Oleh:
Mirwansyah Prawiranegara, ST., M.Sc.
.Kepala Sub Direktorat Perencanaan Detail Tata Ruang Kawasan Daya Dukung Lingkungan Wilayah II
Mengapa Perlu Dilakukan UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021 merupakan langkah strategis
Penataan Ruang?
pemerintah dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan
lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh tumpang tindih
pengaturan penataan ruang.
3
SEBELUM UU CK & PP No. 21 TAHUN 2021
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang Proses penerbitan izin Banyaknya kasus
hanya dimiliki dan disimpan ingin mengakses informasi RTR berusaha menjadi rumit tumpang tindih
oleh Pemerintah dalam bentuk harus datang langsung ke kantor dan tidak transparan. pemanfaatan ruang.
fisik (hard copy), sehingga tata pemerintah dan menempuh
ruang terkesan ‘menghambat’ proses administrasi yang lama
investasi. dan rumit.
Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi dengan Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui berbagai dapat memanfaatkan informasi portal pelayanan perizinan, sehingga proses diterbitkan menjadi pertimbangan
platform. RTR secara online. perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih dalam peningkatan kualitas RTR
cepat dan transparan.
4
Perbandingan Outline PP No. 15/2010 dengan PP No. 21/2021
1 BAB I KETENTUAN UMUM
Outline Outline 1 BAB I KETENTUAN UMUM
2 BAB II PENGATURAN TATA RUANG
PP No. 15 PP No. 21 2 BAB II PERENCANAAN TATA RUANG
3 BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG I. Umum
Tahun I. Umum Tahun II. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang
2010 II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang 2021 III. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
4 BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG IV. Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
I. Umum V. Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
II. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Tata Ruang VI. Peninjauan Kembali dan Revisi Rencana Tata Ruang
III. Penyusunan dan Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang 3 BAB III PEMANFAATAN RUANG
IV. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan I. Umum
V. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan II. Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
VI. Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang III. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
5 BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG 4 BAB IV PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
I. Umum I. Umum
II. Pemanfaatan Ruang Wilayah II. Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
III. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis III. Pemberian Insentif dan Disinsentif
IV. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan IV. Pengenaan Sanksi
V. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdesaan V. Penyelesaian Sengketa Pemanfaatan Ruang
6 BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 5 BAB V PENGAWASAN PENATAAN RUANG
I. Umum I. Umum
II. Pengaturan Zonasi II. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
III. Perizinan III. Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang
IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif
6 BAB VI PEMBINAAN PENATAAN RUANG
V. Sanksi Administratif
I. Umum
7 BAB VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG
II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
I. Umum
III. Pengembangan Profesi Perencana Tata Ruang
II. Bentuk dan Tata Cara Pengawasan
III. Perizinan 7 BAB VII KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG
IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif 8 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN
V. Sanksi Administratif
8 BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN 9 BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
9 BAB IX KETENTUAN PENUTUP 10 BAB X KETENTUAN PENUTUP
5
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan
Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan
Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang
udara diatur dengan UU tersendiri.
Ruang
Udara
PP No. 21 Tahun
Ruang
2021 telah mengatur
Darat
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi Ruang
satu produk rencana Laut
tata ruang.
Ruang
Dalam
Bumi
RDTR
Konfirmasi KKPR
Berusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
RDTR
Konfirmasi KKPR
Konfirmasi KKPR
KKPR Nonberusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
termuat
di RTR Konfirmasi/ Perizinan Berusaha/
Konfirmasi KKPR
Kebijakan yang Persetujuan KKPR Perizinan lainnya
Bersifat Strategis
Nasional Rekomendasi KKPR
termuat
di RTR
▪ Risiko tinggi:
Rekomendasi
NIB + Izin
Termuat Penilaian berdasarkan asas KKPR
(diterbitkan
di RTR? penataan ruang & Pertek melalui OSS)
Apakah RDTR
Konfirmasi
tersedia dan Penilaian KKPR KKPR Penerbitan KKPR paling
Pendaftaran terintegrasi (otomatis sistem) (by system) sedikit memuat:
RDTR
dengan OSS? INTERAKTIF
a. Lokasi kegiatan
Dokumen usulan kegiatan b. Jenis kegiatan
KKKPR diterbitkan
pemanfaatan ruang untuk
paling sedikit dilengkapi paling lama 1 hari
Termasuk dalam 6 KKKPR/jenis peruntukan
dengan: sejak pembayaran
pemanfaatan ruang untuk
kategori usaha yang
a. koordinat lokasi PNBP Perizinan
dikecualikan? PKKPR
(polygon/titik/garis) c. Koefisien dasar bangunan Berusaha
Penilaian berbasis
b. kebutuhan luas lahan Kelengkapan d. Koefisien lantai bangunan
Risiko
c. Informasi penguasaan tanah RTRWK Persetujuan e. Ketentuan tata bangunan
d. informasi jenis usaha RTRWP Pengecekan RTR & Pertek KKPR untuk KKKPR/indikasi
RTR KSN
e. rencana jumlah lantai RTR Pulau/Kep. untuk Persetujuan KKPR (by system) program pemanfaatan
RTRWN (sementara manual oleh Menteri ruang untuk PKKPR
bangunan (RTRL, GISTARU
ATR/BPN melalui Dirjen Tata Ruang)
RZ KAW, Satupeta. f. Persyaratan pelaksanaan
f. rencana luas lantai bangunan RZ KSN/T, KKP PKKPR diterbitkan
RZWP3K) kegiatan pemanfaatan
g. rencana teknis bangunan ATR/BPN: Wilayah Darat paling lama 20 hari ruang.
dan/atau rencana induk Pembayaran KKP: Wilayah Perairan/Laut sejak pembayaran
kawasan* PNBP PNBP
h. rencana penggunaan air diperhatikan
baku/air bersih**
i. Surat keterangan berlokasi di Kantor Pertek Pertanahan
KI/KP/KEK*** (disampaikan paling lambat 10 hari
Pertanahan
sejak pembayaran PNBP)
KRK
- Jumlah lantai maks 4. Jumlah lantai maks
- KTB maksimum 5. KTB maksimum
- GSB minimum 6. GSB minimum
- KDB maksimum 7. KDB maksimum
- KLB maksimum 8. KLB maksimum Muatan Keterangan Rencana
- KDH minimum 9. KDH minimum
Kota (KRK) penyusunannya
- KWT maksimum
- Kepadatan bangunan & didasarkan pada RDTR
penduduk maksimum dan/atau RTBL
- Tampilan bangunan
b. Teknik Pengaturan Zonasi
15
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
Permen PU Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) • Kawasan perencanaan mencakup suatu lingkungan/kawasan
dengan luas 5-60 Ha, dengan ketentuan sebagai berikut:
▪ RTBL merupakan pengaturan ketentuan tata bangunan - kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha.
sebagai tindak lanjut rencana tata ruang wilayah - kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha.
kabupaten/kota dan/atau RDTR wilayah perkotaan, - kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
digunakan dalam pengendalian pemanfaatan ruang suatu
kawasan dan panduan rancangan kawasan atau kota
untuk mewujudkan kesatuan karakter serta kualitas Diagram 1: Kedudukan RTBL
Bangunan Gedung dan lingkungan yang berkelanjutan. dalam Pengendalian Bangunan
▪ RTBL memuat materi pokok tentang: Gedung dan Lingkungan
a. Program bangunan dan lingkungan
b. Rencana umum dan panduan rancangan
c. Rencana investasi
d. Ketentuan pngendalian rencana, dan
e. Pedoman pengendalian pelaksanaan
▪ Sesuai kompleksitas permasalahan kawasannya, dalam
pelaksanaannya, RTBL juga dapat berupa:
a. Rencana aksi/kegiatan komunitas (community-action
plan (CAP)
b. Rencana penataan lingkungan (neighbourhood-
development plan/NDP)
c. Panduan rancang kota (urban-design
guidelines/UDGL)
17
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
Teknik pengaturan zonasi merupakan ketentuan lain dari aturan dasar yang disediakan atau dikembangkan
untuk memberikan fleksibilitas dalam penerapan aturan dasar dan ditujukan untuk mengatasi berbagai
permasalahan dengan mempertimbangkan karakteristik blok/zona.
18
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
KDB adalah koefisien perbandingan antara KLB adalah koefisien KDH adalah angka prosentase perbandingan antara
luas lantai dasar bangunan gedung dengan perbandingan antara luas luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan
luas persil/kavling. KDB maksimum ditetapkan seluruh lantai bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/
dengan mempertimbangkan tingkat pengisian gedung dan luas persil/ penghijauan dengan luas persil/kavling. KDH
atau peresapan air, kapasitas drainase, dan kavling. minimal digunakan untuk mewujudkan RTH dan
jenis penggunaan lahan. diberlakukan secara umum pada suatu zona
22
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
23
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional