Anda di halaman 1dari 16

KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DAN

KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR

XII-F
Kelompok 5
Alkhila Malfa (1)
Daffa Aditya (7)
Keytara Riyatman (12)
Muhammad Shaffan (20)
Muhammad Zaidan (21)
Rasyid Mumtaz (27)
Regina Maritza (29)
Yarra Shakeela (35)

SMA NEGERI 5 BANDUNG


Jalan Belitung Nomor 8, Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, 40113
Telepon (022) 4206921 Faksimile (022) 4216385
ABSTRAK

Masalah sampah telah menjadi salah satu tantangan lingkungan paling mendesak yang
dihadapi manusia saat ini. Pertumbuhan populasi yang pesat dan perkembangan ekonomi
telah menghasilkan peningkatan produksi sampah yang signifikan. Namun, kesadaran
masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya tetap menjadi aspek yang
sangat relevan dan memiliki dampak yang luas terhadap kualitas lingkungan dan kehidupan
sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesadaran masyarakat
sekitar terhadap sampah dan kebersihan lingkungan. Penelitian ini menggunakan teknik
wawancara dengan subjek berjumlah tujuh orang. Adapun hasil penelitian yang sudah kami
lakukan terhadap masyarakat sekitar melalui tiga indikator, yaitu pengetahuan masyarakat,
pemahaman masyarakat, dan tindakan masyarakat.
Masyarakat sekitar memiliki pengetahuan terkait kebersihan lingkungan dan sampah.
Kemudian pada indikator pemahaman masyarakat memiliki pemahaman yang cukup.
Selanjutnya pada indikator tindakan belum ada bentuk tanggung jawab baik dari pemerintah
maupun masyarakat sekitar terhadap kesadaran akan sampah dan kebersihan lingkungan.
Selain itu, belum ada penggerak sadar lingkungan yang dapat membantu menjaga kebersihan
sampah dan lingkungan sekitar.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, sejumlah upaya dapat dilakukan.
Kampanye edukasi lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi
lingkungan dapat memberikan informasi tentang dampak negatif pembuangan sampah
sembarangan dan pentingnya perubahan perilaku. Peningkatan ketersediaan fasilitas
pembuangan sampah yang mudah diakses juga dapat mendorong masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, penegakan peraturan yang ketat terkait
pembuangan sampah dan penerapan sanksi yang sesuai perlu dilakukan untuk mendorong
kepatuhan. Masyarakat juga perlu lebih terlibat dalam upaya-upaya lingkungan, seperti
membentuk kelompok-kelompok masyarakat dan berpartisipasi dalam program-program
lingkungan.
Dengan implementasi rekomendasi-rekomendasi ini, diharapkan akan terjadi
peningkatan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, yang pada
gilirannya akan berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang lebih baik. Perubahan
perilaku yang positif ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
organisasi lingkungan, dan masyarakat itu sendiri.

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................ 2
1.4 Manfaat..................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 3
2.1 Konsep Kesadaran Masyarakat.................................................. 3
2.2 Dampak Perilaku Membuang Sampah Sembarangan................ 3
2.3 Hak dan Kewajiban Masyarakat Dalam Lingkungan Hidup..... 4
2.4 Peraturan Tentang Sampah........................................................ 5
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 6
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 6
3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian.................................................... 6
3.3 Teknik Pengambilan Data......................................................... 6
3.4 Subjek Penelitian....................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN......................................... 8
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................... 8
BAB V PENUTUP....................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan............................................................................... 9
5.2 Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan hidup adalah salah satu rahmat Tuhan yang Maha Esa yang wajib kita
kembangkan dan lestarikan agar tetap menjadi sumber dan penunjang keberlanjutan
semua makhluk hidup khususnya manusia. Sejak dahulu, manusia dapat
mempertahankan hidupnya di bumi ini dengan cara berinteraksi dengan benda benda
yang ada disekitarnya. Seperti sumber daya alam, hal tersebut dilakukan guna untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan lindungan, seperti pakaian dna tempat tinggal.

Seiring dengan perkembangan teknologi, pola pikir masyarakat banyak mengalami


perubahan, jika pada Masyarakat tradisional kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari hari sangat terbatas, hal ini berbeda dengan Masyarakat modern yang sangat
beragam yang mampu menciptakan inovasi inovasi baru. Dengan adanya inovasi
tersebut, maka terjadilah aktivitas yang dapat meningkatkan sumber daya alam sehingga
tidak menutup kemungkinan tersebut dapat menyebabkan banyaknya sampah dan tidak
terjaganya kebersihan lingkungan. Sampah saat ini dapat ditemukan dimana saja baik di
pedesaan, maupun perkotaan. Sampah dan kebersihan lingkungan tidak jarang terjadi
karena ulah dari manusia itu sendiri. Kurangnya kesadaran pada manusia yang
berdampak pada perilaku buruk seperti membuang sampah sembarangan, sehingga dapat
merugikan ekosistem dan pelestarian pada lingkungan.

Dalam konteks ini, kesadaran masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan
positif dalam penanganan sampah. Edukasi, kampanye sosial, serta regulasi yang
mendukung perilaku positif dalam membuang sampah pada tempatnya sangat penting.
Masyarakat perlu memahami bahwa tindakan sederhana seperti memilah sampah,
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung program daur ulang
memiliki dampak yang besar dalam menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan, dan
keberlanjutan planet kita.

Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk meneliti lebih dalam mengenai
pentingnya membuang sampah pada tempatnya, melihat dampakya yang luas terhadap
lingkungan, kesehatan masyarakat, dan pelestarian sumber daya alam.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah masyarakat sudah cukup memiliki kesadaran terhadap sampah dan pemilahan
sampah?
2. Apa yang menjadi faktor utama yang membuat masyarakat sadar akan sampah dan
lingkungan sekitar?
3. Apa ada program tertentu yang efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat
akan sampah dan lingkungan sekitar?

3
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesadaran masyarakat tentang isu
sampah dan lingkungan di lingkungan sekitar. Ini dapat mencakup pemahaman mereka
tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain
kesadaran, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi perilaku masyarakat terkait
lingkungan contohnya apakah mereka aktif dalam praktik daur ulang, pengelolaan
sampah yang tepat, atau partisipasi dalam kegiatan lingkungan lainnya.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat : Kesadaran tentang dampak kesehatan dari polusi lingkungan dan
masalah sampah dapat mengarah pada tindakan yang membantu melindungi
kesehatan masyarakat. Masyarakat yang lebih sadar akan lingkungan cenderung
menghindari risiko yang terkait dengan polusi dan mengambil langkah-langkah untuk
meminimalkan paparan mereka.

2. Bagi Lingkungan : Melalui tindakan yang diambil sebagai hasil dari penelitian ini,
dapat diharapkan bahwa lingkungan sekitar akan mengalami peningkatan kualitas.
Pengurangan sampah, peningkatan pengelolaan limbah, dan praktik lingkungan yang
lebih baik dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

3. Bagi Peneliti : Melakukan penelitian yang komprehensif tentang kesadaran


masyarakat memungkinkan peneliti untuk mengembangkan keterampilan penelitian
yang kuat, termasuk pengumpulan, analisis, dan interpretasi data.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Kesadaran Masyarakat


Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dari sampah adalah hal yang sangat
penting untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Kerangka teoritis untuk memahami
kesadaran masyarakat dalam hal ini dapat dibangun dengan mengacu pada beberapa konsep
dan teori yang relevan. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam kerangka teoritis
tersebut:
1. Teori Perilaku Manusia : teori ini menyatakan bahwa tindakan manusia dipengaruhi
oleh niat mereka untuk melakukan tindakan tersebut. Kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan dari sampah dapat dipahami melalui niat mereka untuk
berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial yang mendorong tindakan tersebut.
2. Norma Sosial : Norma-norma sosial yang mendukung perilaku menjaga kebersihan
dari sampah sangat penting. Ketika masyarakat memiliki pemahaman yang sama
tentang norma-norma ini, mereka lebih cenderung untuk mematuhi aturan-aturan
terkait kebersihan dan pengelolaan sampah.
3. Teori Kesadaran Lingkungan: Kesadaran lingkungan mengacu pada tingkat
pengetahuan individu tentang masalah lingkungan dan kepedulian mereka
terhadapnya. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran lingkungan dapat memotivasi
masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan dari sampah.
4. Kesadaran Sosial: Kesadaran sosial berkaitan dengan sejauh mana masyarakat
memahami dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Kesadaran ini dapat ditingkatkan melalui kampanye pendidikan dan informasi.
5. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan
kegiatan-kegiatan pembersihan dapat meningkatkan kesadaran mereka dalam menjaga
kebersihan. Masyarakat yang aktif terlibat akan lebih cenderung untuk merasa
memiliki lingkungannya dan merasa bertanggung jawab.
6. Teori Penerimaan Teknologi: Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, seperti
pengolahan sampah yang efisien, dapat memengaruhi kesadaran masyarakat. Jika
teknologi ini mudah diakses dan diterima oleh masyarakat, mereka akan lebih
cenderung untuk menggunakannya dalam upaya menjaga kebersihan dari sampah.
7. Komunikasi dan Kampanye: Kampanye komunikasi yang efektif dapat
mempengaruhi kesadaran masyarakat. Penggunaan media massa, periklanan, dan
kampanye pendidikan bisa membantu menyampaikan pesan-pesan penting tentang
kebersihan dan pengelolaan sampah.

2.2 Dampak Perilaku Membuang Sampah Sembarangan


 Pencemaran Lingkungan : Perilaku tidak benar dalam membuang sampah, seperti
pembuangan ilegal atau sembarangan, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan dapat berdampak negatif pada air, tanah, dan udara, serta
mengganggu ekosistem alami.
 Gangguan Kesehatan Masyarakat : Pembuangan sampah yang tidak benar dapat
menyebabkan kesehatan masyarakat terancam karena peningkatan risiko penyakit

5
menular dan infestasi vektor penyakit. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat
menjadi tempat berkembang biak bagi patogen dan hama.
 Mempersulit Pengolahan Sampah : Perilaku membuang sampah sembarangan ini
dapat mempersulit proses pengolahan sampah karena dengan membuang sampah
sembarangan dapat membuat sampah tersebut tercampur antar jenisnya.

2.3 Hak dan Kewajiban Masyarakat Dalam Lingkungan Hidup


Hak dan kewajiban masyarakat dalam lingkungan hidup mencakup konsep-konsep dan teori-
teori yang membantu memahami bagaimana masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab
dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Berikut beberapa hak dan kewajiban
masyarakat dalam lingkungan hidup
Hak Lingkungan:
 Teori Hak Asasi Manusia (Human Rights Theory) : teori ini menekankan bahwa
hak-hak dasar individu termasuk hak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan
berkelanjutan. Ini berarti setiap individu memiliki hak untuk lingkungan yang bersih
dan aman.
Kewajiban Sosial:
 Teori Kewajiban Sosial (Social Obligation Theory): Teori ini menyoroti kewajiban
sosial masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup bagi generasi sekarang dan yang
akan datang. Ini menciptakan norma-norma sosial yang mendorong tindakan untuk
melestarikan alam.
 Teori Partisipasi Masyarakat (Community Participation Theory): Kewajiban
masyarakat dalam lingkungan hidup melibatkan partisipasi dalam pengambilan
keputusan, program-program lingkungan, dan tindakan-tindakan konkret untuk
menjaga dan melestarikan alam.
 Teori Kesadaran Lingkungan (Environmental Awareness Theory): Kesadaran
individu tentang isu-isu lingkungan memainkan peran penting dalam hak dan
kewajiban mereka terhadap lingkungan. Kesadaran ini dapat memotivasi tindakan
yang lebih baik.
 Teori Etika Lingkungan (Environmental Ethics Theory): Etika lingkungan
membahas pertimbangan etis dalam perlakuan manusia terhadap lingkungan. Ini
mencakup pertimbangan moral dalam keputusan dan tindakan yang berdampak pada
lingkungan.
 Teori Hukum Lingkungan (Environmental Law Theory): Hukum lingkungan
memberikan kerangka kerja hukum yang mengatur hak dan kewajiban masyarakat
dalam lingkungan hidup. Ini mencakup regulasi perlindungan lingkungan dan sanksi
untuk pelanggaran.
 Teori Pendidikan Lingkungan (Environmental Education Theory): Pendidikan
lingkungan adalah kunci dalam membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat
tentang hak dan kewajiban mereka terhadap lingkungan. Dengan pemahaman yang
lebih baik, masyarakat dapat berperan lebih aktif dalam perlindungan lingkungan.

6
2.4 Peraturan Tentang Sampah
PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG No. 9 tahun 2018 tentang Pengelolaan
Sampah menimbang :
a) bahwa persoalan sampah tidak hanya mempengaruhi estetika dan kenyamanan
kota, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan penduduk akibat polusi bahan
beracun dari sampah dan telah menjadi isu pembangunan berkelanjutan di tingkat
daerah maupun nasional akibat dari pola produksi dan konsumsi berbagai material
dan produk yang berdampak pada terus meningkatnya eksploitasi sumber daya
alam serta meningkatnya emisi karbon;
b) bahwa pengelolaan sampah merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah dengan
melibatkan berbagai pihak secara luas dan masif, maka perlu dilakukan secara
terpadu dan efisien dari hulu ke hilir, serta disesuaikan dengan karakteristik
masyarakat perkotaan tingkat mobilitas dan individualitas yang semakin tinggi
juga budaya konsumptif yang terus meningkat;
c) bahwa pengaturan pengelolaan sampah perlu mendukung penguatan keberlanjutan
ekonomi kota dalam mengantisipasi semakin langkanya sumber daya alam
sehingga diperlukan sistem yang berorientasi pada upaya untuk mendaur ulang
sampah menjadi sumber daya

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berbentuk kata-kata, gambar, bukang angka-angka. Menurut Maleong,
Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu
fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas.
3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian
Proses dilakukannya penelitian ini dimulai pada tanggal 22 September sampai dengan 7
Oktober 2023. Adapun beberapa lokasi yang dikunjungi untuk melakukan penelitian ini
yaitu :
- TPS Terpadu Babakan Sari
- Lapangan Trend Futsal Padalarang
- Pos Satpam Komplek Melong Asih
- SMAN 5 Bandung
3.3 Teknik Pengambilan Data
Dalam hal pengumpulan data ini, kami terjun langsung pada objek penelitian untuk
mendapatkan data yang valid, maka dari itu metode pengambilan data yang kami lakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian di mana
seseorang (yang disebut pewawancara) bertanya kepada orang lain (yang disebut calon
yang diwawancara) Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mengumpulkan
informasi atau data dengan mendengarkan, bertanya, dan berkomunikasi langsung
dengan responden. Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
yang mengharuskan peneliti berinteraksi langsung dengan responden untuk memahami
pemikiran, pandangan, atau pengalaman mereka.

Pada metode wawancara ini, kami melibatkan beberapa daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan kepada semua
responden dengan pertanyaan yang berbeda-beda.

Berikut daftar pertanyaan yang kami ajukan kepada narasumber :

1) Bagaimana menurut Anda tingkat kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah


di wilayah ini?
2) Apakah Anda merasa masyarakat sudah cukup sadar akan pentingnya pengelolaan
sampah yang baik?
3) Menurut pendapat Anda, apa yang meniadi faktor utama dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terkait sampah?’

8
4) Dalam beberapa tahun terakhir, apakah ada inisiatif atau program tertentu yang
membuat kesadaran masyarakat akan sampah dan kebersihan lingkungan
meningkat?

2. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pencatatan data secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini menggunakan observasi partisipasi,
dimana kami sebagai peneliti meneliti langsung objek yang berkaitan. Dalam observasi
secara langsung ini, peneliti selain berlaku sebagai pengamat penuh yang dapat melakukan
pengamatan terhadap gejala atau proses yang terjadi di dalam situasi yang sebenarnya yang
langsung diamati oleh observer, juga sebagai pemeran serta atau partisipan yang ikut
melaksanakan proses penelitian.
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan data mengenai pentingnya
kesadaran membuang sampah pada tempatnya, interaksi yang terjadi di lingkungan.
3.4 Subjek Penelitian
Berikut adalah beberapa subjek yang kita fokuskan untuk menjadi responden dalam
penelitian ini :
 Individu/rumah tangga : Penelitian ini melibatkan individu atau keluarga yang
merupakan penghasil sampah rumah tangga.

 Pemerintah/badan regulasi : Kami memfokuskan pada peran pemerintah dan badan


regulasi dalam mengatur, mengawasi, dan menerapkan kebijakan pengelolaan
sampah.

 Komunitas lokal : Subjek penelitian komunitas lokal mencakup warga setempat yang
terlibat dalam program-program pengelolaan sampah komunitas, kelompok
sukarelawan, dan organisasi nirlaba yang bekerja untuk menjaga kebersihan
lingkungan.

 Pekerja sampah : Ini mencakup pekerja yang terlibat dalam pengangkutan dan
pengelolaan sampah, seperti tukang sampah dan operator fasilitas daur ulang.
Penelitian dapat membahas masalah kesehatan dan keamanan mereka, serta dampak
sosial ekonomi.

9
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


Berikut adalah beberapa temuan yang kami dapat dari penelitian ini :
 Kurangnya kesadaran terhadap sampah dan lingkungan : beberapa
responden mengatakan bahwa kesadaran masyarakat terkait sampah dan
kebersihan lingkungan sekitar masih sangat minim. Hanya 20% masyarakat
yang peduli akan sampah dan lingkungan sekitar, sedangkan 80% nya tidak.

 Peningkatan praktik pengelolaan sampah : kesadaran masyarakat yang


meningkat dikaitkan dengan peningkatan praktik pengelolaan sampah yang
lebih baik. Ini dapat mencakup pemilahan sampah di rumah tangga, partisipasi
dalam program daur ulang, dan pengurangan sampah.

 Perubahan persepsi terhadap sampah : penelitian mungkin menunjukkan


perubahan dalam persepsi masyarakat tentang sampah. Masyarakat mungkin
mulai melihat sampah sebagai sumber daya yang dapat didaur ulang atau
digunakan kembali daripada sebagai limbah yang harus dibuang.

 Tantangan dalam pengelolaan sampah : penelitian kami juga


mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam pengelolaan sampah, seperti
infrastruktur yang kurang, kurangnya sumber daya, atau kebijakan yang tidak
memadai.

 Peran pemerintah dan kebijakan : hasil penelitian kami menyoroti peran


pemerintah dan peran kebijakan dalam pengelolaan sampah. Efektivitas
kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam mendorong praktik
pengelolaan sampah yang berkelanjutan dapat dianalisis.

 Partisipasi masyarakat : memeriksa tingkat partisipasi masyarakat dalam


program-program pengelolaan sampah, seperti kampanye pembersihan
lingkungan, program penghijauan, atau inisiatif daur ulang.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah
sudah berjalan akan tetapi usaha dari masyarakat dan pemerintah belum sepenuhnya
maksimal. Hanya beberapa masyarakat saja yang sudah sadar dan menaati peraturan.
Ditemukan beberapa faktor yang memengaruhi kesadaran masyarakat terhadap
sampah. Beberapa diantaranya adalah :
1) Tingkat kesadaran beragam : hasil penelitian menunjukkan variasi dalam tingkat
kesadaran masyarakat terkait pembuangan sampah pada tempatnya. Namun, dapat
disimpulkan bahwa mash banyak yang tidak mengerti akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.

2) Faktor-faktor pengaruh : faktor-faktor seperti budaya dan norma sosial,


pendidikan, dan kondisi ekonomi masyarakat memengaruhi tingkat kesadaran
masyarakat. Komunitas yang mengutamakan lingkungan dan memiliki norma sosial
yang positif cenderung memiliki kesadaran yang lebih tinggi. Pendidikan formal dan
edukasi lingkungan juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran. Sementara
itu, akses terhadap fasilitas pembuangan sampah yang memadai dapat dipengaruhi ole
faktor ekonomi.

3) Pentingnya edukasi lingkungan : Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan


lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Program-
program edukasi lingkungan yang efektif perlu dikembangkan dan diterapkan untuk
memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang pentingnya membuang sampah
pada tempatnya dan dampaknya terhadap lingkungan.

5.2 Saran
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah sampah adalah langkah penting dalam
usaha untuk menjaga lingkungan dan mempromosikan perilaku yang lebih berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar
masalah sampah:
1) Edukasi dan Kampanye
 Selenggarakan kampanye media sosial, seminar, lokakarya, dan acara-acara
komunitas yang fokus pada isu-isu sampah dan cara mengatasinya.
 Adakan program edukasi di sekolah, universitas, dan masyarakat lokal tentang
manajemen sampah yang benar, dampaknya terhadap lingkungan, dan pentingnya
pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

2) Program Daur Ulang

11
 Sediakan fasilitas daur ulang yang mudah diakses di daerah masyarakat.
 Berikan insentif, seperti penghargaan atau diskon, kepada individu atau kelompok
yang aktif dalam mendaur ulang.

3) Pengurangan Plastik Sekali Pakai


 Kampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan plastik
dan tas plastik, dan dorong penggunaan alternatif yang ramah lingkungan.
 Promosikan pembelian barang-barang dengan kemasan yang dapat didaur ulang.

4) Program Pembersihan Lingkungan:


 Organisasi atau partisipasi dalam acara pembersihan lingkungan di area setempat. Ini
dapat meningkatkan kesadaran tentang seberapa banyak sampah yang terbuang secara
sembarangan.
 Ajak masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam program "Adopt a Spot" di mana
mereka merawat dan membersihkan area tertentu secara berkala.

5) Kolaborasi dengan Pemerintah Lokal:


 Kerja sama dengan pemerintah lokal untuk meningkatkan layanan pengelolaan
sampah, seperti pengumpulan dan daur ulang.
 Dorong pengembangan peraturan dan kebijakan yang mendukung pengurangan
sampah, seperti pelarangan tas plastik sekali pakai.

6) Contohkan Perilaku yang Baik:


 Jadi teladan bagi masyarakat sekitar dengan mengikuti praktik pengelolaan sampah
yang benar, seperti pemilahan sampah di rumah dan penggunaan kembali barang-
barang sebanyak mungkin.
 Ajak teman, keluarga, dan tetangga untuk mengikuti kita.

7) Kampanye Kesadaran:
 Buat kampanye kesadaran yang menarik, misalnya video pendek, poster, atau komik,
untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang pengelolaan sampah secara
menarik dan mudah dimengerti.

8) Penghargaan dan Pengakuan:


 Berikan penghargaan kepada individu, kelompok, atau bisnis yang berkontribusi
dalam pengurangan sampah dan keberlanjutan lingkungan.
 Tampilkan mereka sebagai contoh positif dalam komunitas.

9) Evaluasi dan Keterlibatan Terus Menerus:


 Terus pantau dampak dari upaya-upaya ini dan ajak masyarakat untuk tetap terlibat
dalam perubahan perilaku mereka terkait sampah.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah sampah memerlukan kerja
keras, konsistensi, dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.
Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli
terhadap lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, S. (2023, Agustus 1). Brain Academy. Retrieved from Metode Penelitian Kualitatif:
Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis & Contoh: https://www.brainacademy.id/blog/metode-
penelitian-kualitatif
Gumilang, N. A. (2021). Gramedia Blog. Retrieved from Pengertian Wawancara: Jenis,
Teknik, dan Fungsinya: https://www.gramedia.com/literasi/wawancara/
RI, B. (n.d.). PERDA Kota Bandung No. 9 Tahun 2018. Retrieved from Database Peraturan:
https://peraturan.bpk.go.id/Details/98134/perda-kota-
UPMK NEWS. (2023, April 1). Retrieved from Pentingnya Kesadaran Masyarakat Terhadap
Pengelolaan Sampah :
https://news.upmk.ac.id/home/post/pentingnya.kesadaran.masyarakat.terhadap.pengel
olaan.sampah.melalui.tps.cibogo.html

14
LAMPIRAN

Bu Nining Yuningsih Pak Unang Suntana


Administrasi Sampah Pd. Kebersihan Pengelola Sampah TPS Babakan Sari

Razan Fadhlur & Rafi Alifiansyah Pak Dedy Dharmawan


Pelajar SMA Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan Sekretaris DLHK Kota Bandung

Pak Ndut TPS Terpadu Babakan Sari


Satpam Komplek Melong Asih

15

Anda mungkin juga menyukai