Kelas 2.B
Oleh Kelompok III
Nama Anggota :
Anisa 201110041
Annisa Nurul Hadya 201110043
Aulia Putri 201110044
Easy Qalbi 201110047
Fauzan Ahmad Dani 201110049
Iqwalul Ulfa 201110054
Rani Tri Sofnaweri 201110070
Rima Shabilla Putri 201110072
Tiara Mairifah 201110078
Dosen Pembimbing:
Muchsin Riviwanto, SKM, M.Si
Mukhlis, MT
Dosen Pembimbing
Selaku dosen pengelolaan sampah yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kelompok tekuni ini dalam menyelesaikan laporan praktikum Pengelolaan
sampah, dan terimakasih kelompok ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan.
Dengan disusunnya laporan ini, semoga dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada para pembaca umumnya, dan bagi kelompok khususnya.
Kelompok menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya
kelompok mengharapkan ada kritik dan saran yang membangun.
Kelompok III
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN..................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................5
C. Manfaat ...........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................7
A. Pengertian Sampah.......................................................................7
B. Jenis Jenis Sampah.......................................................................7
C. Sumber Sampah............................................................................7
D. Metode Pengelolaan Sampah........................................................9
E. Metode Pengangkutan Sampah....................................................12
F. Pemulihan Energi ........................................................................15
BAB III METODOLOGI PRATIKUM...................................................25
A. Waktu Pelaksanaan.......................................................................25
B. Alat, bahan dan Cara....................................................................25
C. Perhitungan...................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................26
A. Hasil.................................................................................................26
B. Pembahasan......................................................................................28
BAB V PENUTUP.....................................................................................30
A. Kesimpulan......................................................................................30
B. Saran.................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi sanitasi Tempat Penampungan
Sampah Sementara.
2. Untuk mengetahui alur pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA.
3. Untuk mengetahui kesesuaian lokasi tempat penampungan sampah
sementara.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pratikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana langkah-langkah atau prosedur dalam proses pengangkutan sampah
TPS menuju TPA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sampah
1. Jenis-Jenis sampah
Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir akan menjadi keterpaduan yang baik.
Pengelolaan sampah dari hulu dilakukan dengan pemilahan sampah berdasarkan
jenisnya. Jenis-jenis sampah berdasarkan pemilahan dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Sampah Organik Sampah organik atau sering disebut sebagai sampah yang
basah adalah jenis sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup, sehingga
sampah jenis ini dapat mudah hancur dan membusuk dengan cara yang
alami (Damanhuri, 2006)
b. Sampah An-organik Sampah anorganik atau sering disebut sebagai sampah
yang kering adalah jenis sampah di mana zat penyusunan dari senyawa
yang non organik dan biasanya berasal dari sumber daya alam yang tidak
dapat 10 diperbarui lagi seperti minyak bumi, proses industri dan mineral
atau tambang (Damanhuri, 2006)
c. Sampah B3 Sampah B3 merupakan buangan berbahaya dan beracun
bersifat toksik karena itu perlu penanganan khusus. Banyak dihasilkan dari
kegiatan industri ataupun produk yang dipakai sehari-hari. Semakin banyak
industri yang berdiri akan semakin beragam limbahnya (Ikhsandri, 2018)
2. Sumber Sampah
2) Sumber penyakit
Sampah yang tidak dikelola dengan baik, akan menarik
banyak kuman dan hama seperti tikus, kecoak, semut, lalat dan
lainnya. Mereka membawa kuman-kuman penyakit yang berbahaya
bila pembawa kuman ini bergerak ke pemukiman.
3) Pencemaran lingkungan
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari
lingkungan baik lingkungan udara, darat dan air. Udara karena
pencemaran bau, asap karena pembakaran yang serampangan. Air
bila sampah/limbah langsung dibuang ke saluran air/sungai tanpa
diolah kembali. Darat bila sampah hanya ditumpuk-tumpuk saja,
tanpa ada tindakan lanjutan.
4) Menyebabkan banjir
Sampah yang berada di saluran air/sungai bila tidak dikelola
dengan baik akan menyumbat jalannya air. Sehingga air berhenti
menjadi tergenang dan lama-kelamaan bisa banjir. Padahal banjir
yang ada sampahnya ini sangat berbahaya karena bisa membawa
kuman-kuman penyakit.
4. Pengolahan biologis
Material sampah organik, seperti residu tanaman, sampah makanan, atau
kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis menjadi kompos, atau
dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa
digunakan sebagai pupuk dan gas metana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah
Green Bin Program di Toronto, Kanada, di mana sampah organik rumah tangga,
seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus
untuk dikomposkan.
Transformasi Biologi Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi sampah menjadi bahan stabil
yaitu kompos. Teknik biotransformasi yang umum dikenal adalah:
a. Komposting secara aerobik (produk berupa kompos).
b. Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas metana, CO 2 dan gas-
gas lain, humus atau lumpur). Humus/lumpur/kompos yang dihasilkan
sebaiknya distabilisasi terlebih dahulu secara aerobik sebelum
digunakan sebagai kondisioner tanah.
5. Transformasi Kimia
Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip
proses pembakaran atau insenerasi. Proses pembakaran sampah dapat
didefinisikan sebagai pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair,
dan produk padat yang terkonversi, dengan pelepasan energi panas.
Proses pembakaran ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan komposisi
sampah yaitu :
a. Nilai kalor dari sampah, dimana semakin tinggi nilai kalor sampah
maka akan semakin mudah proses pembakaran berlangsung.
Persyaratan nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar dapat terbakar.
b. Kadar air sampah, semakin kecil dari kadar air maka proses
pembakaran akan berlangsung lebih mudah.
c. Ukuran partikel, semakin luas permukaan kontak dari partikel sampah
maka semakin mudah sampah terbakar.
Jenis pembakaran dapat dibedakan atas :
1) Pembakaran stoikhiometrik , yaitu pembakaran yang dilakukan
dengan suplai udara/oksigen yang sesuai dengan kebutuhan untuk
pembakaran sempurna.
2) Pembakaran dengan udara berlebih , yaitu pembakaran yang
dilakukan dengan suplai udara yang melebihi kebutuhan untuk
berlangsungnya pembakaran sempurna.
3) Gasifikasi , yaitu proses pembakaran parsial pada kondisi
substoikhiometrik, di mana produknya adalah gas-gas CO, H2, dan
hidrokarbon.
4) Pirolisis , yaitu proses pembakaran tanpa suplai udara.
6. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung
dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara perlakuan
panas bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau
pemanas, sampai penggunaannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan
uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisis dan gasifikasi adalah dua bentuk
perlakuan panas yang saling terkait, ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi
dengan keadaan anaerobik. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup
pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi
produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk
menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi dan gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran
antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pencegahan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman.
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam
penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum,
multikonsep yang digunakan adalah:
a. Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M " mengurangi
sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang
mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan
dari segi minimalisasi sampah. Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar
dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah
adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk
praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
b. Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah (Extended Producer
Responsibility). EPR adalah suatu strategi yang dirancang untuk
mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-
produk para produsen di seluruh siklus hidup produk tersebut ke dalam
pasar harga produk. EPR dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas
atas seluruh siklus hidup produk dan kemasan yang dibawa ke pasar. Ini
berarti perusahaan yang membuat, mengimpor dan/atau menjual produk
diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka sejak manufaktur
hingga akhir dari masa penggunaannya.
c. Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di
mana pihak pencemar membayar dampak dari aktivitasnya ke lingkungan.
Sehubungan dengan pengelolaan limbah, umumnya merujuk kepada
penghasil sampah untuk membayar sesuai dengan volume dan jenis sampah
yang dibuang.
5. Penyebab Penumpukan Sampah
1. Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung TPA
sehingga melebihi kapasitasnya.
2. Latihan TPA semakin menyempit akibat tergusur untuk penggunaan lain.
3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk mengangkut
sampah kurang efektif.
4. Fasilitas pengangkutan sampah terbatas dan tidak mampu mengangkut
seluruh sampah. Sisa sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah.
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk.
6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera di
keluarkan dari tempat penampungan sampah.
7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan. Masyarakat sering
membuang sampah di sembarangan tempat.
8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaab dan
pengolahan sampah serta produknya.
9. Minimnya edukasi dan menejemen diri yang baik mengenai pengolahan
sampah secara tepat.
10. Manajemen sampah tidak efektif. Hal ini dapat menimbulkan kesalah
pahaman , terutama bagi masyarakat sekitar.
6. Pengertian tps
a. Pencemaran lingkungan
b. Penyebab Penyakit
Sampah yang berupa bahan organik berasal dari aktifitas manusia sebagai
makhluk sosial disebut dengan sampah rumah tangga. Sedangkan senyawa/ bahan
yang berasal dari sisa aktifitas manusia dalam bidang teknologi disebut dengan
zat buang. Contoh yang tergolong zat buang adalah Carbon Monoksida, CFC,
dan lain sebagainya..
Tinggi rendahnya resiko bencana di suatu daerah dapat dilihat dari tingkat
kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah tersebut. Kerusakan lingkungan
dapat terjadi bisa dikarenakan dari sampah sampah yang dibiarkan menumpuk dan
tidak dapat sepenuhnya diolah oleh manusia. Oleh karena itu diperlukan adanya
kesadaran masyarakat masing maisng untuk tidak menambah kerusakan
lingkungan terutama karena disebabkan oleh sampah.
Reduce
Reuse
Reuse atau memakai kembali barang yang anda dirasa sudah tidak perlu lagi,
salah satunya adalah anda bisa memberikan barang barang tersebut kepada yatim
piatu atau anda bisa memberikan kepada sanak famili keluarga anda seperti
misalnya baju baju bayi yang baru beberapa bulan saja dapat anda berikan kepada
saudara yang misal membutuhkan.
Recycle
Konsep recycle sendiri adalah mendaur ulang sampah anda menjadi suatu
barang baru yang dapat digunakan kembali dan layak fungsi, caranya adalah anda
bisa mendaur ulang sampah organik di rumah anda misalnya menjadikan botol
minuman menjadi wadah pot tanaman atau melakukan pendaur ulangan kertas
menjadi kertas kembali. Daur ulang dengan jumlah yang besar belum menjadi
suatu aktifitas yang biasa dilakukan di Indonesia. Salah satunya adalah tempat
sampah yang dibedakan antara sampah organik dan sampah non organik masih
banyak belum diterapkan maksimal di Indonesia.
Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola tempat
sampah/ tempat pembuangan sampah yaitu:
A. Hasil
Pasar Pagi Lubuk Lintah merupakan pasar tradisional yang terletak di
kawasan Simpang Karang Ganting, Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
yang berpengaruh bagi perekonomian. Berdasarkan observasi lapangan, Pasar
Pagi Lubuk Lintah masih terkesan kotor, kumuh dengan aroma yang tidak
nyaman yang berasal dari sampah dan limbah. Dalam lingkungan pasar terlihat
padat dengan pedagang baik yang petak-petak tempat berjualan maupun yang
tidak sehingga menambah kesan tidak teratur. Masih banyak terlihat sampah yang
menumpuk dan berserakan dimana-mana. Dalam lingkungan pasar Pasar Pagi
Lubuk Lintah telah tersedia TPS yang setiap harinya diangkut petugas Dinas
Kebersihan . Dinas kebersihan hanya berkewajiban mengangkut sampah dari TPS
resmi. Selebihnya menjadi tanggungjawab masyarakat untuk membuangnya di
TPS atau kontainer. Dengan melihat aktivitas yang banyak terjadi di pasar
tradisional dan dimungkinkan volume sampah yang dihasilkan cukup besar maka
perlu dilakukan kajian untuk mengetahui karakteristik sampah di Pasar Pagi
Lubuk Lintah.
Data tentang karakteristik dan komposisi sampah sangat penting dan akan
sangat berguna untuk penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan potensi
pemanfaatan sampah pasar menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomis
dan manfaat yang lebih tinggi sehingga diharapkan dapat menurunkan volume
sampah yang selama ini semuanya langsung dibuang ke TPA Air Dingin.
TPA AIR
TPS TRUK
DINGIN
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang dilakukan di TPS di Jl. M.
Yunus, Anduring, Kec. Kuranji, Kota Padang Sumatera Barat diketahui bahwa
sumber sampah rata-rata berasal dari kegiatan pasar pagi lubuk lintah,sistem
pengelolaan sampah di tempat tersebut ialah pola pengumpulan secara langsung
yaitu sampah yang berasal dari sumber sampah diangkut menggunakan gerobak
sampah oleh petugas kebersihan dan sampah tersebut dibuang ke TPS yang telah
disediakan.
Kegiatan pengumpulan sampah dari sumber ke gerobak dilakukan dengan
pengambilan kantong plastik yang digunakan pedagang dalam membungkus
sampah yang dihasilkan kemudian dibawa dengan menggunakan gerobak dan
diangkut menuju TPS pasar. Jumlah gerobak dorong besi yang digunakan
sebanyak 1 unit yang dioperasikan oleh 1 orang pekerja. Sampah yang terkumpul
di TPS akan diangkut dengan dump truck menuju TPA Air Dingin. proses
pengangkutan sampah dari TPS menuju lokasi TPA dengan sistem kontainer
tetap, yaitu kendaraan dari pool menuju TPS, kemudian sampah yang ada di TPS
dimasukan oleh petugas dengan menggunakan skop, keranjang ke dalam truk
menuju TPA. Proses pengangkutan sampah menggunakan armada dump truk yang
mempunyai kapasitas ±4300 m3. Setiap angkutan sampah memperkerjakan 2
orang pekerja yang terdiri dari 1 sopir dan 1 petugas pengangkut sampah.
Pengangkutan dilakukan 2 kali sehari dan di angkut pada pagi pukul 05.00 sampai
07.00 dan sore pada pukul 17.00 sampai 18.00.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu reduksi sampah dengan model
pemilahan sampah, pemanfaatan sampah menjadi pakan ternak dan
kompos, penjualan sampah dan pemrosesan di TPS 3R dan TPA
2. Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan mengenai pengaruh musim
dan cuaca dalam penelitian persampahan.
3. Penelitian selanjutnya menitikberatkan kepada perencanaan sistem
pengelolaan sampah, baik dari fase, pengumpulan pengangkutan,
perencanaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah dan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA).
DAFTAR PUSTAKA
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrxyhU6RwpivFIA5T3LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZA
MEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1644869563/RO=10/RU=http%3a%2f
%2feprints.poltekkesjogja.ac.id%2f3276%2f2%2fChapter%25202.pdf/RK=2/
RS=b.OBT8M7AsFCjBpgYVB0sxcKAyg-
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrxyhU6RwpivFIA4z3LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZA
MEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1644869563/RO=10/RU=http%3a%2f
%2fwww.indonesian-publichealth.com%2fperaturan-pengelolaan-limbah%2f/
RK=2/RS=Xhjy2EGlYNWjwMyapRQapsrq8Bs-
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrxzMzJSwpiPFQAxwDLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZ
AMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1644870729/RO=10/RU=https%3a%2f
%2frimalestari123.blogspot.com%2f2014%2f04%2fmakalah-tentang-tps.html/
RK=2/RS=LX55sS.OnMNlc9fTpjhHZcyJyJA-
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrxzMzJSwpiPFQAyQDLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZ
AMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1644870729/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fpaisaldoni.wordpress.com%2f2015%2f08%2f05%2fmakalah-tentang-sampah
%2f/RK=2/RS=CFLhK6H_ftdXyej9sZB6l.HaC8o-
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah