Anda di halaman 1dari 11

UPAYA PEMANFAATAN BOTOL PLASTIK UNTUK MENCEGAH TERJADINYA

PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Karya Ilmiah Bahasa Indonesia)

Oleh :

Kelas: XI IPA 2

Andhika Pratama
Mersha Ardha Sari
Shalwa Adinda Putri
Umi Laila Sari

SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillahirabbalallamin, puji syukur


kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan karya ilmiah yang berjudul “Upaya Pemanfaatan Botol Plastik Untuk
Mencegah Terjadinya Pencemaran Lingkungan”

Terimakasih saya ucapkan kepada ibu Retno yang telah membantu kami memahami materi
karya ilmiah ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari,bahwa laporan karya ilmiah yang kami buat masih banyak kekurangan baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,kami sangat menerima
kritik dan saran dari semua pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
berguna baik untuk kami sebagai penulis ataupun pembacanya.

Penulis, Senin 5 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3


I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 5
II. LANDASAN TEORI ................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Sampah ............................................................................................... 6
2.2 Pengertian Sampah Plastik ................................................................................... 6
2.3 Pengertian Botol Plastik ....................................................................................... 6
2.4 Pencemaran Lingkungan ...................................................................................... 6
III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 7
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................................... 7
3.2 Metodologi Penelitian ........................................................................................... 7
3.3 Proses Daur Ulang Sampah Botol Plastik ............................................................ 7
IV. PEMBAHASAN ....................................................................................................... 9
4.1 Hasil Indetifikasi Permasalahan ........................................................................... 9
V. PENUTUP .................................................................................................................. 10
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 10
5.2 Saran.................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran lingkungan adalah salah satu bentuk terkontaminasinya atau rusaknya
lingkungan yang biasanya disebabkan oleh manusia yang berakibatkan terganggunya
ekosistem suatu alam.
Pencemaran akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apalagi kurangnya
kesadaran masyarakat dan berprilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat
menimbulkan berbagai masalah salah satunya adalah terjadinya banjir dan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Sampah plastik yang berbahaya dan sulit
dikelola memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuat sampah plastik benar-benar
terurai. Sampah plastik yang tidak bisa terurai oleh bakteri merupakan masalah yang serius
bagi pencemaran lingkungan. Dalam Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah, bahwa pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi
masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang
semakin beragam kini perlu perubahan cara pandang masyarakat mengenai sampah dan cara
memperlakukan atau mengelola sampah.
Sampah botol plastik tidak bisa sepenuhnya diurai, butuh waktu hingga 100 tahun
agar bisa diurai. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Hampir 3 juta ton
sampah plastik diseluruh dunia berasal dari botol minum plastik yang hanya bisa digunakan
sekali pakai. Hal ini akan menjadi ancaman bagi lingkungan. Konsumsi masyarakat yang
tinggi menyebabkan tingginya produksi limbah botol, sehingga tidak usah diragukan lagi
jumlahnya yang terakumulasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seringkali limbah botol
tidak dimanfaatkan kembali, padahal hasil daur ulang limbah botol memiliki nilai ekonomis .
Pada konsep Hendrik Blum, faktor lingkungan merupakan unsur penentu kesehatan
masyarakat. Apabila terjadi perubahan lingkungan di sekitar manusia, maka akan terjadi
perubahan pada kondisi kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Faktor lingkungan dan
perilaku sangat berpengaruh terhadap derajat 2 kesehatan masyarakat, sehingga perlu
memperoleh perhatian secara sungguhsungguh. Faktor perilaku sehat diharapkan dapat
memelihara, meningkatkan kesehatan dan melindungi diri dari ancaman penyakit, sedangkan
lingkungan sehat diharapkan menciptakan lingkungan yang kondusif, bebas polusi,
pemukiman sehat dan pengelolaan sampah yang benar (Setyowati, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat
dirumuskan masalah yaitu:
1. Apa sajakah masalah yang timbul akibat pencemaran lingkungan?
2. Bagaimana cara menangulangi sampah botol plastik yang sudah semakin banyak?
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang sampah botol plastik yang tidak
dimanfaatkan Kembali.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pengolahan limbah botol plastik adalah untuk menghasilkan dan
mengurangi limbah sekali pakai tanpa menimbulkan kerugian atau masalah kepada
masyarakat dan mencegah polusi, penumpukan sampah, bibit penyakit, dan menambah nilai
guna dari suatu sampah botol plastik tersebut.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat atau pembaca dapat mengetahui bahaya dampak sampah plastik
2. Hasil dari pemanfaatan dapat digunakan semaksimal mungkin
3. Membantu mengurangi jumlah sampah di tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga
proses pengelolaan sampah berlangsung lebih mudah.
4. Mengurangi dampak pencemaran.
II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sampah


Menurut Riyadi (2015), sampah yaitu sisa yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, di sebutkan bahwa sampah merupakan sisa dari kegiatan
manusia yang berbentuk organik maupun anorganik dan bersifat bisa terurai maupun tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna dan dibuang ke lingkungan.
2.2 Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang berasal dari bungkus kemasan plastik sisa
dari aktifitas manusia. Sampah plastik dapat di olah menjadi barang yang berguna dan
memiliki nilai ekonomi apabila di buat oleh orang-orang yang kreatif. Contoh sampah plastik
meliputi pembungkus makanan ringan, bungkus sabun, dan bungkus shampo. Dapat kita
ketahui sampah plastik sulit terurai didalam tanah, dan membutuhkan waktu lama yang akan
menimbulkan permasalahan dalam lingkungan.
2.3 Pengertian Botol Plastik
Sampah botol plastik adalah bahan padat dari kegiatan manusia yang sudah tidak
dipakai. Sampah botol plastik tidak dapat terurai oleh tanah. Sampah botol plastik memiliki
nilai ekonomi yang tinggi untuk kalangan masyarakat apabila masyarakat dapat mengolahnya
menjadi bahan daur ulang. Maka dari sampah yang tidak berguna dapat bermanfaat bagi
masyarakat yang dapat mengelolanya. Apabila sampah botol diolah dan didaur ulang maka
dapat menyelamatkan lingkungan.
2.4 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang sebagian
besar akibat dari kegiatan manusia (Darmono, 1995). Perubahan ekosistem atau habitat dapat
berupa perubahan fisik, kimia, atau perilaku biologis yang akan mengganggu kehidupan
manusia, spesies, biota bermanfaat, proses- proses industri, kondisi kehidupan, dan aset
kultural. Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia yang merusak atau
menghamburkan secara sia-sia sumberdaya yang ada di alam (Palar,1994).
Pencemaran lingkungan hidup menurut undang-undang No.23 tahun 1997, yaitu
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan menurun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya (Anonim, 1997).
Sumber pencemaran adalah setiap kegiatan yang membuang bahan pencemar. Bahan
pencemar tersebut dapat berbentuk padat, cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar
tertentu ke dalam lingkungan, baik melalui udara, air maupun daratan pada akhirnya akan
sampai pada manusia. Daur pencemaran lingkungan akan memudahkan di dalam melakukan
penelitian dan pengambilan contoh lingkungan serta analisis contoh lingkungan (Wardhana,
2001).
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Pembuatan kerajinan limbah sampah botol plastik dilaksanakan pada satu hari pada
hari Minggu tanggal 05 Februari 2023. Penelitian dilaksanakan dirumah salah satu penulis
yaitu Shalwa yang berlokasi di Perum Korpri Blok A3 Kelurahan Korpri Raya, Kota Bandar
Lampung.

3.2 Metodologi Penelitian


Penelitian mengenai praktek dengan terjun langsung membersihkan selokan dan
mengumpulkan botol plastik untuk didaur ulang sehingga masih bisa dipakai.

3.3 Proses Daur Ulang Sampah Botol Plastik


Mendaur ulang botol sampah plastik dengan membuat bunga, bisa untuk sebagai
hiasan;
Bunga
Alat dan Bahan:
 Botol Plastik Bekas ukuran 600ml
 Gunting
 Pisau
 Gabus atau Styrofoam
 Cat semprot atau cat biasa
 Kawat Batang
 Lem
 Tang
Cara Membuat:
 Potong bagian atas botol plastik dengan ukuran 10cm dari leher botol.
 Kemudian gunting ke arah leher botol hingga membentuk potongan lurus dengan
lebar 2,5 cm (1 inci) dan panjang 5 cm (2 inci). Dengan ukuran tersebut kamu
akan mendapatkan 8 atau 9 potongan di leher botol plastik.
 Lalu tekuk semua potongan lurus tersebut ke arah luar botol. Potongan ini
membentuk kipas plastik yang nantinya akan menjadi "kelopak bunga".
 Potong sedikit setiap ujung kelopak bunga agar kelopak terlihat lebih bulat.
 Jangan khawatir jika kelopak kamu tidak terlihat sama persis. Alam tidak selalu
membuat bunga yang sempurna sehingga ini membuat bunga terlihat lebih alami.
 Semprotkan cat pada bunga botol plastik dan hiasi sesuka kamu. Selain
menggunakan cat semprot, kamu juga bisa menggunakan cat biasa.
 Selanjutnya membuat pusat bunga botol plastik. Kamu bisa gunakan gabus atau
Styrofoam yang di potong hingga berbentuk bulat.
 Lalu cat berwarna kuning jika kelopak mu berwarna putih, maka akan jadi bunga
daisy dari botol plastik.
 Sesuaikan warna pusat bunga botol plastik dengan warna kelopaknya
 Lalu lem pusat bunga di tengah kelopak bunga dari botol plastik
 Terakhir adalah merangkai bunga botol plastik
 Ambil kawat lalu sesuaikan Panjang kawat batang dengan panjang batang yang
kamu inginkan, kemudian potong.
 Lilitkan salah satu ujung kawat di sekitar leher botol. Gunakan tang untuk
membuat beberapa lilitan kawat menjadi kencang di sekitar leher botol.
 Kamu sekarang dapat "menanam" bunga-bunga dari botol bekas ini dengan
mendorong ujung kawat ke dalam pot botol bekas juga!

