Disusun oleh :
Andita Tsara
44215110197
Uswatun Hasanah
44215120161
KEMENTRIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Budiono
44215120003
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esakarena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal ini tepat pada
waktunya. Proposal ini membahas tentang kegiatan corporate sosial responsilibity atau yang
dapat diartikan sebagai tanggung jawab kementrian lingkungan hidup dan kehutanan kepada
masyarakat.
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………..........………………. ii
1.4 Tujuan…………..……………………………………………..........…............……... 4
3.2 Sponsor……………………….......…………………..........………………….............. 8
iii
BAB IV EVALUATING….……………….…………………………………………….. 10
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….. 11
5.1 Kesimpulan…………………...……………………………………………………… 11
5.2 Saran…………………...…………...………………………………………………… 11
LAMPIRAN………………………………………………………………………………
iv
BAB I
FACT FINDING
1
Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100
toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu
tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.
Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau
sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola. Padahal, KLHK menargetkan pengurangan
sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.
Limbah plastik yang ada pada lingkungan akan berdampak negatif bagi
kehidupan apabila tidak ditangani dengan baik. Dampak negatif tersebut diantaranya
banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai karena banyaknya sampah plastik
yang terdapat didalamnya. Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa dalam menangani
limbah plastik tersebut.
2
Penanganan limbah plastik tersebut akan terlaksana apabila sudah adanya
kesadaran pada diri masyarakat dan mereka mengetahui tentang manfaat yang akan
diperoleh.
Streight (kekuatan)
Kekuatan dari program ini ialah acara seminar yang tidak monoton karna disertai
reward dan games, pemberi materi seminar adalah orang-orang yang sudah expert
dibidang tersebut, dan masyarakat akan mendapatkan reward berupa bibit tanaman
dari 1 (satu) kantong plastik sampah yang dibawa saat mengikuti seminar.
Weakness (Kelemahan)
Sulitnya mengumpulkan massa untuk mengikuti kegiatan seminar.
Opportunitie (Peluang)
Mengurangi angka pemakaian plastik dirumah tangga.
Threats (hambatan)
Kurangnya Promosi Untuk Menarik Audience
Tidak dilakukanya praktek secara langsung tentang bagaimana mengolah sampah
karna dikhawatirkan mengotori auditorium.
3
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas dari
ruang lingkup permasalahan diatas, yaitu :
Bagaimana memberikan pemahaman kepada warga tentang bahaya dari sampah plastik
sehingga warga dapat mengurangi pemakaian plastik?
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Manfaat dari sosialisasi ini yaitu untuk menekan penggunaan plastik di rumah tangga
dan diharapkan masyarakat indonesia khususnya warga di DKI Jakarta dapat lebih peduli
terhadap sampah dilingkungan.
4
BAB II
2.3 Target
> 1.320 orang se DKI Jakarta (audience terdiri dari 44 kecamatan di DKI Jakarta yang
masing-masing membawa perwakilan 30 orang).
5
2.5 Anggaran Biaya
HARGA
JENIS PENGELUARAN JUMLAH TOTAL
SATUAN
Quisioner ( pre test & pos test) 6 RIM Rp. 25.000 Rp 150.000
KONSUMSI
PERALATAN
6
2.6 Rundown Acara
1 10.00 WIB – 10.15 WIB Pembukaan Acara diisi oleh MC, Sambutan Bp.
Imam Hendargo (Inspektur Jendral KemenLHK)
2 10.15 WIB – 11.00 WIB Pengisian materi oleh Prof. Enri Damanhuri dan sesi
tanya jawab
4 11.30 WIB – 12.00 WIB penjelasan cara menanam dan merawat bibit yang
diberikan panitia
7 14.00 WIB – 14.30 WIB Pembagian Hadiah utama, pertunjukan tari, Stand Up
doorprize dan penutupan
Pemberi Materi
Pembawa Acara
1. Ridwan Remin
2. Mumuk Gomez
Pengisi Hiburan
7
BAB III
Diawal acara masyarakat yang datang menyerahkan satu kantong plastik sampah
sebagai tiket masuk yang akan ditukarkan dengan Goodie bag, kemudian sampah tersebut
akan di taruh di truk sampah yang telah tersedia dan masyarakat diarahkan oleh panitia
untuk duduk sesuai kecamatan.
Dalam seminar dilakukan pemberian materi edukasi bagaimana dampak negatif dari
sampah, bagaimana memilah sampah dengan benar dan bagaimana mengelola sampah
menjadi hal yang menguntungkan dijelaskan juga bagaimana merawat bibit tanaman yang
merupakan salah satu isi dari goodie bag dengan baik dan benar. Edukasi ini dikemas
secara menarik agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Doorprize akan diberikan pada sesi sebelum isomah dan setelah isomah disaat sesi
hiburan, peserta seminar akan mendapatkan nomor undian diawal masuk dan saat sesi
doorprize pembawa acara akan mengambil 1 (satu) nomor undian dan nomor undian yang
terpilih akan mendapatkan hadiah (doorprize).
Hadiah utama akan diberikan kepada kecamatan terbaik se DKI Jakarta berdasarkan
hasil survey dan penilaian dari panitia, pengumuman pemenang hadiah utama akan
dilakukan di akhir sesi acara.
3.2 Sponsor
Kementrian Perhubungan
media publikasi yang digunakan antara lain brosur yang akan disebarkan kepada
kecamatan se DKI jakarta dan spanduk yang akan dipasang di depan kementrian lingkungan
8
hidup dan kehutanan serta publikasi diumumkan secara berkala media sosial kementrian
lingkungan hidup dan kehutanan.
