Anda di halaman 1dari 22

PENGENALAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP STRATEGIS (KLHS)


Outline Tujuan Pembangunan
01
Berkelanjutan
Defenisi dan Metode KLHS RPJMD
Analisis 17 TPB
Analisis Pengaruh KRP terhadap Isu Pembangunan Berkelanjutan

02 Analisis Muatan KLHS


Analisis Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
Analisis Kinerja layanan/jasa ekosistem
Analisis Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Analisis Efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam
Analisis Perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup
Analisis Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim

03 Penyempurnaan KRP
Rumusan Alternatif Penyempurnaan KRP.

04 Rekomendasi
Rekomendasi Pebaikan KRP.
Muatan KLHS
Kapasitas Daya Dukung dan Daya
Tampung LH

Perkiraan Dampak dan Risiko LH 1


2
Kinerja layanan atau Jasa Ekosistem

Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam


3

Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi


4
terhadap perubahan iklim

Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman


5
hayati
6
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Dalam KLHS sebagai pendekatan Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya
Alam (Sustainable Natural Resource Management) atau Pengelolaan
Berkelanjutan Sumberdaya (Sustainable Resource Management), KLHS
diaplikasikan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, dan
dilaksanakan
a) sebagai bagian yang tidak terlepas dari hirarki sistem perencanaan
penggunaan lahan dan sumberdaya alam  menekankan
pertimbangan kondisi sumberdaya alam sebagai dasar dari substansi
RTRW
b) sebagai bagian dari strategi spesifik pengelolaan sumberdaya alam 
menekankan penegasan fungsi RTRW sebagai acuan aturan
pemanfaatan dan perlindungan cadangan sumberdaya alam
• Dengan diketahui NSDA dapat dianalisis dampaknya terhadap
perubahan daya dukung dan daya tampung (DDDT) suatu kawasan
serta kualitas lingkungan hidup.
• NSDA ini merupakan informasi yang menggambarkan kondisi stok
ketersediaan SDA dalam proses yang terdiri dari penambahan
(aktiva) dan pengurangannya (passive) sehingga pada kurun waktu
1 tahun atau periode tertentu dapat diketahui kecenderungan
surplus atau defisit jika dibandingkan dengan stok ketersediaan SDA
waktu sebelumnya.
• Dalam memberikan informasi yang luas maka NSDA mencakup:
1. NSDA Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya
2. NSDA Tutupan Lahan atau Penggunaan Lahan
3. NSDA Simpanan Karbon
4. NSDA Simpanan Air
5. NSDA Pangan
6. NSDA Energi
Susunan NSDA Kawasan Lindung Dan Kawasan Budidaya

Dalam konteks bagaimana RTR mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan Sumber Daya Alam
dan dampaknya terhadap lingkungan, maka perlu diawali dari telaah terhadap Pola Ruang yang
ada dalam suatu RTRW, yakni distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yg meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.

Oleh karena itu dalam memantu dampak RTRW terhadap keberlanjutan pemanfaatan sumber
daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan, diawali dengan mengetahui NSDA luas kawasan
lindung dan kawasan budidaya pada setiap tahun atau periode tertentu.
Susunan NSDA Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya di setiap
hirarki RTRW.
• A.1. NSDA Luas Kawasan Lindung (ha)
• 1. Aktiva Luas Kawasan Lindung, terdiri dari:
1.1. Saldo Awal: luas Kawasan Lindung 1 Januari (diambil dari data
statistic kehutanan, data dari BAPPEDA periode sebelumnya).
1.2. Penambahan Aktiva, terdiri dari:
- Penunjukkan Kawasan Lindung
- Lahan Pengganti (Tukar Menukar)
- Kawasan yang dikembalikan (Pinjam Pakai Kawasan)
- Perubahan Fungsi Lindung

8
• 2. Passiva Luas Kawasan Lindung, terdiri dari:
- Pelepasan Kawasan Lindung (menjadi bukan Kawasan Lindung)
- Tukar menukar (ke luar menjadi bukan Kawasan Lindung)
- Perubahan Fungsi (berkurang Kawasan Lindung karena
perubahan fungsi Kawasan Lindung lain)
- Lain-lain
3. Saldo Akhir Luas Kawasan Lindung: luas Kawasan Lindung pada
31 Desember 2017 yakni Aktiva Luas Kawasan Lindung dikurangi
Passiva Luas Kawasan Lindung

9
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas
adalah keanekaragaman organisme yang
menunjukkan keseluruhan atau totalitas
variasi gen, jenis, dan ekosistem pada
suatu daerah, yang merupakan dasar
kehidupan di bumi.

Keanekaragaman hayati ini mencakup


tingkatan ekosistem, spesies, dan tingkatan
di dalam spesies atau genetik, baik yang
alami maupun yang telah dibudidayakan.
Outout yang Akan Dihasilkan DariStudi KeanekaragamanHayati:

1. Memberikan gambaran status keanekaragaman hayati (flora dan


fauna) di suatu lokasi .
2. Keberadaan jenis-jenis satwa atau tumbuhan liar (jika ada)
3. Rekomendasi upaya pelestarian atau konservasi
4. Melakukan prediksi dampak positif terhadap komponenekosistem
perbaikan kondisi hidrologis
5. Merekomendasikan program untuk lokasi perlindungan Kehati
menjadi media penelitian, penyebaran informasi & pengetahuan
terkait community development.
6. Melakukan prediksi dampak positif keankeragaman hayati
terhadap community development
Lawe Lawe dan Hutan Mangrove Kampung Baru
Rekomendasi Rencana Strategis 5 tahun program pelestarian atau konservasi (Lawe-
lawe & KampungBaru)
A. Konservasi insitu ataupun eksitu dalam rangka upaya perlindungan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan :
1. Mempertahankan dan melanjutkan program penanaman jenis-jenis pohon khas kalimantan dengan melakukan
penambahan jenis tanaman khas yang belum terdapat di dalam kawasan
2. Membuat koridor hijau dengan penanaman pohon yang mempunyai peranan penting, baik dari nilai estetika maupun
dalam penyerapan karbon.
3. Meningkatkan fungsi bufferzone dalam upaya pelestarian avifauna, Rusa Sambar, dan Lebah tanpa sengat
4. Penanaman mangrove diKampung Baru sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan musim dan
memberdayakan masyarakat setempat.

B. Kontribusi yang signifikan terhadap community development:


1. Pembangunan desa Wisata dengan sumber daya mangrove dapat dilakukan di Kampung Baru dengan Konsep Ecotourisme
dengan sasaran terutama dari pelajar dan lembaga-lembaga pendidikan. Harapan dari pembentukan Ecotourisme di
Kampung Baru iniadalah dapat mensejahterakan dan membantu perekonomian masyarakat, disamping dapat mengurangi
pencurian pohon di lokasi.

C. Pengembangan lokasi perlindungan Kehati yang berfungsi sebagai media penelitian, penyebaran informasi &
pengetahuan bagi stakeholders terkait.
1. Peneliti yang datang hendaknya bisa diorganisasikan hasil penelitiannya untuk diinformasikan hasilnya pada masyarakat
dan bisa diterapkan pada kehidupansehari-hari.
Rekomendasi Perbaikan KRP
dan Pengintegrasian Hasil KLHS
Mekanisme/Tahapan Utama Penyelenggaraan KLHS

Tahap Proses Tujuan


1 PENGKAJIAN PENGARUH RTRW
1.1 Perencanaan Proses KLHS : Memahami Perencanaan awal agar KLHS menjamin prinsip pembangunan
konteks penyusunan RTRW dan Peluang berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam RTRW
Integrasi KLHS
1.2 Identifikasi dan Pelibatan Masyarakat Peluang masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
dan Pemangku Kepentingan Lainnya menyampaikan masukan tentang pembangunan berkelanjutan melalui
dan kepercayaan publik
1.3 Identifikasi Isu Strategis Lingkungan Penetapan isu lingkungan hidup yang signifikan di wilayah
Hidup dalam Pembangunan perencanaan
Berkelanjutan
1.4 Identifikasi Muatan RTRW yang Relevan Identifikasi muatan dan substansi RTRW yang relevan dan signifikan
terhadap isu strategis lingkungan hidup yang diidentifikasi dan
membutuhkan pertimbangan dan perkuatan aspek pembangunan
berkelanjutan
1.5 Telaah Pengaruh RTRW terhadap Prakirakan dampak dan risiko lingkungan hidup oleh RTRW yang
Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah menyebabkan kendala bagi pembangunan berkelanjutan
Perencanaan
2 PERUMUSAN ALTERNATIF Perumusan alternatif penyempurnaan RTRWdan mitigasinya
PENYEMPURNAAN RTRW
3 REKOMENDASI PERBAIKAN RTRW Perumusan perbaikan dan mengintegrasikannya dalam RTRW
DAN INTEGRASI HASIL KLHS berdasarkan hasil KLHS
4 DOKUMENTASI KLHS DAN AKSES Pendokumentasian proses-proses KLHS yang terbuka aksesnya untuk
PUBLIK publik, agar masyarakat dan pemangku kepetingan lainnya dapat
menilai dan menanggapinya 15
Tujuan Rekomendasi

Tujuan rekomendasi adalah mengusulkan perbaikan


muatan KRP berdasarkan hasil perumusan alternatif
penyempurnaan KRP.

Rekomendasi perbaikan rancangan KRP ini dapat berupa:


• perbaikan rumusan kebijakan;
• perbaikan muatan rencana;
• perbaikan materi program.

16
Contoh Rangkuman Alternatif Penyempurnaan KRP

Alternatif Penyempurnaan
/Perbaikan KRP
Pengaruh
KRP terhadap
Lingkungan Hidup Perbaikan
Perbaikan Perbaikan
Rumusan
Muatan Rencana Materi Program
Kebijakan
Misalnya: Misalnya: Misalnya: Misalnya: Misalnya:
Rencana jalan Mengurangi jasa Peningkatan dan Dialihkan ke Ditunda
TOL ekosistem; peman-faatan wilayah yang pelaksana-annya
Mengurangi jalur kereta api tidak terdapat
penyediaan/ sawah atau
produksi pangan pertanian
produktif

17
Ringkasan Perumusan Perbaikan KRP

Komponen KRP
Isu strategis Alternatif
yang prioritas Mitigasi yang
yang penyempurnaan Rekomendasi
untuk diperlukan
prioritas KRP
diperbaiki
A  Kecukupan Jalur jalan tol 1.Pengalihan Pengalihan
Pembangunan air diupayakan tidak jalur jalan tol jalur jalan tol
jalan tol  Keaneka- memanfaatkan area 2.Tidak serta tidak
ragaman resapan air, lahan menempat- menempatkan
hayati produktif atau kan pintu pintu keluar/
sawah beririgasi keluar/ masuk masuk jalan tol
 Alih fungsi teknis dan kawasan di dekat area
lahan jalan tol di
konservasi atau dekat area konservasi
produktif kawasan lindung. konservasi
B
(contoh
komponen lain)

...dst

18
Ringkasan Perumusan Perbaikan RTRW

Komponen
RTRW yang Isu Strategis yang Alternatif Penyempurnaan
Prioritas Prioritas Pengaruh RTRW Rekomendasi
untuk
Diperbaiki
A Rencana  Kecenderungan  Alih fungsi  Pengalihan jalur jalan Pengalihan jalur jalan
Struktur perambahan dan lahan arteri primer arteri primer
Ruang kerusakan berfungsi  Tidak dibangun jalan atau melarang akses
 Rencana kawasan berfungsi lindung kolektor primer sebagai langsung ke jalan
pembangun- lindung  Keanekara- feeder jalan arteri primer arteri primer
an jalan  Gejala penurunan gaman di kawasan berfungsi
arteri primer keanekaragaman hayati lindung
hayati, misalnya  Pelarangan akses langsung
punahnya spesies ke jalan arteri primer
yang dilindungi
B Rencana  Keterbatasan  Tidak  Pembatasan alokasi ruang Pembatasan alokasi
Pola Ruang ketersediaan tersedia air untuk kawasan ruang untuk kawasan
 Rencana sumber air bersih bersih permukiman baru sesuai permukiman sesuai
pengembang  Pelampauan daya perkotaan daya dukung air bersih dengan daya dukung
an kawasan dukung  Pembatasan jumlah air bersih dan
permukiman ketersediaan air penduduk di rencana pembatasan
baru permukaan kawasan permukiman kepadatan penduduk
(misalnya, sumber baru (pembatasan
daya air sungai  Pembatasan intensitas kepadatan penduduk
dibutuhkan untuk kegiatan di rencana dimuat dalam
pasokan irigasi) kawasan permukiman peraturan zonasi
baru melalui KDB kawasan)

19
Penyusunan Rekomendasi

• Rekomendasi diangkat dari alternatif penyempurnaan KRP terpilih dari


sudut pandang/ aspek:

Alternatif yg
Aspek Nilai Alternatif-1 Alternatif-2 direkomendasika
n
• Keterkaitan Konsep KRP.1 Konsep KRP.2
(antar-sektor)
• Keseimbangan
(antara sosial,
ekonomi & LH)   
• Keadilan (akses
masy. thd SDA)
• Substansi rekomendasi perbaikan diwujudkan dalam rumusan/bunyi
peraturan (Perda atau peraturan kepala daerah)

20
Kiat dalam Perumusan Rekomendasi
• Rekomendasi yang disampaikan memberikan manfaat yang
lebih luas bagi keberlanjutan pembangunan
• Rekomendasi yang disampaikan sesuai dengan urgensi,
konteks dan situasi kebijakan, rencana dan/atau program
diusulkan
• Alternatif yang direkomendasikan rasional dan dapat
dilaksanakan dengan ketersediaan sumber daya yang ada;
dan
• Rekomendasi disampaikan secara jelas kepada pengambil
keputusan

21
Thank You

Anda mungkin juga menyukai