Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHAYA PLASTIK TERHADAP KESEHATAN


DAN LINGKUNGAN
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: -Drs. Agus Setyonegoro, M.Pd.
-Priyanto, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Maringantua Tamba
NIM: F1G321053

KELAS ROO2
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini saya beri
judul ―Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan Lingkungan‖.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari Dosen
pengampu mata pelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca, khususnya dalam hal upaya
membersihkan lingkungan dari sampah plastik.

Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar kedepannya bisa
menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca,
dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

Penulis

Maringantua Tamba

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................... 3
BAB IV ..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka
lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organik. Pada dekade tujuhpuluhan orang
masih menggunakan tas belanja dari rotan, bambu, wadah makan dan membungkus
makanan dengan daun jati/ daun pisang. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan
barang-barang sintetis sebagai pengganti bahan organik yaitu bahan-bahan dari
plastik. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang.
Mulai dari botol minum, alat makanan (sendok, garpu, wadah, gelas), kantong
pembungkus/kresek, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, sikat
gigi, compact disk (CD), kutex (cat kuku), mainan anak-anak, mesin, alat-alat militer
hingga pestisida. Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan
akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker
dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastik pada
umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme.Berbagai penelitian
telah menghubungkan Bisphenol-A dengan dosis rendah dengan beberapa dampak
terhadap kesehatan, seperti meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon
testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif
terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.Sampah plastik
dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran terhadap
lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang
akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik
ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah. Plastik sendiri dikonsumsi
sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes membuktikan 95% orang pernah
memakai barang mengandung Bisphenol-A. Oleh karena itu pemakaian plastik yang

1
jumlahnya sangat besar tentunya akan berdampak siqnifikan terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat sulit terdegradasi (non-
biodegradable), plastik diperkirakan membutuhkan 100 hingga 500 tahun hingga
dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Dengan demikian pemakaian
plastik baik plastik yang masih baru maupun sampah plastik haruslah menurut persyaratan
yang berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

B.Rumusan Masalah

1.Jenis –jenis utama plastic

2.Dampak dan usulan pemakaian plastik dan sampah plastik terhadap kesehatan dan
lingkungan

C.Tujuan Penulisan
1.Mengetahui jenis-jenis utama plastic

2.Mengetahui bahaya racun dari pemakaian plastik dan bahaya dari plastik dan sampah
plastik terhadap kesehatan dan lingkungan.

3.Mengetahui cara pemakaian plastik dan penanganan sampah plastik yangbenar.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Sampah
a. Pengertian Sampah Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengolahan Sampah, menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
atau dari proses alam yang berbentuk padat. Sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak di senangi atau sesuatu yang dibuang dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Sampah adalah suatu
bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan hasil aktifitas manusia maupun alam yang
sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap
aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sumber sampah bias berasal
dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, paar dan sebagainya
(Sejati, 2009) .
b. Jenis-Jenis Sampah Jenis sampah disekitar kita sangat banyak mulai dari sampah
medis, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah industri, sampah pertanian, sampah
peternakan dan masih banyak lainnya. Menurut Sucipto (2012), 10 jenis-jenis sampah
berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya dibedakan menjadi dua yaitu: 1)
Sampah Organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan
sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai
kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan
yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya
kecil seperti kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering. 2) Sampah Anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini berasal dari bahan
yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke
dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik

3
atau logam. Sampah kering non logam (gelas kaca, botol kaca, kain, kayu, dll) dan juga
sampah lembut yaitu seperti sebu dan abu.
c. Sumber Sampah Menurut Gilbert dkk.dalam Artiningsih (2008), sumber-sumber
timbulan sampah adalah : 1) Sampah dari pemukiman penduduk Pada suatu pemukiman
biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga yang tinggal disuatu bangunan atau
asrama. Jenis sampah yang 11 dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa
makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya. 2) Sampah
dari tempat – tempat umum dan perdagangan Tempat-tempat umum adalah tempat yang
dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat – tempat
tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk
tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa – sisa makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng- kaleng serta
sampah lainnya. 3) Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah Sampah
yang dimaksud disini misalnya tempat hiburan umum, pantai, masjid, rumah sakit,
bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering
dan sampah basah. 4) Sampah dari industri Dalam pengertian ini termasuk pabrik –
pabrik sumber alam perusahaan kayu dan lain – lain, kegiatan industri, baik yang
termasuk distribusi ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari
tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering abu, sisa – sisa makanan, sisa bahan
bangunan 5) Sampah Pertanian Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah
pertanian, misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang 12 dihasilkan
berupa bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman. Berbagai
macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber-
sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan
bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah.
d. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah Berikut beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah sampah (Chandra, 2006) : 1) Jumlah penduduk Jumlah penduduk
bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah
semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang.
Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak,
misalnya pada aktivitas pembangunan, perdagangan, industri, dan sebagainya. 2) Sistem