Koran Kompas
Tv One
Metro Tv
Kompas.com
liputan6.com
Prambos FM
informasi kegiatan
penyusunan
kepada seluruh survey kecamatan pengajuan proposal
proposal
kecamatan
9
BAB IV
EVALUATING
Untuk mengukur tingkat kesuksesan dari seminar yang telah dilakukan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami selaku panitia akan memberikan sebuah
quisioner yang akan di diisi oleh peserta seminar yang akan dilaksanakan 2 waktu :
Pre Test
Pada sesi ini quisioner dibagikan diawal sesi sebelum pembicara pertama memberikan
materi, quisoner ini berisi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi
seminar.
Post Test
pada sesi ini quisioner dibagikan kepada para peserta seminar diakhir kegiatan
seminar setelah pembicara kedua selesai memberikan materi, quisioner berisi
pertanyaan yang sama dengan quisioner yang pertama.
Selain itu, proses penanaman dan perawatan bibit tanaman yang kami berikan menjadi
gambaran dan pedoman para peserta saat akan menanam bibit tanaman yang kami bagikan
secara gratis sebagai merchandise sehingga dapat membantu Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dalam penghijauan di DKI Jakarta yang saat ini sangat dibutuhkan.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian.
Permasalahan sampah tersebut semakin kompleks dalam kaitannya dengan pengelolaannya
karena, kuantitasnya semakin meningkat, semakin bervariasi jenis komposisinya,
keterbatasan sumber dana bagi pelayanan umum, dampak perkembangan ekonomi dan juga
semakin tingginya aktivitas-aktivitas sumber potensial adanya sampah.
Kesimpulan dari seluruh laporan yang terkait dengan kegiatan seminar “Menukar
Sampah Degan Oksigen” yaitu acara ini dibuat untuk warga DKI Jakarta dari 44 kecamatan
yang ada di DKI Jakarta. Acara ini sangat edukatif, kreatif, dan dapat menjadi wadah
silaturahmi serta keakraban dari seluruh warga dari masing-masing kecamatan di DKI
Jakarta.
5.2 SARAN
Semoga dengan diadakannya seminar tersebut dapat berlanjut ke kota-kota lain di seluruh
Indonesia sehingga dapat merata dan dapat menekan angka penggunaan sampah plastik
bukan hanya di DKI Jakarta tetapi juga di seluruh kota di Indonesia.
11
LAMPIRAN
COMPANY PROFILE
LATAR BELAKANG
Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif belum lama dan
baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu yang pendek itu Indonesia
telah banyak berbuat untuk mulai mengelola lingkungan hidupnya. Hasil utama
pengembangan lingkungan hidup ini nampak pada munculnya kesadaran dan kepedulian di
kalangan masyarakat. Antara lain nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat
seperti tercermin dalam kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam
memecahkan masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah
lingkungan hidup itu sendiri belum begitu dikenal.
Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka Panjang (PJP)
Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama Pelita III bidang lingkungan
hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(Men-PPLH) dengan prioritas pada peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa
merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan.
Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada keserasian antara
kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V kebijaksanaan lingkungan hidup
sebelumnya disempurnakan dengan mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara
kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila
kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju
satu tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan
menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin saja dapat
berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan daya dukung
lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan ini akan
tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita
selanjutnya.
12
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang
kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup (Men-LH).
Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus sehubungan dengan semakin
luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP
Kedua (yang dimulai pada Pelita VI). Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972,
munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi.
Lingkungan hidup
- Kementerian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg
PPLH, 1978-1983)
- Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg KLH, 1983-
1993)
- Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Kemeneg LH, 1993-2005)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH, 2005-2014)
Kehutanan
- Direktorat Jenderal Kehutanan, Departemen Pertanian (sampai dengan tahun 1983)
- Departemen Kehutanan (1983-1998)
- Departemen Kehutanan dan Perkebunan (1998)
- Departemen Kehutanan (1998-2005)
- Kementerian Kehutanan (2005-2014)
VISI
“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan
dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”.
13
MISI
14
dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman, dan pelanggaran hukum di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan; koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidang tata lingkungan, pengelolaan keanekaragaman hayati, peningkatan daya dukung
daerah aliran sungai dan hutan lindung, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian perubahan iklim, pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan
pelanggaran hukum bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
SUSUNAN ORGANISASI:
1. Sekretariat;
2. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
3. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
4. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
5. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
6. Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
7. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya;
8. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;
15
9. Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
10. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Inspektorat;
11. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi
12. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah;
13. Staf Ahli Bidang Industri dan Perdagangan Internasional;
14. Staf Ahli Bidang Energi;
15. Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam; dan
16. Staf Ahli Bidang Pangan.
Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 sesuai Visi dan
Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya pembangunan Indonesia berdasarkan
pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada ekonomi hijau (green economy) untuk
“menahan laju kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam,
serta mengatasi bencana lingkungan”.
Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan
fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada
pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai
adalah:
1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut,
serta air tanah;
2. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan;
3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3);
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus prioritas
sebagai berikut:
16
1. Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung
dan Bengawan Solo;
2. Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota
Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil;
3. Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau
kecil terluar.
PROGRAM UNGGULAN :
LAYANAN PUBLIK
1. Pengaduan
2. Perpustakaan
3. PTSP
4. SVLK
5. SIPONGI
6. SIMONTANA
7. SI-PHPL
8. SIPSN
9. BALAI KLIRING KEAMANA HAYATI INDONESIA
10. AMDAL KLHK
11. WEB GIS
12. SITORA
17
DESIGN POSTER
18
DESIGN SPANDUK
Hubungi Kami :
021-5730191, +62-21-5705086
Gedung Manggala Wanabakti Blik I lt. 2 Jl. Jendran Gatot Subroto-Jakarta 10270, Po Box
6505, Indonesia
19