Anda di halaman 1dari 62

Peraturan Menteri LHK No

P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

Kriteria Perubahan Usaha dan/atau


Kegiatan dan Tata Cara Perubahan Izin
Lingkungan

Peraturan Menteri LHK No


P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Secara
Elektronik (Sistem OSS)
Dra. Laksmi Widyajayanti, M.Sc.
Kepala Sub Direktorat Penerapan AMDAL, UKL-UPL dan Izin
Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan
Kegiatan, Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan
1
Gambaran Umum Perizinan Berusaha
Melalui Sistem OSS (PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik )
PP No 24/2018: Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik-Sistem OSS
https://oss.go.id/oss/portal/download/f/PP-24-2018-OSS-dan-Lampiran-HVS.pdf

1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik-
Sistem OSS
OSS

 OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang
menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang
dilakukan melalui elektronik.

Prinsip Dasar
1. Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).
2. Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh seluruh
masyarakat/pelaku usaha.
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui komitmen).
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan
(K3L).

4
KEMAMPUAN OSS
5

1. SINGLE FILING 6. SINGLE SUBMISSION


Penyimpanan file perizinan Penyampaian data
dalam satu repository untuk informasi secara tunggal
keperluan data sharing.
7. SINGLE APPROVAL
2. SYNCHRONOUS


Pembuatan keputusan


PROCESSING secara tunggal untuk
Pemrosesan dan pemberian perijinan
Sinkronisasi data berusaha
informasi secara tunggal
8. SINGLE REFERENCE
3. SINGLE RISK Satu Standar aturan, bisnis
MANAGEMENT ! process maupun referensi
Pengelolaan Profile untuk
memetakan resiko dan tindak
OSS data system perizinan
berusaha
lanjut secara tunggal.
9. SINGLE HELPDESK
4. INTEGRATED Pelaporan dan Pemecahan
Terhubung dengan Masalah perizinan dalam
semua stakeholder satu tempat.
secara aman, cepat, dan
10. SINGLE
realtime
5. SINGLE BILLING MONITORING
Penagihan dan distribusi Pemantauan dan
PNBP/PAD terintegrasi pengawalan proses
perijinan, pengaduan dan
permasalahan secara
tunggal
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS 6

01 03 05 07 08
AKTA NOTARIS NIB DAN USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan RPTKA Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL
Penerbitan
OUTPUT

Badan Usaha Penerbitan Sektoral, Izin Lokasi, Izin


Penerbitan Izin
Lingkungan, Izin notifikasi perizinan
dan NPWP oleh NIB, BPJS Komersial/
Bangunan, dan dan komitmen
AHU Perusahaan, Sertifikasi kepatuhan
dan RPTKA Penetapan Fasilitas
tertentu

30 Menit

5 Menit

PENDAFTARAN KOMITMEN & KOMITMEN & MONITORING


INPUT

Login untuk akses KEPATUHAN KEPATUHAN


ke OSS dan Menyetujui untuk pemenuhan Menyetujui untuk Proses Izin,
mengisi data Izin Lokasi, Standar pemenuhan Sertifikat BPJS,
Lingkungan, Bangunan, & SLF tindakan dan
tambahan untuk Standar/ Sertifikasi
pendaftaran (CHECKLIST) serta mengisi data (CHECKLIST) dan Pelaporan
usaha dan permohonan menyelesaikan izin Lainnya
berusaha
fasilitas

02 04 06 09
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait
dengan Perizinan Lingkungan (1)
1. Pasal 1 angka 21-26 terkait dengan pengertian:
a. Izin Lingkungan;
b. UKL-UPL;
c. Amdal
d. Andal
e. RKL
f. RPL;
2. Pasal 19: Lembaga OSS menerbitkan perizinan berusaha;
3. Pasal 22: Pengisian data dalam Laman OSS kaitan dengan persyaratan rinci Izin
Usaha di KLHK?
4. Pasal 32 ayat (2) huruf c:Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha berdasarkan komitmen
setelah Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan komitmen;
5. Pasal 35: usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di dalam kawasan( KEK, Kawasan
Industri, Kawasam perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas) tidak wajib memiliki Izin
Lingkungan, tetapi wajib memiliki RKL-RPL Rinci yang disyahkan oleh pengelola
Kawasan (Amdal dan Izin Lingkungan hanya untuk Kawasan)
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait
dengan Perizinan Lingkungan (2)
6. Pasal 37 ayat (2): Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dan akan
mengembangkan usaha dan/atau kegiatannya harus tetap memenuhi
persyaratan Izin Lingkungan;
7. Pasal 38: Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat melakukan
kegiatan:
• pengadaan tanah;
• Perubahan luas lahan;
• Pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya (belum
menyelesaiakan Amdal belum dapat melakukan kegiatan pembangunan
gedung);
• Pengadaan peralatan atau sarana;
• Pengadaan SDM;
• Penyelesaian Sertifikasi atau kelaikan;
• Pelaksanaan uji coba produksi (commissioning); dan/atau
• Pelaksanaan produksi;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait
dengan Perizinan Lingkungan (3)

