Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL ANALISIS FARMASI

“Pembuatan Jeluang (Jerami Plastic-Affortable and Degredable) dari Selulosa Jerami


Padi (Oryza sativza)”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II

1. INTAN NINGTYAS SARIASIH (K1A016024)


2. SEPTIA BUDI UTAMI (K1A016048)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan anugerah serta rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pembuatan Jeluang (Jerami Plastic-
Affortable and Degredable) dari Selulosa Jerami Padi (Oryza sativza)” ini berjalan
dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Handa Mulasari, S.Si., M.Si. selaku dosen pengampu matakuliah
Analisis Farmasi yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan tema materi pokok bahasan
yang akan didiskusikan.

Makalah ini merupakan hasil kerja bersama dengan teman kelompok dua yang telah
meluangkan waktu dan kesediannya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas saran dari
masing-masing anggota, makalah yang merupakan tugas dari mata kuliah Analisis Farmasi
ini dapat terselesaikan. Tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun materi penyampaian. Dengan
menyadari hal tersebut maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun demikian, penulis berharap makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan bagi berbagai
pihak yang membutuhkan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Mataram, 2 Desember 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
D. Manfaat .........................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................... 18
A.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 1

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Plastik telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Secara tidak sadar, manusia memang telah tergantung pada penggunaan plastik.
Penggunaan plastik khususnya plastik sintetis sangat luas terutama dalam hal
kegunaannya sebagai bahan pengemas. Alasan penggunaan plastik sintetis yang meluas,
dikarenakan sifatnya yang kuat, tahan air, tidak mudah rapuh, stabil, simple, fleksibel
(mengikuti bentuk produk), transparan, tidak mudah pecah, dapat dikombinasikan dengan
kemasan lain, dan tidak korosif. Akan tetapi, plastik sintetis juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain, tidak tahan panas, dapat menyebabkan kontaminasi pada produk
khususnya makanan melalui migrasi komponen penyusunnya sehingga berbahaya bagi
kesehatan konsumen. Selain itu, umumnya plastik sintetis merupakan bahan habis pakai
sehingga setelah digunakan, plastik akan dibuang menjadi sampah. Berdasarkan data
Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke
laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.
Sampah plastik bersifat non-biodegradable sehingga sangat sulit diuraikan oleh
mikroorganisme pengurai.
Meninjau besarnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah plastik, maka
diperlakukan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Saat ini telah banyak penelitian
yang mengembangkan bioplastik. Bioplastik merupakan plastik yang terbuat dari bahan
dasar biologis seperti pati, selulosa, protein dan sebagainya yang diuraikan oleh
mikroorganisme pengurai sehingga dapat mengatasi dampak pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh sampah plastik sintetik. Tidak seperti plastik sintetik yang
biasanya terbuat dari petroleum yang tidak dapat diperbarui, keunggulan dari bioplastik
adalah bahan yang digunakan merupakan bahan yang dapat diperbarui karena berasal dari
makhluk hidup seperti hewan atau tumbuhan.
Jerami merupakan limbah dari tanaman padi yang mengandung selulosa sebanyak
37,71%. Masyarakat Lombok yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
biasanya tidak pernah memanfaatkan limbah jerami secara optimal. Mereka biasanya

1
membakar jerami padi yang tentunya dapat menimbulkan polusi udara. Tidak banyak
yang menjadikan limbah jerami padi tersebut sebagai pakan ternak atau pupuk organik.
Oleh karena itu, peneliti ingin memanfaatkan kelimpahan jerami padi di Lombok yang
belum dimanfaatkan secara optimal untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
bioplastik.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teknik pembuatan bioplatik dari selulosa jerami padi?
b. Bagaimana karakteristik bioplastik yang dihasilkan dari selulosa jerami padi?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui teknik pembuatan dari selulosa jerami padi.
b. Untuk mengetahui karakteristik yang dihasilkan dari selulosa jerami padi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari monomer hidrokarbon


yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik juga
termasuk senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek)
yang dibuat dengan reaksi monomer yang sama , sehingga membentuk rantai panjang
dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperature pembentukannya. Salah satu jenis
plastik yang sangat susah untuk didaur ulang adalah jenis PVC (polyvinyl chloride).
Plastik jenis ini sangat beredar luas di masyarakat dan akan memnumpuk menjadi
sampah yang tidak dapat terpakai lagi (Trisunaryanti, 2018). Untuk mengurangi
terjadinya penimbunan sampah plastik maka dilakukan penelitian pembuatan plastik
biodegradable (bioplastik) dengan menggunakan bahan alami yang dapat diperbaharui.
Bioplastik adalah plastik atau polimer yang berasal dari alam dan mudah
didegradasi dengan baik di alam oleh mikroorganisme maupun oleh cuaca (kelembaban
dan radiasi sinar matahari). Bioplastik terbuat dari sumber biomassa seperti minyak
nabati, pati jagung, klobot jagung, pati ercis, atau mikrobiota. Bioplastik berbeda dengan
plastik konvensional/sintetik yang sering digunakan oleh masyarakat yang umumnya
terbuat dari minyak bumi dan gas alam atau petroleum. Bioplastik yang tersusun atas
komponen-komponen alam akan lebih mudah didegradasi oleh bakteri-bakteri pengurai
karena senyawa penyusunnya sudah dapat diurai oleh bakteri-bakteri pengurai,
sedangkan plastik sintetik yang terbuat dari minyak bumi atau gas alam jika dibuang ke
lingkungan akan susah terurai oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan penimbunan
sampah plastik (Susilo, dkk., 2017). Salah satu bahan alami yang telah digunakan sebagai
pembuat bioplastik dan telah diuji kualitasnya adalah selulosa dari jerami padi.
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Padi juga termasuk
tanaman rumput yang berumpun kuat dengan ciri-ciri memiliki tinggi 80-130 cm,

