Anda di halaman 1dari 22

USULAN PENELITIAN

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP PADA KAWASAN WISATA
DI KABUPATEN PANGANDARAN

Disusun Oleh:
Nisa Nur Hakikiah 3506200205

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………....…i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian ..........……………………………………………………....1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………......................................2

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………...............................2

1.4 Kegunaan Penelitian ……………………………………………..................................2


BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................3

2.1 Penelitian Terdahulu ..........………………………………….. ………………….…....3

2.2 Landasan Teori …………………………………………….. .......................................3

2.3 Kerangka Pemikiran…………………………………………………...........................7

2.4 Hipotesis…………………………………………….....................................................8
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................9

3.1 Desain Penelitian ..........………………………………………………………..….…..9

3.2 Operasional Konsep………………………………………………………..……….….9

3.3 Unit Analisis, Popilasi, Sampel ………………………………………..………...........10

3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….........................11

3.5 Teknik Pengolahan Data / Analisis Data………………………………………………12

3.6 Jadwal Penelitian …………………………………………….......................................12


Daftar Pustaka.......................................................................................................................13

Lampiran Angket……………………...…………………………………………...…...….15

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ..i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ..ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 3
2.2 Landasan Teori ............................................................................ 3
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................... 3
2.4 Hipotesis...................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 8
3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 9
3.2 Operasional Konsep .................................................................... 9
3.3 Unit Analisis, Populasi, Sampel .................................................. 10
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 11
3.5 Teknik Pengelolaan/Analisis Data .............................................. 12
3.6 Jadwal Penelitian......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN ANGKET ...................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Lingkungan hidup merupakan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa
berupa ruang bagi kehidupan dalam segala aspek sesuai dengan wawasan nusantara
dalam rangka memberdaya gunakan sumber daya alam untuk memajukan
kesejahteraan makhluk hidup. Lingkungan juga merupakan kombinasi dari kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam yang tumbuh di atas tanah maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia. Pada
dasarnya keadaan lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia karena
keberadaan manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungan tempat tinggal.
Lingkungan tempat hidup manusia sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Adapun komponen lingkungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia yaitu
udara yang setiap detik dihirup oleh manusia, air yang diminum setiap hari, serta
tanah yang menyediakan berbagai kebutuhan bahan makanan .
Lingkungan hidup menjadi bagian mutlak yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Namun terkadang, campur tangan manusia itu dapat
berdampak negatif dan positif terhadap lingkungan. Menurut (Anggraeni, 2000:5).
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain”.
Pangandaran merupakan daerah pariwisata yang sudah terkenal di jawa barat.
Keadaan lingkunganpun sudah seharunya diperhatikan oleh semua masyarakat dan
elemen pemerintah demi menjaga kelestarian lingkungan di tempat wisata. Peran
masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan di daerah Pangandaran.
Permasalahan sampah di tempat wisata dari dulu sampai sekarang sering
diperbincangkan di dunia pariwisata. Dampak dari penumpukan sampah di area
wisata dirasakan oleh lingkungan sekitar. Mulai dari pencemaran ekosistem laut,
pencemaran udara, hingga berdampak langsung terhadap kesehatan manusia.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan telah
disebutkan, bahwa setiap orang berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan daya
tarik wisata. Setiap orang juga memiliki kewajiban untuk ikut serta membantu
terciptanya suasana aman, tertib, bersih, dan menjaga kelestarian lingkungan
destnasi pariwisata. Jadi sudah jelas bahwa setiap orang (wisatawan, warga sekitar,
pengelola wisata) wajib untuk menjaga kelestarian lingkungan. Aktivitas masyrakat
dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar maka harus diwaspadai oleh
Dinas lingkungan Hidup (DLH). Dinas Lingkungan Hidup merupakan suatu wadah
yang menaungi semua persoalan mengenai lingkungan. DLH bertugas untuk
mengelola dan mengawasi permasalahan lingkungan

