Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400
YOGYAKARTA

Mata Kuliah
Ilmu Lingkungan Kebumian
INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
• Peraturan Undang-Undang LH
• AMDAL
• UKL-UPL
• Audit Lingkungan
Tim Dosen Pengampu MKA Ilmu Lingkungan
PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN SEBAGAI ACUAN,
DALAM KULIAH INI :
Undang Undang RI, No. Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Perlindungan Lingkungan Hidup.
PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Peraturan Men LH No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.

MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL :


Pertumbuhan penduduk & perubahan ekonomi
Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3)
Penyebaran pencemaran lingkungan dari negara maju ke negara
berkembang karena gerakan ekologi dangkal (shallow ecology
movement)
Menyebarnya dampak lokal ke global karena pencemaran tidak
mengenal batas daerah (Pollution knows no national boundary)
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Kependudukan : Jumlah, Kepadatan, Pertumbuhan, Sebaran


& Mobilitas.
Pendidikan

Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi daya


recovery-nya Penemuan kembali/didapatkan kembali/ketersediaan
Pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya
dukungnya
Kegiatan pembangunan mengakibatkan pencemaran
lingkungan perairan, daratan, dan atmosfer.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Penduduk
bertambah

Eksploitasi sumber
daya meningkat

Dampak pada
ABC lingkungan

Abiotik Biotic Cultural (Sosekbudkesmas)


▪ Rusaknya Lahan oleh Kegiatan Sayur mayur, kerang, ikan, • Kesejahteraan
Pembangunan Daging, dan lainnya yang • Kesehatan
▪ Ekosistem perairan rusak dan sejenis akan tercemar • Kemiskinan
tercemar • Pendidikan
▪ Pencemaran udara (Pb)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Dampak Negatif Penurunan


Pembangunan Kualitas Lingkungan
• Pencemaran (udara, tanah, air, laut)
• Cadangan SDA menipis
• Bencana alam (kekeringan, banjir)
• Ketidakseimbangan iklim

Pembangunan
Berkelanjutan Perlu Sinergisme antara Pembangunan
dan Lingkungan Hidup
Ketika suatu perusahan atau perseorangan
hendak mendirikan atau membangun suatu
proyek, maka terdapat 3 (tiga) jenis studi
kelayakan yang harus dilakukannya yaitu;
1) Studi kelayakan teknis
2) Studi kelayakan ekonomi, dan
3) Studi kelayakan lingkungan.
Amdal
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup),

adalah :
Kajian mengenai “dampak besar dan penting”
suatu usaha dan/atau kegiatan yang
“direncanakan” pada LH yang “diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan” tantang
penyelenggaraan suatu usaha dan/atau
kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL)
merupakan salah satu studi kelayakan terhadap suatu
proyek atau rencana kegiatan/usaha yang akan
dilakukan; apakah proyek/kegiatan/usaha yang akan
direncanakan telah layak secara lingkungan ataukah tidak.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Proses AMDAL hanya dipergunakan untuk
kegiatan pembangunan yang “akan direncanakan” atau
“kegiatannya belum ada”, sedangkan bagi kegiatan yang
sudah berlangsung atau sudah beroperasi, maka proses-
proses AMDAL tidak lagi diperlukan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan.
Dokumen AMDAL secara utuh terdiri atas 4 (empat) dokumen yaitu;
i) dokumen kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL),
ii) dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
iii) dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan
iv) dokumen rencana pemantauan/monitoring lingkungan hidup
(RPL).
Keempat dokumen lingkungan tersebut merupakan satu kesatuan utuh
bertujuan untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup dari
pengaruh kegiatan yang di AMDAL.
UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan tertentu.
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL)
adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidupatas dampak lingkungan hidup dari usaha
dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau
kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL.
DAMPAK BESAR & PENTING
Adalah Perubahan lingkungan hidup yang sangat
mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha
dan/atau kegiatan.

TUJUAN DAN SASARAN AMDAL :


Untuk menjamin agar suatu usaha dan/ atau
kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara
berkelanjutan dengan seminimal mungkin merusak
dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata
lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek
lingkungan hidup
KEGUNAAN/MANFAAT AMDAL

SECARA UMUM kegunaan AMDAL, adalah:

Memberikan informasi secara jelas mengenai


suatu rencana usaha, berikut dampak-dampak
lingkungan yang akan ditimbulkannya
Menampung aspirasi, pengetahuan, dan
pendapat penduduk, khususnya dalam masalah
lingkungan, yang akan didirikannya rencana
usaha tersebut.
Menampung informasi setempat yang berguna
bagi pemrakarsa dan masyarakat dalam
mengantisipasi dampak dan pengelolaan
lingkungan
KEGUNAAN AMDAL
PEMERINTAH
1. Sebagai alat pengambilan keputusan tentang kelayakan-lingkungan dari
suatu rencana usaha
2. Merupakan bahan masukkan dalam perencanaan pembangunan wilayah
3. Mencegah agar potensi sumberdaya alam di sekitar lokasi proyek tidak
rusak dan menjaga kelestarian lingkungan hidup
MASYARAKAT
1. Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk berpartisipasi
2. Mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi dan manfaat serta
kerugian akibat adanya suatu kegiatan
3. Mengetahui hak dan kewajiban di dalam hubungan dengan usaha/kegiatan
di dalam menjaga dan mengelola kualitas lingkungan
PEMRAKARSA
1. Mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi pada masa
yang akan datang
2. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek
3. Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
AMDAL
Terdiri atas dokumen :
Do
ku
KA-ANDAL
me
nK
A-
AN
Kerangka Acuan
DA
L
Analisis Dampak Lingkungan

ANDAL
Analisis Dampak Lingkungan Dok
ume
n AN
RKL Rencana
Dok
ume DAL
Pengelolaan Lingkungan n RK
Dok L
ume
RPL n RP
L
Rencana Pemantauan Lingkungan
Tujuan dilaksanakan studi ANDAL pada setiap
rencana kegiatan pembangunan adalah:
➢ Mengidentifikasi rencana usaha/kegiatan yang
akan dilakukan terutama yang menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup;
➢ Mengidentifikasikan rona lingkungan hidup
terutama yang akan terkena dampak besar dan
penting;
➢ Memprakirakan dampak dan mengevaluasi
dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.
Komponen lingkungan hidup yang harus
dipertahankan, dijaga dan dilestarikan fungsinya
(yang harus diliput dalam studi/dokumen AMDAL)
antara lain adalah:
❖ Hutan lindung, Hutan Konservasi, dan Cagar
Biosfer;
❖ Sumber daya air;
❖ Keanekaragaman hayati;
❖ Kualitas udara;
❖ Warisan alam dan warisan budaya;
❖ Kenyamanan lingkungan hidup; dan
❖ Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras
dengan lingkungan hidup.
Komponen lingkungan hidup yang akan
berubah secara mendasar dan perubahan
tersebut dianggap penting oleh masyarakat
di sekitar suatu rencana usaha dan atau
kegiatan (yang harus diliput dalam
studi/dokumen AMDAL) antara lain adalah :
a. Fungsi ekosistem;
b. Pemilikan dan penguasaan lahan;
c. Kesempatan kerja dan berusaha;
d. Taraf hidup masyarakat;
e. Kesehatan masyarakat
Amdal
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) PP 27/99

merupakan dokumen Perencanaan


sudah harus disusun dan mendapatkan persetujuan
sebelum kegiatan Konstruksi
merupakan dasar pelaksanaan sistem Manajemen
Lingkungan (Environmental Management System)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL&UPL)
Diatur dalam pasal 3 ayat (4) PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL

“usaha dan/atau kegiatan di luar yang wajib AMDAL, wajib melakukan


Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL & UPL)”.

UKL/UPL identik dengan AMDAL :


@ diwujudkan dalam bentuk Dokumen
@ disusun pada tahap Perencanaan sebelum ada kegiatan Konstruksi
@ digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan & pemantauan LH
beda dengan AMDAL, dokumen UKL & UPL hanya diwujudkan dalam 1 dokumen
PERBEDAAN ANTARA AMDAL DENGAN UKL-UPL
AMDAL UKL - UPL (Kep. MenLH 86/2002)
ð wajib bagi usaha dan/kegiatan yang ð wajib bagi usaha dan/atau kegiatan yang
kemungkinan menimbulkan dampak besar dan menimbulkan dampak potensial
penting ð tidak memerlukan telaahan secara mendalam
ð telaahan secara cermat dan mendalam ð sudah disediakan form isian (ada uraian singkat)
ð perlu tim penyusun (konsultan dengan syarat ð tidak harus menggunakan konsultan
sertifikat AMDAL-B untuk ketua tim & ð tim penyusun tidak wajib memiliki sertifikat
koordinator bidang; sertifikat AMDAL-A atau AMDAL
pakar di bidangnya untuk anggota) ð tidak perlu diumumkan ke masyarakat melalui
ð harus diumumkan ke masyarakat sebelum KA- mass media
ANDAL disusun (kepka Bapedal 08/2000) ð tidak dinilai oleh Komisi AMDAL, ditanggapi
ð saran dan pendapat masyarakat harus instansi LH bersama sektor
dipertimbangkan dalam penyusunan KA- ð hasil tanggapan yang telah diperbaiki
ANDAL pemrakarsa dicantumkan dalam lembaran
ð dikonsultasikan dengan masyarakat tersendiri
ð dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL ð direkomendasi oleh Ka. BAPEDAL atau Ka.
ð ada wakil masyarakat duduk dalam Komisi Kantor Pedal.
Penilai
ð hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL
dituangkan dalam Keputusan Menteri
LH/Gubernur/Bupati/Walikota.

Anda mungkin juga menyukai