Disusun oleh :
1. Alifia Nursyifa Permana
2. Amanda Galuh Putri Widodo
3. Assyifa Putriana Meyhan
4. Eka Yuna Permana
5. Kyla Mylaika Ridwan
6. Salsabila Lirabbiha Lesmana
Kelas : XI MIPA 7
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul penelitian sampah di sekolah tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
cara pembuatan proposal dan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Selain itu
proposal ini bertujuan untuk menambah wawasan untuk pembaca tentang sampah
di sekolah
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai.
Akhir kata, kami berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Perumusan Masalah......................................................................................2
3. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
4. Kontribusi Penelitian....................................................................................3
5. Definisi Operasional.....................................................................................3
B. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4
1. Pengertian Sampah.......................................................................................4
2. Jenis – Jenis Sampah....................................................................................5
3. Dampak Negatif Sampah..............................................................................5
4. Pengolahan Sampah.....................................................................................6
C. METODE PENELITIAN................................................................................7
D. JADWAL PELAKSANAAN..........................................................................7
E. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berawal dari rasa resah yang kami rasa didasari oleh bau tidak sedap
sampah didekat kelas, kami melihat betapa banyaknya sampah mulai dari
plastik sekali pakai hingga sampah-sampah organik yang dijadikan satu
begitu saja. Kami merasa sedih dan khawatir serta bingung tentang
keberlanjutan dari banyaknya sampah - sampah tersebut. Karena dikutip
dari dataindonesia.id pada tahun 2021 indonesia telah menghasilkan
sampah sebanyak 21,88 juta ton sampah. Dan tidak hanya itu saja kami
juga telah melihat betapa kurangnya pendidikan masyarakat sekitar
tentang daur ulang sampah serta pemilahan sampah organik, anorganik,
dan berbahaya yang nantinya akan mempersulit proses pendaurulangan.
1
dapat diberikan kepada orang-orang akan bahaya sampah terhadap
lingkungan.
5. Definisi Operasional
Definisi operasional yang dimaksudkan pada penelitian ini untuk
memberikan batasan pada lingkup penelitian. Berikut merupakan definisi
operasional dalam penelitian
1. Optimalisasi
3
Optimalisasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah optimalisasi
merupakan proses, cara, dan perbuatan untuk menjadi paling baik.
Menurut kamus Oxford (2008), optimisasi adalah proses untuk
menemukan solusi terbaik berdasarkan kriteria. Jadi, optimalisasi
adalah sebuah proses untuk mencari solusi terbaik sesuai dengan
kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, optimalisasi dapat diartikan
seabagai penambahan sarana prasarana pengelolaan sampah TPS
untuk mendapatkan hasil reduksi sampah yang maksimal
berdasarkan standar.
2. Reduksi sampah
Reduksi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016) adalah
pengurangan atau pemotongan. Sampah (Undang – Undang No.
18 tahun 2008) adalah sisa kegiatan sehari hari manusia yang
berbentuk padat. Reduksi sampah dapat diartikan sebagai
pengurangan sampah pada tahapan sistem pengolalaan sampah
dengan cara diolah melalui manajemen pengelolaan yang baik.
Dalam penelitian ini, reduksi sampah berarti berkurangnya
sampah karena adanya pemulung, petugas kebersihan, dan sarana
pengolahan sampah.
3
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
3
menjadi sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.
3
b. Penurunan Kualitas Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk
ke dalam saluran drainase, saluran irigasi atau sungai akan mencemari air
yang ada. Berbagai organisme termasuk ikan menjadi terancam
keberadaannya dan bahkan bisa lenyap sehingga ekosistem perairan
biologis pun bisa berubah. Penguraian sampah yang di buang ke dalam air
akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana.
Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
3
menemukan sebuah inovasi baru dalam memanfaatkan sampah yang ada di
negara tersebut. hingga tak heran Swedia menjadi negara terbersih di dunia
dengan tingkat penghasilan sampah yang sedikit. Ada beberapa manfaat
yang sangat menguntungkan bagi manusia ketika menyadari pentingnya
pengolahan sampah dengan baik. Kelima manfaat pengolahan sampah
tersebut antara lain:
1. Menghemat Energi
Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat energy
yang dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya sangat
beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak lagi.
Pemanfaaatan sampah menjadi bahan bakar tentunya dapat menghemat
energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu bara sebagai energy
utamanya. Semua ini telah diraskan oleh masyarakat yang hidup di Swedia
dimana pemakaian bahan bakar lebih hemat 0.061 SEK/Kwh
dibandingkan menggunakan batu bara.
2. Mengurangi polusi
Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan
tingkat polusi semakin tinggi dan menyebabkan pemanasan global.
Pengolahan lahan merupakan jalan yang terbaik untuk mengurangi polusi
yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari global warming.
Memang dalam peroses pengraiannya menjadi bahan siap pakai
membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti contoh pembuatan pupuk
dari bahan kimia memang mudah ditemukan dan hasilnya lebih menjamin
bagi hasil panen para petani. Berbeda dengan pupuk kompos yang terbuat
dari pengolahan sampah organik yang cukup ribet, proses pembuatan yang
cukup lama, dan kadang hasilnya kurang maksimal.
Selain itu pengurangan polusi juga dapat terjadi terhadap air yaitu dengan
memanfaatkan air limbah menjadi bahan bakar, energy listrik, dan
digunakan pula untuk pengairan pertanian. Dan dalam mengurangi polusi
3
udara pengolahan sampah yang benar dapat membuat bahan nitrogen
sehingg dapat dihirup oleh semua makhluk secara bebas.
3. Menghemat SDA
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber
daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik.
Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat
hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang
ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack
tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi
tiga orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita
gunakan telah mengurangi kadar okigen di bumi. Sebenarnya penggunaan
tissue dapat diganti dengan kain serbet. Sehingga ketersediaan sumber
daya alam tetap stabil.
4. Ekonomis
Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga.
Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik tetapi juga
pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal inilah yang akan diraskan ketika
dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk menghasilkan barang
dengan nila jual tinggi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com seorang
wanita asal Solo mendapat kesempatan keliling Eropa hanya bermodalkan
sampah non organik menjadi fasion yang mengagumkan.
5. Menghemat Uang
Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus mengeluarkan uang
untuk membelinya. Namun bagi mereka yang tahu manfaat pengolahan
sampah dengan baik dan benar dapat menghemat biaya pengeluaran.
3
3
1