1
Dengan adanya DLH diharapkan dapat mengruangi permasalahan lingkungan.
Surtikanti (2009: 29) mengatakan bahwa ”masalah lingkungan merupakan akibat
dari ulah tangan manusia dalam mempertahankan hidup serta dalam
mempertahankan kesejahteraan manusia, sehingga permasalahan lingkungan
merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat”. Artinya bahwa setiap
kegiatan manusia harus mengarah kepada kehidupan dan kegiatan pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) demi menyelamatkan lingkungan
alam dari kerusakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penilitian yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana persepsi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup pada
kawasan wisata di Pangandaran
2. Apa saja permasalahan tentang lingkungan hidup yang terjadi di
pangandaran
3. Strategi apa saja yang sudah ditempuh oleh pemerintah dalam penanganan
masalah lingkungan hidup di Pangandaran

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat dan pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan hidup di tempat wisata di Pangandaran
- Agar dapat mengetahui Apa saja permasalahan tentang lingkungan hidup
yang terjadi di pangandaran
- Untuk mengetahui Strategi apa saja yang sudah ditempuh oleh pemerintah
dalam penanganan masalah lingkungan hidup di Pangandaran

1.4 Kegunaan Penelitian


Penelitian ini diharapkan berguna secara teoritis dan praktis.
Kegunaan teoritis : Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman mengenai lingkungan hidup serta dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pembaca.
Kegunaan Praktis: Diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh
masyarakat agar dapat menjaga lingkungan dan mengelola lingkungan untuk
menunjang kehidupan di masa yang akan datang. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan rekomendasi dan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil
dan membuat kebijakan mengenai permasalahan lingkungan hidup.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka penulis akan
mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi
dalam penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut :
Penelitian pertama dilakukan oleh Antonio Lelo Taci. (2011) dalam tesis yang
berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada Kegiatan Bidang
Pariwisata . Penelitian ini menggunakan metode survei dengan hasil ststistik
kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi (tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan) memiliki pengaruh yang kuat
terhadap persepsi masyarakat tentang penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada pembangunan bidang pariwisata.
Semakin baik tingkat pengetahuan responden, maka semakin baik pengaruhnya
terhadap persepsi penerapan UKLUPL pada pembagunan bidang pariwisata.
Penelitian kedua dilakukan oleh Dwiyacitra Tansatrisna (2014) dalam skripsi yang
berjudul Persepsi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pedekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang didukung oleh data
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal individu
memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan persepsi
dan partisipasi masyarakat.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Lutfi Kristiana Palupi (2014) dalam skripsi yang
berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup di
Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Dalam penelitian ini menjelaskan
bahwa Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup di Kecamatan
Ngampilan Kota Yogyakarta merupakan penilaian masyarakat terhadap upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
2.2 Landasan Teori
Dalam menjawab penelitian ini, peneliti memerlukan teori sebagai alat
menganalisis permasalahan yang ada pada rumusan masalah.
1. Persepsi masyarakat
Menurut Miftah Thoha (2005: 141-142), persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi
terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran

3
yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar
terhadap situasi. Menurut KBBI persepsi adalah tanggapan (penerimaan)
langsung dari sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
pancaindranya. Mac Iver, J.L Gillin masyarakat adalah kumpulan individu-
individu yang saling bergaul berinteraksikarena mempunyai nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama
berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat
oleh suatu identitas bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas maka persepsi masyarakat dapat
didefinisikan sebagai rangkaian proses kognitif yang dialami masyarakat
terhadap suatu objek, peristiwa, / hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan cara menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tersebut
dengan menggunakan media penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman.
Persepsi masyarakat adalah tanggapan tentang lingkungan dari kumpulan
individu-individu yang saling berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur kebutuhan bersama berupa sistem
adat-istiadat yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu identitas bersama
yang diperoleh melalui interpretasi data indera.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Manusia
Menurut Sarwono (1995), faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan
persepsi yaitu faktor budaya, status sosial ekonomi, usia, agama, dan
interaksi antara peran gender, desa/kota, dan suku.
Krech dan Cruthcfield dalam Rakhmat (1996) menjelaskan bahwa
perbedaan persepsi bisa terjadi karena terdapat 4 prinsip dasar dalam proses
pembentukan persepsi, yaitu:
• Persepsi dipengaruhi oleh karakteristik orang yang memberikan
respons pada stimuli yang diterima.
• Persepsi bersifat selektif secara fungsional, di mana seseorang dalam
mempersepsikan suatu stimulus melalui proses pemilihan.
• Persepsi yang selalu diorganisasikan dan diberi arti memiliki suatu
medan kesadaran yang memberi struktur terhadap gambaran yang
muncul kemudian.
• Persepsi ditentukan oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan.
Menurut Miftah Thoha (2005: 149-156) faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut.
1) Faktor-faktor perhatian dari luar
• Intensitas (Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat
dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari
luar, layaknya semakin besar pula hal-hal itu dapat dipahami
/ to be perceived).
• Ukuran (Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar
ukuran sesuatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa
diketahui atau dipahami).
• Keberlawanan (Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa
stimuli luar yang penampilannya berlawanan dengan latar
belakangnya / sekelilingnya / yang sama sekali di luar

