Anda di halaman 1dari 3

NAMA

NIM
MATA KULIAH

: Ni Luh Nyoman Sherina Devi


: 1391662026
: Etika Bisnis dan Profesi

Pencemaran Lingkungan oleh Kapal Pesiar


(halaman 514-515)
Kapal pesiar merupakan kapal yang membawa ribuan penumpang kapal.
Biasanya kapal pesiar membawa 3.000 penumpang dan awak, menghasilkan
sejumlah besar polusi. Sebuah kapal pesiar khas menghasilkan sekitar 170.000
galon air kotor (air dari kamar mandi, wastafel, kolam renang, pencuci piring, dan
lain-lain), 21.000 galon limbah, 6.400 galon air lambung kapal, dan 1 ton limbah
padat per hari. Namun, tidak ada peraturan yang konsisten mengenai polusi yang
disebabkan oleh kapal-kapal pesiar.
Untuk mengurangi polusi udara, beberapa kota, termasuk Juneau, Seattle,
dan Vancouver, mengijinkan kapal pesiar untuk terhubung ke jaringan listrik lokal
ketika di pelabuhan. Diperkirakan polusi sehari-hari yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar bunker kapal dengan 3.000 penumpang adalah setara
dengan 12.000 mobil. Mulai tahun 2012, persyaratan baru yang berlaku di
Amerika Serikat dan Kanada memaksa kapal kontainer, kapal tanker minyak, dan
kapal pesiar besar untuk mengurangi menggunakan bahan bakar bunker.
Saat ini, kapal pesiar berlayar dari Seattle ke Alaska memiliki kandungan
sulfur rata-rata 1,5 persen hingga 1,8 persen dari bahan bakar bunker yang
dibakar. Tingkat yang diijinkan adalah turun menjadi 1 persen pada tahun 2012
dan kemudian menjadi 0,1 persen pada tahun 2015. U.S Environmental Protection
Agency memperkirakan bahwa kualitas udara yang lebih baik yang dihasilkan dari
peraturan baru akan menyelamatkan 14.000 jiwa setiap tahun. Tapi standar baru
ini adalah mahal. Pejabat industri memperkirakan bahwa ini akan mengenakan
biaya jalur pelayaran Alaska $100.000.000 per tahun. Ini setara dengan tambahan
biaya $100/penumpang untuk tujuh hari pelayaran. Sebagai perbandingan, $50
head tax yang dikenakan oleh Alaska telah disalahkan atas penurunan 142.000
penumpang pada tahun 2010.
Pertanyaan:
1.

Jika peraturan ketat di satu negara, tetapi lemah di negara lain,


apakah perusahaan kapal pesiar memiliki kewajiban etis untuk
1

2.

mengikuti hukum yang lebih ketat bahkan ketika mereka sementara


berlayar melalui perairan negara dengan peraturan yang lebih longgar?
Jawaban:
Peraturan internasional tentang proses pembuangan limbah pada kapal pesiar
telah diatur, di mana semua limbah harus melalui proses tertentu agar ramah
lingkungan dan dapat dibuang ke laut. Permasalahan yang timbul adalah,
peraturan ini hanya berlaku dalam perairan lokal. Maka ketika kapal ini
sampai di perairan internasional yaitu sekitar 12 mil laut (18 km) dari tepi
pantai, maka kapal akan membuang limbah tanpa melalui proses yang telah
diatur. Dengan kata lain, kapal berkemungkinan membuang limbah
sembarangan.
Kurangnya regulasi ini adalah hambatan terbesar penyelesaian masalah
lingkungan yang disebabkan oleh kapal pesiar. Selain faktor tersebut, setiap
negara memiliki peraturan dan hukum yang bervariasi. Sekalipun suatu
negara memiliki peraturan yang ketat, penerapannya bisa saja lemah. Namun
demikian, walaupun pengawasan tidak terlalu ketat, seharusnya perusahaan
pelayaran memiliki kesadaran akan pentingnya perairan yang bersih dan
aman untuk kepentingan semua pihak, dan melaksanakan kewajiban etisnya
untuk melindungi lingkungan hidup.
Banyak kapal pesiar melakukan perjalanan di luar 200 mil batas yang
ditetapkan oleh Amerika Serikat dan Kanada. Apakah kapal ini
memiliki tanggung jawab lingkungan ketika mereka berlayar di
perairan internasional?
Jawaban:
Menurut pendapat saya, setiap kapal pesiar harus memiliki tanggung jawab
terhadap lingkungan ketika berlayar di perairan internasional. Bahkan untuk
mewujudkan hal ini, dibentuk komite pengawas kegiatan yang dilakukan oleh
industri perkapalan agar selalu taat terhadap hukum dan peraturan
internasional, yaitu seperti Komite Perlindungan Lingkungan Laut/Marine
Environmental Protection Committee (MEPC) atau badan sejenis lainnya.
Kelompok-kelompok seperti ini memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengendalian limbah. Hong Kong International Convention for the Safe and
Environmentally Sound Recycling of Ships pada bulan Mei 2009 mengamati
bahwa telah terjadi perubahan yang signifikan dalam hal pengelolaan dan
daur ulang sampah yang berada di atas kapal. Maka segala peraturan dan
kelompok-kelompok pendukung serta pengawas telah membantu mengurangi
terjadinya pencemaran lingkungan laut. Selain itu, harus ada kerja sama dari
2

3.

berbagai pihak sehingga manajemen pengelolaan sampah kapal pesiar dapat


dilaksanakan dengan baik sehingga pencemaran lingkungan laut sedikit demi
sedikit bisa berkurang.
Berapa banyak kota-kota pelabuhan harus berkompromi mengenai
standar polusi dalam rangka membangkitkan pariwisata?
Jawaban:
Kota-kota pelabuhan harus memperhatikan lingkungan hidup dan membuat
standar peraturan yang melindungi lingkungan, termasuk mengurangi polusi.
Contohnya dalam kasus ini adalah kota Juneau, Seattle, dan Vancouver,
berupaya untuk mengurangi polusi udara, dengan cara memungkinkan kapal
pesiar untuk terhubung ke jaringan listrik lokal ketika di pelabuhan. Selain itu
adanya regulasi yang dibuat seperti persyaratan baru yang berlaku di Amerika
Serikat dan Kanada, akan memaksa kapal kontainer, kapal tanker minyak, dan
kapal pesiar besar untuk mengurangi menggunakan bahan bakar
bunker. Upaya-upaya ini harus didukung oleh semua kalangan, baik dari
perusahaan kapal pesiar, pemerintah, dan masyarakat, agar dapat berjalan
optimal.

Anda mungkin juga menyukai