Oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM.
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR diberikan
kegiatan berusaha meliputi: sudah menyusun dan menyediakan melalui persetujuan dengan asas berjenjang dan
komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; d. Penyederhanaan persyaratan diberikan melalui konfirmasi • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar investasi. • RTRW Nasional • RTRW Provinsi • • RZ KAW
Perizinan Berusaha; RDTR RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Kabupaten/Kota • RTR KSN Pulau/Kepulauan
Berusaha sektor; dan maka KKPR
3
SEBELUM UU CK & PP No. 21 TAHUN 2021
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) hanya Masyarakat dan investor yang ingin pemerintah dan menempuh proses rumit dan tidak transparan.
dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah mengakses informasi RTR harus datang administrasi yang lama dan rumit. Banyaknya kasus tumpang tindih
dalam bentuk fisik (hard copy), sehingga tata langsung ke kantor Proses penerbitan izin berusaha menjadi pemanfaatan ruang.
ruang terkesan ‘menghambat’ investasi.
Produk RTR telah dipublikasi oleh online. sehingga proses perizinan berusaha dan menjadi pertimbangan dalam peningkatan
Pemerintah melalui berbagai platform. Platform produk RTR juga terkoneksi non-usaha menjadi lebih cepat dan kualitas RTR
Masyarakat dan pihak terkait dapat dengan portal pelayanan perizinan, transparan.
memanfaatkan informasi RTR secara Perizinan berusaha yang telah diterbitkan 4
Terobosan Kebijakan
terkait Perencanaan Tata
Ruang
7
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih antar produk RTR.
8
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
Ruang
Udara
Ruang
Darat
Ruang 1 2 3 4 5 6 Perencanaan
Laut Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang
Ruang
Integrasi RTR Wilayah Darat
Dalam
Bumi
dan Laut/Perairan di Masa
Transisi
RTRWN
Diintegrasikan
Ditetapkan melalui satu…
Maks. 2 tahun sejak PP berlaku
RTRL
1:1.000.000
Peraturan Pemerintah
9
RZWP3K Diintegrasikan RTRW Provinsi 1:250.000 Ditetapkan melalui satu… Peraturan Daerah
Maks. 18 bulan sejak PP berlaku
RZ KSN
RZ KSNT
yang berupa PPKT
dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di
kawasan perbatasan negara.
1:25.000 – 1:50.000
Ditetapkan melalui satu…
Peraturan Presiden
PP No. 21/2021: Pasal 245 – 246
ayat (4), (5), (6)
10
Surat
Arahan
Integrasi
RZWP-3-K
ke dalam
RTRW
Provinsi
11
1 2 3 4 RTRWP - RTRWK
(1) Penyelesaian Ketidaksesuaian antara RTRWP dengan RTRWK (1) Pemerintah daerah melaksanakan penyelesaian Ketidaksesuaian antara
dilakukan melalui tahapan: RTRWP dengan RTRWK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
a. revisi RTRWP dilakukan dan ditetapkan paling lama 18 bulan
sejak Ketidaksesuaian antara RTRWP dengan RTRWK (2) Pada saat revisi RTRWP dan revisi RTRWK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ditetapkan oleh Menteri; dan 9 ayat (1), segala macam proses penerbitan lzin dan/atau Konsesi baru
b. revisi RTRWK dilakukan secara serentak untuk seluruh dihentikan sementara pada wilayah yang mengalami
kabupaten/kota dalam satu provinsi yang ditetapkan paling lama Ketidaksesuaian sampai dengan revisi RTRWP dan revisi RTRWK
1 tahun terhitung sejak revisi RTRWP sebagaimana dimaksud ditetapkan.
pada huruf a ditetapkan.
(3) Penghentian sementara proses penerbitan lzin dan/atau Konsesi baru
(2) Dalam hal revisi RTRWP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan untuk proyek dan/atau
a telah ditetapkan, RTRWP dimaksud menjadi acuan dalam proses program nasional yang bersifat strategis.
revisi RTRWK.