Contoh kerajinan diatas merupakan salah satu contoh yang dapat dibuat dari sampah botol
plastik. Masih banyak lagi kerajinan atau barang lain yang masih bisa digunakan dengan
memanfaatkannya kembali sampah botol plastik.
IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Indetifikasi Permasalahan

Setelah dilakukannya metodelogi penelitian, dapat dihasilkan bahwa


Masalah yang timbul akibat pencemaran adalah :
1. Pemekatan hayati
merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pencemaran
lingkungan. Proses pemekatan hayati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar
bahan pencemar yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini
juga disebut sebagai amnalgamasiasi.
2. Gangguan estetika, misalnya bau.
3. Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
4. Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
5. Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan
6. Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia
7. Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global.
8. Dan masih banyak lainnya dampak yang tentu saja akan merugikan manusia serta
hewan yang ada di muka bumi ini.

Lalu bagaimana jika sudah terlanjur menumpuk sampah plastik maupun botol plastik?
Dengan memnfaatkan atau mengkreasikan sampah plastik tersebut menjadi lebih berguna,
apalagi di jaman sekarang mudah sekali mencari hal seperti ini di internet.

Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan


1. Penanggulangan Secara Administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan
tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang.
2. Penanggulangan Secara Teknologi
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan
peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat
pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang
asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator.
3. Penanggulangan Secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik
formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan
pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup ke dalam mata
pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan
nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Plastik merupakan bahan kimiawi. Artinya, plastik bukanlah bahan yang alami,
melainkan bahan buatan atau sintetis. Plastik-plastik yang telah menjadi sampah, berbahaya
dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah
plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif
sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
Plastik jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya sangat berbahaya, jika dibuang
tanpa adanya penanganan yang khusus pun berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik tidak
dapat dibuang begitu saja ke tanah. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai
oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu
yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Karena sifatnya yang sulit terurai, plastik juga penyebab banjir karena menyumbat saluran-
saluran air. Sehingga pada saat musim penghujan tiba mengakibatkan banjir.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara
sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain
memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu
depresi.
Masalah sampah plastik adalah masalah yang cukup serius, dan menjadi epidemic
global, sampah palstik adalah masalah yang sulit diatasi. Hal ini disebabkan karena hidup
manusia yang serba praktis, dan juga didukung oleh pola hidup yang konsumtif sehingga
mereka tidak dapat mengontrol penggunaan plastik. Diharapkan dengan adanya makalah ini,
kita dapat mengantisipasi dan meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh sampah
plastik serta dapat merubah pola prilaku hidup kita menjadi lebih baik tanpa bergantung pada
plastik.
Jadi yang harus kita lakukan adalah:
o Ketahui bahayanya
o Kurangi penggunaannya
o Tanggulangi dengan benar

5.2 Saran
Jadi mulai dari sekarang mulailah peduli terhadap plastik, sadar akan bahaya yang
ditimbulkannya, kurangi penggunaannya dan tanggulangi dengan benar. Jadikan kehidupan
kita kedepan lebih baik tanpa bergantung dengan plastik. Bijak mengambil keputusan dan
bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang-orang yang ada disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

 Karuniastuti, N. 2014. “Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan Lingkungan”. Forum


Teknologi Vol. 03 No. 1
 Sahwan, F.M., Martono, D.H.; Wahyono, S., Wisoyodharmo, L.A. Sistem Pengolahan
Limbah Plastik di Indonesia. Jurnal Teknologi Lingkungan P3Tl_BPPT. 2005, 6, 1,
311-318.
 Ign. Suharto, Prof DR, 2011. Limbah Kimia Dalam Pencemaran Udara dan Air,
Jakarta.
 Anonim. (2009). Teknologi Pengelolaan Limbah: Daur Ulang Sampah Plastik Bisnis
yang Menjanjikan dan ramah Lingkungan.
 Ismail, B., Sc, F. B., & Yassin, E. E. (2010). Management of PET Plastic Bottles
Waste Through Recycling In Khartoum State. Sudan Academy of Science, 90.
 Nasution, R. S. (2015). Berbagai Cara Penanggulangan Limbah Plastik. Journal of
Islamic Science and Technology, 1(1), 97–104.

Anda mungkin juga menyukai