PENCEMARAN LAUT
PENDAHULUAN
2
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan ruang lingkup
lingkungan pesisir dan laut. Beberapa kasus dan pengelolaan pencemaran
di pesisir dan laut, dampaknya pada masyarakat dan solusi
penyelesaiannya. Aplikasi dari kegiatan yang dapat menjadi sumber polusi
di laut dan pesisir serta memahami dampaknya bagi laut dan manusia.
Week Material Week Material
1 PENDAHULUAN: Konteks dan Definisi 9 Biosfer Laut
Pencemaran Laut dan Pesisir
6
KONTEKS DAN
DEFINISI
• Pesisir dan laut dikenal sebagai Kawasan yang mengandung
kekayaan alam potensial untuk memenuhi kebutuhan
manusia, diantaranya dari sisi sumber daya perikanan,
sumber daya mineral dan tambang, sumber daya bahan
obat-obatan, sumber daya energi alternative dari arus dan
gelombang, serta sumber daya alami untuk media
transpotasi, pertahanan, keamanan, dan pariwisata (Dahuri
dkk., 1996; DKP, 2001; Bangen, 2004)
GEOFISIK → Laut memiliki peranan penting dalam
siklus hidrologi, struktur kimia atmosfer,
serta keseimbangan iklim dan cuaca.
BIOLOGI → Pesisir dan laut memiliki ekosostem yang
unik, saling terkait, dinamis dan produktif.
Terumbu Karang
Indonesia memiliki lebih dari
Tiga persoalan pokok yang
17.500 pulau dengan luas wilayah Pengelolaan
dihadapi, yaitu (DKP,2001):
perairan laut lebih dari 75% dan Sumber daya
pesisir dan laut 1. Sosial Ekonomi; 2. kelembagaan;
Panjang garis pantai mencapai
3. Kerusakan fisik
81.000 km.
CONTOH KASUS PENCEMARAN PESISIR DAN LAUT
INDONESIA
Peristiwa dan Lokasi Waktu Kejadian Keterangan
Limbah organic berupa Sejak tahun 1972 dan Hal ini mengakibatkan
masuknya limbah rumah terjadi hamper setiap tahun perairan mengalami
tangga, limbah industri, dan peningkatan nutrient (algae
air ballast kapal di blooming) sehingga
Pelabuhan Tj. Priok. mengakibatkan penurunan
DO (Sumber: Suara Publik
edisi November 2004)
Sampah dari daratan Terjadi sepanjang tahun Pemandangan pantai yang
Jakarta, pemggunaan kotor dan tidak menarik,
potassium untuk kerusakan terumbu karang
mengambil ikan, dan dan hutan mangrove, serta
adanya pengerukan pasir abrasi pantai (Sumber:
liar di Kepulauan Seribu www.kompas.com)
CONTOH KASUS PENCEMARAN PESISIR DAN LAUT
INDONESIA (Cont’d)
Peristiwa dan Lokasi Waktu Kejadian Keterangan
Pembuangan limbah tailing di Terjadi mulai tahun 1996, Pencemaran logam berat
Teluk Buyat, Minahasa namun baru terekspos pada (merkuri) mengakibatkan
Selatan, Sulawesi Utara. tahun 2004 gangguan kesehatan pada
masyarakat sekitar Teluk Buyat
(Sumber: Harian Kompas, 12
April 2004)
Tumpahan Minyak mentah 12 Juli 2019 Tumpahan minyak di
dari kebocoran pipa di Pantai Karawang sudah sampai ke
Karawang yang berasal dari Kepulauan Seribu. 12 Desa di
kilang Pertamina ONWJ Karawang dan Bekasi serta
tujuh pulaU di Kepulauan
Seribu terdampak tumoahan
minyak.
(www.mongabay.co.id)
• PP No. 19 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran
dan/atau perusakan laut
• PP No. 21 Tahun 2010 tentang perlindungan lingkungan
maritime
• PerMenLH No. 7 Tahun 2014 tentang Kerugian Lingkungan
Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
PENGERTIAN PENCEMARAN PESISIR DAN LAUT
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya (UU No. 23
Tahun 1997).
2. Energi panas
ex: Pembuangan air pendingin mesin (cooling water)
yang memiliki energi panas relative besar
PENGELOMPOKKAN POLUTAN PENCEMARAN
PESISIR DAN LAUT (Cont’d)
• Substansi
1. Polutan fisik : polutan yang keberadaannya atau karakter fisiknya
menyebabkan pencemaran. Ex: Padatan tersuspensi pada
kegiatan pengerukan atau pada proses desimentasi di muara
sungai.
2. Polutan kimia : Polutan yang memiliki struktur kimia tidak stabil
dan cenderung bereaksi dengan zat lain.
❖ Organik : Penyusun utamanya adalah atom C, H dan O.
ex: Pestisida, pupuk, minyak, dll)
❖ Anorganik : asam, alkali, logam-logam berat dari industri
konstruksi baja dan tambang mineral.
3. Polutan biologis : polutan yang berupa makhluk hidup. Ex:
mikroorganisme dari limbah domestic berupa buangan sanitasi
atau tinja.