Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


“PEMICUAN DI SMPN 18 PONTIANAK UTARA”

Dosen Pengampu :
Bambang Supraptono, M.Kes (Epid), MPH
Ani Hermilestari, B.Sc, S.Pd, M.Pd
Instruktur :
Heni Citrawati, S.ST
Triyana Nurhayati, S. Tr. Kes

Disusun Oleh : Kelompok 4


Dayang Siska Wafida 201011004
Gloria Freicellina Oroh 201011009
Juwairiyah Dzakiyyah 201011011
Tegar Kresna 201011025
Virda Alvika 201011027
Maufirrotur Rachma 191011016

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya
yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyusun laporan yang membahas tentang “PEMICUAN DI SMPN 18
PONTIANAK UTARA DENGAN BERTEMAKAN SAMPAH” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan terselesaikannya laporan ini, perkenankanlah kami untuk
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
2. Ibu Nurul Amaliyah, S.K.M, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
3. Bapak Dr. Malik Saepudin, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi Diploma III
Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Bambang Supraptono, M.Kes (Epid), MPH dan Ibu Ani Hermilestari,
B.Sc, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata Sanitasi total berbasis masyarakat yang
penuh kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Heni Citrawati, S.ST dan Ibu Triyana Nurhayati selaku instruktur mata
kuliah sanitasi total berbasis masyarakat.
6. Seluruh teman-teman sekalian yang telah banyak membantu, serta semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan
bekerja sama dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini disadari penulis masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini
bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan,
khususnya mahasiswa/i dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Jurusan
Kesehatan Lingkungan.
Pontianak, 26 Oktober 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….……..….......2


DAFTAR ISI ………………………………………….…………………...….....3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….
…....4
A. Latar Belakang …………………………….;.…………....……….....4
B. Tujuan ……………..………………………………………………...5
C. Manfaat …………………………..……………………………….....5
BAB II DASAR TEORI ………...………………………………….…………...6
A. Pengertian Sampah ………………………..……….....……….…......6
B. Jenis-jenis Sampah ..............................................................................6
C. Konsep pengolahan sampah ……………………..………….…….....9
D. Prinsip 3R ............................................................................................9
BAB III METODOLOGI ........................………..…………..…………….…...10
A. Kegiatan Pelaksanaan……….……………………………………....10
B. Alur Pelaksanaan ……………………..…………………….....…....10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ………..…………..…………….…...11
C. Hasil ……….…………..…………………………………………....11
D. Pembahasan ……………………..………………………….....…....14
BAB IV PENUTUP ….. ……………………………...….………………….....17
A. Kesimpulan …………………………....……………………….…...17
B. Saran ..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………...……...….….….....19
LAMPIRAN .............. ……………………………………..……....…….…......20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Permasalahan kesehatan lingkungan yang mendominasi adalah
masalah sanitasi. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah
sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar di
sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk
mencuci,mandi dan kebutuhan lainnya.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang
sehingga diharapkan terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat adalah melalui program nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan 5
pilar (Stop Buang air besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun,
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan
Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga)
akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang
lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya
hidup bersih dan sehat. Namun pemicuan kali ini terfokus pada pilar ke 4
STBM yaitu pengamanan sampah rumah tangga. Sampah merupakan hal
yang kompleks di lingkungan baik itu di lingkungan perumahan, kantor,
atau pun sekolah.
Pengelolaan sampah merupakan salah satu indikator output dari
strategi nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM
merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM
dikukuhkan sebagai strategi nasional melalui Kepmenkes Nomor

4
852/Menkes/SK/IX/2008. Selain itu pengelolaan sampah telah diatur
dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah dengan mengurangi dan menangani sampah menggunakan cara
yang berwawasan lingkungan. Kegiatan penanganan sampah tersebut
meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir.
Pemilahan sampah merupakan hal pertama dalam penanganan
sampah yang berarti menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga menyebutkan bahwa pemilahan sampah dilakukan melalui
kegiatan pengelompokan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis
sampah yang terdiri dari sampah yang mengandung Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), sampah yang mudah terurai, sampah yang dapat digunakan
kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya. Sedangkan
menurut Sucipto (2012), dalam pemilahan sampah dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3.

B. Rumusan masalah
Bagaimanakah pengetahuan siswa- siswi tentang pengolahan sampah dan
pemilahan sampah di SMPN 18 Siantan Hulu Pontianak Utara.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui bagaimana pengetahuan pengolahan siswa-siswi
SMPN 18 Siantan Hulu Pontianak Utara.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan pemicuan di SMPN
18 Siantan Hulu Pontianak Utara.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sampah

Dalam Undang – Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah definisi sampah yaitu sisa kegiatan sehari – hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Sedangkan menurut definisi World Health
Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Dalam kamus Lingkungan Hidup sampah memiliki dua arti yaitu bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembikinan atau pemakaian, barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
(manufaktur), atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan, dan waste
(sampah/limbah) proses teratur dalam membuang bahan tak berguna atau tak
diinginkan.

B. Jenis-jenis sampah
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang
berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah
sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah
institusi/kantor/sekolah, sampah pemukiman, sampah perdagangan (Asteria,
2015). Pengelolaan sampah berdasar jenis-jenis sampah berdasarkan
pemilihannya dibagi menjadi tiga yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah
bahan berbahaya dan beracun (B3) (Sucipto, 2012).

1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dan membusuk yaitu
dari makhluk hidup, baik manusua, hewan dan tumbuhan. Sampah organik terbagi
menjadi dua yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah
yang mengandung air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran

6
termasuk dalam sampah basah. Sampah kering merupakan sampah yang
kandungan airnya sedikit seperti kayu, ranting pohon, dan daun kering.

2. Sampah anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit untuk membusuk dan
sulit terurai. Sampah organik dapat digunakan kembali (reuse), yang dapat didaur
ulang (recycle), dan yang tidak berasal dari makhluk hidup. Sampah anorganik
berasal dari bahan yang terbuat dari plastik dan logam.

3. Sampah B3
Sampah B3 merupakan sampah yang mengandung merkuri dan
dikategorikan beracun serta berbahaya bagi manusia. Contoh dari sampah B3
yaitu kaleng bekas cat dan keleng bekas minyak wangi. Sampah jenis ini biasanya
merupakan sisa dari pengolahan bahan kimia yang berbahaya. Jenis sampah B3
sendiri meliputi:

a. Sumber tidak spesifik: Limbah yang berasal dari kegiatan pemeliharaan


alat, pelarutan kerak, mencuci, dan lain-lain.
b. Sumber spesifik: Limbah yang berasal dari proses industri (kegiatan
utama).
c. Sumber lain: Limbah yang berasal dari sumber tak terduga seperti produk
yang kedaluwarsa, sisa kemasan, dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi.

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor


13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Recycle melalui
Bank Sampah, jenis sampah yang dapat ditabung di bank sampah dikelompokkan
menjadi:

a. Kertas, yang meliputi koran, majalah, kardus, dan dupleks;


b. Plastik, yang meliputi plastik bening, botol plastik, dan plastik keras
lainnya; dan
c. Logam, yang meliputi besi, aluminium, dan timah. Bank sampah dapat
menerima sampah jenis lain dari penabung sepanjang mempunyai nilai
ekonomi.

7
C. Konsep Pengolahan Sampah
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah (UUPS), yang dimaksud dengan sampah adalah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang
merupakan sisa dari kegiatan manusia harus dikelola agar tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Pengelolaan sampah adalah
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah.

Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 3


tahapan kegiatan, yakni pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir.
Alfiandra (2009) menggambarkan secara sederhana tahapan-tahapan dari proses
kegiatan dalam pengelolaan sampah sebagai berikut :

1. Pengumpulan, diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat


asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju
tahapan berikutnya. Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa
tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong, atau
tempat pembuangan sementara. Untuk melakukan pengumpulan,
umumnya melibatkan sejumlah tenaga yang mengumpulkan sampah
setiap periode waktu tertentu.
2. Pengangkutan, yaitu mengangkut sampah dengan menggunakan sarana
bantuan berupa alat transportasi tertentu ke tempat pembuangan
akhir/pengolahan. Pada tahapan ini juga melibatkan tenaga yang pada
periode waktu tertentu mengangkut sampah dari tempat pembuangan
sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA).
3. Pembuangan akhir, dimana sampah akan mengalami pemrosesan baik
secara fisik, kimia maupun biologis hingga tuntas penyelesaian seluruh
proses.