1
termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya
berumur pendek, kira-kira empat sampai lima bulan dan hanya satu kali bereproduksi dan
akan mati atau dimatikan. Batang berbuku-buku, pada setiap bukunya terdapat satu daun
yang secara keseluruhan tersusun dalam dua baris. Bagian batang padi yang dibuang
setelah dipanen dengan sedikit bulir-bulir buah dan tangkainya tanpa akar dan bagian
yang lain disebut jerami padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang terdiri dari
batang dan daun tanaman yang sudah diambil buahnya . Jerami padi mengandung
37,71% selulosa; 21,99% hemiselulosa; dan 16,62% lignin. Kandungan selulosa yang
cukup tinggi ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal antara lain sebagai bahan
bioplastik (Aak, 1990).

1
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah ayakan mesh no. 50, oven
(Memmert), scanning electron microscope (JEOL-JSM T330A), spektrofotometer
inframerah (Shimadzu, IR Prestige-21), timbangan analisis digital (Mettler Toledo),
UTM (Universal Testing Machine) (Orientec Co. Ltd, Model UCT-5T), stirrer, pemanas
air yang dilengkapi stirer (CIMAREC), pelat kaca dan alat-alat gelas yang biasa
digunakan di laboratorium kimia analitik.
Bahan-bahan yang digunakan ada yang berasal dari tumbuhan dan bahan kimia.
Bahan yang berasal dari tumbuhan adalah jerami padi yang diperoleh dari daerah
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sedangkan bahan kimianya berupa natrium hidroksida
(Merck), asam sulfat (Merck), aquadestilata (Teknis), asam klorida (Merck), khitosan
(PT. Biotech Surindo), gliserol (Teknis), asam asetat (Merck), NaOCl 12% (Teknis).
2. Metode
Pembuatan pulp dilakukan dengan merendam tiap 10 g jerami dengan 200 ml
NaOH 4% sambil dipanaskan selama 1 jam, kemudian disaring, dinetralkan dan
dikeringkan. Setiap 2 g dari hasil tersebut, ditambahkan 36 ml HCl 0,2 M sambil
dipanaskan selama 2 jam, kemudian disaring dan dinetralkan, lalu ditambahkan NaOCl
12% b/v, setelah itu dikeringkan dalam oven. Hasil yang diperoleh dibilas dengan
aquades hingga bebas klorin dan dikeringkan kembali. Sebanyak 2 g dari hasil yang
diperoleh ditambahkan 100 ml aquades, dipanaskan hingga terbentuk pulp.
Pembuatan bioplastik dilakukan dengan metode inversi fasa. Orientasi dilakukan
terlebih dahulu terhadap jumlah pulp yang dicampurkan dengan 3 ml gliserol. Variasi
pulp yang digunakan adalah 0,5 g ; 1 g ; 1,5 g ; 2 g. Hasil orientasi terbaik dicampurkan
dengan kitosan yang dilarutkan dalam asam asetat 1% dengan perbandingan kitosan dan
pulp 3:10; 4:10; dan 5:10. Larutan dicetak di atas plat kaca dan dikeringkan pada oven
50℃. Setelah kering untuk pelepasan bioplastik dari plat tersebut, direndam dalam NaOH
2% kemudian dikeringkan dengan udara bebas. Karakterisasi bioplastik meliputi. analisis

1
gugus fungsi menggunakan alat FTIR, analisa morfologi menggunakan alat SEM
(Scanning Electron Microscopy), uji ketahanan air, dan pengujian sifat mekanik
menggunakan alat UTM (Universal Testing Machine) yang di uji sesuai ISO 527 Tipe
5A.

DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: Kanisius.
Pratiwi, R., Driyanti, R., dan Melisa I., B. 2016. Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Jerami Padi
(Oryza sativa) sebagai Bahan Bioplastik. IJPST. Vol.3 No. 3. Halaman 83-91.
Susilo, B., Retno, D., dan Ni’matul, I. 2017. Teknik Bioenergi. Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Trisunaryanti, W. 2018. Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin dan Solar. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press.

Anda mungkin juga menyukai