OLEH
KELOMPOK III
KELAS C4
ANGGOTA :
INDAH 14120
SARTIKA 14120170046
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unggul antara lain yaitu, ringan, kuat, tahan korosi, transparan, dan sifat
namun juga dilautan. Dampak negative dari sampah plastik tidak hanya
hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan bank dunia,
jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Selama
produk plastik di dunia mencapai sekitar 297 juta ton pada akhir 2015.
sampah. Hal ini dapat diartikan sebagai sumber daya yang terbuang.
non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut
komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah
juta ton hingga tahun 2019. Hal itu berkaitan dengan data dari
bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha
10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara
Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih
recycle). Dari berbagai macam sampah yang ada, salah satu jenis
yaitu dengan cara didaur ulang. Dengan dapat didaur ulang maka
B. Rumusan Masalah
dan lingkungan?
C. Tujuan
dan lingkungan.
PEMBAHASAN
pertama yang berasal dari polymer alami, yakni selluloid pada tahun
1869 oleh investor Amerika John W, Hyatt dan dibentuk pada tahun
tanah, yang hidup pada area tanah tersebut, dikarenakan sulitnya untuk
lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah,
mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator panas dan listrik
yang baik.
thermosetting:
Jenis plastik yang dapat didaur ulang diberi kode berupa nomor untuk
thermal yang penting adalah titik lebur (Tm), suhu transisi (Tg) dan
suhu dekomposisi.
Jika suhu dinaikkan di atas suhu lebur, plastik akan mudah mengalir
umum polimer akan mengalami dekomposisi pada suhu di atas 1,5 kali
D. Jenis-jenis Plastik
pemanfaatannya.
daur ulang sampah plastik maka perlu mengenal jenis-jenis platik yang
nomor yang merupakan kode dan resin yang dapat di daur ulang.
kanker).
senyawa tersebut.
b) HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan
a) Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll.
dipanaskan.
proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik
bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
minuman.
6. PS (Polystyrene)
tersebut bersentuhan.
bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan
7. OTHER
(Polycarbonate), Nylon.
telah ditingkatkan.
e) SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat
kita berhati-hati.
kesuburan.
lain-lain. Menurut seorang ahli kimia, zat pewarna hitam ini kalau
Laut di Indonesia
penampungan akhir dari segala jenis limbah air yang dihasilkan dari
terapat dilaut.
laut yang luas sebagai tempat bertemunya arus dingin dan panas
laut untuk jangka panjang. Secara global, laut Indonesia tercemar oleh
hewan dilaut.
karang akan tertimbun oleh sampah dan tidak dapat tumbuh serta
sampah plastik yang menimbun di dasar laut akan menahan air untuk
sulit teresap kedalam tanah dan sirkulasi udara dalam tanah akan
hewan lainya, akan ikut tercemar, hal tersebut dapat terjadi karena
yang dapat terserap oleh hewan yang dapat meracuni hewan tersebut
dan akan berakibat akan matinya hewan laut tersebut, ketika hewan
mati dilaut maka hewan tersebut akan menjadi bangkai yang didalam
dapat berdampak.
(reduce, reuse, dan recyle). Istilah 3 R ini adalah alternatif yang terbaik
Reduce, reuse, dan recyle memiliki makna dan arti yang saling
diantaranya:
1) Reduce
a. Carilah barang atau bahan yang tidak digunakan lagi namun bisa
2) Reuse
lainnya.
3) Recyle
sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan sayuran yang bisa
Upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sampah plastic dalam
umum, saluran air, sungai, pantai, laut dan sumber daya alam
lainnya.
dengan berat molekul yang lebih rendah. Hasil dari proses cracking
plastik ini dapat digunakan sebagai bahan kimia atau bahan bakar.
1) Hidro cracking
dan decalin.
2) Thermal cracking
biasanya dilakukan pada suhu antara 350°C sampai 900 °C. Dari
berat.
yang berupa gas, minyak dan sisa yang berupa padatan. Adanya
plastik jenis PS, PVC dan PET dalam campuran plastik yang
3) Catalytic cracking
paling banyak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kimia.
thermosetting:
yang penting adalah titik lebur (Tm), suhu transisi (Tg) dan suhu
dekomposisi.
4) Jenis-jenis plastic meliputi dari: PET (Polyethylene Terephthalate),
dan OTHER
selanjutnya.
dengan berat molekul yang lebih rendah. Hasil dari proses cracking
plastik ini dapat digunakan sebagai bahan kimia atau bahan bakar.
B. Saran
kata sempurna, ole karena itu penulis mengharapkan saran kritik bagi
selanjutnya bisa jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan kami
Asroni Muchtar dkk. 2018. Pengaruh Model Pisau pada Mesin Sampah
Botol Plastik. Jurnal Aplikasi dan Inovasi Ipteks “Solidaritas”.
Malang. Vol 1 (1).