D. Prinsip 3R
Prinsip 3R dapat diuraikan sebagai berikut :

8
1. Prinsip pertama adalah reduce atau reduksi sampah, yaitu upaya untuk
mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat
dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan. Setiap sumber dapat
melakukan upaya reduksi sampah dengan cara mengubah pola hidup
konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan hanya
menghasilkan sedikit sampah.
2. Prinsip kedua adalah reuse yang berarti menggunakan kembali bahan
atau material agar tidak menjadi sampah (tanpa melalui proses
pengolahan), seperti menggunakan kertas bolak balik, menggunakan
kembali botol bekas minuman untuk tempat air, dan lain-lain. Dengan
demikian reuse dapat memperpanjang usia penggunaan barang
melalui perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung.
3. Prinsip ketiga adalah recycle yang berarti mendaur ulang suatu bahan
yang sudah tidak berguna menjadi bahan lain atau barang yang baru
setelah melalui proses pengolahan. Beberapa sampah dapat didaur
ulang secara langsung oleh masyarakat dengan menggunakan
teknologi dan alat yang sederhana, seperti mengolah sisa kain perca
menjadi selimut, kain lap, keset kaki dan sebagainya, atau sampah
dapur yang berupa sisa-sisa makanan untuk dijadikan kompos.

9
BAB III
METODOLOGI

A. Kegiatan Pelaksanaan
1. Tempat : SMP Negeri 18 Pontianak Utara
2. Hari/Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2022
3. Waktu : 09.00 – selesai

B. Alur Pelaksanaan

Perkenalan dan
penyampaian tujuan

Proses (Materi
Pengelolaan Sampah)

Bina Suasana

Komitmen

Penutup

Dokumentasi

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
No Kegiatan Waktu Petugas
.
1. Perkenalan + 10 menit Pembukaan perkenalan dan
Penyampaian tujuan penyampaian tujuan akan
(pembukaan mulai dari dilakukan oleh Virda Alvika dan
salam kemudian perkenalan individu
melakukan perkenalan
oleh anggota kelompok 4
dan menyampaikan tujuan,
yaitu bertujuan untuk
mengajak adik-adik SMP
melakukan pengelolaan
sampah
Proses (Materi Pengelolaan Sampah)
2. Apa itu sampah / 15 menit Lead Fasilitator (Juwairiyah
pengertian sampah (pada Dzakiyyah)
materi ini lead fasilitator
akan melakukan interaksi
dengan adik-adik SMP)
3. Mengapa atau kenapa
sampah harus dipilah dari
sampah berguna, sampah
tidak berguna dan sampah
berbahaya
4. Melakukan permainan
dengan memilah jenis-
jenis sampah

11
5. Kapan seharusnya
melakukan pengelolaan
sampah
6. Dimana seharusnya 15 menit Co-fasilitator (Gloria Oroh)
melakukan pengelolaan
sampah
7. Siapa seharusnya
melakukan pengelolaan
sampah
8. Bagaimana cara mencegah
sampah dengan 3R
9. Melakukan permainan
dengan tanya jawab yang
ditulis oleh adik-adik SMP
memakai kertas tempel
lalu ditempelkan di papan
tulis, kemudian dibaca
sama-sama
10. Bina suasana 2 menit Dayang Siska
(mengajak adik-adik SMP
untuk melakukan yel-yel)
11. Komitmen (siswa 3 menit
membacakan bersama-
sama tulisan komitemen di
papan tulis
12. Penutup 2 menit
Dokumentasi

12
Gambar diatas adalah proses pemicuan antar lead fasilitator dan co-
fasilitator dengan siswa-siswi SMP.

Gambar diatas adalah melakukan pemilahan sampah kepada siswa-siswi

Gambar diatas adalah proses melakukan permainan yang menulis jawaban


dengan menggunakan kertas tempel.

13
Gambar diatas adalah melakukan bina suasana dengan yel-yel bersama-
sama siswa-siswi

Gambar diatas merupakan dokumentasi tim pemicu bersama siswa-siswi


SMP 18 setelah kegiatan pemicuan selesai dilakukan.

B. PEMBAHASAN
Pemicuan yang kami lakukan di SMPN 18 Pontinak Utara, dimana
kami mengambil tema tentang pengelolaan sampah. Pertama sekali kami
melakukan persiapan mulai dari penyusuan konsep,membuat alat bantu
dll. Pemicuan ini dilakukan di SMPN 18 Pontianak Utara pada tanggal 26
Oktober 2022 pada pukul 09.00 s/d selesai.
Pada saat pemicuan kami diterima baik oleh pihak sekolah, dan
kami diberikan izin untuk melakukan pemicuan kepada siswa-siswi. Saat
kami melakukan pemicuan siswa-siswi dikelas aktif dalam menjawab
pertanyaan yang kami berikan. Pengetahuan mereka juga dikatakan cukup
baik tentang pengelolaan sampah. Namun penjelasan tentang sampah B3

14
mereka masih kurang memahami. Dan tentang pemilahan sampah yang
baik mereka masih kurang memahaminya.
Pertama kami melakukan proses perkenalan dan menyampaikan
tujuan, proses perkenalan dibuka oleh fasilitator untuk memperkenalkan
tim pemicuan serta memperkenalakan bahwa tim pemicuan berasal dari
Poltekkes Kemenkes Pontianak khususnya D-III Sanitasi Lingkungan serta
dilakukan pula penyampaian dari fasilitator kepada siswa-siswi SMP
tentang apap tujuan dari tim pemicu datang di sekolah mereka, adapun
tujuan yang disampaikan kepada siswa-siswi SMP yakni “untuk belajar
bersama mengenai pengelolaan sampah”. Pada proses ini tim pemicu
memperkenalkan diri saru persatu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
susana yang nyaman bagi siswa-siswi sehingga mempermudahkan dalam
melakukan advokasi dan komunikasi. Dan ini merupakan langkah awal
untuk tim dalam memulai proses pemicuan.
Tim pemicu khususnya falisitator dan Co-Fasilitator melakukan
bina suasana kepada siswa-siswi, yang mana bina suasana ini bertujuan
agar suasa dikelas lebih cair dan ceria. Adapun bina suasana yang
dilakukan adalah yel-yel semangat. Dan bina suasana tersebut terlihat
bahwa siswa-siswi sangat bersemangat dan ceria sehingga mempermudah
untuk tim melakukan proses materi pemicuan. Setelah itu fasilitator
melsnjutkan proses penyampaian materi yang memuat apa, mengapa,
kapan, dimana, siapa, dan bagaimana mengenai pengelolaan sampah yang
benar.
Selanjutnya fasilitator melakukan interaksi kepada siwa-siswi
mengenai apa itu pengelolaan sampah denga benar dan siswa siswi sudah
memikili pengatahuan tentang itu. Dilanjutkan dengan materi mengapa
sampah harus dikelola, pada tahap ini fasilitator mengajak berinteraksi
siswa siswi dengan melakukan permainan. Selanjutnya tim melanjtkan
untuk memici rasa jijik dengan menggunakan media seperti sampah
plastik, sampah baterai dan sampah dedaunan sehingga dengan
menggunakan media tersebut memicu agar siswa-siswi tahu mana sampah
anorganik dan organik kemudian ditangayakan kepada mereka apa yang

15
harus dilakukan setelah melihat sampah tersebut agar tidak dibuang
sembarangan.
Kemudian penyampaian materi kapan sampah tersebut harus
dikelola yaitu hal ini dilakukan dengan menunjukan gambar-gambar kapan
waktu terpenting unutuk membuang sampah. Menyaikan materi dimana
mereka harus membuang sampah yakni di tempat sampah atau
penampungan sementara selanjutnya materi mengenai siapa yang harus
menerapka perilaku membuang sampah dengan benar. Proses terakhi
materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana langkah-langkah
cara pengelolaan sampah dengan benar dan di contohkan menggunakan
gambar yang telah disediakan oleh tim pemicu.
Setelah tahap materi telah disampaikan maka tahap selanjutnya
yang dilakukan dalam pemicuan ini yaitu mengajak siswa-siswa untuk
melakukan komitmen yakni tidak membuang sampah sembarangan. Pada
komitmen ini siswa-siswi membaca dipapan tulis yang telah di tulis oleh
tim pemicu. Dari hasil materi pemicuan tersebut didapatkan bahwa siwa-
siswi mau untuk melakukan komitmen sebagai bentuk perubahan untuk
mengelola sampah-sampah dengan benar.
Setelah proses komitmen dilakukan tim pemicu mengaja siswa-
siswi untuk melakukan yel-yel penutupan dan dilkukan dokumentasi foto
bersama dengan siswa-siswi yang menandakan bahwa proses pemicuan
telah selesai dilakukan.
Kendala yang kami hadapi saat melakukan pemicuan adalah siswa
yang kurang fokus terhadap pemberian materi yang kami sampaikan dan
tanya jawab pada siswa-siswi,tetapi kami melakukannya dengan cukup
baik dan berjalan dengan lancar.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh,
dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Prinsip pertama adalah reduce atau reduksi sampah, yaitu
upaya untuk mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber dan
bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan. Setiap
sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara
mengubah pola hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang
boros dan menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan
hanya menghasilkan sedikit sampah. Beberapa sampah dapat didaur
ulang secara langsung oleh masyarakat dengan menggunakan
teknologi dan alat yang sederhana, seperti mengolah sisa kain perca
menjadi selimut, kain lap, keset kaki dan sebagainya, atau sampah
dapur yang berupa sisa-sisa makanan untuk dijadikan kompos.

Perkenalan + Penyampaian tujuan (pembukaan mulai dari salam


kemudian melakukan perkenalan oleh anggota kelompok 4 dan
menyampaikan tujuan, yaitu bertujuan untuk mengajak adik-adik SMP
melakukan pengelolaan sampah 10 menit Pembukaan
perkenalan dan penyampaian tujuan akan dilakukan oleh Virda Alvika
dan perkenalan individu Proses (Materi Pengelolaan Sampah).
Mengapa atau kenapa sampah harus dipilah dari sampah berguna,
sampah tidak berguna dan sampah berbahaya.

Pertama kami melakukan proses perkenalan dan menyampaikan


tujuan, proses perkenalan dibuka oleh fasilitator untuk
memperkenalkan tim pemicuan serta memperkenalakan bahwa tim
pemicuan berasal dari Poltekkes Kemenkes Pontianak khususnya D-III
Sanitasi Lingkungan serta dilakukan pula penyampaian dari fasilitator
kepada siswa-siswi SMP tentang apap tujuan dari tim pemicu datang di

17
sekolah mereka, adapun tujuan yang disampaikan kepada siswa-siswi
SMP yakni “untuk belajar bersama mengenai pengelolaan sampah”.

Selanjutnya tim melanjutkan untuk memicu rasa jijik dengan


menggunakan media seperti sampah plastik, sampah baterai dan
sampah dedaunan sehingga dengan menggunakan media tersebut
memicu agar siswa-siswi tahu mana sampah anorganik dan organik
kemudian ditangayakan kepada mereka apa yang harus dilakukan
setelah melihat sampah tersebut agar tidak dibuang sembarangan.
Menyampaikan materi dimana mereka harus membuang sampah yakni
di tempat sampah atau penampungan sementara selanjutnya materi
mengenai siapa yang harus menerapka perilaku membuang sampah
dengan benar.

Kendala yang kami hadapi saat melakukan pemicuan adalah siswa


yang kurang fokus terhadap pemberian materi yang kami sampaikan
dan tanya jawab pada siswa-siswi,tetapi kami melakukannya dengan
cukup baik dan berjalan dengan lancar.

B. Saran
Berdasarkan pemicuan yang telah dilakuakn pada siswa SMP
Negeri 18 Pontianak Utara, adapun saran yang dapat diberikan sebagai
berikut :
1. Bagi Pihak Sekolah
a. Sebaiknya pihak sekolah memperhatikan penerapan siswa-
siswi dalam pengelolaan sampah dan pemilahan sampah di
sekolah.
b. Diharapkan pihak sekolah menempelkan poster di dinding
sekolah yang berisikan informasi mengenai pengelolaan
sampah dan pemilahan sampah.
2. Bagi Siswa

18
Diharapkan agar siswa-siswi dapat menerapkan pengelolaan
sampah dimanapun berada di sekolah atau dirumah dan
memanfaatkan pemilahan sampah dengan benar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi. (n.d.). Sampah. 7 BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Program Pilah Pileh Sampah (Plepah) 1. Pengertian Sampah Dalam
kegiatan sehari M. Retrieved November 29, 2022, from
http://eprints.umpo.ac.id/5501/3/BAB%20II.pdf
Yunanda. (n.d.). Pengelolaan Sampah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengelolaan Sampah 1. Pengertian Sampah Menurut beberapa ahli definsi
sampah sebagai berikut: a. Menu. Retrieved November 29, 2022, from
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3723/4/Chapter%202.pdf

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai