Anda di halaman 1dari 22

ANALISA GUIDELINES RUANG TERBUKA PUBLIK DI

BUNDERAN REKTORAT UNIVERSITAS LAMPUNG

LAPORAN RUANG TERBUKA PUBLIK

Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah


Ruang Terbuka Publik

Di susun oleh:

PERIYANTI
121390028

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN
KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
DAFTAR ISI

BAB 1 ..................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 7
METEDOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 7
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 7
2.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 7
BAB III ................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 8
3.1 Gambaran Umum Bunderan Rektorat UNILA ............................................. 8
3.2 Aksesibilitas Ruang Terbuka Publik .............................................................. 8
3.3. Elemen Penarik Perhatian............................................................................. 9
3.4 Aktivitas di Tepi Ruang Publik...................................................................... 9
3.5 Keamanan dan Kenyaman di Ruang Publik ................................................ 10
3.6 Ruang Publik yang Nyaman dan Menyenangkan ....................................... 10
3.7 Mendukung Rasa Tempat dan Karakter Lokal di Ruang Publik ................. 10
3.8 Pemeliharaan Fasilitas yang ada di Ruang Publik ........................................11
BAB IV ..................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 12
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 12
4.2 SARAN ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13
Gambar 1 Peta Lokasi ......................................................................................................... 8
Gambar 2 Area Pedestrian .................................................................................................. 8
Gambar 3 Jalur Masuk ........................................................................................................ 8
Gambar 4 Air Mancur ......................................................................................................... 9
Gambar 5 Pengunjung yang Berdatangan ........................................................................... 9
Gambar 6 Area Tempat Duduk Informal ............................................................................ 9
Gambar 7 Area Tepi Perbedaan Level ................................................................................ 9
Gambar 8 Lampu Taman................................................................................................... 10
Gambar 9 Pagar Rendah ................................................................................................... 10
Gambar 10 Bangku Taman Formal ................................................................................... 10
Gambar 11 Air Mancur ..................................................................................................... 11
Gambar 12 Tanaman Hias ................................................................................................. 11
Gambar 13 Jalan Aspal ..................................................................................................... 11
Gambar 14 Tim Pengelola ................................................................................................ 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Lampung (Unila) merupakan perguruan tinggi negeri tertua dan
pertama di Lampung. Universitas ini didirikan pada tahun 1965. Kampus Unila
awalnya berada di tiga lokasi berbeda, kemudian pada tahun 1973 semua fakultas
berada di tempat yang sama yaitu di Jalan Soemantri Brojonegoro, Gedung
Meneng, Bandar Lampung. Kampus Unila memiliki keanekaragaman flora yang
cukup besar yakni lebih dari 100 spesies pohon, sehingga julukannya "Kampus
Hijau". Kampus Unila mempunyai beberapa titik lingkungan yang sangat menonjol
karakteristik yang berbeda. Beberapa tempat memiliki lingkungan yang
menyediakan nuansa yang bagus. Namun, di tempat lain ada wilayah yang belum
terdampak. Kampus Unila mempunyai vegetasi yang melimpah. Namun,
Keanekaragaman yang besar ini tidak didukung oleh desain yang baik jadi terlihat
tidak teratur. Oleh karena itu diperlukan perbaikan perencanaan lingkungan hidup
ke arah yang lebih baik. Tindakan perbaikan harus dimulai dengan evaluasi.
(YUKA, 2017)
Universitas Lampung sebagai salah satu kawasan hijau di Bandar Lampung
sesuai dengan kondisi kenyamanan termalnya di bawah pengaruh kondisi vegetasi
seperti (beringin, sengon buto, akasia dan mahoni). (Saputri, 2021) Aspek estetika
ruang terbuka hijau adalah: ruang untuk menunjang keindahan kampus dan ruang
untuk membingkai pemandangan melembutkan kesan kaku bangunan kampus.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu bentuk budidaya


tanaman pada suatu kawasan fungsi ekologis kawasan hijau adalah menciptakan
iklim mikro yang bagus, menyerap air hujan dan menjaga ekosistem. Jumlahnya
semakin meningkat dan kekuatan spesies tumbuhan yang terdapat di kawasan
Ruang Terbuka Hijau meningkat Pembukaan lahan hijau dalam mengatasi
permasalahan lingkungan, selain itu, keberadaan vegetasi Ruang terbuka hijau
dapat mempengaruhi kondisi iklim mikro seperti suhu udara, kelembaban udara dan
Radiasi sinar matahari. (Riniarti, 2016) Ruang terbuka publik merupakan bagian
kota yang sangat penting kehadirannya dalam kehidupan kota Sebagai ruang
terbuka publik, masyarakat dapat melakukan banyak aktivitas individu atau
kelompok. (Hantono, 2018)
Luas wilayah Bandar Lampung adalah 19.722 ha. Berdasarkan UU Nomor
26 Tahun 2007 pasal 29 (2) Pemerintah Kota Bandar Lampung harus memiliki
paling sedikit 5.916 hektar (30% luas) RTH dan pemerintah kota setidaknya wajib
memberikan sedikitnya 3.944 hektare lahan milik Pemprov DKI untuk kawasan
hijau (20% dari luas wilayah). (dewi, 2014) Undang-undang Perencanaan Daerah
menyatakan “Hubungan Kawasan hijau suatu kawasan perkotaan paling sedikit
harus mencakup 30% dari luas wilayah perkotaan” (UU Nomor. 26 Tahun 2007
Pasal 29 ayat 2). Rencana kota harus memuat rencana peruntukan dan pemanfaatan
kawasan hijau, yang luasnya sekurang-kurangnya: 30% dari wilayah perkotaan.
Rencanakan untuk menyediakan dan menggunakan kawasan hijau termasuk dalam
RTRW dan RTR perkotaan yang merupakan rencana wilayah dalam wilayah
perkotaan. (dewi, 2014)

Laporan ini mengkaji kelayakan ruang terbuka publik di Bandar Lampung,


khususnya di Lingkungan Bundaran Rektorat Universitas Lampung (UNILA).
Laporan ini mengkaji status taman saat ini dan memberikan informasi mengenai
kelayakannya dan apakah taman tersebut memenuhi standar ruang terbuka publik.

1.2 Rumusan masalah


Masalah dengan laporan ini adalah:

1. Apakah Lingkungan Bunderan Rektorat Universitas Lampung (UNILA)


sudah mematuhi guidelines Standar Ruang Terbuka Publik?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kesesuaian
ruang terbuka publik di kawasan Bunderan Rektor UNILA kepada pengunjung dan
civitas akademika Universitas Lampung dan Institut Teknologi Sumatera. Saya
berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah kota
Bandar Lampung untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka publik.
1.4 Manfaat Penelitian
Laporan ini bermanfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah kota karena
memberikan gambaran mengenai status Bundaran Rektorat Universitas Lampung.
Laporan penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi pemerintah kota untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas ruang terbuka publik di kota Bandar Lampung.
BAB II

METEDOLOGI PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di bundaran depan Rektorat Universitas Lampung
(UNILA) kota Bandar Lampung. Survei dilakukan pada tanggal 5 Desember 2023
dan berlangsung selama 1 hari. Dengan adanya survey ini kami ingin mengetahui
kondisi tapak dan jumlah pengunjung pada saat survey dilakukan.

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan observasi langsung sebagai teknik
pengumpulan datanya. Pengamatan menentukan apakah guidelines tersebut
memenuhi persyaratan ruang terbuka publik. Observasi juga dilakukan untuk
mengetahui keadaan kawasan, apakah kondisi kawasan baik atau tidak.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Bunderan Rektorat UNILA


Bunderan Rektorat UNILA merupakan Icon Kampus karena sering kali
digunakan sebagai tempat mahasiwa/I atau para pengunjung mengabadikan foto.
Pada area ini memiliki jumlah pengunjung yang cukup ramai Ketika sedan gada
acara dan sore hari, sehingga di waktu siang hari area tersebut sepi pengunjung.
Dari segi fasilitas yang ada pada tapak tersebut sudah cukup terpenuhi,
adanya Lampu Taman, Bench, Air Mancur, dan Pedestrian. Terdapat tanaman di
sekitar air mancur tetapi belum tertata dengan baik. Pada area tersebut masih cukup
terawat karena berada di Kawasan kampus.

Gambar 1 Peta Lokasi

3.2 Aksesibilitas Ruang Terbuka Publik


Bundaran ini terletak di kawasan pendidikan yaitu. Kampus Unila, letaknya
berada di tengah-tengah kampus itu sendiri. Kawasan ini cukup dekat dengan
pemukiman warga dan Unila sendiri mempunyai akses yang leluasa sehingga bisa
ditempati pengunjung, kemudian kondisi jalan setapak masih bagus sehingga aman
dan nyaman bagi pejalan kaki. Lalu ada pintu masuk berupa tangga yang
menghadap langsung ke air mancur sehingga membuat pejalan kaki senang dengan
pemandangannya.

Gambar 2 Area Pedestrian Gambar 3 Jalur Masuk


3.3. Elemen Penarik Perhatian
Terdapat air mancur di area bundaran yang merupakan sound point kampus
itu sendiri. Air mancur sendiri merupakan spot foto ketika ada yang wisuda karena
pemandangannya yang indah dan di belakang air mancur terdapat Gedung Rektorat.
Di area bundaran sendiri tidak terdapat pohon besar, yang ada hanya bunga dan
semak, namun di sekitar bundaran sendiri terdapat pohon-pohon besar yang sudah
berumur puluhan tahun, sehingga tajuk pohonnya pun sudah besar. Ada juga
pengunjung dari luar kampus Unila yang datang ke kawasan tersebut hanya sekedar
untuk berfoto. Tidak terdapat area kios, taman bermain maupun kafe karena area
tersebut terletak di tengah kampus.

Gambar 4 Air Mancur Gambar 5 Pengunjung yang Berdatangan

3.4 Aktivitas di Tepi Ruang Publik


Karena Bunderan ini berada di titik Tengah area kampus UNILA sehingga area
tersebut di kelilingi oleh bangunan Gedung kuliah. Gedung bangunan tersebut
menciptakan nuansa terlindungi serta keamanan dikarena jendela dan pintu Gedung
kelas tersebut menghadap langsung ke area Bunderan. Pada area bunderan tersebut
terdapat perbedaan level ketinggian untuk memisahkan dengan area jalan. Pada area
bunderan juga terdapat tempat duduk informal yang dapat digunakan oleh para
mahasiwa/I serta pengunjung beristirahat serta pada area tersebut juga menghadap
langsung ke area bunderan yang terdapat air mancurnya.

Gambar 6 Area Tempat Duduk Informal


Gambar 7 Area Tepi Perbedaan Level
3.5 Keamanan dan Kenyaman di Ruang Publik
Belum adanya toilet umum di area bundaran untuk menunjang kenyamanan
kawasan. Area bundaran dilengkapi dengan pagar rendah dan celah ketinggian yang
dapat menjamin keselamatan pengunjung, serta memisahkan lalu lintas kendaraan
dan pejalan kaki sehingga lebih aman. Bundaran ini juga dilengkapi dengan lampu
taman, sehingga jika ingin berkunjung pada malam hari tidak perlu khawatir karena
sudah dilengkapi dengan penerangan.

Gambar 8 Lampu Taman Gambar 9 Pagar Rendah

3.6 Ruang Publik yang Nyaman dan Menyenangkan


Hanya terdapat pohon palem di area bundaran, sehingga tidak ada pohon
peneduh atau pelindung angin di lahan tersebut. Kawasan ini dilengkapi dengan
fasilitas bangku taman yang bagus, namun kekurangannya adalah bangku tersebut
masih terlalu pendek. Tidak ada peta lokasi. Secara keseluruhan, kawasan ini
memberikan rasa tenang dan nyaman selama berada di kawasan tersebut sehingga
membuat pengunjung ingin tinggal lebih lama.

Gambar 10 Bangku Taman Formal

3.7 Mendukung Rasa Tempat dan Karakter Lokal di Ruang Publik


Universitas Lampung sendiri termasuk dalam 10 universitas terbaik di
Indonesia. Oleh karena itu, UNILA membangun sebuah ikon yang unik bagi
UNILA itu sendiri. Terdapat air mancur di area bundaran. Air mancur sendiri
merupakan tempat dengan pesona indah yang menciptakan lingkungan yang
harmonis dan damai. Setiap tetes air mancurnya sendiri menimbulkan efek
menenangkan dan menciptakan lingkungan yang sejuk. Air mancur juga berguna
sebagai penyaring udara. Kehadiran air mancur ini mampu menyaring berbagai zat
beracun dan kotoran udara. Terdapat juga pola penanaman di sekitar air mancur
yang memberikan kesan indah pada area air mancur.

Gambar 12 Tanaman Hias


Gambar 11 Air Mancur

3.8 Pemeliharaan Fasilitas yang ada di Ruang Publik


Pada Kawasan Universitas Lampung sendiri merupakan Ruang Terbuka
Publik. Fasilitas serta tanaman yang terdapat di sekitar bundaran tersebut masih
cukup bagus (terawat) di karenakan UNILA sendiri masih memiliki Tim Perawatan
yang beroperasi. Sehingga tanaman dan fasilitas yang ada di sana masih tetap
terjaga dengan baik. Terdapat juga jalanan aspal yang masih bagus dan terawatt di
karenakan tidak adanya mobil-mobil besar yang masuk ke dalam area kampus
tersebut. Tetapi, pada area tersebut tidak adanya area resapan karena di sekeliling
bundaran terdapat jalanan yang sudah di aspal, paving pedestrian sehingga rata-rata
daerah tersebut merupakan elemen hardscape. Pada Kawasan UNILA sendiri tidak
adanya pasar dadakan, pameran, atau layanan Masyarakat lainnya karena area
tersebut merupakan area Pendidikan yang berada di Tengah-tengah kampus,
kalaupun ada kegiatan seperti itu akan di laksanakan di area GSG.

Gambar 13 Jalan Aspal Gambar 14 Tim Pengelola


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Universitas Lampung (Unila) merupakan perguruan tinggi negeri tertua dan
pertama di Lampung. Universitas ini didirikan pada tahun 1965. Kampus Unila
awalnya berada di tiga lokasi berbeda, kemudian pada tahun 1973 semua fakultas
berada di tempat yang sama yaitu di Jalan Soemantri Brojonegoro, Gedung
Meneng, Bandar Lampung. Ruang terbuka publik merupakan bagian kota yang
sangat penting kehadirannya dalam kehidupan kota Sebagai ruang terbuka publik,
masyarakat dapat melakukan banyak aktivitas individu atau kelompok. Pada area
ini memiliki jumlah pengunjung yang cukup ramai Ketika sedan gada acara dan
sore hari, sehingga di waktu siang hari area tersebut sepi pengunjung. Pada area
tersebut masih cukup terawat karena berada di Kawasan kampus. Hanya terdapat
pohon palem di area bundaran, sehingga tidak ada pohon peneduh atau pelindung
angin di lahan tersebut. Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas bangku taman yang
bagus, namun kekurangannya adalah bangku tersebut masih terlalu pendek.
Terdapat air mancur di area bundaran. Terdapat juga pola penanaman di sekitar air
mancur yang memberikan kesan indah pada area air mancur.

4.2 SARAN
Pohon peneduh dapat ditambahkan pada area tapak agar pengunjung dapat
beristirahat di bawahnya ketika cuaca sedang panas. Kemudian ditambahkan peta
informasi agar pengunjung dapat melihat keberadaannya sehingga pengunjung
yang baru pertama kali tidak bingung. Tingkatkan perawatan dan pembersihan
secara berkala karena masih terdapat puing-puing sampah di kawasan pejalan kaki.
DAFTAR PUSTAKA

dewi, C. (2014). ANALYSIS OF GREEN OPEN SPACE IN THE CITY OF


BANDAR LAMPUNG. PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAIND &
TEKNOLOGI V SATEK & INDONESIA HIJAU.
Hantono, D. (2018). ASPEK PERILAKU MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL. National Academic Journal of Architecture.
Riniarti, M. (2016). KAJIAN IKLIM MIKRO DI BAWAH TEGAKAN RUANG
TERBUKA HIJAU. Jurnal Sylva Lestari.
Saputri, N. P. (2021). KENYAMANAN TERMAL RUANG TERBUKA HIJAU.
RUANG TERBUKA HIJAU.
YUKA, R. C. (2017). PEMETAAN KUALITAS VISUAL LANSKAP KAMPUS
UNIVERSITAS LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai