Anda di halaman 1dari 13

KARYA TILIS ILMIAH SAMPAH DI MASYARAKAT

Disusun oleh :
1. Alifia Nursyifa Permana
2. Amanda Galuh Putri Widodo
3. Assyifa Putriana Meyhan
4. Eka Yuna Permana
5. Kyla Mylaika Ridwan
6. Salsabila Lirabbiha Lesmana

Kelas : XI MIPA 7

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1


MARGAHAYU
Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 387 Telp. 5405962 Bandung 40226
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul penelitian sampah di sekolah tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
cara pembuatan proposal dan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Selain itu
proposal ini bertujuan untuk menambah wawasan untuk pembaca tentang sampah
di sekolah

Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,


kami menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian
ini.

Akhir kata, kami berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Margahayu, Januari 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Perumusan Masalah......................................................................................2
3. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
4. Kontribusi Penelitian....................................................................................3
5. Definisi Operasional.....................................................................................3
B. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4
1. Pengertian Sampah.......................................................................................4
2. Jenis – Jenis Sampah....................................................................................5
3. Dampak Negatif Sampah..............................................................................5
4. Pengolahan Sampah.....................................................................................6
C. METODE PENELITIAN................................................................................7
D. JADWAL PELAKSANAAN..........................................................................7
E. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aroma tidak sedap seringkali lah menjadi sebuah masalah yang
menjengkelkan jika ditemui. Tidak hanya menghilangkan fokus namun
juga dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan, mempengaruhu mood,
hingga stress bahkan sampai rasa mual pada beberapa orang.
Mengejutkan bukan? Suatu masalah yang sering dianggap sepele dapat
mengakibatkan dampak yang mengganggu keseharian banyak orang,
namun yang membuat sedih adalah bahwa masalah ini seringkali lah
dianggap sepele dan berakhir di diamkan tak terselesaikan.

Berawal dari rasa resah yang kami rasa didasari oleh bau tidak sedap
sampah didekat kelas, kami melihat betapa banyaknya sampah mulai dari
plastik sekali pakai hingga sampah-sampah organik yang dijadikan satu
begitu saja. Kami merasa sedih dan khawatir serta bingung tentang
keberlanjutan dari banyaknya sampah - sampah tersebut. Karena dikutip
dari dataindonesia.id pada tahun 2021 indonesia telah menghasilkan
sampah sebanyak 21,88 juta ton sampah. Dan tidak hanya itu saja kami
juga telah melihat betapa kurangnya pendidikan masyarakat sekitar
tentang daur ulang sampah serta pemilahan sampah organik, anorganik,
dan berbahaya yang nantinya akan mempersulit proses pendaurulangan.

Kami pun akhirnya memutuskan untuk menyelidiki dan melakukan


observasi tentang apa saja alasan dari hal tersebut dapat terjadi dan
memikirkan keberlanjutan dari banyaknya sampah-sampah yang
ditumpuk di lingkungan masyarakat serta solusi-solusi yang dapat diambil
oleh masyarakat lainnya untuk mengurangi penggunaan sampah sekali
pakai yang sangat merugikan tidak hanya orang sekitar namun juga
masyarakat yang berlalu lalang, dan juga bentuk-bentuk penyuluhan yang

1
dapat diberikan kepada orang-orang akan bahaya sampah terhadap
lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan paparan di atas terkait permasalahan sampah yang terjadi di
lingkungan masyarakat, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan di lingkungan
masyarakat?
2. Adakah kendala terkait permasalahan sampah yang terjadi di
lingkungan sekolah?
3. Bagaimana solusi agar sampah dapat berkurang di lingkungan
masyarakat?
4. Mengapa jumlah sampah yang ada di lingkungan masyarakat terus
meningkat?
Penelitian terhadap sampah di sekolah dimaksudkan untuk memperoleh
informasi terkait kondisi lingkungan, pengelolaan maupun permasalah
sampah.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian terhadap sampah di lingkungan masyarakat dimaksudkan untuk
memperoleh informasi terkait kondisi lingkungan, dan untuk mengetahui
bagaimana cara untuk menanggulangi sampah di lingkungan masyarakat
yang menumpuk dan memberi penyuluhan kepada setiap masyarakat agar
dapat mengelompokan sampah berdasarkan jenisnya.

1.4 Manfaat Penelitian

5. Definisi Operasional
Definisi operasional yang dimaksudkan pada penelitian ini untuk
memberikan batasan pada lingkup penelitian. Berikut merupakan definisi
operasional dalam penelitian
1. Optimalisasi

3
Optimalisasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah optimalisasi
merupakan proses, cara, dan perbuatan untuk menjadi paling baik.
Menurut kamus Oxford (2008), optimisasi adalah proses untuk
menemukan solusi terbaik berdasarkan kriteria. Jadi, optimalisasi
adalah sebuah proses untuk mencari solusi terbaik sesuai dengan
kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, optimalisasi dapat diartikan
seabagai penambahan sarana prasarana pengelolaan sampah TPS
untuk mendapatkan hasil reduksi sampah yang maksimal
berdasarkan standar.
2. Reduksi sampah
Reduksi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016) adalah
pengurangan atau pemotongan. Sampah (Undang – Undang No.
18 tahun 2008) adalah sisa kegiatan sehari hari manusia yang
berbentuk padat. Reduksi sampah dapat diartikan sebagai
pengurangan sampah pada tahapan sistem pengolalaan sampah
dengan cara diolah melalui manajemen pengelolaan yang baik.
Dalam penelitian ini, reduksi sampah berarti berkurangnya
sampah karena adanya pemulung, petugas kebersihan, dan sarana
pengolahan sampah.

3
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sampah


bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik,
seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik
dan lainnya. 2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat
tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang
berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai
potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat
perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan
umumnya berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah
kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah dan dalam
kegiatannya manusia senantiasa menghasilkan sampah baik sampah
organik maupun non organik.

2.2 Macam – Macam Sampah


Berdasarkan asal atau sumbernya, sampah padat dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1) Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus
(selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah
organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2) Sampah non norganik atau anorganik adalah sampah yang dihasilkan
dari bahan - bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil
proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan

3
menjadi sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.

2.3 Dampak Negatif Sampah


Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat
teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang
dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi (refuse)
karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi
bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan antara lain:
a. Penurunan Kualitas Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang
kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan
tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain adalah sebagai
berikut:
 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing
pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

3
b. Penurunan Kualitas Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk
ke dalam saluran drainase, saluran irigasi atau sungai akan mencemari air
yang ada. Berbagai organisme termasuk ikan menjadi terancam
keberadaannya dan bahkan bisa lenyap sehingga ekosistem perairan
biologis pun bisa berubah. Penguraian sampah yang di buang ke dalam air
akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana.
Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.

2.4 Pengolahan Sampah


Pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya pengurangan
pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (Reuse),
mengurangi (Reduce), dan mendaur ulang (Recycle).
1) Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah
secara langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
2) Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang
menyebabkan timbulnya sampah.
3) Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah
mengalami proses pengolahan. Mengurangi sampah dari sumber timbulan,
diperlukan upaya untuk mengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir,
upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber
sampah (dari hulu) adalah menerapkan prinsip 3R.

2.5 Manfaat Sampah


Pengolahan sampah yang baik dan benar membutuhkan sebuah kegigihan
dan kesabaran dalam melakukannya, sehingga terciptalah berbagai energi
yang dapat digunakan kembali dari sampah tersebut. Manfaat pengolahan
sampah yang baik telah dilakukan oleh beberapa kota di dunia, termasuk
kota-kota besar di Indonesia. Dengan kerjasama dengan berbagai pihak,
Sebuah daerah dapat menemukan cara pengolahan sampah yang benar.
Tentunya hal ini merupakan kabar gembira bagi penduduk di daerah itu,
sebut saja Swedia. Negara dengan system kekerajaannya dapat

3
menemukan sebuah inovasi baru dalam memanfaatkan sampah yang ada di
negara tersebut. hingga tak heran Swedia menjadi negara terbersih di dunia
dengan tingkat penghasilan sampah yang sedikit. Ada beberapa manfaat
yang sangat menguntungkan bagi manusia ketika menyadari pentingnya
pengolahan sampah dengan baik. Kelima manfaat pengolahan sampah
tersebut antara lain:
1. Menghemat Energi
Pengolahan sampah menjadi sebuah energy baru dapat menghemat energy
yang dibutuhkan oleh manusia. Energi yang dimaksud tentunya sangat
beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak lagi.
Pemanfaaatan sampah menjadi bahan bakar tentunya dapat menghemat
energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu bara sebagai energy
utamanya. Semua ini telah diraskan oleh masyarakat yang hidup di Swedia
dimana pemakaian bahan bakar lebih hemat 0.061 SEK/Kwh
dibandingkan menggunakan batu bara.
2. Mengurangi polusi
Pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dapat mengakibatkan
tingkat polusi semakin tinggi dan menyebabkan pemanasan global.
Pengolahan lahan merupakan jalan yang terbaik untuk mengurangi polusi
yang ada, sehingga bumi tetap aman dan terjauh dari global warming.
Memang dalam peroses pengraiannya menjadi bahan siap pakai
membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti contoh pembuatan pupuk
dari bahan kimia memang mudah ditemukan dan hasilnya lebih menjamin
bagi hasil panen para petani. Berbeda dengan pupuk kompos yang terbuat
dari pengolahan sampah organik yang cukup ribet, proses pembuatan yang
cukup lama, dan kadang hasilnya kurang maksimal.

Selain itu pengurangan polusi juga dapat terjadi terhadap air yaitu dengan
memanfaatkan air limbah menjadi bahan bakar, energy listrik, dan
digunakan pula untuk pengairan pertanian. Dan dalam mengurangi polusi

3
udara pengolahan sampah yang benar dapat membuat bahan nitrogen
sehingg dapat dihirup oleh semua makhluk secara bebas.
3. Menghemat SDA
Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber
daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik.
Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat
hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang
ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack
tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi
tiga orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita
gunakan telah mengurangi kadar okigen di bumi. Sebenarnya penggunaan
tissue dapat diganti dengan kain serbet. Sehingga ketersediaan sumber
daya alam tetap stabil.
4. Ekonomis
Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga.
Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik tetapi juga
pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal inilah yang akan diraskan ketika
dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk menghasilkan barang
dengan nila jual tinggi. Seperti yang dilansir dari liputan6.com seorang
wanita asal Solo mendapat kesempatan keliling Eropa hanya bermodalkan
sampah non organik menjadi fasion yang mengagumkan.

5. Menghemat Uang
Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus mengeluarkan uang
untuk membelinya. Namun bagi mereka yang tahu manfaat pengolahan
sampah dengan baik dan benar dapat menghemat biaya pengeluaran.

3
3
1

Anda mungkin juga menyukai