Anda di halaman 1dari 23

“Bersama Kami Menukar

Sampah Dengan Oksigen”

Disusun oleh :

Andita Tsara
44215110197

Widi Ajeng Komala


44215120104

Uswatun Hasanah
44215120161
KEMENTRIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Budiono
44215120003
i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esakarena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal ini tepat pada
waktunya. Proposal ini membahas tentang kegiatan corporate sosial responsilibity atau yang
dapat diartikan sebagai tanggung jawab kementrian lingkungan hidup dan kehutanan kepada
masyarakat.

Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………..........………………. ii

BAB I FACT FINDING………………………………………...………………….......... 1

1.1 Latar Belakang…..……………………………………………………..........………. 1

1.2 Analisis SWOT………………………………………………..........…............……... 3

1.3 Perumusan Masalah…………………………………………..........…............……... 3

1.4 Tujuan…………..……………………………………………..........…............……... 4

1.5 Manfaat ………...……………………………………………..........…............……... 4

BAB II PLANNING AND PROGRAMMING………………….…………………...… 5

2.1 Nama Kegiatan…..……......………………….........…...………………………........... 5

2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan…………………...………………………................. 5

2.3 Target………………………………….....……………………………… .........…..… 5

2.4 Goodie Bag……….………………..............……………..…………....................…… 5

2.5 Anggaran Biaya……………………….……………….........................................…… 6

2.6 Rundown Acara…………………………….................................................................. 7

2.7 Pengisi Acara…………………………............................................... ......................... 7

BAB III ACTION & COMMUNICATING…….……………….…………………...… 8

3.1 Strategi Komunikasi…………………..………………………………….…..……….. 8

3.2 Sponsor……………………….......…………………..........………………….............. 8

3.3 Media Publikasi...........................………………………….………………………….. 8

3.4 Media Partner…………………...…………………………………………………….. 9

3.5 Sumber Daya Manusia.....……………………… .………………………………….... 9

3.6 Tahapan Kegiatan…………………...………………………………………………… 9

iii
BAB IV EVALUATING….……………….…………………………………………….. 10

BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….. 11

5.1 Kesimpulan…………………...……………………………………………………… 11

5.2 Saran…………………...…………...………………………………………………… 11

LAMPIRAN………………………………………………………………………………

iv
BAB I

FACT FINDING

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu mendapat


perhatian. Permasalahan sampah tersebut semakin kompleks dalam kaitannya dengan
pengelolaannya karena, kuantitasnya semakin meningkat, semakin bervariasi jenis
komposisinya, keterbatasan sumber dana bagi pelayanan umum, dampak
perkembangan ekonomi dan juga semakin tingginya aktivitas-aktivitas sumber
potensial adanya sampah.

Kehadiran sampah merupakan hal yang tidak diinginkan dan dapat


menimbulkan pencemaran apabila daya asimilasi alam tidak mampu lagi
mendukungnya. Selain itu sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat
karena dari sampah tersebut dapat hidup berbagai organisme penyebab penyakit baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara vektor. Penyakit-penyakit
terbut seperti Tyhpus abdominalis, diare, Dengue Haemorhagic Fever.

Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi. Di


sisi lain, lahan untuk menampung sisa konsumsi terbatas. Persoalan semakin
bertambah. Sampah konsumsi warga perkotaan itu ternyata banyak yang tidak mudah
terurai, terutama plastik.

Semakin menumpuknya sampah plastik menimbulkan pencemaran serius.


Kondisi ini disadari sebagian masyarakat dengan menumbuhkan upaya pengurangan
sampah plastik. Kantong plastik baru dapat mulai terurai paling tidak selama lebih
dari 20 tahun di dalam tanah. Jika kantong plastik itu berada di air, akan lebih sulit
lagi terurai.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan


sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia
sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.

1
Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100
toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu
tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.

Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau
sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola. Padahal, KLHK menargetkan pengurangan
sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.

Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati


Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta
ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari
total sampah yang ada.

Menurut dia, target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai


dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan
cara 'composting' dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“sampah kita komposisi utamanya 60% organik, plastiknya 14%” ujarnya.

Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia


penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina
yang mencapai 262,9 juta ton. DKI Jakarta sendiri setiap hari menghasilakan 10,15
Ton sampah perhari.

Setiap tahun produksi plastik menghasilkan sekitar delapan persen hasil


produksi minyak dunia atau sekitar 12 juta barel minyak atau setara 14 juta pohon.
Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50 persen dari
kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka
tersebut, menurut Tuti, hanya lima persen yang benar-benar di daur ulang.

Limbah plastik yang ada pada lingkungan akan berdampak negatif bagi
kehidupan apabila tidak ditangani dengan baik. Dampak negatif tersebut diantaranya
banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai karena banyaknya sampah plastik
yang terdapat didalamnya. Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa dalam menangani
limbah plastik tersebut.

2
Penanganan limbah plastik tersebut akan terlaksana apabila sudah adanya
kesadaran pada diri masyarakat dan mereka mengetahui tentang manfaat yang akan
diperoleh.

Sebagai instansi yang begerak di bidang lingkungan hidup dan kehutanan,


kami memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah pusat untuk
meminimalisir limbah sampah khususnya sampah plastik dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat melalu seminar yang akan kami laksanakan.

1.2 Analisis SWOT Kegiatan

 Streight (kekuatan)
Kekuatan dari program ini ialah acara seminar yang tidak monoton karna disertai
reward dan games, pemberi materi seminar adalah orang-orang yang sudah expert
dibidang tersebut, dan masyarakat akan mendapatkan reward berupa bibit tanaman
dari 1 (satu) kantong plastik sampah yang dibawa saat mengikuti seminar.

 Weakness (Kelemahan)
Sulitnya mengumpulkan massa untuk mengikuti kegiatan seminar.

 Opportunitie (Peluang)
Mengurangi angka pemakaian plastik dirumah tangga.

 Threats (hambatan)
Kurangnya Promosi Untuk Menarik Audience
Tidak dilakukanya praktek secara langsung tentang bagaimana mengolah sampah
karna dikhawatirkan mengotori auditorium.

3
1.3 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas dari
ruang lingkup permasalahan diatas, yaitu :

Bagaimana memberikan pemahaman kepada warga tentang bahaya dari sampah plastik
sehingga warga dapat mengurangi pemakaian plastik?

Bagaimana memberikan pelatihan tentang cara mengelola sampah plastik?

Bagaimana cara menanam dan merawat bibit tanaman?

1.4 Tujuan

Tujuan dari program ini adalah :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.


2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup.
3. Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif
dari sampah.
4. Memberikan pemahaman tentang pengelolaan sampah plastik.
5. Membantu pemerintah pusat dalam menekan angka penggunaan sampah plastik.

1.5 Manfaat

Manfaat dari sosialisasi ini yaitu untuk menekan penggunaan plastik di rumah tangga
dan diharapkan masyarakat indonesia khususnya warga di DKI Jakarta dapat lebih peduli
terhadap sampah dilingkungan.

4
BAB II

PLANNING AND PROGRAMMING

2.1 Nama Kegiatan

“Bersama Kami Menukar Sampah Dengan Oksigen”.

2.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Tanggal : 2 Febuari 2019
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 10.00 WIB s/d 13.00 WIB
Lokasi : Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

2.3 Target

> 1.320 orang se DKI Jakarta (audience terdiri dari 44 kecamatan di DKI Jakarta yang
masing-masing membawa perwakilan 30 orang).

2.4 Goodie Bag


Seluruh peserta seminar akan mendapatkan goodie bag yang berisi :
 Pulpen
 Block note paperline A5
 Bibit tanaman
 Bioplastik

5
2.5 Anggaran Biaya

HARGA
JENIS PENGELUARAN JUMLAH TOTAL
SATUAN

PUBLIKASI & DOKUMENTASI

Quisioner ( pre test & pos test) 6 RIM Rp. 25.000 Rp 150.000

Brosur 2 RIM Rp. 300.000 Rp. 600.000

Spanduk 1 Rp.150.000 Rp 150.000

KONSUMSI

Makanan Ringan / Snack 1.500 box Rp.5.000 Rp 7.500.000

Nasi Kotak 1.400 box Rp.20.000 Rp 28.000.000

PERALATAN

Bibit Tanaman 1.320 buah Rp.15.000 Rp. 19.800.000

Pulpen 55 Box Rp.10.000 Rp. 550.000

Goodie bag 1.350 pcs Rp 1.500 Rp .2.025.000

Block Note Paperline A5 1.350 pcs Rp 3.000 Rp. 4.050.000

Doorprize + hadiah games 20 Rp. 100.000 Rp. 2.000.000

Hadiah Utama (kecamatan


Uang tunai Rp. 10.000.000 Rp.10.000.000
terbersih)

Dekorasi - Rp. 2.100.000 Rp. 2.100.000

Seragam Panitia 50 orang Rp. 75.000 Rp. 3.750.000

MC + Hiburan - Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000

pengisi materi 2 orang Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000

Truk Sampah 5 unit Internal Internal

Bioplastik 1.40 Sponsor Sponsor

Bantuan Langsung Bantuan Langsung


Transportasi Peserta 44 unit
Kemenhub Kemenhub

Biaya tak terduga - - Rp. 5.000.000

Total Anggaran Rp. 103.675.000

6
2.6 Rundown Acara

No Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 10.00 WIB – 10.15 WIB Pembukaan Acara diisi oleh MC, Sambutan Bp.
Imam Hendargo (Inspektur Jendral KemenLHK)

2 10.15 WIB – 11.00 WIB Pengisian materi oleh Prof. Enri Damanhuri dan sesi
tanya jawab

3 11.15 WIB – 11.30 WIB Games dan doorprize.

4 11.30 WIB – 12.00 WIB penjelasan cara menanam dan merawat bibit yang
diberikan panitia

4 12.00 WIB – 13.00 WIB Isomah (istirahat, sholat dan makan)

5 13.00 WIB – 14.00 WIB Pengisian Materi Muhammad Baedowy

7 14.00 WIB – 14.30 WIB Pembagian Hadiah utama, pertunjukan tari, Stand Up
doorprize dan penutupan

2.7 Pengisi Acara

 Pemberi Materi

1. Prof. Enri Damanhuri yang merupakan seorang ketua kelompok


keahlian pengelolaan udara dan limbah fakultas teknik sipil dan
lingkungan Institute Teknologi Bandung.

2. Muhammad Baedowy yang merupakan seorang pengusaha daur


ulang sampah.

 Pembawa Acara

1. Ridwan Remin

2. Mumuk Gomez

 Pengisi Hiburan

1. Ridwan Remin (Stand Up Comedy)

2. Pertunjukan tari daerah dari sanggar kendali manik.

7
BAB III

ACTION & COMMUNICATING

3.1 Strategi Komunikasi

Diawal acara masyarakat yang datang menyerahkan satu kantong plastik sampah
sebagai tiket masuk yang akan ditukarkan dengan Goodie bag, kemudian sampah tersebut
akan di taruh di truk sampah yang telah tersedia dan masyarakat diarahkan oleh panitia
untuk duduk sesuai kecamatan.

Dalam seminar dilakukan pemberian materi edukasi bagaimana dampak negatif dari
sampah, bagaimana memilah sampah dengan benar dan bagaimana mengelola sampah
menjadi hal yang menguntungkan dijelaskan juga bagaimana merawat bibit tanaman yang
merupakan salah satu isi dari goodie bag dengan baik dan benar. Edukasi ini dikemas
secara menarik agar mudah dipahami oleh masyarakat.

Dalam acara seminar juga akan menampilkan pertunjukan stand up komedy,


pertunjukan tari, dan 3 buah games yang terdiri dari games : rebutan bangku, games
pengelompokan jenis sampah organik atau non organik, dan games mencari sampah yang
tercecer dengan mata ditutup dan diarahkan oleh partner dari peserta.

Doorprize akan diberikan pada sesi sebelum isomah dan setelah isomah disaat sesi
hiburan, peserta seminar akan mendapatkan nomor undian diawal masuk dan saat sesi
doorprize pembawa acara akan mengambil 1 (satu) nomor undian dan nomor undian yang
terpilih akan mendapatkan hadiah (doorprize).

Hadiah utama akan diberikan kepada kecamatan terbaik se DKI Jakarta berdasarkan
hasil survey dan penilaian dari panitia, pengumuman pemenang hadiah utama akan
dilakukan di akhir sesi acara.

3.2 Sponsor

 Kementrian Perhubungan

 PT. Inter Aneka Lestari Kimia

3.3 Media Publikasi

media publikasi yang digunakan antara lain brosur yang akan disebarkan kepada
kecamatan se DKI jakarta dan spanduk yang akan dipasang di depan kementrian lingkungan

8
hidup dan kehutanan serta publikasi diumumkan secara berkala media sosial kementrian
lingkungan hidup dan kehutanan.

3.4 Media Partner

Dalam acara seminar yang akan dilaksanakan panita bekerjasama dengan :

 Koran Kompas

 Tv One

 Metro Tv

 Kompas.com

 liputan6.com

 Prambos FM

3.5 Sumber Daya Manusia

Untuk menunjang keberhasilan acara panita bekerjasama dengan mengharuskan


seluruh kecamatan di DKI Jakarta untuk mengumpulkan warga dari berbagai
kalangan dan berbagai usia sebanyak 30 (tiga puluh) untuk setiap masing-masing
kecamatan.

3.6 Tahapan Kegiatan

01/12/18 – 09/12/18 10/12/18 – 16/12/18 17/12/18 – 29/12/18 31/12/18 – 14/01/19

informasi kegiatan
penyusunan
kepada seluruh survey kecamatan pengajuan proposal
proposal
kecamatan

PELAKSANAAN PERSIAPAN menentukan


LAPORAN AKHIR
PROGRAM PROGRAM kecamatan terbaik

04/02/19 - 08/02/19 02/02/19 18/01/19 – 01/02/19 15/01/19 – 17/01/19

9
BAB IV

EVALUATING

Untuk mengukur tingkat kesuksesan dari seminar yang telah dilakukan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami selaku panitia akan memberikan sebuah
quisioner yang akan di diisi oleh peserta seminar yang akan dilaksanakan 2 waktu :

 Pre Test
Pada sesi ini quisioner dibagikan diawal sesi sebelum pembicara pertama memberikan
materi, quisoner ini berisi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi
seminar.

 Post Test
pada sesi ini quisioner dibagikan kepada para peserta seminar diakhir kegiatan
seminar setelah pembicara kedua selesai memberikan materi, quisioner berisi
pertanyaan yang sama dengan quisioner yang pertama.

Dengan menggunakan quisioner sebagai media untuk menentukan tingkat


keberhasilan dari seminar yang dilakukan. Quisioner dinilai efektif untuk menentukan
keberhasilan dari suatu seminar karna dengan quisioner panitia dapat melihat sejauhmana
pengetahuan dan perubahan dari masyarakat setelah mengikuti kegiatan seminar tersebut.

Selain itu, proses penanaman dan perawatan bibit tanaman yang kami berikan menjadi
gambaran dan pedoman para peserta saat akan menanam bibit tanaman yang kami bagikan
secara gratis sebagai merchandise sehingga dapat membantu Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dalam penghijauan di DKI Jakarta yang saat ini sangat dibutuhkan.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian.
Permasalahan sampah tersebut semakin kompleks dalam kaitannya dengan pengelolaannya
karena, kuantitasnya semakin meningkat, semakin bervariasi jenis komposisinya,
keterbatasan sumber dana bagi pelayanan umum, dampak perkembangan ekonomi dan juga
semakin tingginya aktivitas-aktivitas sumber potensial adanya sampah.

Indonesia sendiri menjadi negara kedua penyumbang sampah terbanyak, Di DKI


Jakarta sendiri setiap hari menghasilakan 10,15 Ton sampah perhari

Kesimpulan dari seluruh laporan yang terkait dengan kegiatan seminar “Menukar
Sampah Degan Oksigen” yaitu acara ini dibuat untuk warga DKI Jakarta dari 44 kecamatan
yang ada di DKI Jakarta. Acara ini sangat edukatif, kreatif, dan dapat menjadi wadah
silaturahmi serta keakraban dari seluruh warga dari masing-masing kecamatan di DKI
Jakarta.

Seminar yang dilakukan berfokus untuk memberikan informasi dan mensuggesti


warga khususnya di DKI Jakarta untuk mengurangi pemakaian ‘plastik’ dan pengelolaan
plastik yang sudah tidak digunakan. Selain itu sebagai kementrian lingkungan hidup dan
kehutanan kami juga akan mengajak warga untuk melakukan penghijauan dengan cara
memberikan informasi terkait cara penanaman dan perawatan bibit tanaman yang kami
berikan sebagai langkah awal untuk membantu kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
dalam melakukan penghijauan di DKI Jakarta.

5.2 SARAN

Semoga dengan diadakannya seminar tersebut dapat berlanjut ke kota-kota lain di seluruh
Indonesia sehingga dapat merata dan dapat menekan angka penggunaan sampah plastik
bukan hanya di DKI Jakarta tetapi juga di seluruh kota di Indonesia.

11
LAMPIRAN

COMPANY PROFILE

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

LATAR BELAKANG

Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif belum lama dan
baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu yang pendek itu Indonesia
telah banyak berbuat untuk mulai mengelola lingkungan hidupnya. Hasil utama
pengembangan lingkungan hidup ini nampak pada munculnya kesadaran dan kepedulian di
kalangan masyarakat. Antara lain nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat
seperti tercermin dalam kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam
memecahkan masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah
lingkungan hidup itu sendiri belum begitu dikenal.

Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka Panjang (PJP)
Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama Pelita III bidang lingkungan
hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(Men-PPLH) dengan prioritas pada peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa
merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan.

Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada keserasian antara
kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V kebijaksanaan lingkungan hidup
sebelumnya disempurnakan dengan mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara
kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila
kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju
satu tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan
menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin saja dapat
berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan daya dukung
lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan ini akan
tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita
selanjutnya.

12
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang
kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup (Men-LH).
Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus sehubungan dengan semakin
luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP
Kedua (yang dimulai pada Pelita VI). Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972,
munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi.

Pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo Kementerian Kehutanan di


gabungkan dengan Kementerian Lingkungan Hidup menjadi Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Berikut nama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelum di
gabung:

 Lingkungan hidup
- Kementerian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg
PPLH, 1978-1983)
- Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg KLH, 1983-
1993)
- Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Kemeneg LH, 1993-2005)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH, 2005-2014)
 Kehutanan
- Direktorat Jenderal Kehutanan, Departemen Pertanian (sampai dengan tahun 1983)
- Departemen Kehutanan (1983-1998)
- Departemen Kehutanan dan Perkebunan (1998)
- Departemen Kehutanan (1998-2005)
- Kementerian Kehutanan (2005-2014)

VISI

“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan
dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”.

13
MISI

1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup


terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan
menekankan pada ekonomi hijau;
2. Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk
mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan
berkelanjutan;
3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam
dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;
4. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas
kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
terintegrasi.

TUGAS & FUNGSI

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi perumusan dan penetapan
kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan - lingkungan hidup
secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya,
peningkatan daya dukung daerah aliran sungai dan hutan lindung, pengelolaan hutan produksi
lestari, peningkatan daya saing industri primer hasil hutan, peningkatan kualitas fungsi
lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak
perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan
lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman, dan pelanggaran hukum bidang lingkungan
hidup dan kehutanan.

Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan


lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya, peningkatan daya dukung daerah aliran sungai dan hutan lindung, pengelolaan
hutan produksi lestari, peningkatan daya saing industri primer hasil hutan, peningkatan
kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan,
pengendalian perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial

14
dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman, dan pelanggaran hukum di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan; koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidang tata lingkungan, pengelolaan keanekaragaman hayati, peningkatan daya dukung
daerah aliran sungai dan hutan lindung, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian perubahan iklim, pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan
pelanggaran hukum bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan


pemantapan kawasan hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, peningkatan daya dukung daerah aliran
sungai dan hutan lindung, pengelolaan hutan produksi lestari, peningkatan daya saing industri
primer hasil hutan, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan
dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman
dan pelanggaran hukum di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; pelaksanaan penelitian,
pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; pelaksanaan
penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang lingkungan hidup dan
kehutanan;pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di
lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

SUSUNAN ORGANISASI:

1. Sekretariat;
2. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
3. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
4. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
5. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
6. Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
7. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya;
8. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;

15
9. Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
10. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Inspektorat;
11. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi
12. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah;
13. Staf Ahli Bidang Industri dan Perdagangan Internasional;
14. Staf Ahli Bidang Energi;
15. Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam; dan
16. Staf Ahli Bidang Pangan.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 sesuai Visi dan
Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya pembangunan Indonesia berdasarkan
pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada ekonomi hijau (green economy) untuk
“menahan laju kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam,
serta mengatasi bencana lingkungan”.

SASARAN DAN FOKUS PRIORITAS

Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan
fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada
pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai
adalah:

1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut,
serta air tanah;
2. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan;
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3);
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.

Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus prioritas
sebagai berikut:

16
1. Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung
dan Bengawan Solo;
2. Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota
Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil;
3. Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau
kecil terluar.

PROGRAM UNGGULAN :

1. Indonesian Legal Wood


2. KPH
3. Adipura
4. Dalkarhutla
5. Proper
6. Kalpataru
7. Adiwiyata
8. Tora
9. Perhutanan Sosial
10. Forest Investement Program

LAYANAN PUBLIK

1. Pengaduan
2. Perpustakaan
3. PTSP
4. SVLK
5. SIPONGI
6. SIMONTANA
7. SI-PHPL
8. SIPSN
9. BALAI KLIRING KEAMANA HAYATI INDONESIA
10. AMDAL KLHK
11. WEB GIS
12. SITORA

17
DESIGN POSTER

18
DESIGN SPANDUK

Hubungi Kami :

021-5730191, +62-21-5705086

Email Address : pusdatin@menlhk.go.id

Gedung Manggala Wanabakti Blik I lt. 2 Jl. Jendran Gatot Subroto-Jakarta 10270, Po Box
6505, Indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai