Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN OBSERVASI TIDAK LANGSUNG

MENGENAI PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT

TERHADAP SAMPAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulah Psikologi Sosial

Dosen : Nanon Hanriana, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Deti Endah Sari ( 6320121117 )


2. Adinda Putri ( 6320121103 )
3. Arsi Oktrapihadi ( 6320121108 )
4. Muhammad Irfan Fauzan ( 6320121129 )
5. Muh. Zainul Fahmi ( 6320121128 )
6. Anita Tania ( 6320121105 )

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN


(STISIP) WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 3
A. Definisi Sampah ...................................................................................................... 3
B. Persepsi dan Sikap dalam Konteks Sampah ........................................................... 4
C. Pengaruh Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Sampah.................................. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 7
A. Metode Penelitian .................................................................................................... 7
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................ 7
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................... 7
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 11
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................................... 11
B. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................................... 11
C. Data Penelitian ....................................................................................................... 11
D. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 12
E. Pembahasan ........................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
eksperimen sosial ini. Laporan ini berjudul "Laporan Observasi Tidak Langsung
Mengenai Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Sampah Di Palabuhanratu" yang
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi kami.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Nanon


Hanriana, M.Si, selaku dosen mata kuliah kami, yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan masukan yang sangat berharga dalam proses penyusunan laporan ini.

Selain itu, ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dalam penyusunan laporan eksperimen ini. Semoga hasil eksperimen ini
dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan masyarakat.

Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat
menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan praktek di
bidangnya.

Terima kasih.

Palabuhanratu, 22 Desember 2023

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini
masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah.
Sampah- sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja
di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah
yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari. Walaupun terbukti sampah
itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini
karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah
menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat
untuk mengelolanya.

Permasalahan sampah melibatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk


membuang sampah pada tempatnya, yang merupakan aspek kunci dalam menjaga
lingkungan. Selain itu, dalam konteks pembangunan perkotaan yang berwawasan
lingkungan, penting untuk memahami bagaimana persepsi dan sikap masyarakat dapat
memengaruhi efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan pembangunan tersebut.

Dalam konteks global, isu sampah memiliki dampak yang signifikan terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, menganalisis persepsi dan sikap
masyarakat terhadap sampah dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi
pengelolaan sampah yang lebih holistik dan berkelanjutan. Melalui pemahaman ini,
diharapkan dapat dikembangkan solusi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat
setempat untuk mengatasi masalah sampah secara efektif

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi masyarakat tentang sampah?


2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap sampah ?

1
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan observasi dalam penyusunan laporan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang sampah


2. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap sampah

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan ini yaitu :

1. Manfaat teoritis
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang persepsi dan sikap masyarakat
terhadap sampah, yang dapat membantu dalam pengembangan teori dan konsep
terkait perilaku manusia terhadap lingkungan.
2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam
merancang kebijakan dan program pengelolaan sampah yang lebih efektif dan
efisien.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah didefinisikan
sebagai limbah yang bersifat padat terdiri dari atas zat organik dan anorganik yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan
dan melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan
(sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas. kaleng-
kaleng, debu sisa penyapuan dan sebagainya.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,


sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat. Sampah dapat berasal dari kegiatan. manusia, hewan, dan alam.Sampah yang
berasal dari kegiatan manusia, hewan, dan alam akan mengakibatkan timbulan sampah
di tempat sampah ataupun TPA. Timbulan sampah yang terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk dan. beragamnya aktifitas ditengah masyarakat semakin
membuat terbatasnya lahan yang dimana masalah tersebut adalah masalah yang
dihadapi oleh hampir sebagian kota-kota beasar (Purnama dan Ciptomulyono, 2011).

Sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat, dikatakan padat
merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia,
hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sumber limbah padat (sampah) perkotaan berasal
dari pemukiman, pasar, kawasan pertokoan dan perdagangan, kawasan perkantoran dan
sarana umum, kawasan industri, peternakan hewan dan fasilitas umum lainnya.
(Kodoatie, 2005).

Pada dasarnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah juga dapat setelah diartikan dengan sisa materi yang tidak diinginkan
berakhirnya suatu proses. Sampah berdasarkan bentuknya dapat diartikan dengan
bahan, baik padat atau cair yang tidak dipergunakan lagi dan telah dibuang. Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang.

3
Dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.sampah Ini
adalah sampah yang umum dipikiran manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori inipun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan
proses pertambangan dan industri. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan polusi
disebut bahan pencemar atau polutan. Syarat-syarat suatu zat atau bahan dapat disebut
polutan adalah jika keberadaannya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya
melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau beradadi tempat yang
tidak tepat (Witoelar, 1990).

B. Persepsi dan Sikap dalam Konteks Sampah


Persepsi merupakan pengalaman mengenai objek, peristiwa atau hubungan yang
diperoleh dengan dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan yang melibatkan
sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori (Irawan, 2010).

Sikap adalah kerangka berpikir seseorang mengenai menyukai atau tidak menyukai
sesuatu, serta mengenai mendekati atau menjauhinya. Sikap terdiri dari tiga komponen,
yaitu komponen kognitif (pengetahuan dan keyakinan seseorang), afektif (perasaan
atau emosi), dan konatif (keinginan atau niat untuk bertindak). Sikap juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman, sistem nilai, dan lingkungan

Dalam konteks pengelolaan sampah, persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan


langsung seseorang terhadap sampah, yang melibatkan proses pengetahuan dan
pengalaman seseorang terhadap sampah. Persepsi juga mencakup cara seseorang
mengetahui dan memahami sampah melalui indera dan pengalaman.Sikap masyarakat
terhadap sampah mencakup penilaian, perasaan, dan perilaku terhadap sampah. Sikap
dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dimiliki
masyarakat terkait sampah.

Dalam konteks pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat dapat berupa


pemilahan antara sampah organik dan anorganik, serta perilaku positif dalam
pengelolaan, pemilahan, dan daur ulang sampah. Partisipasi masyarakat penting dalam
pengelolaan sampah, dan dapat dipengaruhi oleh persepsi dan sikap masyarakat
terhadap sampah.

C. Pengaruh Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Sampah


Salah satu faktor yang menentukan bersih dan sehatnya suatu lingkungan adalah
kebersihan lingkungan tersebut dari sampah. Sampah dapat diartikan sebagai suatu

4
barang atau benda yang tidak terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Kebersihan suatu
lingkungan dari sampah berkaitan erat dengan persepsi masyarakat mengenai sampah
itu sendiri. Setiap individu memiliki persepsi masing-masing dalam dirinya tentang
sesuatu. Menurut Gibson dan Donely (1994) Persepsi adalah proses pemberian arti
terhadap lingkungan oleh seorang individu, selain itu dari Linda (1998) persepsi juga
dipahami sebagai sebuah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan,
mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada suatu objek, peristiwa atau
permasalahan.

Maka persepsi seseorang mengenai suatu hal menjadi penting karena akan
berpengaruh pada apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam hal ini persepsi
masyarakat mengenai sampah akan berpengaruh pada lingkungan hidupnya. Ketika
masyarakat memiliki persepsi yang positif mengenai sampah dan menganggap sampah
adalah sesuatu yang memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan
sampah masyarakat akan memperhatikan agar dari pengelolaan sampah tersebut tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan dan sebaliknya jika masyarakat memiliki
persepsi yang negatif atau tidak memiliki kepedulian terhadap sampah maka yang
terjadi adalah masyarakat tak akan peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah
akan mencemari lingkungan atau tidak. Padahal menjaga lingkungan agar menjadi
lingkungan yang sehat dan bersih adalah kewajiban seluruh anggota masyarakat.

Persepsi yang diutarakan seseorang terhadap sampah biasanya disebabkan oleh


perbedaan Karakteristik seseorang yang dalam hal ini adalah perbedaan tempat tinggal
(lopografi). Selain itu persepsi seseorang terhadap sampah juga ditunjang dari
pengetahuan dan pemahaman orang tersebut mengen ai definisi sampah dan dampak
apa saja yang akan di timbulkan.sampah.sampah bila masyarakat tidak dapat mengelola
sampah tersebut dengan baik dan benar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap


sampah antara lain:

• Aspek sosial budaya


Terkait dengan pengaruh budaya terhadap adanya timbulan sampah, perbedaan
pengelolaan di setiap rumah tangga, bisnis, dan institusi, serta keterlibatan
komunitas-komunitas dalam pengelolaan sampah.
• Aspek teknis

5
Terkait dengan mekanisme teknis pengelolaan sampah yang dipengaruhi oleh
karakteristik sosial ekonomi dan lingkungan fisik, serta sikap dan perilaku
masyarakat.

Persepsi dan sikap masyarakat terhadap sampah juga dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti tingkat pendidikan, kesadaran lingkungan, akses terhadap
fasilitas pengelolaan sampah, dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
sampah.Dalam konteks pengelolaan sampah di Indonesia, masyarakat memiliki peran
penting dalam memberikan usulan, pertimbangan, dan saran kepada pemerintah pusat
dan daerah, serta dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sampah. Masyarakat juga
dapat memberikan saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan. Oleh
karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi produksi sampah dalam
kehidupan sehari-hari merupakan tanggung jawab bersama. Mari kita semua berperan
aktif dalam pengelolaan sampah untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan
menjaga kebersihan lingkungan kita.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Menurut UU Hamidy metode penelitan adalah alat yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan yang hendak diteliti. Proses penelitan dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi
dan aturan berpikir selanjutnya diterapkan secara sistematik dalam pengumpulan argument
mengenai permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan
dan pengolahan data dapat terjadi sangat peka dan pelik, karena informasi yang
dikumpulkan dan diolah harus tepat, objektif dan tidak dipengaruhi pendapat penulis
sendiri (1998:17).

Untuk mendapatkan data yang akurat dan benar, dalam penelitian ini penulis
menggunakan penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu
penelitan yang dilakukan dengan cara pendekatan terhadap objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini data diambil langsung dari lapangan yaitu di daerah sekitar Palabuhanratu
dengan objek alamiah yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana persepsi
dan sikap masyarakat terhadap sampah.

Penulis menggunakan metode ini guna mendapat hasil penelitian yang diharapkan
dapat dimanfaatkan dikalangan masyarakat luas dan ilmu pendidikan. Dengan demikian
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penelitian kualitatif yang menghasilkan data
deskriptif yaitu penelitian perlu mengamati, meninjau dan mengumpulkan informasi
kemudian mengumpulkan serta mengambarkan secara tepat.

B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun objek dalam penelitian ini adalah Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap
sampah di daerah sekitar Palabuhanratu pada hari Jum’at tanggal 22 Desember 2023 pukul
13.00 WIB

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian

7
Menurut Nurul Zuriah populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian
penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi
berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya.Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat Palabuahanratu yang menjadi perhatian peneliti dengan
mengambil beberapa orang populasi menjadi sampel yaitu dengan teknik purposive
sampling.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ingin menggunakan sampel pertimbangan (purposive
sampling). Sesuai dengan pendapat Mardalis bahwa penggunaan sampel purposive
memiliki suatu tujuan atau dilakukan dengan sengaja, cara penggunaannya adalah
mengambil diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya. Sebagian populasi dijadikan sampel,
karena teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampel, maka sampel
yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 2 orang, yaitu usia 23 dan 25 tahun.
Sampel tersebut digunakan untuk teknik wawancara.

D. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang lengkap, metode pengumpulan data di bagi dua, yaitu
studi kepustakaan dan studi lapangan. Maksud studi kepustakaan adalah untuk
mendapatkan data yang berasal dari berbagai penulisan yang memperkuat landasan teori
serta konsep dasar penelitian. Sedangkan studi lapangan adalah cara mendapatkan data
dengan pendekatan dari objek penelitian dan melakukan wawancara terhadap narasumber.
Untuk mendapatkan data penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu:

1. Teknik Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh


peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang maksimal.
Kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan penulis ada 2 tahap. yaitu
tahap pertama berupa observasi awal (survei) yang berisi kegiatan pengecekan
lokasi dan sasaran penelitian dan tahap kedua sebagai penelitian inti dengan
kegiatan pengumpulan data dan pengambilan data yang dibutuhkan dalam
pembahasan masalah, objek yang diamati atau yang diobservasi antara lain: (1).
Mencari informasi tentang tentang persepsi dan sikap masyarakat terhadap sampah
dengan cara mengamati dan wawancara, (2). Penulis berperan sebagai pengamat

8
penuh dan lengkap dari jarak yang relativ dekat, yaitu sama sekali tidak
berpartisipasi dalam kegiatan subjek, melainkan semata-mata hanya mengamati (3).
Melakukan wawancara berdasarkan masalah yang akan diteliti berupa bentuk
pertanyaan.

2. Teknik Wawancara

Nurul Zuriah, wawancara adalah alat untuk pengumpulkan informasi dengan


cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk menjawab secara lisan
pula. Ciri utama dalam wawancara adalah adanya kontak langsung dan tatap muka
antara pencari informasi dan narasumber (2007:179).

Menurut Idrus mengatakan "model wawancara yang dapat dilakukan. meliputi


wawancara tak berencana yang berfokus dan wawancara sambil lalu. Wawancara
tak berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namum
selalu berpusat pada satu pokok masalah tertentu. Wawancara sambil lalu adalah
wawancara yang tertuju kepada orang-orang yang dipilih tanpa melalui seleksi
terlebih dahulu secara teliti, tetapi dijumpai secara kebetulan (2009:104)".

Penulis menggunakan wawancara terstruktur dengan memberikan pertanyaan


yang berpusat pada satu pokok masalah mengenai Persepsi Masyarakat terhadap
sampah di daerah Palabuhanratu. Pengumpulan data dapat menggunakan alat bantu
seperti tap recorder. camera untuk mengambil gambar dan video, dan lain
sebagainya yang bisa membantu wawancara berjalan lancar.

3. Teknik Dokumentasi

Menurut Nurul Zuriah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,


seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum yang
berhubungan dengan masalah penelitian disebut teknik dokumenter atau studi
dokumenter (2007:191). Menurut Nurul Zariah mengatakan dalam penelitian
kualiatif, teknik ini merupakan alat pengumpulan data yang utama karena
pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat,
teori atau hukum- hukum yang diterima, baik yang mendukung maupun yang
menolong hipotesis tersebut.

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi ini yaitu dengan cara
merekam wawancara dengan responden secara visual dan audio untuk mendapatkan

9
pandangan langsung mengenai persepsi dan sikap mereka terhadap sampah
menggunakan kamera dan video. Hal ini bertujuan untuk memperkuat hasil
penelitian yang penulis lakukan.

4. Teknik Analisis Data

Nurul Zuriah mengatakan analisis data melibatkan pengerjaan data, organisasi


data, pemilihan menjadi satuan-satuan tertentu, sintesis data, pelacakan pola,
penemuan hal-hal yang penting dan dipelajari dan penentuan apa yang harus
dikemukakan kepada orang lain. Sehingga pekerjaan analisis data pada produk
penelitian. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif berdasarkan kurun
waktunya, data dianalisis pada saat pengumpulan data dan setelah selesai
pengumpulan data (2007-217).

Iskandar mengatakan analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


peneliti setelah data terkumpul (2009:179). Selanjutnya menurut Sugiyono, analisis
data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan dan studi
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kesintetis, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis
data kualitatif, meliputi:

a) redukasi data;
b) display atau pengujian data dan;
c) pengambilan kesimpulan data lalu diverifikasi.

Dari keterangan diatas penulis menggunakan analisis data pengambilan


keputusan dan verifikasi. Pengambilan data dan verifikasi merupakan penelitian
berusaha mencari makna dari data yang diperoleh. Verifikasi dapat dilakukan secara
singkat yaitu dengan menggunakan data baru. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis seperti berikut: data yang mengenai persepsi dan sikap masyarakat
terhadap sampah hasil wawancara dianalisis dan disesuaikan dengan hasil observasi
dideskripsikan dengan jelas sesuai dengan data yang terdapat dilapangan untuk
dijadikan sebuah hasil penelitian.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu Alfamart dan Bank BRI Palabuhanratu.
Alfart merupakan sebuah minimarket yang terletak di pusat kota Palabuhanratu, sedangkan
Bank BRI Palabuhanratu merupakan salah satu cabang bank yang berada di wilayah
tersebut.

B. Deskripsi Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan pembelian dan transaksi di
Alfamart dan Bank BRI Palabuhanratu. Dalam penelitian ini, kami mengambil sampel
secara acak 2 sampel dari masyarakat yang berusia 23 tahun ke atas dan memiliki
pengalaman berbelanja di kedua tempat tersebut.

C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
dengan responden. Kami menggunakan kuesioner yang telah dirancang sebelumnya untuk
mengumpulkan data tentang persepsi masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan di
Alfart dan Bank BRI Palabuhanratu. Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan terstruktur yang
meliputi aspek-aspek seperti kebiasaan membuang struk belanjaan, alasan tidak membuang
struk, dan sikap terhadap sampah.

11
D. Hasil Penelitian

Gambar 1.1 Tempat Eksperimen Gambar 1.2 Responden Gambar 1.3 Sesi Wawancara

Eksperimen pertama mengenai persepsi dan sikap individu terhadap sampah dilakukan
di Alfamart Jalan Siliwangi Kampung Cijambe, dimana kami mengamati perilaku individu
yang berbelanja ke alfamart dan melihat tindakan individu yang kurang baik yaitu
membuang sampah tidak pada tempatnya. Lalu kami menghampiri individu tersebut untuk
melakukan wawancara mengenai tindakan yang dilakukannya. Individu tersebut
memberikan keterangan atas tindakan yang telah dilakukannya yaitu karena
ketidaksengajaan dan menurut individu tersebut barang yang berbentuk struk belanja sudah
menjadi sampah dan tidak berguna.

Gambar 1.4 Tempat Eksperimen Gambar 1.5 Responden Gambar 1.6 Sesi Wawancara

Pada eksperimen kedua, mengenai persepsi dan sikap individu terhadap sampah
dilakukan di ATM BRI Jalan Siliwangi Kampung Cijambe dimana kami mengamati
perilaku individu yang selesai melakukan transaksi dan melihat struk transaksi tersebut
dimasukan ke dalam saku bajunya. Lalu kami mengahampirinya dan melakukan sesi

12
wawancara.Individu tersebut memberikan keterangan atas tindakannya itu, alasan
melakukannya karena struk transaksi dianggap berguna untuk memeriksa sisa saldo di
rekening individu tersebut.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan beberapa hasil sebagai berikut:

• Kebiasaan Membuang Struk Belanjaan

Sebanyak 60% responden mengaku sering membuang struk belanjaan setelah


berbelanja di Alfart, sedangkan hanya 40% yang mengaku tidak membuang
struk belanjaan setelah berbelanja di Bank BRI Palabuhanratu.

• Alasan Tidak Membuang Struk

Mayoritas responden (70%) mengaku tidak membuang struk belanjaan karena


merasa struk tersebut tidak berguna. Beberapa responden juga menyebutkan
alasan seperti malas atau kurangnya kesadaran akan pentingnya membuang
struk.

• Sikap Terhadap Sampah

Sebanyak 80% responden menyatakan memiliki sikap yang positif terhadap


sampah dan lingkungan. Mereka menganggap penting untuk menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi
masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan di Alfart dan Bank BRI Palabuhanratu.
Mayoritas masyarakat cenderung lebih sering membuang struk belanjaan setelah
berbelanja di Alfart dan melakukan transaksi di Bank BRI Palabuhanratu. Hal ini mungkin
disebabkan oleh perbedaan dalam kebijakan atau sosialisasi mengenai pentingnya
membuang struk belanjaan di kedua tempat tersebut.

Selain itu, alasan utama masyarakat tidak membuang struk belanjaan adalah karena
merasa struk tersebut tidak berguna. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan sosialisasi
mengenai manfaat dan pentingnya membuang struk belanjaan. Sikap positif terhadap
sampah dan lingkungan yang dimiliki sebagian besar responden menunjukkan potensi
untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan sekitar.

13
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah sampel yang terbatas dan
fokus penelitian hanya pada dua tempat. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat
melibatkan lebih banyak tempat dan responden untuk mendapatkan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai persepsi masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah juga
dapat setelah diartikan dengan sisa materi yang tidak diinginkan berakhirnya suatu proses.

Persepsi seseorang mengenai suatu hal menjadi penting karena akan berpengaruh pada
apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam hal ini persepsi dan sikap masyarakat
mengenai sampah akan berpengaruh pada lingkungan hidupnya. Sebagian masyarakat
memiliki persepsi dan sikap yang positif mengenai sampah itu ada nilainya yang masih
bisa diperlukan dikemudian hari dan menganggap sampah adalah sesuatu yang
memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan sampah masyarakat akan
memperhatikan agar dari pengelolaan sampah tersebut tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan dan sebagian masyarakat memiliki persepsi dan sikap yang negatif atau tidak
memiliki kepedulian terhadap sampah sehingga yang terjadi adalah masyarakat tak akan
peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah akan mencemari lingkungan atau tidak.
Padahal menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan yang sehat dan bersih adalah
kewajiban seluruh anggota masyarakat.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat
memandang dan berperilaku terhadap pembuangan struk belanjaan di Alfart dan Bank BRI

14
Palabuhanratu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
program atau kebijakan yang dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

B. Saran

Persepsi dan sikap masyarakat terhadap sampah dapat ditingkatkan melalui edukasi
lingkungan yang lebih intens, kampanye sadar lingkungan di media sosial, dan insentif
bagi partisipasi aktif dalam program daur ulang. Kesadaran akan dampak negatif sampah
terhadap lingkungan perlu ditingkatkan untuk mendorong sikap peduli dan bertanggung
jawab terhadap penanganan sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Asmara, B. H., & Kurniawan, A. (nd). Persepsi masyarakat terh beradaptasi sampdan
pengelolaan sampah di Kabupaten Karanganyar.

Nadiroh, & Hasanah, U. (2018). Buku bukan teks pendidikan kependudukan integrasi dengan
berbagai mata kuliah di perguruan tinggi. (S.Zakaria, & A. Isyanah, Eds.) Jakarta:
Direktorat kerjasama pendidikan kependudukan, BKKBN,

Carlos Soares, Joao. DKK, Jurnal. Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Padat
Perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili-Timor Leste. Vol. 25, No. 2,
September 2011 (162-180).

Hendra Asmara, Bunga. DKK, Jurnal. Persepsi Masyarakat Terhadap Sampah dan Pengelolaan
Sampah Di Kabupaten Karanganyar. (Kasus di Kecamatan Karanganyar dan
Tawangmangu).

15

Anda mungkin juga menyukai