(4) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agrarian,
(3) Revisi RTRWP dan RTRWK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pertanahan dan tata ruang, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
menggunakan Peta Rupabumi Indonesia termutakhir yang telah ditetapkan dalam negeri, dan/atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
oleh kepala badanyang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang bidang kelautan dan perikanan dapat memfasilitasi pemerintah daerah dalam
informasi geospasial. penyelesaian Ketidaksesuaian antara RTRWP dengan RTRWK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
12
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
Ketentuan Muatan RTR yang Diintegrasikan pada Pembahasan Lintas
Sektor
Pasal 63 PP No. 21/2021:
Pembahasan lintas sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk mengintegrasikan
program/kegiatan sektor, kegiatan yang bersifat strategis nasional, Batas Daerah, garis pantai, dan Kawasan Hutan.
Batas Daerah
Garis Pantai
PP No. 21/2021 Pasal 64, 78, dan 87
Pengintegrasian menggunakan batas daerah dalam Peta RBI termutakhir dan telah ditetapkan oleh BIG.
yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.*
Kawasan Hutan
PP No. 21/2021 Pasal 66, 80, 89
Pengintegrasian menggunakan:
• Delineasi kawasan hutan termutakhir yang ditetapkan oleh
Menteri LHK, atau • Delineasi kawasan hutan yang disepakati paling lama 10 hari sejak
dimulainya pembahasan lintas sektor Apabila terdapat perbedaan dengan kebutuhan RTR dan/atau kepentingan HAT, maka
Persetujuan Substansi oleh Menteri mencantumkan:
Penyelesaian ketidaksesuaian antara Kawasan Hutan dengan RTRWP/RTRWK berdasarkan PP • Garis pantai dalam Peta RBI, dan
No.43/2021: • dalam hal Kawasan Hutan ditetapkan lebih awal, dilakukan revisi RTRWP • Garis pantai sesuai kebutuhan yang digambarkan dengan simbol atau warna khusus
dan/atau RTRWK dengan mengacu pada Kawasan Hutan yang ditetapkan terakhir;
• dalam hal RTRWP dan/atau RTRWK ditetapkan lebih awal, dilakukan tata batas dan Penyelesaian ketidaksesuaian antara garis pantai dan HAT/HPL berdasarkan PP No.43/2021
pengukuhan Kawasan Hutan dengan memperhatikan RTRWP dan/atau RTRWK. • Dalam hal terjadi dinamika perubahan garis pantai yang menyebabkan ketidaksesuaian titik
dasar dan garis pangkal di PPKT dengan garis pantai peta RBI, titik dasar dan garis pangkal di
PPKT tetap diakui dan berlaku, dan Pemerintah wajib memulihkan kondisi fisik lahan
PP No. 21/2021: Pasal 63
menjadi daratan di PPKT.
PP No. 21/2021 Pasal 65, 79, 88 Pengintegrasian menggunakan batas garis pantai
• HAT dan/atau HPL yang ada di laut akibat dinamika perubahan garis pantai, sebelum
ditetapkannya unsur garis pantai dalam Peta RBI pertama, HAT dan/atau HPL tetap diakui. 13
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
Garis Pantai
Pasal 16
(1) Hak Atas Tanah dan/atau Hak Pengelolaan yang berada di wilayah laut akibat dinamika perubahan Garis Pantai, sebelum ditetapkannya unsur Garis Pantai dalam Peta Rupabumi Indonesia yang pertama kali
ditetapkan oleh kepala badan yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial maka Hak Atas Tanah danf atau Hak Pengelolaan dimaksud tetap diakui. 14
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
15
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
16
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
PP No. 21/2021: Pasal 12 ayat (3), Pasal 16 ayat (8), Pasal 19 ayat (8), Pasal 19 ayat (3), Pasal 23 ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Pasal 36 ayat (3), Pasal 39 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 53 ayat (3), Pasal 57 ayat (3) 17
bulan, terhitung sejakKab/Kota, evaluasi perairan pesisir (khusus Maks.10 hari kerja Evaluasi Persetujuan Persetujuan *Mengintegrasikan
pelaksanaan Ranperda RTRW untuk *Catatan: Jika tidak diterbitkan program/kegiatan sektor,
RTRW Provinsi) hingga batas waktu, maka Ranperda RTRW Bersama Substansi (Persub) kegiatan yang bersifat
penyusunan RTRW. sebelum penetapan b. BA dokumen yang diajukan oleh strategis nasional, batas
dilakukan oleh pembahasan Pemda dianggap telah Menteri ATR daerah, garis pantai, dan
Saat Ranperda RTRW Gubernur. disetujui. Mendagri (khusus untuk Gubernur/Bupati/ Wali Kota
dari Pemprov kawasan hutan.
RTRWP)/Gubernur (khusus dan DPRD Prov.
diajukan untuk (khusus untuk untuk RTRWK)
ditetapkan, validasi RTRW Maks. 10 hari kerja
dokumen kajian Kabupaten/ Pembahasan
lingkungan hidup Kota)
Lintas Sektor
strategis harus sudah (Linsek)*
tersedia.
ATR, Pemprov/Pemkab/ Pemkot,
Khusus untuk RTRW Penetapan DPRD, dan K/L/D terkait
Prov., materi teknis Perda RTRW
muatan perairan
pesisir yang
diintegrasikan harus Gubernur/Bupati/ Wali Kota
sudah mendapat c. Validasi dokumen
persetujuan teknis kajian lingkungan
dari Menteri KKP. 9
hidup strategis dari 7
Menteri LHK* 6 5
memuat: d. Rekomendasi peta 8 Penerbitan
Khusus untuk RTRW a. Pengaturan wilayah dasar dari BIG*
Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota
Penetapan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota oleh
Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD dilaksanakan
Persetujuan Substansi Terbit paling lama 2 bulan sejak mendapat Persub. Jika Perda RTRW
2 Jika Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota PP No. 21/2021: Pasal 68, Pasal 75, Pasal 82
bulan belum ditetapkan, maka Menteri menetapkan RTRW ditetapkan dengan Peraturan Menteri yang ditindaklanjuti
Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD Peraturan Menteri paling lama 4 bulan sejak dengan penetapan Perda RTRW oleh Gubernur/Bupati/Walikota
penetapan Perda RTRW
RTRW ditetapkan dengan Peraturan Daerah mendapatkan Persub yang wajib ditindaklanjuti
Provinsi/Kabupaten/Kota.
oleh Gubernur/Bupati/Walikota oleh Gubernur/Bupati/Wali Kota dengan
1
Penetapan Perda RTRW
bulan
1 Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk pengundangan
ditetapkan, maka penetapan dilakukan bulan
oleh Gubernur/ Bupati/Wali kota paling lama 3 Perda dalam lembaran daerah oleh Sekretaris
bulan sejak mendapat Persub. Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan paling
lama 15 hari sejak Peraturan Menteri ditetapkan
20
1 2 3 4 5 6 Penetapan
Maks. 20 hari
Maks . 1 bulan
PP No. 21/2021: Pasal 85-91
21
*Dimuat dalam Rapermen tentang Tata Cara Penyusunan dan Revisi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, RDTR serta Tata Cara Penerbitan Persetujuan Substansi
1 2 3 4 5 6 Penetapan Persetujuan Substansi Terbit
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007. 22
1 2 3 4 5 6 Penetapan
Perda/ Perkada Catatan: Tidak boleh ada perbedaan antara muatan Perda/Perkad
muatan Permen. diterbitkan RTRW belum ditetapkan melalui Perda. Surat
PERDA/PERKADA Edaran
Perda/Perkada menetapkan muatan Permen yang Penetapan RTRW dan RDTR. Penerbitan Permen ATR untuk penetapan RDTR
berlaku. dilakukan apabila dalam jangka waktu 1 bulan sejak SE
Penerbitan Permen ATR untuk penetapan RTRW
diterbitkan RDTR belum ditetapkan melalui Perda.
dilakukan apabila dalam jangka waktu 2 bulan sejak SE
23
1 2 3 4 5 6 Penetapan
1b Dari Pemerintah Daerah Rekomendasi PK dan Revisi RTR ATR Dari Menteri ATR
kepada Menteri ATR Akibat kepada Pemerintah Daerah
Permohonan Peninjauan Kembali Rekomendasi
(PK) Ketidaksesuaian PK Rekomendasi berupa:
Dari Menko Perekonomian kepada Menteri a. RTR yang ada dapat tetap berlaku
sesuai masa
berlakunya; atau Pemerintah Daerah PK RTR dapat dilakukan lebih dari 1x perubahan Batas Daerah, atau strategis dapat direkomendasikan
b. RTR yang ada perlu direvisi dalam periode 5 tahunan apabila d. perubahan kebijakan nasional yang oleh Forum Penataan Ruang
terjadi perubahan lingkungan strategis bersifat strategis. berdasarkan kriteria yang ditetapkan
Revisi RTR Sesuai prosedur penyusunan dan berupa: oleh Menteri.
penetapan RTR PK Perkada kabupaten/kota tentang
a. bencana alam skala besar
tahunan. RDTR akibat adanya perubahan Revisi RTR dilakukan dengan
b. perubahan batas teritorial negara c.
kebijakan nasional yang bersifat menghormati hak
Menko Perekonomian menetapkan rekomendasi sesuai ketentuan peraturan per-UU-an, dalam hal terjadi atas tanah sesuai ketentuan peraturan per-UU an.
ketidaksesuaian antara:
a. RTR dengan batas daerah; Dalam hal revisi RTR mengubah fungsi ruang, perubahan fungsi ruang tidak serta merta
b. RTR dengan kawasan hutan; dan/atau c. RTRW Provinsi dengan RTRW Kabupaten/Kota. mengakibatkan perubahan pemilikan dan penguasaan tanah.
Terobosan Kebijakan
terkait Pemanfaatan Ruang
25
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)
KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang
dan sebagai acuan administrasi pertanahan.
RDTR
Konfirmasi KKPR
Berusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
▪ Kegiatan bersifat strategis Permohonan RTRWN RTR KSN RTRWP RTRWK (RTRL,
Pertek** Pertek** untuk Persetujuan KKPR Persetujuan KKPR
nasional Perizinan
▪ Bank Tanah
untuk Persetujuan GISTARU (sementara manual)
▪ Risiko rendah: NIB sebagai
▪ Kawasan/tanah yang Non UMK Pengecekan RTR & KKPR legalitas
Pengecekan RTR &
▪ Risiko menengah Berusaha TAMBAHAN Satupeta. KKP Wilayah Perairan/Laut NIB + sertifikat standar (self declare)
(Pemohon telah memiliki NIB)
Hanya untuk Pemohon (sementara manual)
akan diberikan HPL untuk kegiatan Badan Usaha* (by system) ▪ Risiko menengah tinggi:
strategis nasional ATR/BPN: Wilayah Darat KKP:
RZ KAW, RZ KSN/T, RZWP3K) rendah: NIB + sertifikat standar
Termuat Perizinan Non-Berusaha **Pertek disampaikan paling PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135- 27
di RTR? lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP 143 UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU
CK
Rekomendasi KKPR
*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Penilaian berdasarkan asas ▪ Risiko tinggi:
penataan ruang & Pertek NIB + Izin
**khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan & kualitas air baku
***khusus untuk permohonan PKKPR untuk usulan lokasi usaha yang berada di dalam KI/KP/KEK, harus dilengkapi dengan surat keterangan dari
28
pengelola kawasan yang telah terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an
