Disusun Oleh:
Nisa Nur Hakikiah 3506200205
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
2.4 Hipotesis…………………………………………….....................................................8
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................9
Lampiran Angket……………………...…………………………………………...…...….15
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya DLH diharapkan dapat mengruangi permasalahan lingkungan.
Surtikanti (2009: 29) mengatakan bahwa ”masalah lingkungan merupakan akibat
dari ulah tangan manusia dalam mempertahankan hidup serta dalam
mempertahankan kesejahteraan manusia, sehingga permasalahan lingkungan
merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat”. Artinya bahwa setiap
kegiatan manusia harus mengarah kepada kehidupan dan kegiatan pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) demi menyelamatkan lingkungan
alam dari kerusakan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar
terhadap situasi. Menurut KBBI persepsi adalah tanggapan (penerimaan)
langsung dari sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
pancaindranya. Mac Iver, J.L Gillin masyarakat adalah kumpulan individu-
individu yang saling bergaul berinteraksikarena mempunyai nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama
berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat
oleh suatu identitas bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas maka persepsi masyarakat dapat
didefinisikan sebagai rangkaian proses kognitif yang dialami masyarakat
terhadap suatu objek, peristiwa, / hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan cara menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tersebut
dengan menggunakan media penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman.
Persepsi masyarakat adalah tanggapan tentang lingkungan dari kumpulan
individu-individu yang saling berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur kebutuhan bersama berupa sistem
adat-istiadat yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu identitas bersama
yang diperoleh melalui interpretasi data indera.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Manusia
Menurut Sarwono (1995), faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan
persepsi yaitu faktor budaya, status sosial ekonomi, usia, agama, dan
interaksi antara peran gender, desa/kota, dan suku.
Krech dan Cruthcfield dalam Rakhmat (1996) menjelaskan bahwa
perbedaan persepsi bisa terjadi karena terdapat 4 prinsip dasar dalam proses
pembentukan persepsi, yaitu:
• Persepsi dipengaruhi oleh karakteristik orang yang memberikan
respons pada stimuli yang diterima.
• Persepsi bersifat selektif secara fungsional, di mana seseorang dalam
mempersepsikan suatu stimulus melalui proses pemilihan.
• Persepsi yang selalu diorganisasikan dan diberi arti memiliki suatu
medan kesadaran yang memberi struktur terhadap gambaran yang
muncul kemudian.
• Persepsi ditentukan oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan.
Menurut Miftah Thoha (2005: 149-156) faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut.
1) Faktor-faktor perhatian dari luar
• Intensitas (Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat
dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari
luar, layaknya semakin besar pula hal-hal itu dapat dipahami
/ to be perceived).
• Ukuran (Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar
ukuran sesuatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa
diketahui atau dipahami).
• Keberlawanan (Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa
stimuli luar yang penampilannya berlawanan dengan latar
belakangnya / sekelilingnya / yang sama sekali di luar
4
sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian).
• Pengulangan (repetition, Stimulus dari luar yang diulang
akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan
dengan yang sekali dilihat).
• Gerakan (Prinsip gerakan ini menyatakan bahwa orang akan
memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang
bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari
obyek yang diam.
• Baru (situasi eksternal yang baru maupun yang sudah
dikenal dapat digunakan sebagai penarik perhatian.
7
Kerangka pemikiran pada penelitia ini di uraikan sebagai berikut:
Kondisi Lingkungan
Hidup di Pangandaran
Kebijakan Pemerintah
Terhadap Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dirumuskan, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kondisi lingkungan di kawasan wisata sangata mempengaruhi terhadap
kebijakan tentang pengelolaan lingkungan yang dibuat oleh pemerintah
2. Bahwa persepsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di kawasan wisata.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
3.3 Unit Analisis, Populasi dan Sampel Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau
suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek
penelitian (Hamidi, 2010:95). Unit analisis pada penelitian ini adalah masyarakat.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat desa Pananjung (desa kawasan wisata ) yang yang berjumlah 7.956
orang.
Sampel
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber
data dalam penelitian.
Metode pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin
(Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 74) dengan taraf signifikansi 10%. n (ukuran sampel
yang dibulatkan)
N(ukuran populasinya)
e (taraf signifikansi 10% (0,10))
Berdasarkan rumus Slovin perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut:
n = N / (1 + (N x e²))
= 7.956 / (1 + (7.956 x 0,102))
= 7.956 / (1 + (79,56)
= 7.956 / 80,56
=98,758
=99 orang
Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 99 orang.
Pembagian jumlah responden di bagi kepada 2 dusun yang ada di Desa Pananjung Yaitu sebagai
berikut.
Karang Salam 50
Bojong Jati 49
10
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Observasi
Menurut Riyanto (2010:96) observasi merupakan metode pengumpulan
data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak
langsung. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung di lokasi
penelitian. Dalam penelitian ini data yang diambil melalui teknik
observasi adalah data tentang gambaran umum daerah penelitian.
b. Penyebaran Angket / Kuisioner
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2012: 142).
Angket digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan lingkungan pada kawasan wisata di Pangandaran.
Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan proses pemeriksaan dokumen yang dapat
memberi informasi secara tepat dan akurat, maka diperlukan pedoman atau
panduan yang akan mengarahkan pemeriksa terhadap aspek yang perlu
dilakukan secara sistematis (Sedarmayanti, 2011:92). Pedoman observasi
pada penelitian ini berisi mengenai keterangan mengenai kondisi fisik dan
kondisi sosial pada kawasan wisata di Pangandaran.
b. Angket / kuisioner
Angket / kuesioner adalah instrumen berupa daftar pertanyaan tertulis yang
harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk
pengisiannya (Sanjaya, 2015, hlm. 255).
Angket / kuisioner pada penelitian ini berupa beberapa pertanyaan terkait
dengan presepsi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup di
kawasan wisata di Pangandaran.
11
Teknik Pengolahan / Analisa Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka
ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu Hasan (2010: 24),
adapun tahap pengolahan data sebagai berikut:
1. Editing
Editing merupakan pengecekan / pengoreksian data yang telah dikumpulkan. Editing
bertujuan untuk menghilangkan kesalahankesalahan yang terdapat pada pencatatan
di lapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding
Coding merupakan pemberian/pembuatan kode-kode pada tiaptiap data yang
termasuk kedalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat yang bentuk
angka atau huruf yang memberikan petunjuk pada suatu informasi / data yang akan
dianalisis.
3. Tabulasi
Tabulasi merupakan pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Tujuan tabulasi yaitu data menjadi tersusun
secara teratur, lebih sederhana serta mudah dibaca dan dipahami maknanya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitia ini adalah analisis deskriptif. Data
yang diperoleh dalam penelitian dibuat dalam bentuk yang lebih sederhana agar mudah
dimengerti dan dipahami. Data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase,
kemudian dideskripsikan.
3.6 Jadwal Penelitian
Tabel Jadwal Penelitian
12
DAFTAR PUSTAKA
Alfiandra. 2009. Kajian partisipasi masyarakat yang melakukan pengelolaan
persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang
[tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN
“PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA
KAWASAN WISATA DI PANGANDARAN”
Pedoman angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi guna penulisan
usulan Skripsi dalam rangka menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Galuh Ciamis.
Dengan maksud tersebut, maka saya memohon atas kesediaan Bapak/Ibu untuk
dapat memberikan informasi sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan.
Segala informasi yang telah diberikan akan tetap terjaga kerahasiaannya dan
hanya untuk kepentingan penelitian.
Atas ketersediaan pengisian kuisioner yang Bapak/Ibu lakukan, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
15
No. Responden :
ANGKET PENELITIAN “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEL-
OLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KECAMATAN NGAMPILAN KOTA
YOGYAKARTA” Identitas Responden
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Umur :
d. Alamat :
e. Pendidikan Terkhir :
f. Pekerjaan :
16
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kesesuaian pengelolaan lingkungan hidup yang
dilakukan pemerintah daerah dengan pembangunan berkelanjutan?
10. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya masyarakat dalam pencegahan pencemaran dan
kerusakan lingkungan?
17
14. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran yang sudah masyarakat lakukan dalam upaya
penanggulangan pencemaran lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya penghentian sumber pencemaran lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
16.Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran pemerintah dalam upaya penghentian
pencemaran dan kerusakan lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
17. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya konservasi (perbaikan) sumber daya alam di
lingkungan sekitar?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
18. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pengawasan perizinan lingkungan pemerintah daerah
terhadap penanggung jawab usaha?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
19. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran masyarakat dalam melakukan pengaduan dugaan
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
20. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran pemerintah
daerah dalam mensosialisasikan kebijakan tentang pelestarian lingkungan kepada
masyarakat?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
18