yang licin massif, agar tidak menyilaukan pada saat matahari
bersinar sepanjang siang. Penambahan air kolam terjun pada tebing
buatan akan menambah suasana sejuk dan nyaman.
3. Batuan
Batuan tidak baik apabila diletakan di tengah taman, sebaiknya
diletakkan agak menepi atau pada salah satu sudut taman. Sebagai batu
yang terpendam di dalam tanah akan memberi kesan alami dan terlihat
menyatu dengan taman akan terlihat lebih indah bila ada penambahan
koloni taman pada sela-sela batuan.
4. Gazebo
Gazebo adalah bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang
berfungsi sebagai tempat beristirahat menikmati taman. Bangku taman
yaitu bangku panjang yang disatukan dengan tempat duduknya dan
ditempatkan di gazebo atau tempat-tempat teduh untuk beristirahat
sambal menikmati taman. Gazebo atau bangku taman bisa terbuat dari
kayu, bambu, besi atau bahkan bahan lainnya yang lebih kuat dan tahan
cuaca. Atapnya dapat bermacam-macam, mulai dari genting, ijuk, alang-
alang atau bahkan yang lainnya.
5. Jalan setapak (Stepping stone)
Jalan setapak atau Stepping stone dibuat agar dalam memelihara taman
tidak merusak rumput dan tanaman, selain itu jalan setapak berfungsi
sebagai unsur variasi elemen penunjang taman.
6. Perkerasan
Perkerasan pad ataman dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
macam bahan, seperti tegel, paving, aspal, batu bata, dll. Tujuan
perkerasan yaitu untuk para pejalan pejalan kaki (pedestrian) atau
sebagai pembatas.
7. Lampu Taman
Lampu taman adalah elemen yang utama dalam sebuah taman dan
diperuntukan untuk menunjang suasana di malam hari. Lampu berfungsi
sebagai penerang taman dan juga sebagai nilai komples pada taman.
Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka suatu
wilayah perkotaan (urban space) yang diisi oleh vegetasi guna mendukung manfaat
langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu
keamanan, kesejahteraan dan keindahan suatu wilayah. Manfaat langsung yang
didapatkan yaitu kayu yang dihasilkan dari vegetasi itu sendiri dan manfaat tidak
langsung berupa kawasan rekreasi, kelestarian lingkungan, sebagai habitat untuk
fauna, pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Menurut Edi Budiharjo dan Djoko Sujarto dalam buku kota berkelanjutan
tahun (2005) ruang terbuka merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan
akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Dengan
adanya pertemuan bersama dan relasi antara orang banyak, kemungkinan akan
timbul berbagai macam kegiatan di ruang umum tersebut.
Hakim & Rustam (1987) menyatakan bahwa ruang terbuka hijau publik
adalah ruang yang berfungsi untuk tempat menampung aktivitas masyarakat, baik
secara individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat
tergantung pada pola dan susunan massa bangunan. Dengan kata lain, ruang terbuka
hijau adalah suatu ruang terbuka yang kawasannya didominasi oleh vegetasi baik
itu pepohonan, semak, rumput-rumputan, serta vegetasi penutup tanah lainnya.
RTH adalah ruang memanjang juga sebagai jalur mengelompok yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Menurut Costanza et.al (1997) taman kota dalam skala kecil tetap mampu
menyediakan area istirahat dan rekreasi seperti hutan dan area hijau yang lainnya.
Dengan kata lain, ruang terbuka hijau juga berfungsi menyerap kebisingan antara
lalu lintas jalan raya dengan area perumahan. Pepohonan yang tumbuh atau ditanam
memiliki nilai estetika dan berperan menciptakan pemandangan kota yang menarik
(Morancho, 2003). Manfaat yang dimiliki sangat beragam tergantung jenis vegetasi
yang ditanam. Selain memiliki dampak posistif bagi manusia juga mempunyai
dampak posistif untuk lingkungan sekitarnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di Taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi
yang sama-sama berlokasi di Gampong Blok Bengkel, Kecamatan Kota Sigli,
Kabupaten Pidie.
(a) (b)
Gambar 3.1 (a). Lokasi Taman Kota Sigli, (b) Lokasi Taman Siliwangi
Sumber: Google Maps (2021)
Pada gambar 3.1 menunjukan lokasi taman yang saling bedekatan dan
sangat strategis juga mudah diakses. Taman Siliwangi dan juga taman Kota Sigli
merupakan dua di antara taman kota yang dimiliki oleh kota sigli dan
mempunyai fungsi positif bagi masyarakat kota.
1. Observasi
Observasi dilakukan pada hari Minggu, 23 Mei 2021 dan terhenti pada
hari Selasa, 25 Mei 2021. Penelitian ini melakukan pengamatan selama 3
hari berturut-turut pada hari libur pagi dan 2 hari kerja dan pada waktu-
waktu tertentu. karena merupakan hari yang tidak terlalu ramai pengunjung
sehingga dapat dengan leluasa dalam mengamati serta menghitung jumlah
vegetasi yang ada.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang bertujuan untuk membantu
peneliti dalam mengumpulkan bukti otentik dalam penelitian pada kedua
taman Kota Sigli dan Taman Siliwangi.
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan untuk pengumpulan data-data yang terdapat
dari berbagai macam sumber, seperti: buku-buku, jurnal acuan, dan juga
bacaan yang berkaitan dengan tema sehingga penelitian akan bersifat lebih
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA