TERHADAP SAMPAH
Disusun Oleh :
2023
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
eksperimen sosial ini. Laporan ini berjudul "Laporan Observasi Tidak Langsung
Mengenai Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Sampah Di Palabuhanratu" yang
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi kami.
Selain itu, ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dalam penyusunan laporan eksperimen ini. Semoga hasil eksperimen ini
dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan masyarakat.
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat
menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan praktek di
bidangnya.
Terima kasih.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini
masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah.
Sampah- sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja
di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah
yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari. Walaupun terbukti sampah
itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini
karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah
menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat
untuk mengelolanya.
Dalam konteks global, isu sampah memiliki dampak yang signifikan terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, menganalisis persepsi dan sikap
masyarakat terhadap sampah dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi
pengelolaan sampah yang lebih holistik dan berkelanjutan. Melalui pemahaman ini,
diharapkan dapat dikembangkan solusi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat
setempat untuk mengatasi masalah sampah secara efektif
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang persepsi dan sikap masyarakat
terhadap sampah, yang dapat membantu dalam pengembangan teori dan konsep
terkait perilaku manusia terhadap lingkungan.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam
merancang kebijakan dan program pengelolaan sampah yang lebih efektif dan
efisien.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah didefinisikan
sebagai limbah yang bersifat padat terdiri dari atas zat organik dan anorganik yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan
dan melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan
(sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas. kaleng-
kaleng, debu sisa penyapuan dan sebagainya.
Sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat, dikatakan padat
merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia,
hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sumber limbah padat (sampah) perkotaan berasal
dari pemukiman, pasar, kawasan pertokoan dan perdagangan, kawasan perkantoran dan
sarana umum, kawasan industri, peternakan hewan dan fasilitas umum lainnya.
(Kodoatie, 2005).
Pada dasarnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah juga dapat setelah diartikan dengan sisa materi yang tidak diinginkan
berakhirnya suatu proses. Sampah berdasarkan bentuknya dapat diartikan dengan
bahan, baik padat atau cair yang tidak dipergunakan lagi dan telah dibuang. Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang.
3
Dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.sampah Ini
adalah sampah yang umum dipikiran manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori inipun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan
proses pertambangan dan industri. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan polusi
disebut bahan pencemar atau polutan. Syarat-syarat suatu zat atau bahan dapat disebut
polutan adalah jika keberadaannya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya
melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau beradadi tempat yang
tidak tepat (Witoelar, 1990).
Sikap adalah kerangka berpikir seseorang mengenai menyukai atau tidak menyukai
sesuatu, serta mengenai mendekati atau menjauhinya. Sikap terdiri dari tiga komponen,
yaitu komponen kognitif (pengetahuan dan keyakinan seseorang), afektif (perasaan
atau emosi), dan konatif (keinginan atau niat untuk bertindak). Sikap juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman, sistem nilai, dan lingkungan
4
barang atau benda yang tidak terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Kebersihan suatu
lingkungan dari sampah berkaitan erat dengan persepsi masyarakat mengenai sampah
itu sendiri. Setiap individu memiliki persepsi masing-masing dalam dirinya tentang
sesuatu. Menurut Gibson dan Donely (1994) Persepsi adalah proses pemberian arti
terhadap lingkungan oleh seorang individu, selain itu dari Linda (1998) persepsi juga
dipahami sebagai sebuah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan,
mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada suatu objek, peristiwa atau
permasalahan.
Maka persepsi seseorang mengenai suatu hal menjadi penting karena akan
berpengaruh pada apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam hal ini persepsi
masyarakat mengenai sampah akan berpengaruh pada lingkungan hidupnya. Ketika
masyarakat memiliki persepsi yang positif mengenai sampah dan menganggap sampah
adalah sesuatu yang memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan
sampah masyarakat akan memperhatikan agar dari pengelolaan sampah tersebut tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan dan sebaliknya jika masyarakat memiliki
persepsi yang negatif atau tidak memiliki kepedulian terhadap sampah maka yang
terjadi adalah masyarakat tak akan peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah
akan mencemari lingkungan atau tidak. Padahal menjaga lingkungan agar menjadi
lingkungan yang sehat dan bersih adalah kewajiban seluruh anggota masyarakat.
5
Terkait dengan mekanisme teknis pengelolaan sampah yang dipengaruhi oleh
karakteristik sosial ekonomi dan lingkungan fisik, serta sikap dan perilaku
masyarakat.
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap sampah juga dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti tingkat pendidikan, kesadaran lingkungan, akses terhadap
fasilitas pengelolaan sampah, dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
sampah.Dalam konteks pengelolaan sampah di Indonesia, masyarakat memiliki peran
penting dalam memberikan usulan, pertimbangan, dan saran kepada pemerintah pusat
dan daerah, serta dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sampah. Masyarakat juga
dapat memberikan saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan. Oleh
karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi produksi sampah dalam
kehidupan sehari-hari merupakan tanggung jawab bersama. Mari kita semua berperan
aktif dalam pengelolaan sampah untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan
menjaga kebersihan lingkungan kita.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut UU Hamidy metode penelitan adalah alat yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan yang hendak diteliti. Proses penelitan dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi
dan aturan berpikir selanjutnya diterapkan secara sistematik dalam pengumpulan argument
mengenai permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan
dan pengolahan data dapat terjadi sangat peka dan pelik, karena informasi yang
dikumpulkan dan diolah harus tepat, objektif dan tidak dipengaruhi pendapat penulis
sendiri (1998:17).
Untuk mendapatkan data yang akurat dan benar, dalam penelitian ini penulis
menggunakan penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu
penelitan yang dilakukan dengan cara pendekatan terhadap objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini data diambil langsung dari lapangan yaitu di daerah sekitar Palabuhanratu
dengan objek alamiah yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana persepsi
dan sikap masyarakat terhadap sampah.
Penulis menggunakan metode ini guna mendapat hasil penelitian yang diharapkan
dapat dimanfaatkan dikalangan masyarakat luas dan ilmu pendidikan. Dengan demikian
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penelitian kualitatif yang menghasilkan data
deskriptif yaitu penelitian perlu mengamati, meninjau dan mengumpulkan informasi
kemudian mengumpulkan serta mengambarkan secara tepat.
7
Menurut Nurul Zuriah populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian
penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi
berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya.Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat Palabuahanratu yang menjadi perhatian peneliti dengan
mengambil beberapa orang populasi menjadi sampel yaitu dengan teknik purposive
sampling.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ingin menggunakan sampel pertimbangan (purposive
sampling). Sesuai dengan pendapat Mardalis bahwa penggunaan sampel purposive
memiliki suatu tujuan atau dilakukan dengan sengaja, cara penggunaannya adalah
mengambil diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya. Sebagian populasi dijadikan sampel,
karena teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampel, maka sampel
yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 2 orang, yaitu usia 23 dan 25 tahun.
Sampel tersebut digunakan untuk teknik wawancara.
1. Teknik Observasi
8
penuh dan lengkap dari jarak yang relativ dekat, yaitu sama sekali tidak
berpartisipasi dalam kegiatan subjek, melainkan semata-mata hanya mengamati (3).
Melakukan wawancara berdasarkan masalah yang akan diteliti berupa bentuk
pertanyaan.
2. Teknik Wawancara
3. Teknik Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi ini yaitu dengan cara
merekam wawancara dengan responden secara visual dan audio untuk mendapatkan
9
pandangan langsung mengenai persepsi dan sikap mereka terhadap sampah
menggunakan kamera dan video. Hal ini bertujuan untuk memperkuat hasil
penelitian yang penulis lakukan.
a) redukasi data;
b) display atau pengujian data dan;
c) pengambilan kesimpulan data lalu diverifikasi.
10
BAB IV
C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
dengan responden. Kami menggunakan kuesioner yang telah dirancang sebelumnya untuk
mengumpulkan data tentang persepsi masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan di
Alfart dan Bank BRI Palabuhanratu. Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan terstruktur yang
meliputi aspek-aspek seperti kebiasaan membuang struk belanjaan, alasan tidak membuang
struk, dan sikap terhadap sampah.
11
D. Hasil Penelitian
Gambar 1.1 Tempat Eksperimen Gambar 1.2 Responden Gambar 1.3 Sesi Wawancara
Eksperimen pertama mengenai persepsi dan sikap individu terhadap sampah dilakukan
di Alfamart Jalan Siliwangi Kampung Cijambe, dimana kami mengamati perilaku individu
yang berbelanja ke alfamart dan melihat tindakan individu yang kurang baik yaitu
membuang sampah tidak pada tempatnya. Lalu kami menghampiri individu tersebut untuk
melakukan wawancara mengenai tindakan yang dilakukannya. Individu tersebut
memberikan keterangan atas tindakan yang telah dilakukannya yaitu karena
ketidaksengajaan dan menurut individu tersebut barang yang berbentuk struk belanja sudah
menjadi sampah dan tidak berguna.
Gambar 1.4 Tempat Eksperimen Gambar 1.5 Responden Gambar 1.6 Sesi Wawancara
Pada eksperimen kedua, mengenai persepsi dan sikap individu terhadap sampah
dilakukan di ATM BRI Jalan Siliwangi Kampung Cijambe dimana kami mengamati
perilaku individu yang selesai melakukan transaksi dan melihat struk transaksi tersebut
dimasukan ke dalam saku bajunya. Lalu kami mengahampirinya dan melakukan sesi
12
wawancara.Individu tersebut memberikan keterangan atas tindakannya itu, alasan
melakukannya karena struk transaksi dianggap berguna untuk memeriksa sisa saldo di
rekening individu tersebut.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan beberapa hasil sebagai berikut:
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi
masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan di Alfart dan Bank BRI Palabuhanratu.
Mayoritas masyarakat cenderung lebih sering membuang struk belanjaan setelah
berbelanja di Alfart dan melakukan transaksi di Bank BRI Palabuhanratu. Hal ini mungkin
disebabkan oleh perbedaan dalam kebijakan atau sosialisasi mengenai pentingnya
membuang struk belanjaan di kedua tempat tersebut.
Selain itu, alasan utama masyarakat tidak membuang struk belanjaan adalah karena
merasa struk tersebut tidak berguna. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan sosialisasi
mengenai manfaat dan pentingnya membuang struk belanjaan. Sikap positif terhadap
sampah dan lingkungan yang dimiliki sebagian besar responden menunjukkan potensi
untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan sekitar.
13
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah sampel yang terbatas dan
fokus penelitian hanya pada dua tempat. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat
melibatkan lebih banyak tempat dan responden untuk mendapatkan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai persepsi masyarakat terhadap pembuangan struk belanjaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah juga
dapat setelah diartikan dengan sisa materi yang tidak diinginkan berakhirnya suatu proses.
Persepsi seseorang mengenai suatu hal menjadi penting karena akan berpengaruh pada
apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam hal ini persepsi dan sikap masyarakat
mengenai sampah akan berpengaruh pada lingkungan hidupnya. Sebagian masyarakat
memiliki persepsi dan sikap yang positif mengenai sampah itu ada nilainya yang masih
bisa diperlukan dikemudian hari dan menganggap sampah adalah sesuatu yang
memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan sampah masyarakat akan
memperhatikan agar dari pengelolaan sampah tersebut tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan dan sebagian masyarakat memiliki persepsi dan sikap yang negatif atau tidak
memiliki kepedulian terhadap sampah sehingga yang terjadi adalah masyarakat tak akan
peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah akan mencemari lingkungan atau tidak.
Padahal menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan yang sehat dan bersih adalah
kewajiban seluruh anggota masyarakat.
Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat
memandang dan berperilaku terhadap pembuangan struk belanjaan di Alfart dan Bank BRI
14
Palabuhanratu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
program atau kebijakan yang dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.
B. Saran
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap sampah dapat ditingkatkan melalui edukasi
lingkungan yang lebih intens, kampanye sadar lingkungan di media sosial, dan insentif
bagi partisipasi aktif dalam program daur ulang. Kesadaran akan dampak negatif sampah
terhadap lingkungan perlu ditingkatkan untuk mendorong sikap peduli dan bertanggung
jawab terhadap penanganan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, B. H., & Kurniawan, A. (nd). Persepsi masyarakat terh beradaptasi sampdan
pengelolaan sampah di Kabupaten Karanganyar.
Nadiroh, & Hasanah, U. (2018). Buku bukan teks pendidikan kependudukan integrasi dengan
berbagai mata kuliah di perguruan tinggi. (S.Zakaria, & A. Isyanah, Eds.) Jakarta:
Direktorat kerjasama pendidikan kependudukan, BKKBN,
Carlos Soares, Joao. DKK, Jurnal. Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Padat
Perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili-Timor Leste. Vol. 25, No. 2,
September 2011 (162-180).
Hendra Asmara, Bunga. DKK, Jurnal. Persepsi Masyarakat Terhadap Sampah dan Pengelolaan
Sampah Di Kabupaten Karanganyar. (Kasus di Kecamatan Karanganyar dan
Tawangmangu).
15