4
sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian).
• Pengulangan (repetition, Stimulus dari luar yang diulang
akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan
dengan yang sekali dilihat).
• Gerakan (Prinsip gerakan ini menyatakan bahwa orang akan
memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang
bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari
obyek yang diam.
• Baru (situasi eksternal yang baru maupun yang sudah
dikenal dapat digunakan sebagai penarik perhatian.

2) Faktor-faktor dari dalam (Internal Set Factors)


• Belajar atau pemahaman learning (Semua faktor-faktor dari
dalam yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu
obyek, sehingga menimbulkan adanya persepsi didasarkan
dari kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan selaras
dengan proses pemahaman atau belajar /learning).
• Motivasi (persepsi mempunyai pengaruh yang besar pada
motivasi atau sebaliknya).
• Kepribadian (Kepribadian dapat memberikan dampak
terhadap cara seseorang melakukan persepsi pada
lingkungan di sekitarnya).

2. Pengelolaan Lingkungan Pada Kawasan Wisata


Menurut Syahrul Machmud dalam buku yang berjudul hukum lingkungan
mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan
hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas
keberlanjutan, dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 1 menjelaskan bahwa Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
Lingkungan hidup manusia dapat digolongkan dalam beberapa kelompok
yaitu:
1) Lingkungan fisikal (physical environment)
Lingkungan fisikal adalah segala sesuatu di sekitar manusia
yang berbentuk mati seperti pegunungan, sungai, udara, air,
sinar matahari, kendaraan, rumah.
2) Lingkungan biologis (biological environment),
Lingkungan biologis adalah segala sesuatu yang berada di
sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain dari
5
manusia itu sendiri, seperti hewan, tumbuhan jasad renik.
3) Lingkungan sosial (social environment).
Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang mempunyai
beberapa aspek seperti sikap kemasyarakatan, sikap kejiwaan,
sikap kerohanian dan lain sebagainya.
Menurut Nyoman (1987:148), kawasan wisata adalah “sesuatu yang
menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat / sesuatu yang dapat
menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
lingkungan kawasan wisata adalah suatu upaya terpadu yang dilakukan
oleh masyarakat maupun Pemerintah dalam melestarikan kawasan wisata.

3. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan


Manusia dengan lingkungan memiliki hubungan yang sangat yang tidak
dapat dipisahkan posisinya. Lingkungan sangat berperan penting
bagi kelangsungan hidup manusia.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
kemampuanya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, serta dapat berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
positif ataupun negatif. Arti penting lingkungan bagi manusia :
- Lingkungan merupakan tempat manusia hidup, tumbuh dan
berkembang
- Lingkungan dapat memberi sumber-sumber penghidupan manusia
- Lingkungan dapat memengaruhi sifat, karakter dan perilaku manusia
yang mendiaminya
- Lingkungan dapat memberi tantangan bagi kemajuan peradaban
manusia
- Manusia dapat memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan
lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya . Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar
makhluk hidup dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan bahwa Lingkungan Hidup adalah “kesatuan ruang dengan
kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem.
Ekosistem merupakan suatu unit / satuan fungsional dari makhluk-makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Peran Manusia Terhadap Lingkungan
1. Peranan yang bersifat positif : Melakukan eksploitasi SDA secara
tepat gun dan bijaksana, Mengadakan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman flora dan fauna, Melakukan proses daur
ulang pengolahan limbah untuk menghindari pencemaran
6
2. lingkungan, Melakukan sistem pertanian secara multikultur untuk
menjaga kesuburan tanah, Membuat peraturan, dan kebijakan untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
3. Peranan yang brsifat negatif: Eksploitasi yang melebihi batas
sehingga persediaan SDA menurun, Punahnya keanekaan jenis
biota, Berubahnya ekosistem alami menjadi ekosistem binaan,
Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah, Masuknya bahan senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran lingkungan.

2.3 Kerangka Pemikiran


Dari dulu hingga sekarang lingkungan hidup selalu menjadi perhatian penting bagi
masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia , seiring dengan banyaknya masalah
yang mengancam lingkungan hidup seperti global warming, pencemaran udara, air
dan tanah. Melihat masalah-masalah yang mengancam kelestarian lingkungan
maka dari itu masyarakat dan pemerintah dituntut untuk mengahindari,
meminimalisir serta mencari solusi dari setiap permasalahan yang terjadi pada
lingkungan, khususnya pada lingkungan kawasan wisata. Pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan wisata di Pangandaran disebabkan
karena kurangnya masyarakat yang peduli lingkungan serta banyaknya pelanggaran
tata ruang dan tata guna lahan. Masyarakat sebagai penghuni suatu lingkungan
sudah seharisnya bertanggung jawab atas keberlangsungan lingkungannya. Dengan
demikian, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pad akawasan
masyarakat menjadi bagian penting dalam mewujudkan kelestarian lingkungan di
kawasan wiasata.
Partisipasi dalam kegiatan pengelolaan lingkungan tidak dapat terlepas dari
berbagai faktor yang ada pada individu sebagai bagian dari masyarakat. Faktor
tersebut dapat berupa faktor internal maupun eksternal individu dan persepsi
masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan.
Persepsi merupakan penentu tingkat partisipasi masyarakat karena persepsi
merupakan hal yang sangat mendasar bagi seorang individu dalam setiap
tindakannya. Dalam hal ini, persepsi sebagai pembentuk sikap dan perilaku akan
melandasi perilaku masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan
di kawasan wisata. Ketika persepsi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan
tangga positif, maka masyarakat akan cenderung memiliki tingkat partisipasi yang
tinggi dalam pengelolaan lingkungan. Begitun sebaliknya.
Adapun kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan pemerintah
daerah di Pangandaran meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum dirasa kurang optimal.

7
Kerangka pemikiran pada penelitia ini di uraikan sebagai berikut:

Kondisi Lingkungan
Hidup di Pangandaran

Kebijakan Pemerintah
Terhadap Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Persepsi Masyarakat Partisipasi Masyarakat


Terhadap Pengelolaan Terhadap Pengelolaan
Lingkungan Kawasan Lingkungan Kawasan
Wisata Di Pangandaran Wisata Di PND

2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dirumuskan, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kondisi lingkungan di kawasan wisata sangata mempengaruhi terhadap
kebijakan tentang pengelolaan lingkungan yang dibuat oleh pemerintah
2. Bahwa persepsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di kawasan wisata.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar
penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan
tujuannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
metode pengumpulan data internet searching.
Menurut Sugiyono (2018;13) metode penelitian kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data
penelitian berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan statistik
sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk
menghasilkan suatu kesimpulan.
Internet searching adalah proses pencarian data melalui media internet
untuk memperoleh informasi berdasarkan referensi, jurnal, artikel /
perundangundangan secara online yang berkaitan objek penelitian.
Penelitian ini membahas tentang persepsi masyarakat terhadap pengelolaan
lingkungan pada kawasan wisata di Pangandaran.

3.2 Operasionalisasi Variabel


Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan di kawasan wisata
adalah penilaian masyarakat terhadap upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di kawasan
wisata di pangandaran. Adapun kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan yaitu perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum, yang meliputi
indicator:
a. Persepsi masyarakat terhadap perencanaan
b. Persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan
c. Persepsi masyarakat terhadap pengendalian
d. Persepsi masyarakat terhadap pemeliharaan
e. Persepsi masyarakat terhadap pengawasan
f. Persepsi masyarakat terhadap penegakan hukum

9
3.3 Unit Analisis, Populasi dan Sampel Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau
suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek
penelitian (Hamidi, 2010:95). Unit analisis pada penelitian ini adalah masyarakat.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat desa Pananjung (desa kawasan wisata ) yang yang berjumlah 7.956
orang.
Sampel
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber
data dalam penelitian.
Metode pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin
(Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 74) dengan taraf signifikansi 10%. n (ukuran sampel
yang dibulatkan)
N(ukuran populasinya)
e (taraf signifikansi 10% (0,10))
Berdasarkan rumus Slovin perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut:
n = N / (1 + (N x e²))
= 7.956 / (1 + (7.956 x 0,102))
= 7.956 / (1 + (79,56)
= 7.956 / 80,56
=98,758
=99 orang
Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 99 orang.
Pembagian jumlah responden di bagi kepada 2 dusun yang ada di Desa Pananjung Yaitu sebagai
berikut.

Nama Dusun Jumlah Sampel

Karang Salam 50
Bojong Jati 49

10
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Observasi
Menurut Riyanto (2010:96) observasi merupakan metode pengumpulan
data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak
langsung. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung di lokasi
penelitian. Dalam penelitian ini data yang diambil melalui teknik
observasi adalah data tentang gambaran umum daerah penelitian.
b. Penyebaran Angket / Kuisioner
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2012: 142).
Angket digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan lingkungan pada kawasan wisata di Pangandaran.
Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan proses pemeriksaan dokumen yang dapat
memberi informasi secara tepat dan akurat, maka diperlukan pedoman atau
panduan yang akan mengarahkan pemeriksa terhadap aspek yang perlu
dilakukan secara sistematis (Sedarmayanti, 2011:92). Pedoman observasi
pada penelitian ini berisi mengenai keterangan mengenai kondisi fisik dan
kondisi sosial pada kawasan wisata di Pangandaran.
b. Angket / kuisioner
Angket / kuesioner adalah instrumen berupa daftar pertanyaan tertulis yang
harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk
pengisiannya (Sanjaya, 2015, hlm. 255).
Angket / kuisioner pada penelitian ini berupa beberapa pertanyaan terkait
dengan presepsi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup di
kawasan wisata di Pangandaran.

11
Teknik Pengolahan / Analisa Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka
ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu Hasan (2010: 24),
adapun tahap pengolahan data sebagai berikut:
1. Editing
Editing merupakan pengecekan / pengoreksian data yang telah dikumpulkan. Editing
bertujuan untuk menghilangkan kesalahankesalahan yang terdapat pada pencatatan
di lapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding
Coding merupakan pemberian/pembuatan kode-kode pada tiaptiap data yang
termasuk kedalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat yang bentuk
angka atau huruf yang memberikan petunjuk pada suatu informasi / data yang akan
dianalisis.
3. Tabulasi
Tabulasi merupakan pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Tujuan tabulasi yaitu data menjadi tersusun
secara teratur, lebih sederhana serta mudah dibaca dan dipahami maknanya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitia ini adalah analisis deskriptif. Data
yang diperoleh dalam penelitian dibuat dalam bentuk yang lebih sederhana agar mudah
dimengerti dan dipahami. Data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase,
kemudian dideskripsikan.
3.6 Jadwal Penelitian
Tabel Jadwal Penelitian

Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan

Persiapan Penelitian 1 oktober 2022


Pelaksanaan Penelitian 2-30 oktober 2022
Penyebaran Kuesioner 9 oktober 2022
Analisis dan Pengolahan Data 1-10 November 2022
Penyusunan Laporan 11November- 5 Desember 2022

12
DAFTAR PUSTAKA
Alfiandra. 2009. Kajian partisipasi masyarakat yang melakukan pengelolaan
persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang
[tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Antonio Lelo Taci. (2011). Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Upaya


Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada
Kegiatan Bidang Pariwisata (Kasus di Sub-Distrito Cristo Rei, Distrito
Dili,
Timor-Leste). Tesis. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Budiman RA, Saam Z, Thamrin. 2013. Partisipasi dan persepsi masyarakat


dalam upaya menjaga mengelola lingkungan hidup dan mempertahankan
predikat kota bersih. Jurnal Ilmu Lingkungan Hidup.

Buku gambaran umum Pangandaran

Dwiyacitra Tansatrisna (2014) Persepsi dan Partisipasi Masyarakat dalam


Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga.

Lutfi Kristiana Palupi (2014) Persepsi Masyarakat terhadap Pengelolaan


Lingkungan Hidup di Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta.

Palenewen YL. 1993. Kajian persepsi lingkungan sosial terhadap sumberdaya


alam pariwisata bahari Bunaken.

Sri Wahyuningsih (2018) Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai


Apparalang Sebagai Daerah Tujuan Wisata Kabupaten Bulukumba.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup.

Wahyuni. (2010). Hubungan antara Persepsi dan Perilaku Masyarakat Bantaran


Sungai Winongo terhadap
13

Pengelolaan Lingkungan dan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhinya. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
14

LAMPIRAN

ANGKET PENELITIAN
“PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA
KAWASAN WISATA DI PANGANDARAN”
Pedoman angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi guna penulisan
usulan Skripsi dalam rangka menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Galuh Ciamis.
Dengan maksud tersebut, maka saya memohon atas kesediaan Bapak/Ibu untuk
dapat memberikan informasi sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan.
Segala informasi yang telah diberikan akan tetap terjaga kerahasiaannya dan
hanya untuk kepentingan penelitian.

Atas ketersediaan pengisian kuisioner yang Bapak/Ibu lakukan, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Nisa Nur hakikiah

15
No. Responden :
ANGKET PENELITIAN “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEL-
OLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KECAMATAN NGAMPILAN KOTA
YOGYAKARTA” Identitas Responden
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Umur :
d. Alamat :
e. Pendidikan Terkhir :
f. Pekerjaan :

1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana ketersediaan informasi mengenai pengelolaan


lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana informasi mengenai ketersediaan sumber daya alam?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kesesuaian pengelolaan lingkungan hidup dengan
karakteristik wilayah ?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
4. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kemampuan lingkungan sekitar dalam mendukung
kehidupan makhluk hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
5. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah
lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik

16
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kesesuaian pengelolaan lingkungan hidup yang
dilakukan pemerintah daerah dengan pembangunan berkelanjutan?

a. Sangat baik c. Tidak baik


b. Baik
7. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kesesuaian pemanfaatan sumber daya alam dengan
fungsinya?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
8. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pelestarian lingkungan dalam pemanfaatan sumber
daya alam yang dilakukan masyarakat?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
9. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kesejahteraan masyarakat dalam pemanfaatan sumber
daya alam?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik

10. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya masyarakat dalam pencegahan pencemaran dan
kerusakan lingkungan?

a. Sangat baik c. Tidak baik


b. Baik
11. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pelatihan/pembinaan yang diberikan
pemerintah daerah kepada masyarakat?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
12. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran masyarakat dalam upaya pencegahan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
13. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya penanggulangan pencemaran dan kerusakan
lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik

17
14. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran yang sudah masyarakat lakukan dalam upaya
penanggulangan pencemaran lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya penghentian sumber pencemaran lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
16.Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran pemerintah dalam upaya penghentian
pencemaran dan kerusakan lingkungan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
17. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana upaya konservasi (perbaikan) sumber daya alam di
lingkungan sekitar?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
18. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pengawasan perizinan lingkungan pemerintah daerah
terhadap penanggung jawab usaha?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
19. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran masyarakat dalam melakukan pengaduan dugaan
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik
20. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana peran pemerintah
daerah dalam mensosialisasikan kebijakan tentang pelestarian lingkungan kepada
masyarakat?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. Baik

18

Anda mungkin juga menyukai