PKKPR dilakukan tanpa melalui tahapan penilaian dokumen usulan kegiatan berusaha atas nama pelaku usaha lain;
kegiatan Pemanfaatan Ruang dalam hal permohonan berlokasi di: 2. kegiatan pemanfaatan ruang yang direncanakan sama,
a. Kawasan Industri dan Kawasan Pariwisata yang telah dan/atau 1 (satu) lini produksi sama dengan kegiatan
memiliki Perizinan Berusaha sesuai dengan ketentuan pemanfaatan ruang yang sudah berjalan;
peraturan perundang-undangan; 3. peruntukan ruang pada lokasi kegiatan pemanfaatan
b. Kawasan Ekonomi Khusus yang telah ditetapkan sesuai ruang yang direncanakan sama dengan peruntukan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; ruang pada lokasi kegiatan pemanfaatan ruang yang
c. Lokasi usaha dan/atau kegiatan pemanfaatan ruang yang sudah berjalan; dan
memerlukan perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak 4. luas tanah untuk pengembangan kegiatan pemanfaatan
tanahnya berbatasan dengan lokasi usaha dan/atau kegiatan ruang yang direncanakan tidak melebihi luas tanah yang
pemanfaatan ruang yang direncanakan dengan syarat: telah diusahakan sebelumnya.
1. pada lokasi yang dimohon belum diterbitkan KKPR untuk
29 f. lokasi usaha dan/atau kegiatan pemanfaatan ruang yang direncanakan yang
d. lokasi usaha dan/atau kegiatan pemanfaatan ruang yang direncanakan terletak pada wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah ditetapkan
merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah oleh pemerintah dengan syarat:
mendapatkan KKPR dan akan digunakan oleh Pelaku Usaha dengan cara 1. wilayah usaha minyak dan gas bumi tersebut telah sesuai dengan rencana
jual beli, sewa menyewa atau cara lain sesuai ketentuan peraturan tata ruang dan/atau kontrak kerja sama; dan
perundang-undangan, dengan ketentuan kegiatan Pemanfaatan Ruang yang 2. lokasi usaha yang direncanakan terletak di wilayah usaha minyak dan gas
direncanakan sesuai dengan KKPR yang telah diterbitkan; bumi tersebut harus memenuhi ketentuan:
e. Lokasi usaha dan/atau kegiatan pemanfaatan ruang yang direncanakan a) belum diterbitkan KKPR untuk kegiatan berusaha atas nama pelaku usaha
berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu lain; dan
kawasan sesuai dengan rencana induk kawasan dari otoritas/badan b) kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang meliputi tahap eksplorasi dan
penyelenggara yang disusun dengan kedalaman skala RDTR dan tidak eksploitasi
bertentangan dengan RTR yang berlaku; dan/atau
Nonberusaha
SISTEM ELEKTRONIK ATR
Kegiatan Nonberusaha (Pasal 24 Rapermen KKPR) pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang ATR/BPN: Wilayah Darat **Yang dipersyaratkan
dibiayai dari perseroan terbatas atau CSR. KKP: Wilayah Perairan/Laut UU sektor
KKPR untuk kegiatan nonberusaha meliputi:
a. kegiatan pemanfaatan ruang untuk rumah tinggal
pribadi, tempat peribadatan, yayasan sosial, yayasan PP No. 21/2021: Pasal 116-135, Pasal 135- Persetujuan KKPR
keagamaan, yayasan pendidikan, atau yayasan 143
kemanusiaan;
b. kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak bersifat 30
Perizinan
strategis nasional yang dibiayai oleh APBN atau APBD;
dan Pengecekan RTR & Pertek untuk Non-Berusaha**
c. kegiatan pemanfaatan ruang yang merupakan Persetujuan KKPR
Persetujuan KKPR
(by system)
PP No. 21/2021: Pasal 136-143 31
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
RDTR
terintegrasi
2
merupakan kewenangan K/L; dan/atau
4) lokasinya bersifat lintas provinsi
1
Menteri dapat membatalkan KKPR yang diterbitkan
KKPR Kegiatan Nonberusaha gubernur, bupati, dan wali kota dalam hal kegiatan
pemanfaatan ruang menimbulkan dampak:
1) Kerawanan sosial
Konfirmasi KKPR 2) Gangguan keamanan
(hanya didelegasikan sampai 3) Kerusahan lingkungan hidup 4) Gangguan terhadap
dengan sistem elektronik ATR fungsi objek vital nasional
siap beroperasi)
Fiktif Positif dalam Penerbitan KKPR
Sistem OSS dan sistem elektronik ATR akan Pasal 69 Rapermen KKPR (2) Dalam hal Menteri, gubernur, bupati atau wali kota
menerbitkan KKPR untuk kegiatan berusaha dan sesuai kewenangannya tidak menerbitkan KKPR untuk
nonberusaha secara otomatis jika Menteri, Gubernur, (1) Dalam hal Menteri, gubernur, bupati atau wali kota kegiatan nonberusaha dalam jangka waktu yang telah
Bupati, Wali Kota sesuai sesuai kewenangannya tidak menerbitkan KKPR untuk ditetapkan, KKPR diterbitkan oleh sistem elektronik yang
kewenangannya tidak menerbitkkan KKPR sesuai kegiatan berusaha dalam jangka waktu yang telah diselenggarakan oleh Menteri.
jangka waktu yang ditetapkan. ditetapkan, KKPR diterbitkan oleh Lembaga OSS.
35
o Jenis peruntukan
o Informasi dokumen usulan PS
pemanfaatan ruang o
D
Kepala
TKPRD P
Diperhatikan ***Jangka waktu penerbitan KKPR paling lama 20 hari kerja, terhitung sejak pendaftaran
36 diterima dan dinyatakan lengkap.
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
KKPR
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Data/Informasi Penguasaan
dan Perolehan Tanah
Pertimbangan
Ruang (KKPR) Fungsi KKPR Awal
Acuan Acuan Penerbitan KKPR Hak Atas Tanah (HAT)
Pasal 176 UU CK, angka 10 Pasal 402 A UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah Kabupaten/Kota
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah harus dibaca dan dimaknai sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Cipta Kerja.
38
PT A
KKPR
KKPR
KKPR
KKPR
• Perizinan
Lingkungan
Progres (1.000
(1.000 ha) (1.000 ha)
ha)
(1.000
ha)
Pemenuhan Persyaratan
Pemenuhan Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha Tahun ke 0 1 2 Bulan ke-9 - Tahun ke 0 1 2 Bulan ke-9 - 0 1 2 Bulan ke-9
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Perolehan Tanah yang Diikuti dengan Pembangunan
40
Perpanjangan KKPR
Melakukan Perpanjangan
3
KKPR Selama 2 Tahun
300 ha
Perumahan
Bapak H
400 ha
+100 ha 300 ha
Lahan
Milik
PT. ABC
700 ha
Lahan Kerja
Sama dengan
Ke-3 Bank Tanah
Tahun
Ke-3
400 ha
Perumahan
Bapak H
Lahan yang sudah Berlaku KKPRAwal Habis Pemutakhiran KKPRHAT Berlaku KKPRAwal Habis Pemutakhiran KKPRHAT Bank
Masa Masa Pemutakhiran KKPRHAT Tanah
KKPR Menjadi Dasar dalam waktu 3 (tiga) tahun. tanah telah mencapai sekurang-kurangnya 30% dari
luasan tanah yang disetujui dalam satu hamparan sesuai
Administrasi Pertanahan dengan penilaian dari kantor pertanahan.