8. Pasal 50 huruf a, Pasal 51-Pasal 53: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan


dengan melengkapi UKL-UPL (Proses penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL
serta penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL);
9. Pasal 50 huruf b, Pasal 54-Pasal 61: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan
dengan melengkapi AMDAL (Proses penyusunan dan penilaian Amdal serta
penetapan keputusan kelayalan LH atau ketidaklayakan LH);
10.Pasal 62: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas ke dalam Amdal atau UKL-UPL;
11.Pasal 63-64: integrasi Izin PPLH (PLB3, pembuangan air limbah ke laut,
pembuangan air limbah ke sumber air dan pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi ke tanah) ke dalam Izin Lingkungan:
• Mekanisme penyusunan dan penilaian Amdal atau UKL-UPL pada tahap
perencanaan usaha dan/atau kegiatan;
• Perubahan Izin Lingkungan;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait
dengan Perizinan Lingkungan (4)
12.Pasal 65: Lembaga OSS mengumumkan Izin Lingkungan yang telah
diterbitkan;
13.Pasal 66-67: Perubahan usaha dan/atau kegiatan serta Perubahan Izin
Lingkungan;
14.Pasal 68: KLHK membangun dan mengembangkan sistem untuk mendukung
pelaksanaan sistem OSS (Sistem Informasi Amdal UKL-UPL dan SPPL –
Amdal.Net: www.amdal.id);
15.Pasal 70: Pemrakarsa = pelaku Usaha;
16.Pasal 71: PP No. 27 Tahun 2012 tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan
dengan PP 24/2018 atau tidak diatur secara khusus dalam PP ini.
17.Pasal 81-83: Pengawasan terhadap:
• pemenuhan komitmen (pemenuhan komitmen IL);
• pengawasan terhadap pemenuhan standar, lisensi, dan/atau pendaftaran;
dan/atau
• usaha dan/atau kegiatan;
18.Pasal 84-89: Reformasi Peraturan perizinan berusaha untuk 20 sektor yang
tercantum di dalam lampiran PP 24/2018);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam
Sistem OSS (1)

PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara
lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengawasan
atas RKL-RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau
kegiatan usaha yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (Pedoman Penetapan usaha dan/atau kegiatan UKL-UPL);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing
sektor bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri atau pimpinan
lembaga pembina sektor bidang usaha terkait (Pedoman Formulir UKL-UPL Spesisfik
untuk Setiap Jenis Kegiatan di Setiap Sektor);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam
Sistem OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan
masyarakat dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor
bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga
pembina sektor bidang usaha terkait;
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56,
penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57, penilaian akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58, dan penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam
Sistem OSS (3)

PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara
lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara perubahan
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi UKL-UPL, dan
penerbitan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat (5),
dan ayat (6) diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang tidak
wajib memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib
SPPL)  terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP OSS (pedoman penetapan usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan
Berusaha
Surat Sekretaris Kemenko
Ekonomi No. S- 1 Pelaksanaan PERIZINAN
BERUSAHA pada Sektor yang
Sistem
286/SES.M.EKON/07/2018
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan
tercantum DI DALAM Pasal 85
Pasal 85 dan
Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik dan Lampiran PP No. 24/2018 OSS
(Sistem OSS):
Lampiran PP No. Kepada Sekjen dan Sekretaris
(DI DALAM SISTEM OSS)
Utama
24/2018
Pelayanan
Perizinan Usaha dan/atau Kegiatan
Berusaha PEMERINTAH
Surat Sekretaris Kemenko
Terintegrasi Ekonomi No. S- Sistem
290/SES.M.EKON/07/2018
Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
secara Elektronik tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan BERUSAHA DILUAR SEKTOR sesuai
(PPBTSE) Pelayanan Perizinan Berusaha
PUU
Terintegrasi secara Elektronik yang diatur dalam PP No. 24
(Sistem OSS):
Tahun 2018
2
Sekretaris Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota
(DILUAR SISTEM OSS)

CATATAN PENTING!: Pasal 86 ayat (1) PP No. 24/2018: Pelaksanaan Perizinan Berusaha yang tidak
termasuk dalam Pasal 85 dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sektor
bersangkutan
Surat Sekretaris
Kemenko Ekonomi 18
Juli hal Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi
secara Elektronik
(Sistem OSS):
Ke Sekjen, Sekretaris
Utama, Sekretaris
Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota

1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Pasal 85 dan Lampiran PP No 24/2018: Perizinan Berusaha yang
termasud di Dalam dan di Luar Sistem OSS
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan
Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84
terdiri atas Perizinan Berusaha pada:
Perizinan Berusaha Yang Belum masuk
1. sektor ketenagalistrikan;
2. sektor pertanian;
Sistem OSS:
3. sektor lingkungan hidup dan kehutanan; 1. Bidang/Sektor Pertahanan;
4. sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat; 2. Bidang/Sektor Teknologi Satelit;
5. sektor kelautan dan perikanan;
6. sektor kesehatan; 3. Bidang/Sektor Pertambangan
7. sektor obat dan makanan; Minerba;
8. sektor perindustrian; 4. Bidang/Sektor MIGAS
9. sektor perdagangan;
10.sektor perhubungan; 5. Pengembangan Panas Bumi
11.sektor komunikasi dan informatika; 6. Jenis-Jenis Kegiatan tertentu di
12.sektor keuangan; dalam Sektor yang tercantum di
13.sektor pariwisata; dalam Lampiran PP 24/2018 (Tidak
14.sektor pendidikan dan kebudayaan; semua kegiatan wajib Amdal/UKL-
15.sektor pendidikan tinggi;
UPL di setiap sektor tersebut
16.sektor agama dan keagamaan;
17.sektor ketenagakerjaan;
tercantum dalam Lampiran
18.sektor kepolisian; PP24/2018) – Next Slide
19.sektor perkoperasian dan usaha mikro, kecil, menengah;
dan
20.sektor ketenaganukliran
Beberapa Contoh Jenis-jenis Kegiatan Tertentu Di Dalam Sektor Tercantum Di Dalam
Lampiran PP 24/2018 Yang Yang Perlu Di Cross Check Apakah Masuk Ke Dalam Sistem
OSS
1. Sektor PU dan Perumahan Rakyat (Lampiran Halaman
24-26): Jenis-jenis kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
dibawah ini tidak/belum tercantum di dalam Lampiran
PP24/2018 untuk sektor PU dan Perumahan Rakyat
(Perlu di Cross Check apakah Masuk atau di luar sistem • IZIN USAHA JASA
OSS): KONSTRUKSI (Masuk
a. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis
tampungan air lainnya;
OSS)  Perusahaan
b. Daerah Irigasi (pembangunan baru, peningkatan Jasa Kontruksi;
luas, cetak sawah);
c. Pengembangan rawa;
d. Pembangunan pengaman pantai dan perbaikan • PERIZINAN USAHA dan
muara; KEGIATANNYA tidak
e. Normalisasi sungai;
tercantum DI SEKTOR
f. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan tol
g. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan; PUPR (TIDAK MASUK
h. Pembangunan subway/underpass. Terowongan fly SISTEM OSS)
over, jembatan
i. Pembangunan TPA dan persampahan lainnya;
j. Pembangunan saluran drainase;
k. Pembangunan jaringan air bersih
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan
Lingkungan

Dua Pelaksanaan PERIZINAN BERUSAHA  Dua Sistem PERIZINAN LINGKUNGAN:


PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:
Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 24 Tahun 2018;
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) PP 27 Tahun 2012; dan
1 yang masuk dalam Sistem 3) Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH dalam PPBTSE
OSS
(Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) (Sistem OSS) : Peraturan Menteri LHK No. P.26/
MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:


Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 27 Tahun 2012; dan
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
2 yang TIDAK/BELUM masuk Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
dalam Sistem OSS Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) 17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013 dan
3) Peraturan Menteri LHK No. P.23/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/7/2018)
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan
Berusaha

Surat Sekretaris Kemenko


Ekonomi No. S- 1 Pelaksanaan PERIZINAN
BERUSAHA pada Sektor yang
Sistem
286/SES.M.EKON/07/2018
tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan
tercantum DI DALAM Pasal 85
Pasal 85 dan
Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik dan Lampiran PP No. 24/2018 OSS
(Sistem OSS):
Lampiran PP No. Kepada Sekjen dan Sekretaris
(DI DALAM SISTEM OSS)
Utama
24/2018
Pelayanan
Perizinan Usaha dan/atau Kegiatan
Berusaha PEMERINTAH
Surat Sekretaris Kemenko
Terintegrasi Ekonomi No. S- Sistem
290/SES.M.EKON/07/2018
Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
secara Elektronik tanggal 18 Juli hal Pelaksanaan BERUSAHA DILUAR SEKTOR sesuai
(PPBTSE) Pelayanan Perizinan Berusaha
PUU
Terintegrasi secara Elektronik yang diatur dalam PP No. 24
(Sistem OSS):
Tahun 2018
2
Sekretaris Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota
(DILUAR SISTEM OSS)

CATATAN PENTING!: Pasal 1 angka 6 dan Pasal 6-Pasal 18 PP No 24/2018: PELAKU USAHA adalah Perseorangan atau non perseorangan yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan tertentu PEMERINTAH bukan Pelaku Usaha. Dalam PP 27/2012, Pemrakarsa = Setiap orang dan
Pemerintah
Proses Perizinan Berusaha Berdasarkan Komitmen dan Pemenuhan Komitmen
Perizinan Berusaha Berdasarkan Ketentuan PP 24/2018

Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan PROSES PEMENUHAN KOMITMEN


Pemenuhan:
Komitmen a. Izin Lokasi/Izin Lokasi Peraiaran (Permen
a. Izin Lokasi dan/atau Izin
(diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin ATR/BPN No. 14/2018 atau Permen KKP),
Lokasi perairan; Lingkungan dan IMB berdasarkan b. IMB (Peraturan Menteri PUPR No.
b. IZIN LINGKUNGAN; komitmen diterbitkan) 19/PRT/M/2018 ); dan
c. IMB
c. Izin Usaha untuk setiap kegiatan di Lampiran PP
24/2018 (Permen-Permen Sektor) Izin Komersial/
Pelaku pernyataan Lembaga Operasional
Usaha Komitmen OSS dengan/tanpa
komitmen
Aspek-aspek teknis terkait dengan
Pernyataan Komitmen Izin persyaratan PPLH i.e. pembuangan air limbah
Lingkungan dengan
Izin dan LB3 WAJIB DILINGKUP dalam dokumen
MELENGKAPI AMDAL atau Lingkungan Amdal atau UKL-UPL
UKL-UPL berdasarkan
komitmen Integrasi
Catatan (Persyaratan): Pelaku
usaha wajib telah memiliki DATA
DAN INFORMASI YANG Pemenuhan Komitmen IZIN LINGKUNGAN Izin
LENGKAP/memadai untuk dengan Melengkapi AMDAL ATAU UKL- Lingkungan
memenuhi semua komitmen UPL definitif
perizinan sebelum mengajukan ke (Peraturan Menteri LHK No. No. (Lembaga
OSS; P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018) OSS)
Contoh Izin Lingkungan Berdasarkan Komitmen dan Izin Lingkungan Definitif

Izin Lingkungan Komitmen


Izin Lingkungan Definitif
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Baru melalui Sistem OSS

Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:


Proses di
Izin Komersial atau Operasional adalah Izin
OSS
yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
Usaha dan untuk melakukan kegiatan Jika standar
komersial atau operasional dengan Izin sudah
Komersial/ tersedia, OSS
memenuhi persyaratan dan/atau
Operasional menerbitkan
komitmen
izin

NIB Izin Usaha Berisi list izin


yang masuk Jika izin
ke dalam membutuhkan K/L/P
evaluasi atau Izin
kategori izin menotifikasi
persyaratan diterbitkan
komersial/ khusus, izin ke sistem
K/L/P
operasional diproses di OSS
K/L/P

Proses dilakukan di OSS Proses dilakukan di K/L/P


Sumber: Lembaga OSS
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Existing (telah memiliki izin usaha)
Melalui Sistem OSS

Proses di Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:


OSS Izin Komersial atau Operasional adalah
Izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
Jika standar setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
Izin sudah Usaha dan untuk melakukan kegiatan
Komersial/ tersedia, OSS komersial atau operasional dengan
Operasional menerbitkan memenuhi persyaratan dan/atau
Izin Usaha
izin komitmen
yang telah
dimiliki
NIB disampaikan Berisi list izin
ke sistem yang masuk Jika izin
ke dalam membutuhkan K/L/P
OSS evaluasi atau Izin
kategori izin menotifikasi
persyaratan diterbitkan
komersial/ khusus, izin ke sistem
K/L/P
operasional diproses di OSS
K/L/P

Proses dilakukan di OSS Proses dilakukan di K/L/P


Sumber: Lembaga OSS
Reformasi Perizinan Berusaha Sektor
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas Perizinan
Berusaha pada:
1) sektor ketenagalistrikan
Reformasi Perizinan
2) sektor pertanian; Berusaha oleh K/L
3) sektor lingkungan hidup dan kehutanan;
4) sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat; • Mandat PP 24/2018: Sesuai
5) sektor kelautan dan perikanan; Ketentuan Pasal 84 PP No. 24/2018,
6) sektor kesehatan; Steiap K/L melakukan reformasi
7) sektor obat dan makanan; peraturan (Penyusunan Peraturan
8) sektor perindustrian; Menteri) terkait dengan Perizinan
9) sektor perdagangan; Berusaha di setiap K/L: pengaturan
10) sektor perhubungan; jenis perizinan, pentahapan untuk
11) sektor komunikasi dan informatika memperoleh perizinan,
12) sektor keuangan; pemberlakukan pemenuhan
13) sektor pariwisata; komitmen persyaratan;
14) sektor pendidikan dan kebudayaan; • Contoh: KLHK telah menerbitkan
15) sektor pendidikan tinggi; Permenlk P.22-P.26/2018 dan setiap
16) sektor agama dan keagamaan; perizinan berusaha di bidang LHK
17) sektor ketenagakerjaan; akan diterbitkan Permenlhk-nya
18) sektor kepolisian;
19) sektor perkoperasian dan usaha mikro, kecil, menengah; dan
20) sektor ketenaganukliran.
2
Ketentuan Perubahan Izin Lingkungan
di UU 32/2009 dan PP 27/2012
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan
Perubahan Izin LIngkungan
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan
Pasal 40 ayat (3) mengalami perubahan, Penanggung
1
UU No. 32 Tahun 2009
tentang PPLH
Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
wajib Memperbarui Izin Lingkungan
1
Ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU PPLH diterjemahkan dalam pasal 50
dan Pasal 51 PP Izin Lingkungan dan akan dijabarkan secara rinci
dalam Peraturan MENLH tentang Pedoman Perubahan Izin
Lingkungan
2
Pasal 50 dan 51
PP No. 27 Tahun 2012 3
tentang Izin Lingkungan Peraturan MENLH
Tentang Pedoman
1. Lima jenis perubahan usaha dan/atau Perubahan Izin
kegiatan secara umum;
2. Mekanisme perubahan Izin Lingkungan
Lingkungan
secara umum
Perubahan Izin Lingkungan
Pemraksara yang 1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
telah memiliki 2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
dokumen LH dan a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
Persetujuannya atau Adendum Andal & RKL-RPL;
sebelum b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
berlakunya PP
Amdal Baru Pengembangan
27/2012

Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan

Pemraksara yang
telah memiliki 1. Perubahan kepemilikan; Perubahan Usaha
dokumen LH dan 2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH; dan/atau kegiatan tidak
SKKL atau 3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH dapat dilakukan
Rekomendasi UKL- (ada 9 Kriteria) sebelum diterbitkannya
UPL dan Izin 4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau perubahan izin
Lingkungan ARLH) lingkungan, kecualai
setelah berlakunya 5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak dilaksanakan untuk perubahan
PP 27/2012 setelah 3 Tahun Izin Lingkungan diterbitkan kepemilikan
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Kata kunci “ BERPENGARUH”  Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib mengajukan perubahan izin
lingkungan.
1. Alat-alat Produksi
2. Kapasitas Produksi
3. Spesifikasi teknik
Kriteria
4. Sarana Usaha dan/atau • Definisi;
kegiatan Perubahan • Besaran/
5. Perluasan Lahan dan yang lebih Skala
Bangunan detail • dll
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum a b c
dilingkup Adendum UKL-UPL
8. Perubahan Kebijakan AMDAL Andal &
9.
Pemerintah
Perubahan LH yang mendasar BARU RKL-RPL BARU
akibat peristiwa alam atau
akibat lain Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan
ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
3
Peraturan MENLHK
tentang Perubahan Izin Lingkungan
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018: PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN

Dua Pelaksanaan PERIZINAN BERUSAHA  Dua Sistem PERIZINAN LINGKUNGAN


 Dua sistem Perubahan Izin Lingkungan

Tatalaksana Perubahan Izin Lingkungan:


Usaha dan/atau Kegiatan 1) Pasal 65-67 PP 24 Tahun 2018; dan
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) Pasal-Pasal Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dalam
1 yang masuk dalam Sistem
OSS
Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH Dalam
(Tercantum di Lampiran I PP Pelaksan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
24/2018) Elektronik (Peraturan Menteri LHK No.
P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018)

PUU YANG AKAN DIGUNAKAN:


Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 27 Tahun 2012; dan
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
2 yang TIDAK/BELUM masuk
dalam Sistem OSS
Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013)
24/2018)
3) Peraturan Menteri LHK No.
P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018
Struktur Peraturan MENLHK No. P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

Bab I: Ketentuan Umum

Bab II: Jenis Dan Kriteria Perubahan Usaha Dan/Atau Kegiatan

Bab III: Proses Penapisan Perubahan Izin Lingkungan

Bab IV: Jenis Dan Muatan Dokumen Lingkungan Untuk Perubahan


Izin Lingkungan

Bab V: Tata Laksana Perubahan Izin Lingkungan

Bab VI: Pembinaan Dan Evaluasi Kinerja Perubahaan Izin


Lingkungan

Bab VII Penutup


Maksud & Tujuan Perubahan Izin Lingkungan
1. Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk mendukung tata kelola izin lingkungan
sesuai sesuai dengan standar pelayanan publik dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
2. Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman perubahan izin
lingkungan bagi:
a. Pemegang Izin Lingkungan yang merencanakan untuk melakukan perubahan
usaha dan/atau kegiatannya;
b. Instansi lingkungan hidup dalam melakukan telahaan dan memberikan arahan
proses perubahan Izin Lingkungan kepada pemegang Izin Lingkungan;
c. Komisi Penilai Amdal (KPA), tim teknis KPA dan/atau isntansi lingkungan hidup
dalam melakukan penilaian Amdal baru atau Adendum Andal dan RKL-RPL;
d. Instansi lingkungan hidup dalam melakukan pemeriksaan UKL-UPL baru;.
e. Menteri, gubernur, bupati/walikota dalam melakukan penerbitan perubahan
keputusan kelayakan lingkungan hidup atau perubahan rekomendasi UKL-UPL
dan dan perubahan Izin Lingkungan
Ruang Lingkup Pengaturan
Perubahan Izin Lingkungan
Ruang Lingkup pengaturan dalam peraturan ini
meliputi:
1. Jenis dan kriteria perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan;
2. Proses penapisan perubahan Izin Lingkungan
3. Jenis dan muatan dokumen lingkungan untuk
perubahan Izin Lingkungan;
4. Tata laksana perubahan Izin Lingkungan;
5. Pembinaan dan evaluasi kinerja perubahaan Izin
Lingkungan
Jenis dan Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Perubahan
Pengelolaan & Perubahan yang
Pemantauan Berpengaruh terhadap LH
Perubahan Lingkungan (9 Kriteria)
Kepemilikan
1 2 3
Perubahan Dampak/ Resiko LH
4 (ERA/Audit LH]

Perubahan Usaha 5
Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dan/atau Kegiatan dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Lingkungan diterbitkan

PEMEGANG IZIN LINGKUNGAN 6 Perubahan usaha dan/atau kegiatan


wajib mengajukan permohonan
perubahan Izin Lingkungan, apabila lainnya yang tidak berpengaruh
usaha dan/atau kegiatan yang telah terhadap lingkungan antara lain
memperoleh Izin Lingkungan
direncanakan untuk dilakukan i.e. Pemisahan/pengabungan,
perubahan penciutan/pengurangan areal usaha,
perubahan nama kegiatan
Perubahan Kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan

Pemilik/ Pemilik/
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Usaha dan/atau Usaha dan/atau
Kegiatan Kegiatan

“A” Usaha dan/atau


Kegiatan “B”

Menteri, Permohonan
Gubernur, atau Perubahan
Bupati/Walikota Izin
sesuai kewenangannya Lingkungan
menerbitkan
Perubahan Izin Lingkungan
dari Pemegang izin “A” ke “B”
[Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL]
Perubahan Izin Lingkungan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
Kereta Api Ekspres Bandara (SHIA Rail Link)
1. Pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan SHIA
Rail Link adalah
Kementerian Perhubungan
 Amdal dan Izin
Lingkungan a.n.
Kemenhub;
2. Implementasi SHIA Rail
Link oleh Unit
Management Badan
Usaha  Perubahan
Izin Lingkungan

Kementerian Unit Management


Perhubungan Badan Usaha

Perubahan Izin Lingkungan karena terjadi


perubahan kepemilikan
Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Usaha dan/atau
Kegiatan
Arahan
MENTERI
Perubahan Izin GUBERNUR
Lingkungan
Bupati/Walikota
Perubahan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup

Perubahan bentuk pengelolaan dan


pemantauan yang berpotensi Berpengaruh
Evaluasi/
menimbulkan dampak lingkungan negatif terhadap
Telaahan
baru yang bersifat negatif Lingkungan

Perubahan bentuk pengelolaan


dan pemantauan yang bertujuan
perbaikan (continual Berpengaruh
improvement) dan tidak positif terhadap
menimbulkan dampak negatif Lingkungan
terhadap lingkungan
Jenis dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup
No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan
dan/atau Kegiatan
1. Perubahan dalam Perubahan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
penggunaan alat-alat produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan:
produksi yang a. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah bahan
berpengaruh terhadap baku dan bahan penolong;
lingkungan hidup b. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan; dan/atau
c. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian antara dampak lingkungan baru
dengan bentuk pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan
yang dilakukan

2. Penambahan kapasitas Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi
produksi; suatu usaha dan/atau kegiatan

3. Perubahan spesifikasi Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses
teknik yang produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
mempengaruhi dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan;
lingkungan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
penolong dan bahan bakar, sistem silvikultur
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Kriteria Perubahan


Usaha dan/atau
Kegiatan
4. Perubahan sarana perubahan sarana pendukung yang membantu proses
usaha dan/atau produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif
kegiatan; terhadap lingkungan i.e. penambahan instalasi
pengolahan air bersih; penambahan sumber air bawah
tanah;

5. Perluasan lahan Penambahan luasan lahan dan/atau bangunan yang


dan bangunan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
usaha dan/atau lingkungan
kegiatan

6. Perubahan waktu Perubahan berupa pengurangan atau penambahan


dan durasi operasi waktu dan/atau durasi kegiatan yang berpotensi
usaha dan/atau menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
kegiatan;
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan


dan/atau Kegiatan
7. Usaha dan/atau kegiatan di Penambahan usaha dan/atau kegiatan baru dalam
dalam kawasan yang belum sebuah kawasan, yang belum dikaji dalam
tercakup dalam izin lingkungan; dokumen lingkungan sebelumnya

8. Terjadinya perubahan kebijakan Perubahan antara lain mencakup perubahan


pemerintah yang ditujukan dalam peraturan dan/atau NSPK yang diterbitkan oleh
rangka peningkatan perlindungan pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki
dan pengelolaan lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup i.e.
hidup; Perubahan baku mutu lingkungan dan kriteria
baku kerusakan

9. Terjadi perubahan lingkungan Terjadi perubahan rona lingkungan yang sangat


hidup yang sangat mendasar mendasar akibat terjadinya bencana alam atau
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain yang menyebabkan pengelolaan
akibat lain, sebelum dan pada lingkungan hidup dalam kajian sebelumnya
waktu Usaha dan/atau Kegiatan menjadi tidak relevan dengan kondisi lingkungan
yang bersangkutan dilaksanakan pascabencana dan pasca perubahan atas akibat
lain tersebut
Perubahan Dampak Dan/Atau Risiko Lingkungan Hidup Berdasarkan
Hasil Kajian Analisis Risiko Lingkungan Hidup (ARLH) Dan/Atau Audit
Lingkungan Hidup Yang Diwajibkan

Ketentuan tentang ARLH masih berupa ketentuan yang


tercantum dalam UU 32/2009. PP tentang ARLH belum
diterbitkan (masih dalam draft RPP ARLH)

MENLH telah Menerbitkan Peraturan MENLH No. 03


Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup
Tidak Dilaksanakannya Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Tahun Sejak
Diterbitkannya Izin Lingkungan

Jenis perubahan yang dimaksud dalam kategori ini adalah


tidak adanya pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan sesuai
dengan deskripsi kegiatan yang tercantum dalam:
1. dokumen lingkungan hidup yang telah dinilai atau
diperiksa,
2. keputusan kelayakan lingkungan hidup/rekomendasi
persetujuan UKL-UPL dan izin lingkungannya yang
telah diterbitkan,
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah izin lingkungan
diterbitkan
Jenis Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan serta ruang terjadinya
perubahan usaha dan/atau kegiatan
Ruang Perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan
Di dalam Di
No Jenis perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan/atau dalam
berbatasan wilayah
dengan batas studi**
proyek*
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang √ x
berpengaruh terhadap lingkungan hidup
2. Penambahan kapasitas produksi; √ x
3. Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi √ x
lingkungan;
4. Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan; √ X
5. Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau kegiatan. √ x
6. Perubahan waktu dan durasi operasi usaha dan/atau √ x
kegiatan;
7. Usaha dan/atau kegiatan di dalam kawasan yang belum √ x
tercakup dalam izin lingkungan;
8. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan √ √
dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
9. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar √ x
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan
pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan
dilaksanakan
10 Perubahan RKL-RPL √ √
Proses Penapisan Perubahan Izin Lingkungan
Perubahan Izin Lingkungan
Menteri, gubernur
dilakukan MELALUI
merencanakan atau bupati/walikota
perubahan keputusan
untuk melakukan c.q. Instansi
kelayakan lingkungan atau
perubahan usaha lingkungan hidup
dan/atau kegitan perubahan rekomendasi
UKL-UPL

Penyajian
Pemegang Izin Arahan Perubahan
Informasi
Lingkungan Izin Lingkungan
Lingkungan (PIL)

Muatan PIL
1. Identitas pemegang Izin Lingkungan;
Perubahan Izin Lingkungan
dilakukan TANPA MELALUI
2. Uraian singkat rencana usaha dan/atau kegiatan eksisting beserta
perubahaannya termasuk implikasi perubahan usaha/kegiatan
perubahan keputusan
terhadap dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan; kelayakan lingkungan atau
3. Uraian singkat rona lingkungan hidup; perubahan rekomendasi
4. Evaluasi dampak lingkungan dan mitigasinya (i.e. potensi perubahan
UKL-UPL
dampak lingkungan yang mungkin terjadi);
Arahan Perubahan Izin Lingkungan Dilakukan TANPA MELALUI
Perubahan SKKL atau Perubahan Rekomendasi UKL-UPL

1. Perubahan kepemilikan usaha dan/atau kegiatan;


2. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tidak
berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
(Continual Improvement) dan terkait dengan Izin PPLH;
3. Perubahan usaha dan/atau kegiatan lainnya yang tidak berpengaruh
terhadap lingkungan antara lain mencakup:
a. Perubahan usaha dan kegiatan karena usaha dan/atau kegiatan tersebut
dilakukan pemisahan dan/atau pengabungan baik sebagian atau
seluruhnya;
b. Perubahan nama penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan;
c. Perubahan nama kegiatan tanpa merubah jenis kegiatan (i.e. perubahan
nama usaha dan/atau kegiatan, perubahan nama lokasi seperti lokasi
sumur pengeboran);
d. Penciutan/pengurangan luas areal usaha dan/atau kegiatan;
Arahan Perubahan Izin Lingkungan Dilakukan MELALUI
Perubahan SKKL atau Perubahan Rekomendasi UKL-UPL

Adendum Andal &


1. Perubahan yang
RKL-RPL
berpengaruh terhadap (Tipe A, B dan C)
Lingkungan (9 jenis
Usaha
perubahan);
dan/atau
2. Perubahan Kelola-Pantau Kegiatan
yang berpotensi Wajib AMDAL
menimbulkan dampak
AMDAL Baru
negaruf terhadap
Pengembangan
lingkungan;
3. Perubahan Dampak/ Resiko Usaha
dan/atau
LH (ERA/Audit LH]
Kegiatan
4. Rencana Usaha/Kegiatan Wajib
tidak dilaksanakan setelah 3 UKL-UPL
Tahun Izin Lingkungan UKP-UPL Baru
diterbitkan Pengembangan
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Kriteria AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-
Perubahan RPL
1 Dampak Rencana perubahan akan Tidak terdapat jenis
penting berpotensi menimbulkan dampak penting hipotetik
hipotetik (DPH) jenis dampak penting (DPH) baru
yang hipotetik (DPH) baru
ditimbulkan
akibat rencana
perubahan
usaha dan/atau
kegiatan

2. Batas wilayah Rencana perubahan akan Rencana perubahan


studi Amdal berpotensi mengubah dimaksud tidak
batas wilayah studi mengubah batas wilayah
studi
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL-UPL
Perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib Memiliki
UKL-UPL
apabila perubahan usaha
Menyebabkan skala/besaran
dan/atau kegiatan yang
usaha dan/atau kegiatan
direncanakan termasuk dalam
tersebut termasuk dalam
skala besaran jenis rencana usaha
kriteria wajib memiliki Amdal
dan/atau kegiatan yang wajib
(Skala/Besaran bersifat
memiliki UKL-UPL
kumulatif)
Skala
/Besaran

UKL-UPL baru AMDAL baru


(Pengembangan) (Pengembangan)
Jenis dan Muatan Dokumen LH untuk
Perubahan Izin Lingkungan
Pemegang izin
lingkungan wajib Disusun berdasarkan muatan
menyusun: yang tercantum di dalam
pedoman penyusunan Amdal
1. Dokumen Amdal baru (Peraturan MENLH No. 16 Tahun
2012)
(Pengembangan);

2. Dokumen Adendum 1. Adendum Andal & RKL-RPL Tipe A;


Andal dan RKL-RPL; 2. Adendum Andal & RKL-RPL Tipe B;
3. Adendum Andal & RKL-RPL Tipe C;
atau
Disusun berdasarkan muatan yang
3. Formulir UKL-UPL tercantum di dalam pedoman
baru (Pengembangan penyusunan UKL-UPL
(Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012)
Pedoman Penyusunan Addendum ANDAL, RKL-RPL
Sesuai Lampiran III P.23

Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A: Perubahan usaha dan/atau


kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan DPH dalam
AMDAL sebelumnya

Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe B: Perubahan usaha dan/atau kegiatan


yang menyebabkan perubahan dampak lingkungan lainnya dan tidak
menyebabkan perubahan DPH dalam AMDAL sebelumnya

Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe C: perubahan usaha dan/atau


kegiatan di luar kriteria Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A dan B
FORMAT PENYAJIAN INFORMASI LINGKUNGAN
Muatan Dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL
TIPE A
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A disusun dengan muatan:

1. Pendahuluan: Latar belakang, tujuan, pemrakarsa/penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, pelaksana
studi

2. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan: komponen kegiatan eksisting beserta besaran dan lokasinya
yang sudah dilingkup dalam dokumen LH sebelumnya, termasuk kegiatan utama dan pendukung, pengelolaan
dan pemantauan LH, serta perizinan yang dimiliki, komponen kegiatan yang akan dilakukan perubahan
besaran skala/besaran perubahannya dan lokasinya

3. Deskripsi rona lingkungan hidup: Rona Lingkungan Hidup yang dideskripsikan adalah rona lingkungan pada
saat perubahan usaha dan/atau kegiatan tersebut dilakukan.

4. Evaluasi kegiatan eksisting dan pemilihan DPH yang sesuai dengan perubahan usaha dan/atau kegiatan:
evaluasi lingkup kegiatan, DPH dan dampak lainnya yang perlu dikelola berdasarkan Amdal yang dimiliki,
evaluasi kinerja dan efektivitas pengelolaan dan pemantauan yang telah dilakukan, identifikasi dan evaluasi
jenis DPH dalam AMDAL eksisting yang berpotensi mengalami perubahan besaran dan sifat pentingnya
akibat perubahan kegiatan, evaluasi perubahan kegiatan (apakah relatif sama dengan dampak yang dilingkup
dalam AMDAL sebelumnya? Apakah mengubah besaran dampak lainnya yang telah dilingkup dalam AMDAL
sebelumnya? Apakah menimbulkan jenis dampak lain yang belum dilingkup dalam AMDAL sebelumnya?)

5. Prakiraan dan evaluasi dampak penting;

6. RKL-RPL;

7. Daftar pustaka; dan

8. Lampiran.
Muatan Dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL
TIPE B
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe B disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan: sama dengan TIPE A
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan: deskripsi rencana kegiatan menggunakan uraian
deskripsi seperti yang tercantum dalam Dokumen Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
3. Deskripsi rona lingkungan hidup: dapat menggunakan uraian deskripsi rona lingkungan
hidup seperti yang tercantum dalam dokumen PIL
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan identifikasi komponen lingkungan yang terkena dampak:
evaluasi lingkup kegiatan beserta dampak yang perlu dikelola berdasarkan dokumen AMDAL
yang dimiliki, evaluasi kinerja dan efektivitas pengelolaan dan pemantauan, evaluasi
perubahan kegiatan (tidak menimbulkan berbagai dampak lingkungan/bukan DPH yang
sifatnya baru dari lingkup AMDAL sebelumnya, mengubah besaran dampak lingkungan
(bukan DPH) yang dilingkup dalam AMDAL sebelumnya, menimbulkan jenis dampak
lingkungan (bukan DPH) yang sifatnya baru dan belum dilingkup dalam AMDAL sebelumnya)
5. RKL-RPL;
6. Daftar pustaka; dan
7. Lampiran
Muatan Dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL
TIPE C
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan: sama dengan Tipe A
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan: deskripsi rencana kegiatan
menggunakan uraian deskripsi seperti yang tercantum dalam Dokumen
Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
3. RKL-RPL;
4. Daftar pustaka; dan
5. Lampiran
Tata Laksana Perubahan Izin Lingkungan
1. Perubahan izin lingkungan MELALUI perubahan keputusan kelayakan
lingkungan dilakukan melalui:
a. Penilaian Amdal Baru (Pengembangan)  Peraturan MENLH No.
8/2013
b. Penilaian Adendum Andal dan RKL-RPL  Permen LHK Nomor 23
Tahun 2018  Next Slide;
2. Perubahan izin lingkungan melakui perubahan keputusan rekomendasi UKL-
UPL dilakukan melalui pemeriksaan UKL-UPL Baru  Peraturan MENLH No.
8/2013
3. Perubahan izin lingkungan TANPA MELALUI perubahan keputusan kelayakan
lingkungan atau perubahan rekomendasi UKL-UPL dilakukan melalui:
a. Pemeriksaan administrasi perubahaan kepemilikan usaha dan/atau
kegiatan dan perubahan usaha dan/atau kegiatan lainnya;
b. Penilaian laporan perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup (unit teknis terkait dengan Izin PPLH dan/atau Unit PDLUK)
Penilaian Adendum Andal dan RKL-RPL
1. Penerimaan dan penilaian permohonan perubahaan izin
lingkungan, Adendum Andal dan RKL-RPL secara administratif
2. Penilaian Adendun Andal dan RKL-RPL secara teknis;
a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (Tim Teknis KPA);
b. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe B (Tim Teknis KPA);
c. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe C (Instansi LH).
3. Penilaian kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
berdasarkan addendum Andal dan RKL-RPL;
a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (KPA)
4. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian kelayakan atau
ketidaklayakan;
5. Penerbitan perubahan kelayakan lingkungan hidup dan
penerbitan perubahan izin lingkungan yang dilakukan
bersamaan.
Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
Perubahan Izin Lingkungan
Pembinaan meliputi antara Evaluasi kinerja paling sedikit dilakukan
lain: terhadap:
1. Pelaksanaan norma, standard, prosedur
1. Bimbingan teknis; dan kriteria terkait dengan
penatalaksanaan perubahan izin
2. Penyedian informasi lingkungan;
yang relevan dan
2. Kinerja Komisi Penilai Amdal provinsi dan
mutakhir terkait kabupaten/kota terkait penatalaksanaan
perubahan Izin perubahan izin lingkungan; dan
Lingkungan; dan/atau 3. Kinerja instansi lingkungan hidup provinsi
dan kabupaten/kota terkait
3. Penyedian panduan penatalaksanaan perubahan izin
teknis yang memuat lingkungan;
tatacara dan penjelasan 4. Kinerja penyusun dokumen Amdal,
teknis perubahan Izin Adendum Andal dan RKL-RPL serta UKL-
Lingkungan UPL;
Lampiran V Permen LHK 26: Perubahan Izin Lingkungan

1. Pemenuhan Komitmen tanpa melalui penyusunan dokumen LH;


2. Pemenuhan komitment untuk melengkapi dokumen LH:
a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan) atau Adendum Andal & RKL-RPL;
b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau Amdal Baru Pengembangan

Pelaku Usaha Perubahan Pelaksanaan


Perubahan Izin
yang telah memiliki Usaha dan/atau Perubahan Usaha
IZIN LINGKUNGAN Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan

Salah Satu Prinsip Dasar yang


1. Perubahan kepemilikan; Penerbitan akan diatur lebih lanjut dalam
2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH; Perubahan Izin Permenlhk: Perubahan Usaha
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH (ada 9 Kriteria) Lingkungan dan/atau kegiatan tidak dapat
4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau ARLH) dilakukan sebelum
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak dilaksanakan setelah 3
Berdasarkan DIPENUHINYA KOMITMEN
Tahun Izin Lingkungan diterbitkan Komitmen oleh perubahan izin lingkungan,
Lembaga OSS kecuali untuk perubahan
kepemilikan
Proses Pemenuhan Komitmen PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN dengan Melengkapi AMDAL atau Adendum Andal dan RKL-RPL
berdasarkan Ketentuan Permen LHK Nomor 26 Tahun 2018

PEMENUHAN KOMITMEN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN


Telah Memiliki Izin MELENGKAPI ADENDUM ANDAL DAN RKL-RPL
Lingkungan (IL)
perbaikan
dokumen Penetapan Perubahan keputusan
Permohonan
Pelaku Lembaga ADENDUM
kelayakan lingkungan hidup
Perubahan Izin Andal dan
merupakan pemenuhan dokumen
Usaha Lingkungan OSS Adendum Andal dan RKL-RPL
RKL-RPL

Perubahan Penyusunan Rekom hasil


Penilaian atau Perubahan
Perubahan Usaha dan/atau Izin ADENDUM penilaian atau
Penilaian akhir keputusan
ANDAL & Penilaian Akhir
Kegiatan wajib AMDAL Lingkungan ADENDUM ANDAL kelayakan LH
RKL-RPL & RKL-RPL Oleh Adendum Andal
berdasarkan atau ketidak-
oleh KPA dan RKL-RPL
layakan LH
komitmen Pemrakarsa oleh KPA

1. Perubahan kepemilikan; perbaikan Penetapan Perubahan keputusan


dokumen kelayakan lingkungan hidup
2. Perubahan pengelolaan & Andal dan merupakan pemenuhan dokumen
pemantauan LH; RKL-RPL Amdal

3. Perubahan yang berpengaruh


terhadap LH (ada 9 Kriteria) Pengumuman Penyusunan Penilaian
Rekom hasil Perubahan
Pengisian Pemeriksaan atau
penilaian keputusan
4. Perubahan Dampak/Risiko LH dan
Formulir KA Formulir KA
ANDAL &
Penilaian
atau
kelayakan
Konsultasi RKL-RPL Penilaian
(Audit LH atau ARLH) Publik oleh
oleh oleh Tim
oleh
akhir ANDAL
Akhir Andal LH atau
Pemrakarsa Teknis & RKL-RPL ketidak-
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak Pemrakarsa Pemrakarsa Oleh KPA
dan RKL-RPL
oleh KPA layakan LH
dilaksanakan setelah 3 Tahun
Izin Lingkungan diterbitkan PEMENUHAN KOMITMEN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN
MELENGKAPI AMDAL BARU
Pasal 64 PP 24/2018:
Perubahan Integrasi
Izin Lingkungan Izin dengan
terkait Bidang Perubahan
LH (Izin PPLH)
Izin ke dalam
PPLH sertaIzin Lingkungan
Integrasinya
Rencana Usaha dan/atau Penyusunan &
Kelola-Pantau yang
Kegiatan wajib Amdal atau UKL- Penilaian Amdal
masih bersifat Umum
UPL atau UKL-UPL Belum tersedia Informasi untuk
mengkaji persyaratan izin PPLH
Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji persyaratan izin
PPLH: Kajian Izin PPLH (i.e. PLB3, pembuangan air limbah ke SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sungai & laut) terintegrasi ke dalam Kajian AMDAL/UKL-UPL mencantumkan izin Bidang LH (PPLH)
yang harus ditindaklanjuti

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN


Kelola-Pantau sudah
Berdasarkan Komitmen:
Rinci & Operasional
(Perubahan Kelola-Pantau: Kajian Izin
PPLH)

SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
Unit Kerja Teknis
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci

Implementasi i.e. Unit Pengendalian Pencemaran


Izin Lingkungan atau LB3
Muatan Dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL dan Jangka Waktu Penilaian dan Penetapan Keputusan dalam Sistem OSS

Dokumen Adendum Andal dan Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RKL-RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) RPL Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe A disusun dengan muatan: Tipe B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai dengan identifikasi komponen lingkungan yang
perubahan usaha dan/atau terkena dampak 5. Lampiran
kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
6. RKL-RPL; 7. Lampiran penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan

Manggala Wanabakti Building, Block IV 6th Floor Wing C


Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270
Phone: +62-21-5705090,
Faximile: +62-21-5705090
eriktpmes@2017

Anda mungkin juga menyukai