4
pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai Pengumpulan sampah dengan
menggunakan gerobak lebih lambat jika dibandingkan dengan truk. 3) Pengambilan
bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali Metode itu dilakukan karena
bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu. Frekuensi
pengambilan dipengaruhi oleh keadaan, jika harganya tinggi, sampah yang tertinggal
sedikit. 13 4) Faktor geografis Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan,
pantai, atau dataran rendah. 5) Faktor waktu Bergantung pada faktor harian, mingguan,
bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah
sampah pada siang hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di
daerah perdesaan tidak begitu bergantung pada faktor waktu. 6) Faktor sosial ekonomi
dan budaya Contoh, adat istiadat dan tafar hidup hidup dan mental masyarakat. 7) Faktor
musim Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air, atau
penyaringan air limbah. 8) Kebiasaan masyarakat Contoh jika seseorang suka
mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman sampah makanan itu akan meningkat. 9)
Kemajuan teknologi Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat.
Contoh plastik, kardus, rongsokan AC, TV, kulkas, dan sebagainya. 10) Jenis sampah
Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula macam dan
jenis sampahnya. 14 e. Dampak Sampah Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat
memberikan dampak negative bagi kesehatan dan lingkungan seperti berikut (Chandra,
2006) : 1) Dampak terhadap kesehatan a) Menjadikan sampah sebagai tempat
perkembangbiakan vector penyakit seperti lalat, kecoa atau tikus b) Jumlah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) akan meningkat karena vektor penyakit hidup dan
berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan c)
Terjadi kecelakaan akibat pembuangan sampah sembarangan seperti luka akibat benda
tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya d) Gangguan psikosomatis atau penyakit yang
melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit
muncul atau menjadi bertambah parah misalnya sesak napas, insomnia, stress, dan lain-
lain. 2) Dampak terhadap lingkungan a) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap
dipandang mata b) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan
gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk c) Pembakaran sampah dapat
menimbulkan pencemaran undara dan bahaya kebakaran yang lebih luas d) Pembuangan

5
sampah ke dalam saluran pembuangan air akan menyebabkan aliran air terganggu dan
saluran air menjadi dangkal. 15 e) Apabila musim hujan datang, sampah yang menumpuk
dapat menyebabkan banjir dan mengakibatkan penccemaran pada sumber air permukaan
atau sumur dangkal. f) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas
masyarakat seperti jalan, jembatan, dan saluran air.

6
BAB IV

PEMBAHASAN

a)Jenis-jenis Utama Plastik


Plastik merupakan bahan yang kelihatan bersih, praktis, sehingga barang-barang
kebutuhan sehari-hari dibuat dari plastik seperti botol minuman, gelas, piring,
kantong kresek, dan sebagainya Dengan demikian hampir semua orang memakai
barang-barang yang terbuat dari plastik karena kepraktisannya, walaupun berdampak
terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu sebaiknya dipelajari mengenai jenis-
jenis utama plastik, cara dan dampak pemanfaatannya.Jenis –jenis utama plastik adalah
sebagai berikut : 1. PET —Polyethylene TerephthalateMayoritas bahan plastik PET di dunia
untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan
polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %). Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan
HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk
menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol
tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Titiklelehnya85ºC
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida,
yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur
ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan,
yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.
Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit
dan saluran pernafasan.
Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan
keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami
pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.2. HDPE —HighDensity PolyethyleneHDPE
merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena

7
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi jika dibandingkan dengan plastik dengan kode PET.
Ada baiknya tidak menggunakan wadah plastik dengan bahan HDPE terus menerus
karena walaupun cukup aman tetapi wadah plastik berbahan HDPE akan melepaskan
senyawa antimoni trioksida secara terus menerus.3. V —Polyvinyl ChlorideBahan ini lebih
tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll.
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas
8FORUM TEKNOLOGIVol. 03No.1dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan
langsung dengan makanan tersebut, tititk lelehnya 70 –140ºCKandungan dari PVC yaitu
DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan
berminyak bila dipanaskan.Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan penurunan berat badan.Jika
jenis plastik PVC ini dibakar dapat mengeluarkan racun.Sebaiknya kita mencari alternatif
pembungkus makanan atau kemasan minuman, sepertibahan alami (daun pisang
misalnya).4. LDPE —Low Density PolyethyleneSifat mekanis jenis plastik LDPE adalah
kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah
60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong
baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.Plastik ini dapat
didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan
memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.Biasanya plastik jenis ini
digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol yang lunak.Barang berbahan
LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan atau minuman
karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan atau minuman yang dikemas
dengan bahan ini.5. PP —PolypropyleneKarakteristik PP adalah botol transparan yang tidak
jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilapCarilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk

8
menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.Titik lelehnya 165ºC6 . PS —
Polystyrene
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.Bahan ini harus dihindari, karena
selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang
berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dansistem syaraf, juga bahan ini sulit
didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Jika tidak tertera kode angka dibawah kemasan plastik, maka bahan ini dapat
dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar,
bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga
.Titik leleh pada 95ºC7. OTHER
Bahan dengan tulisan Other berarti dapat berbahan SAN -styrene acrylonitrile,
ABS –acrylonitrile butadiene styrene, PC –polycarbonate, Nylon.
PC –polycarbonate, dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom
pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas
.Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman
karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya
dinaikkan karena pemanasan.
9FORUM TEKNOLOGIVol. 03No.1Padahal biasanya botol susu dipanaskan dengan cara
direbus atau dengan microwave untuk tujuan sterilisasi atau dituangi air mendidih atau air
panas
.SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan
.SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk
digunakan.b)Dampak Bahaya Penggunaan Plastikdan Sampah Plastikbagi Kesehatandan
LingkunganPenggunaanplastik dalam kehidupan modern ini terlihat sangat pesat
sehingga menyebabkan tingkat ketergantungan manusia pada plastik semakin tinggi. Hal
tersebut disebabkan plastik merupakan bahan pembungkus ataupun wadah yang praktis
dan kelihatan bersih, mudah didapat, tahan lama, juga murah harganya. Tetapi dibalik itu,

9
banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik,dancara penggunaan yang
benar.Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan
kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang dihasilkan,
sebagai contoh plastik. Kebanyakan plastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh
ditambahkan dengan suatu bahan pelembut. Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized
soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB), acetyl
tributyl citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP).Penggunaan bahan pelembut
ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut
seperti PCB dapat menimbulkan kamatian pada jaringan dan kanker pada manusia
(karsinogenik), olehkarenanya sekarang sudah dilarang pemakaiannya.. Di Jepang, keracunan
PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho.Tanda dan gejala dari keracunan ini
berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan
kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan
serta bayi lahir cacat.Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah
adalah DEHA. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang
menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan
mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. DEHA mempunyai aktivitas mirip
dengan hormon estrogen (hormone kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada
hewan, DEHA dapat merusak sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat,
selain mengakibatkan kanker hati. Meskipun dampak DEHA pada manusia belum
diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah seharusnya
membuat kita berhati-hati.Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi maka sebaiknya
jika harus menggunakan plastik maka pakailahplastik yang terbuat dari polietilena
danpolypropylene atau bahan alami (daun pisang misalnya).Sedangkan plastik memiliki
tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh
karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air
dilingkungan kita tetapi pembakarannyadan akan mengeluarkan asap toksik yang apabila
dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan.
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan
adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan
kantong plastik(kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut

10
seorang ahli kimia, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari
gorengan), bisa terurai terdegradasi menjadi bentuk radikal, menyebabkan penyakit.Selain
itu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini adalah
faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah
yang berbahaya dan sulit dikelola.Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk
membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai.Dibutuhkan waktu
1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan
sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik
akan mencemari tanah dan air tanah. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan,
sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer.Salah satunya dengan
melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah
kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Sejumlah
Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia,
Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman,
Swiss, dll.Bagaimana dengan Indonesia sendiri? Sebaiknya PemerintahIndonesia
sekarang inimulai memikirkan tentangbagaimana cara pengurangan penggunaan plastik dan
sanksinya.c)UpayaPenanggulangan Pemakaian Plastik Upaya yang dilakukan adalah
menggunakan barang dari bahan –bahan yang mudah terurai dan aman terhadap
kesehatan seperti misalnya plastik yang berasal dari bahan organik. Sebagai contoh
Jepang telah menemukan jenis plastik yang bisa teruraiterbuat dari bahan organik, yaitu
tumbuhan jagung.Di Jepang, jenis plastik baru ini sudah beredar dan mempunyai
kekuatan sebaik plastik konvensional. Bedanya, setelah dibuang, plastik tersebut dapat
terurai oleh mikro organisme di dalam tanah. Lalu, plastik jenis ini juga dapat dibuat
menjadi aneka ragam benda, seperti plastik untuk kemasan hingga serat untuk tekstil.Plastik
baru temuan ilmuwan Jepang ini mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan
jamur. Saat dibakar pun gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca
maupun gas beracun. Sehingga plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan
dan dapat pula digunakan di dalam microwave.Industri barang elektronik di Jepang juga
sudah menggunakan plastik jenis ini, seperti kartu memori pada komputer jinjing atau
laptop,pada karpet lantai kendaraan. Selain itu bahan plastik dari bahan organik yang baru
dikembangkan di Indonesia adalah dari bahan kentang dan jagung dan kelapa sawit. Jika

11
menggunakan plastik sintetis maka harus dimengerti contoh-contoh berdasarkan jenis –jenis
utama bahan plastik.1.PET —Polyethylene TerephthalateoBiasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya. oJenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
oBiasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka
1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah
segitiga.oGambar 1. Plastik yang termasuk dalam jenis PET
11FORUM TEKNOLOGIVol. 03No.12.HDPE —HighDensity PolyethyleneBiasa dipakai
untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan
lain-lain.Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah
segitiga.Gambar 2. Plastik yang termasuk dalam jenis HDPE3.V —Polyvinyl
ChloridePlastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-
botol, pipa, konstruksi bangunan. Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah)
dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V —V itu berarti PVC (polyvinyl chloride),
yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.Gambar 3. Plastik yang termasuk dalam
jenis Polyvinyl Chloride4.LDPE —Low Density PolyethyleneBiasa dipakai untuk tempat
makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.Tertera logo daur ulang dengan
angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE5.PP —PolypropyleneBiasanya dipakai untuk tempat
menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi, kantong
plastik, film, automotif, maianan mobil-mobilan, ember.Tertera logo daur ulang dengan
angka 5 di tengahnya, serta tulisan PPGambar 4. Plastik yang termasuk dalam jenis
Polypropylene6 . PS —PolystyrenePS biasa dipakai sebagai bahan tempat makanstyrofoam,
tempat CD, karton tempat telor, dan lain-lain.Selain tempat makanan,styrenejuga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.Tertera
logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PSGambar 5. Plastik yang
termasuk dalam jenis Polystyrene.Polycarbonatedapat ditemukan pada botol susu bayi,
gelas anak balita (sippy cup), cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca,
polyethylene, atau polypropylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon karena
tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.,

12
dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.Juga dapat
ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga,
sukucadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik
kemasan.Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah
menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.Biasanya SAN terdapat pada
mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.Gambar 6.
Plastik yang termasuk dalam jenis OTHERKode-kode yang tertera pada bawah tempat
daribahan plastik sebagai berikut :Gambar 7. Kode-kode bahan plastic.Dalam menggunakan
plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate).
yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi sehingga tidak direkomendasi untuk
digunakan. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman,
namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan
lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate)
bila memungkinkanatau kode 7 yang terbuat dari SAN dan ABS.Tips pengurangan
penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari: 1.Sebaiknya jangan memanaskan makanan
yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat
mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi
dengan makanan sehingga perlu diberi pembungkus makanan dengan daun pisang atau
kertas ketika akan dipanaskan di microwave oven.2.Gunakan kemasan berbahan kain stainless
steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.3.Dalam kesehaarian pakailahalat
makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.4.Terapkan, sebarkan dan ajaklah
setiap orang di lingkungan kita untuk mengimplementasikancara sehat dalam kehidupan sehari-
hari.Upaya Penanggulangan Limbah Plastik1.Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan
tas kain setiap kali berbelanja. Harus diingatuntuk selalu membawa tas kain saat belanjadari
rumah.2.Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang / penggunaan
kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali tanpa perlakuan
apa-apa, misal untuk dibuat hiasan,Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang
limbah plastik untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula
melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku
sekunder produk plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery (

13
pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahan-bahan yang masih
mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam
proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi, ketiganya dikenal
dengan 3 R.3.Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara tidak
langsung merusak ekosistem melalui (1) sumbatan pada sistem saluran air yang
menyebabkan sedimentasi dan banjir, (2) merusak lahan subur seperti hutan mangrove
karena keberadaan sampah plastik menutupi permukaan dan mengurangi sistem
pengudaraan, (3) karena sifatnya yang tidak dapat membusuk, akan mengurangi kapasitas
lahan pembuangan akhir sampah.4.Kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang
khusus menangani sampah plastik khususnya dan barang plastik.Kelembagaan mempunyai
fungsi yang penting dalam mengnanganisistem pengelolaan sampah plastik secara
menyeluruh dan komprehensif termasuk didalamnya penerbitan peraturan yang berkaitan
dengan sistem pengelolaan sampah plastik dan plastik. Instansi yang terkait dengan
sistem pengelolaan sampah plsatik adalah Departemen Perindustrian dan
Perdagangan yang mengatur secara langsung sistem pengelolaan plastik dari bahan baku
sampai ke produk. Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai tugas dan fungsi dalam
pengelolaan lingkungan hidup termasuk berbagai dampak yang ditimbulkan akibat
proses pembuatan plastik dan produk barang plastik yang sudah tidak terpakai dan dibuang
ke lingkungan. Pemerintah Daerah cq. Dinas Kebersihan merupakan instansi terdepan
dalam pengelolaan sampah plastik dalam sistem pengelolaan sampah kotaE.

14
BAB IV

PENUTUP

A.SIMPULAN
Penggunaan plastik disatu sisi telah mendatangkan manfaat yang cukup
besar, namun di sisi lain karena sifatnya yang kurang baik terhadap kesehatan dan
juga sulit diurai oleh lingkungan maka produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan
masalah baru. Namun demikian, keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan
manusia sehingga manusia perlu mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan
sampah plastik dengan benar sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
dan lingkungan. Sampah plastik jikadikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi
bersih ( 3R) akan mengurangi limbah dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan
serta dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

B.SARAN
Dengan demikian peran serta pemerintah, masyarakat dan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan ini akan membuat kesehatan dan lingkungan terjaga dengan
baik.Cara lain dalam rangka mengurangi keberadaan plastik dan sampah plastik
adalah dengan cara mengurangi penggunaan barang-barang berbahan baku plastik atau
menggantinya dengan barang yang non-plastik. Substitusi bahan plastik dengan bahan
yang mudah diurai dan dihancurkan oleh lingkungan seperti bahan-bahan alami, misal :
plastik dari jagung, kentang, dan lain-lain

15
DAFTAR PUSTAKA

1.http://mulyaji.wordpress.com/2012/04/19/bahaya-plastik-pembungkus-makanan-bagi-
kesehatan/
2.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/jenis-jenis-utama-plastik-dan-
cara-pembuatan-plastik/
3.http://karyatulisilmiah-fitri.blogspot.com/2012/02/bahaya-daur-ulang-plastik-bagi.html
4.http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/kamu-harus-tahu/53-bahaya-plastik
5.http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2010/07/28/pencegahan-terhadap-bahaya-plastik-
bagi-kesehatan/
6.http://news.liputan6.com/read/96169/jepang-menemukan-plastik-ramah-lingkungan
7.http://bplh.bekasikota.go.id/read/82/bahaya-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-kesehatan
8.Purwanto, 2005, Penerapan Produksi Bersih Di Kawasan Industri, Seminar Penerapan
Program Produksi Bersih Dalam mendorong Terciptanya Kawasan Eco-industrial di
Indonesia, Jakarta, Juni

16

Anda mungkin juga menyukai