Pasal 19
Dalam hal pemohon KKPR untuk kegiatan berusaha telah berusaha oleh pemegang KKPR sebagaimana
Pasal 17 memperoleh tanah untuk kegiatan berusahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), masa berlaku KKPR memasukkan nomor KKPR untuk kegiatan
mengikuti jangka waktu hak atas tanah yang telah diperoleh berusaha yang sebelumnya dimiliki melalui
oleh pemohon serta sesuai dengan luasan tanah yang sistem OSS.
Pasal 20 disetujui dalam KKPR. (7) KKPR untuk kegiatan berusaha yang telah
(1) Dalam hal pemegang KKPR sebagaimana dimaksud diperpanjang berlaku selama 2 (dua) tahun
Ketentuan Permohonan Perpanjangan KKPR dalam Pasal 18 belum dapat memperoleh dan tidak dapat diajukan perpanjangan kembali
keseluruhan tanah sesuai dengan KKPR yang serta tidak dapat lagi mengajukan kerja sama
diterbitkan, pemegang KKPR dapat mengajukan: dengan Bank Tanah.
a. permohonan perpanjangan KKPR untuk kegiatan (8) Kerja sama dengan Bank Tanah sebagaimana
(6) Permohonan perpanjangan KKPR untuk kegiatan berusaha; atau dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sesuai
(1) KKPR untuk kegiatan berusaha diterbitkan untuk pemohon b. kerja sama dengan Bank Tanah. dengan ketentuan peraturan perundang
yang telah memperoleh tanah atau untuk pemohon yang (2) Pengajuan permohonan perpanjangan KKPR untuk undangan.
belum memperoleh tanah untuk kegiatan berusahanya. kegiatan berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (9) Dalam hal pemohon prioritas KKPR untuk
huruf a dilakukan paling cepat 3 (tiga) bulan sebelum kegiatan berusaha tidak mengajukan
(1) KKPR untuk kegiatan berusaha sebagaimana dimaksud berakhirnya KKPR. permohonan perpanjangan KKPR untuk
pada ayat (1) menjadi dasar dalam administrasi (3) Pengajuan kerja sama dengan Bank Tanah kegiatan berusaha sebelum jangka waktu KKPR
pertanahan untuk tanah yang diperoleh dalam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan berakhir atau jangka waktu perpanjangan KKPR
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya sebagaimana dimaksud ayat (6) berakhir maka
pelaksanaan KKPR.
KKPR. terhadap tanah yang belum diperoleh dapat
(4) Dalam hal dilakukan kerja sama dengan Bank Tanah dimohonkan KKPR untuk kegiatan berusaha oleh
Pasal 18 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) maka KKPR pemohon yang lain.
Dalam hal pemohon KKPR untuk kegiatan berusaha belum dimutakhirkan.
memperoleh tanah untuk kegiatan berusahanya sebagaimana (5) Perpanjangan KKPR sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), KKPR berlaku untuk jangka (1) huruf a hanya dapat dilakukan apabila perolehan 43
(1) Menteri, gubernur, bupati, dan wali kota melakukan pencatatan, pengadministrasian, dan
pemutakhiran data lokasi KKPR sesuai kewenangannya.
(2) Gubernur, bupati, dan wali kota wajib melaporkan pencatatan, pengadministrasian, dan
pemutakhiran data lokasi KKPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkala sebelum
tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya kepada Lembaga OSS dan Menteri atau sewaktu-waktu apabila
diminta.
45
Rapermen KKPR:
Lampiran Format Persetujuan
KKPR Untuk Kegiatan Berusaha
4
47
1
Penilaian pelaksanaan KKPR dilaksanakan untuk memastikan: Kepatuhan
Ruang Penilaian Pelaksanaan KKPR dan pernyataan mandiri pelaksanaan ketentuan Kesesuaian Kegiatan
Pemenuhan prosedur perolehan kesesuaian kegiatan • Kepatuhan pelaksanaan dalam memenuhi ketentuan KKPR • Dilakukan paling lambat 2
pemanfaatan ruang
menjamin terlaksananya Menteri Gubernur Bupati/Wali kota *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Provinsi
penegakan hukum bidang penataan ruang
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
pengaturan, standar pelayanan bidang penataan Penataan Inspektur Pembangunan Inspektur Non ASN
pembinaan, dan Ruang Kawasan
ruang adalah Petugas Khusus yang Pembangunan
pelaksanaan penataan ruang (daftar periksa) Pusat dan Daerah
+
fungsi dan manfaat memiliki tugas/kewenangan 54
Penyelenggaraan Penataan Ruang standar teknis Menteri Gubernur, melaksanakan Pengawasan
pemenuhan Bupati/Wali kota ASN
Penataan Ruang
Terobosan Kebijakan
terkait Pembinaan
Penataan Ruang
5
1 2 3 4 5 6 Pembinaan
Tujuan Dilakukan oleh Menteri ATR/BPN melalui: Bentuk Pembinaan Penataan Ruang
Bentuk Pembinaan Penataan Ruang meliputi: perundang-undangan
Peningkatan peran masyarakat perencana tata ruang. Lembaga berkelanjutan oleh Organisasi kompetensi ahli Lisensi Perencana Tata Ruang
jawab masyarakat pendidikan tinggi profesi bidang penataan ruang oleh Menteri ATR/BPN dan
• Pengembangan profesi Pendidikan berdasarkan standar diatur lebih
profesi oleh Pengembangan keprofesian Sertifikasi
Pelaksanaan Pembinaan gubernur, bupati, wali kota sesuai PP 21/2021 Pasal 235-236 prosedur sesuai 56
dilakukan secara sinergis oleh kewenangannya, dan Masyarakat. sesuai dengan ketentuan UU dengan ketentuan UU
Menteri ATR/BPN, Menteri KKP, Perencana Wilayah dan Kota (PWK) lanjut dengan
kompetensi dan Peraturan Menteri
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 129 ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239 Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan
Menteri. 58
UU CK: Penjelasan UU CK
1 2 3 4 5 6 Kelembagaan
Perda/Perkada
RDTR0Kebutuhan Revisi RDTR
Contoh Analisis Real Time Tata Ruang
+ Keputusan Forum
Profesi Basis Data
Akademisi Penerbitan Perizinan Baru
Pembangunan Dinamis
IGT1…n Perkada
Forum
Drone Mapping CCTV
Hasil Survey &
“
Real Time Tata Ruang akan menjadi tools utama dalam rapat Forum
pengambilan keputusan revisi RDTR sesuai dengan azas pembangunan
“59
Penelitian berkelanjutan
1 2 3 4 5 6 Kelembagaan
RDTR
APLI
A
KASI T APLIKASI
BUILDER
A
GI
B
REAL TIME TATA RUANG 60
RTR REAL TIME TATA RUANG
1 2 3 4 5 6 Kelembagaan
Surat Dirjen Tata Ruang Untuk Bupati/Wali Kota Dalam Penyiapan 69
Database RDTR Kabupaten/Kota
6
1
1 2 3 4 5 6 Kelembagaan
Untuk meningkatkan kualitas RDTR, Dirjen Tata Ruang telah memerintahkan dengan ASPI, IAP, dan Kanwil/Kantah BPN di daerah.
Bupati/Wali Kota untuk penyiapan 69 database RDTR, yang dapat bekerja sama Untuk meningkatkan transparansi dalam penyusunan rencana tata ruang,
dilakukan utilisasi aplikasi Real Time Tata Ruang oleh Forum Penataan Ruang. Real Time Tata Ruang saat ini sedang dalam tahap pengembangan.
62
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional